Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH KELOMPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


“Jenis-jenis Media Pembelajaran Fisika”

OLEH:
KELOMPOK I
1. Dwi Athifah R (17175038)
2. Elfa Afradisca (17175040)
3. Yulia (17175050)

Tanggal Tampil: 21 Februari 2018


Pendidikan Fisika Kelas B

DOSEN:
Prof. Dr. Festiyed, M.S
Dr. Desnita, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “jenis-
jenis media pembelajaran fisika”. Salah satu tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah pengembangan media pembelajaran fisika pada program studi
Pendidikan Fisika (S2), Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
dosen pembimbing mata kuliah pengembangan evaluasi dan proses pembelajaran fisika, ibuk
Prof. Dr. Festiyed,M.S dan ibuk Dr. Desnita, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan diterima
sebagai perwujudan penulis dalam dunia pendidikan dan sebagai amal ibadah disisi-Nya.
Aaamiiiin.

Padang, 21 Februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang perlu dirancang secara baik dan
benar agar dapat mempengaruhi peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya yaitu mengantarkan para peserta didik menuju
pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat
hidup mandiri sebagai makhluk individu dan sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut peserta
didik berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pembelajaran.
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum sering mengalami perubahan dan perkembangan dari
massa ke massa yang disebabkan karena kebutuhan yang senantiasa berkembang sesuai
dengan tuntutan zaman. Perubahan dan perkembangan kurikulum juga terjadi di Indonesia.
Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menjadikan
pendidik sebagai fasilitator yang membantu peserta didik memecahkan masalah belajar yang
dialaminya. Pendidik membimbing peserta didik agar memiliki pengalaman langsung dalam
pembelajaran melalui pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Namun permasalahan yang muncul kemudian adalah media mana yang digunakan oleh
pendidik maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran yang menarik akan membuat siswa lebih terangsang untuk
memperhatikan materi yang disampaikan sehingga tujuan dari materi akan lebih mudah
terinternalisasi ke dalam diri peserta didik dan dapat membantu peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran juga akan memberi kontribusi terhadap pengoptimalan pencapaian tujuan
pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam
media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang
sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam segi ekonomi,
sosial, budaya maupun pendidikan. Tidak adanya penyesuaian-penyesuaian dalam segi

3
pendidikan, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pembelajaran di sekolah
menyebabkan pendidikan tertinggal dari perkembangan IPTEK. Salah satu faktor dan
pendukung utama dalam proses interaksi guru dan siswa adalah media pembelajaran. Media
pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran. Sebagai alat bantu
pembelajaran, peran dan fungsi media pembelajaran tidak boleh diremehkan. Sebab proses
pembelajaran yang berkualitas selalu menyediakan sumber belajar atau media pembelajaran
yang kaya dan bervariasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang teah diungkapkan, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah
1. Bagaimana jenis-jenis media pembelajaran?
2. Bagaimana media pembelajaran Fisika berdasarkan karakteristik medianya?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk menganalisis jenis-jenis media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui media pembelajaran Fisika berdasarkan karakteristik medianya.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan oleh guru dalam menjalankan proses pembelajaran.
2. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca khususnya
untuk tenaga pendidik kedepannya.
3. Membantu mahasiswa memahami tentang bagaimana pelaksanaan pengembangan
media pembelajaran.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Landasan Religius

Sebagaimana di dalam ayat al-quran Surat An-Nahl ayat 44:

Artinya: keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan


kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.

Berdasarkan surat An-Nahl ayat 44 dapat dilihat kaitannya dengan media


pembelajaran yaitu bahwasanya Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman
manusia dalam menjalani kehidupan di Bumi. Begitu pula halnya dengan media
pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses belajara mengajar. Media dapat
digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar dan lebih bermakna karena siswa memiliki pengalaman langsung.

Dalam surat Al-Ma’idah ayat 16

Artinya: Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti


keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

Berdasarkan surat Al-Ma’idah ayat 16 dijelaskan bahwa dengan kitab atau yang
biasanya kita kenal dengan Al-Qur’an Allah mengeluarkan orang-orang dari gelap gulita

5
kepada cahaya yang terang benderang. Hal ini sama halnya dengan media pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran dimana dengan media pembelajaran membuar siswa
akan lebih mengerti tentang apa yang dipelajari sehingga menguluarkan siswa dari
kebingungan-kebingungan.

2. Landasan Yuridis
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
menjabarkan “Standar kompetensi pendidik ini dikembangkan secara utuh dari empat
kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja pendidik.” Dari standar kompetensi
pendidik ini maka pendidik memang harus memiliki kemampuan untuk membuat media
pembelajaran agar proses belajar dapat tercapai dengan baik.

Menurut (PP Nomor 74 Tahun 2008 pasal 3 ayat 4 tentang guru menjelaskan
Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan Guru
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;


b. Pemahaman terhadap peserta didik;
c. Pengembangan kurikulum atau silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. Evaluasi hasil belajar; dan
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

Berdasarkan PP Nomor 74 Tahun 2008 pasal 3 ayat 4 tentang guru kita ketahui bahwa
guru harus memiliki wawasan kependidikan, memahami peserta didik, mengembangkan
silabus maksudnya mengembangkan silabus agar sesuai dengan kondisi yang ada disekolah,
perancangan pembelajaran maksudnya bahwa guru merancang suatu pembelajaran melalui
RPP dan bantu menggunakan bahan ajar yang mendukung pelajaran yang akan diajarkan
(bahan ajar cetak).

Kemudian pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis maksudnya


pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dengan atau menggunakan bahan ajar cetak

6
sebagai media penyampaian pelajaran.Pemanfaatan teknologi pembelajaran maksudnya guru
menggunakan teknologi sebagai alat untuk membuat bahan ajar cetak.Mengevaluasi hasil
belajar melalui ulangan atau ujian.Penembangan peserta didik untuk memgaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya maksudnya mendukung semua kegiatan yang bisa
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

3. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan
pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu,
dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses
belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan
persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif. Untuk maksud tersebut perlu diadakan pemilihan media yang tepat sehingga
dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Bahan
pembelajaran yang kana diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai hal yang
konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan continuum konkret-abstrak dan kaitannya
dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, bahwa dalam
proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film
( iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbol , yaitu
menggunakan kata-kata (symbolic representation). Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk
anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, bahwa sebenarnya nilai dari media terletak
pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis
media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-
abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian
menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat
terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat
kejadian yang disajikan dengan symbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan
bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment).

4. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan,
penerapan, pengelolaan, penalaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran
merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan

7
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksankan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan
belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan
masalahan dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen system pembalajaran
yang telah disusun dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen
ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, dan teknik.

5. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil
teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi.
Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi.
Dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan
untuk digunakan media yang sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain siswa
dihargai harkat kemanusiaanya diberi kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun
alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak
berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang
penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru
menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki keprbadian, harga diri, motivasi, dan
memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, mana baik menggunakan
media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap
menggunakan pendekatan humanis.

B. Hakikat Pembelajaran Fisika


Fisika sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang sejak awal abad ke 14 yang lalu.
Fisika tercakup dalam kelompok ilmu-ilmu alam (natural sciences) atau secara singkat
disebut science. Dalam bahasa Indonesia istilah science ini diterjemahkan menjadi sains atau
ilmu pengetahuan alam. Sains merupakan salah satu bentuk ilmu. Oleh karena itu, ruang
lingkup kajiannya juga terbatas hanya pada dunia empiris, yakni hal-hal yang terjangkau oleh
pengalaman manusia. Alam dunia menjadi objek telaah fisika ini sebenarnya tersusun atas
kumpulan benda-benda dan peristiwa–peristiwa yang satu dengan yang lainnya terkait
dengan sangat kompleks.
Belajar fisika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur kejadian dan
peristiwa alam melalui percobaan sehingga dalam fisika itu mencari hubungan-hubungan
antara konsep-konsep dan struktur-struktur fisika melalui penalaran matematika yang pada

8
akhirnya siswa dapat menyimpulkan sendiri hasil belajarnya. Karena itu untuk mempelajari
sesuatu bila belajar itu disadari kepada apa yang telah diketahui siswa tersebut. Karena itu
untuk mempelajari suatu materi fisika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari peserta
didik itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar pada materi fisika tersebut. hakekat
fisika adalah sebagai produk (“a body of knowledge”), fisika sebagai sikap (“a way of
thinking”), dan fisika sebagai proses (“a way of investigating”). Berikut ini akan
dikemukakan lebih rinci mengenai hakekat fisika itu.

Gambar 1. Hakikat Fisika

1. Fisika sebagai produk


Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia dengan
alam lingkungannya. Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga
menemukan pengalaman yang semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta
berubah perilakunya. Dalam wacan ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan
penyelidikan yang kreatif dari pada ilmuwan dinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara
sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk
atau “a body of knowledge”. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang
kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut sebagai fisika,
kimia dan biologi. Untuk fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, rumus, teori dan model.

9
Gambar 2. Fisika Sebagai Produk
a. Fakta
Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang
terjadi di alam. Fakta merupakan dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori atau model.
Sebaliknya kita juga dapat menyatakan bahwa, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model
keberadaannya adalah untuk menjelaskan dan memahami fakta.

b. Konsep
Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan fakta. Konsep
memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut tertentu. Menurut Bruner, Goodnow dan Austin
(collette dan chiappetta : 1994) konsep memiliki lima elemen atau unsur penting yaitu nama,
definisi, atribut, nilai (value), dan contoh. Yang dimaksud dengan atribut itu misalnya adalah
warna, ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Sesuai dengan perkembangan intelektual anak,
keabstrakan dari setiap konsep adalah berbeda bagi setiap anak. Menurut Herron dan kawan-
kawan (dalam Collette dan Chiappetta 1994), konsep fisika dapat dibedakan atas konsep yang
baik contoh maupun atributnya dapat diamati, konsep yang contohnya dapat diamati tetapi
atributnya tidak dapat diamati, dan konsep yang baik contoh maupun atributnya tidak dapat
diamati.

c. Prinsip dan hukum


Istilah prinsip dan hukum sering sering digunakan secara bergantian karena dianggap
sebagai sinonim. Prinsip dan hukum dibentuk oleh fakta atau fakta-fakta dan konsep atau
konsep-konsep. Ini sangat perlu dipahami bahwa, hukum dan prinsip fisika tidaklah mengatur

10
kejadian alam (fakta), melainkan kejadian alam (fakta) yang dijelaskan keberadaannya oleh
prinsip dan atau hukum.

d. Rumus
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan
teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep dan variable-
variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara matematis.

e. Teori
Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat langsung
diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Teori tetaplah teori tidak
mungkin menjadi hukum atau fakta. Teo bersifat tentatif sampai terbukti tidak benar dan
diperbaiki. Hawking (1988) yang dikutip oleh Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan
bahwa “kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori meskipun banyak hasil
eksperimen mendukung teori tersebut, karena kita tidak pernah yakin bahwa pada waktu yang
akan dating hasilnya tidak akan kontradiksi dengan teori tersebut, sedangkan kita dapat
membuktikan ketidakbenaran suatu teori cukup dengan hanya satu bukti yang
menyimpang.Jadi, teori memiliki fungsi yang berbeda dengan fakta, konsep maupun hukum”.

f. Model
Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak dapat dilihat..
Model sabgat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena alam, juga berguna untuk
membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh, model atom Bohr membantu untuk
memahami teori atom.

2. Fisika sebagai proses


Fisika sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of investigating” ememberikan
gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan, jadi
fisika sebagai proses memeberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk
menyusun pengetahuan. Dalam fisika dikenal banyak metoda yang menunjukkan usaha
manusia untuk menyelesaikan masalah. Para ilmuwan astronomi misalnya, menyusun
pengetahuan mengenai astronomi dengan berdasarkan kepada observasi dan prediksi.
Ilmuwan lain banyak yang menyusun pengetahuan dengan berdasarkan kepada kegiatan
laboratorium atau eksperimen yang terfokus pada hubungan sebab akibat. Sampai pada tahap
ini kiranya cukup jelas bahwa, untuk memahami fenomena alam dan hukum-hukum yang
berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam itu.

11
Objek-objek dan kejadian-kejadian alam itu harus diselidiki dengan melakukan
eksperimen dan observasi serta dicari penjelasannya melalui proses pemikiran untuk
mendapatkan alasan dan argumentasinya. Jadi pemahaman fisika sebagai proses adalah
pemahaman mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam fisika diperoleh, diuji, dan
divalidasikan. Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika
sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan,
pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pemebelajaran yang merupakan tugas guru
termasuk ke dalam bagian mempublikasikan itu. Dengan demikian pembelajaran fisika
sebagai proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sain pada diri siswa.
Jenis keterampilan proses yang dimaksud adalah seperti yang terdapat dalam gambar 3
berikut ini.

Gambar 3. Fisika Sebagai Proses

Indikator dari setiap keterampilan proses pada gambar 3 di atas, adalah seperti yang
tercantum dalam table 1 di bawah ini.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Proses
KPS Indikator KPS
Mengamati  Menggunakan alat indera yang sesuai.
(observasi)  Memberi penjelasan apa yang diamati.
 Memilih bentuk pengamatan yang sesuai.
 Mencatat persamaan, perbedaan, keteraturan.
 Membandingkan (lebih banyak)
 Membuat pengamatan dalam perioda tertentu.
 Mencatat pengecualian/atau hal yg tak
diharapkan.
 Menjelaskan suatu pola.
 Menemukenali (identifikasi menurut pola tertentu).

12
Mengklasifikasi  Memberi urutan pada peristiwa yang terjadi.
/ Kategorisasi /  Mencari persamaan dan perbedaan.
seriasi  Menentukan kriteria pengelompikkan.
 Menempatkan pada kelompok tertentu berdasarkan
kriteria.
 Memilih (memisahkan dengan jumlah kelompok tertentu).
 Mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu yang
ditemukan dalam pengamatan
 Memisahkan dengan berbagai cara.
Mengukur /  Memilih alat ukur uang sesuai
Melakukan  Memperkirakan dengan lebih tepat
pengukuran  Menggunakan alat ukur dengan ketepatan tertentu
 Menemukan ketidak pastian pengukuran
Mengajukan  Mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
pertanyaan  Mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab dengan
penemuan ilmiah.
 Mengubah pertanyaanh menjadi bentuk yang dapat
dijawab dengan percobaan.
 Merumuskan pertanyaan berlatang belakang hipotesis
(jawab dapat dibuktikan).
Merumuskan  Merncoba menjelaskan pengamatan dalam terminologi
hipotesis konsep dan prinsip.
 Menyadari fakta bahwa terdapat terdapat beberapa
kemungkinan untuk menjelaskan suatu gejala.
 Menggunakan penjelasan untuk membuat prediksi dari
sesuai yang dapat diamati atau dibuktikan
Merencanakan  Merumuskan masalah.
penyelidikan /  Menemukenali variabel kontrol.
percobaan  Membandingkan variabel bebas dan variabel terikat.
 Merancang cara melakukan pengamatan untuk
memecahkan masalah.
 Memilih alat dan bahan yang sesuai.
 Menentukan langkah-langkah percobaan
 Menentukan cara yang tepat untuk mengumpulkan data
Menginterpretas  Menarik kesimpulan.
i / Menafsirkan  Menggunakan kunci atau klasifikasi.
informasi  Menyadari bahwa kesimpulan bersifat tentatif
 Menggeneralisasi.
 Membuat dan mencarti pembenaran dari kesimpulan
sementara
 Membuat prediksi berdasarkan pola atau patokan tertentu
Berkomunikasi  Mengikuti penjelasan secara verbal.
 Menjelaskan kegiatan secara lisan, menggunakan diagram.
 Menggunakan tabel, grafik, model, dll, untuk menyajikan
informasi.
 Memilih cara yang paling tepat untuk menyajikan
informasi.

13
 Menghargai adanya perbedaan dari audiens, dan memilih
metoda yang tepat.
 Mendengarkan laporan, menanggapi dan memberikan
saran.
 Memberi sumbangan saran pada kelompok diskusi.
 Menggunakan sumber tidak langsung untuk memperoleh
informasi.
 Menggunakan teknologi informasi yang tepat.

3. Fisika sebagai sikap


Dari penjelasan mengenai hakekat fisika sebagai produk dan hakekat fisika sebagai
proses di atas, tampak terlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan
kegiatan-kegiatan kreatif seperti pengamatan, pengukuran dan penyelidikan atau percobaan,
yang kesemuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan pemikiran. Jadi
dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan
kegiatan-kegiatan ilmiah itu.
Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika itu
menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan rasa
percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain.
Sikap-sikap itulan yang kemudian memaknai hakekat fisika sebagai sikap atau “a way of
thinking”. Oleh para ahli psikologi kognitif, pekerjaaan dan pemikian para ilmuwan IPA
termasuk fisika di dalmnya, dipandang sebagai kegiatan kreatif, karena ide-ide dan
penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam fikiran. Oleh sebab itu, pemikiran
dan argumentasi para ilmuwan dalam bekerja menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya
dengan hakekat fisika sebagai sikap.

Gambar 4. Fisika Sebagai Sikap

14
4. Fisika Sebagai Ilmu

Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA). Fisika sebagai bagian
dari IPA mempunyai beberapa ciri berikut:

1) Mempunyai objek kajian berupa benda konkret (nyata dan ada). Kajian yang
dilakukan berupa tingkah laku dan kondisi fisik dari benda tersebut. Kajian yang
berupa tingkah laku suatu objek seperti kondisi seorang manusia yang sedang
mendorong dan menarik suatu benda. Adapun contoh kajian yang berupa kondisi
fisik adalah seperti kajian mengenai pengaruh perubahan suatu benda karena suhu
lingkungan.
2) Dikembangkan berdasarkan pengalaman atau melalui percobaan yang disengaja.
3) Sistematis, yaitu menggunakan langkah-langkah yang urut dan bersifat baku.
4) Menggunakan cara berpikir logis dan konsisten, yaitu cara berpikir yang
menggunakan logika, teratur, dan disiplin.
5) Hasil kajiannya bersifat objektif, artinya selalu memihak kebenaran ilmiah.
6) Hukum-hukum fisika yang dihasilkan dari berbagai percobaab berlaku umum,
tetapi dengan beberapa ketentuan yang mendukung. Contohnya, hukum Newton I
hanya berlaku dalam kondisi benda tanpa gesekan.

Fisika tidak hanya mempelajari benda tak hidup. Tingkah laku benda-benda
hidup pun menjadi objek pembahasan dalam fisika.

C. Jenis dan Karakteristik Media

Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sumber belajar merupakan
komponen dari sistem instruksional, disamping pesan, orang, dan peralatan. Tetapi yang
sering terjadi media masih dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat
lunak (software) yang berisi pesan atau informasi pengajaran yang biasanya disajikan dengan
menggunakan peralatan yang disebut perangkat keras (hardware), yang merupakan sarana
untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut (Arief S. Sadiman, dkk.
1990).

Seiring dengan laju perkembangan ilmu cetak mencetak, behaviorisme, komunikasi,


dan lajunya perkembangan teknologi elektronik, maka media modul cetak, film, televisi, film

15
slide, video VCD, DVD,program radio, LCD, komputer, internet dan sebagainya. Untuk itu
perlu ada usaha kesamaan ciri atau karakteristiknya.

Telah banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mengidentifikasikan jenis-
jenis media pembelajaran. Untuk itu, perlu mengetahui beberapa taksonomi dan klasifikasi
media yang dikemukakan beberapa ahli media, sebagai usaha untuk mengklasifikasikan
media pembelajaran.

Klasifikasi tersebut sebagai upaya untuk menyerderhanakan kompleksitas berbagai


masalah yang berkaitan dengan perkembangan fenomena media pembelajaran. Beberapa
klasifikasi media yang dikemukan para ahli, diantaranya Edgar Dale dan Rudy Bretz, sebagai
berikut:
a. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Edgar Dale menggambarkan tingkat pengalaman dan alat-alat yang diperlukan
untuk memperoleh pengalaman. Menurut edgar Dale, pengalaman berlangsung dari
tingkat yang konkret naik menuju ke tingkat yang lebih abstrak.
Pada tingkat yang konkret, seseorang dapat belajar dari kenyataan atau
pengalaman langsung yang bertujuan dalam kehidupan kita. Kemudian meningkat
ketingkat yang lebih atas menuju ke puncak kerucut, dalam tingkat yang abstrak
bentuk simbol-simbol. Pembagian tingkatan-tingkatan itu, semata-mata untuk
membantu melihat pengalaman belajar (Oemar Hamalik, 2001). Kerucut pengalaman
yang dikemukakan Edgar Dale, dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

16
Dengan pola berpikir dari konkret sampai abstrak. Penjelasan kerucut tersebut, sebagai
berikut:
1) Direct Purposeful Experiences
Direct Purposeful Experiences atau Pengalaman langsung dan bertujuan yaitu
pengalaman yang diperoleh dengan jalan hubungan langsung dengan benda-benda,
kejadian, dan pembelajaran bekerja sendiri, mengalami sendiri, memecahkan masalah
sendiri. Semua yang dilakukan berdasarkan pada tujuan yang telah direncanakan dan
ditetapkan sebelumnya.
2) Contrived Experiences
Contrived Experiences atau pengalaman tiruan yang diatur, yaitu pengalaman yang
diperoleh melalui benda-benda atau kejadian tiruan dari yang sebenarnya atau
pencipataan kembali benda-benda tersebut. Alasan penciptaan, karena:a) mungkin
sulit didapatkan, (b) terlalu kecil atau terlalu besar dan (c) tempatnya terlalu jauh.
Faedah dari usaha penciptaan kembali benda-benda tersebut, adalah:
a) Memberi kesan yang mendalam
b) Memberi arti yang sebenarnya
c) Memberi pengertian
d) Menghilangkan verbalisme
Contoh:
Model : benda buatan dalam ukuran kecil
Mock-up : benda sebenarnya, bagian tertentu dihilangkan
Objek : benda yang sebenarnya
Specimen : bagian dari benda sebenarnya.
3) Dramatized Experiences
Dramatized Experiences atau pengalaman dramatisasi, yaitu penyajian dalam bentuk
drama, dari berbagai gerakan sampai ke permainan yang lengkap dengan pakaian dan
dekorasi. Manfaatnya:
a) Banyak menarik perhatian,
b) Para pelaku menyelami watak yang diperankan
c) Mempunyai nilai penyembuh
d) Melatih kerjasama, dan
e) Melatih pengusaan bahasa, sikap, suara, mimik, dan gaya, meliputi:
(1) The play, dilakukan dipanggung atau seolah-olah di panggung

17
(2) The Pageant, pertunjukkan sejarah berdasarkan sejarah setempat dan
dilakukan di alam terbuka.
(3) Pantomin, sandiwara bisu, hasilnya tergantung pada gaya sang pelaku.
(4) Tablo, permainan yang merupakan skenario yang terdiri dari orang-orang
beserta dekorasinya dan tidak ada gerakan atau suara.
4) Demostration
Demonstrasi yaitu percontohan atau pertunjukkan cara membuat atau cara melayani
sesuat proses. Dalam proses pembelajaran, demonstrasi juga memerlukan alat-alat,
bahasa yang sederhana, persiapan yang baik, waktu yang cukup, tempat yang
memadai, dan minat dari pemirsa.
5) Study trip (karyawisata)
Yaitu membawa pembelajar ke objek luar dengan maksud memperkaya dan
memperluas pengalaman pembelajara. Kegiatan yang dilakukan pembelajar, dalam
karyawisata adalah: a)pembelajar aktif melakukan observasi, b) tanya jawab, c)
mencatat, dan d) membuat laporan.
6) Exhibit (Pameran)
Tujuannya untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan pembelajar, perkembangan dan
kemajuan sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat pada umumnya.
7) Televisi
Yaitu suatu media untuk menyampaikan pesan pendidikan dan pengajaran KEPADA
anak-anak dan masyarakat. program televisi pendidikan dinilai selain menarik minat
yang lebih besar dan juga memberikan informasi yang autentik.
8) Motion Picture (Gambar hidup)
Yaitu rangkaian gambar yang dapat diproyeksikan kelayar dengan kecepatan tertentu.
Rangkaian suatu gambar dan suara yang menampilkan cerita dan gambar yang mudah
dipahami.
9) Recording, radio, (Radio)
Yaitu dengan siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara efektif, dan akan
menambah pengalaman, pengetahuan, dan menimbulkan motivasi belajar.
programnya berupa cerita, ceramah, wawancara, sandiwara, dan sebagainya.
10) still picture (Gambar), yaitu segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam
bentuk dua dimensi dan sebagai curahan perasaan dan pikiran. Lukisan, dapat
berbentuk ilustrasi, karikatur, kartun, poster, gambar seri, poster, slide dan filmstrip.

18
11) Visual Symbol (Lambang visual), yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu
yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan, misalnya:
a) Sketsa, yaitu hasil lukisan yang bentuknya belum lengkap atau tidak lengkap.
b) Bagan, yaitu kombinasi garis atau tulisan dengan gambarnya yang dijelmakan
secara logis untuk menerangkan fakta dan ide,
c) Grafik yaitu gambar yang memberi keterangan tentang angka-angka dan
hubungannya.
d) Poster gambar, berfungsi sebagai pemberitahuan atau peringatan atau
pengunggah.
e) Komik, yaitu gambar atau lukisan bersambung yang merupakan cerita.
f) Kartun gambar, digunakan untuk menghibur, mengkritik, dan menganjurkan.
g) Diagram yaitu kombinasi antara garis dan gambar yang menunjukkan hubungan
intern dan bersifat abstrak.
h) Peta gambar, melukiskan lambang keadaan yang sebenarnya.
12) Verbal Symbols (Lambang kata), yaitu lambang kata dapat dijumpai dalam buku dan
bahan-bahan bacaan lainnya, seperti buku, majalah, koran dan lain-lain.

b. Beberapa Taksonomi
1. Taksonomi Rudy Bretz
Rudy bretz mengidentifikasi ciri utama dari suatu media menjadi tiga unsur
pokok, yaitu: (1) suara, (2) visual, dan (3) gerak. Pembagian Rudy bretz digambarkan
sebagai berikut:

Suara
3 Visual
unsur Gerakan
poko
Selain itu, Rudy Bretz juga membedakan “visual” menjadi 3 (tiga), yaitu:
1) Gambar
2) Garis (line graphic)
3) Simbol yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera
penglihatan.
Disamping itu Rudy Bretz juga membedakan antara media siaran
(telecommunication) dan media rekaman (Recording) sehingga terdapat 8 (delapan
klasifikasi media, yaitu: media audio-visual gerak, media audio-visual diam, media

19
audio-visual semi-gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak,
media audio, dan media cetak.

2. Taksonomi Gagne dan Briggs


Gagne, tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, tetapi Gagne,
membuat tujuh macam pengelompokkan media, yaitu:
a) Benda untuk didemostrasikan
b) Komunikasi lisan
c) Media cetak
d) Gambar diam
e) Gambar gerak
f) Film bersuara
g) Mesin belajar
Taksonomi Briggs ini, lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsangan yang dapat ditimbulkannya dari medianya sendiri, yaitu:
a) Kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik pembelajar
b) Tugas pembelajaran
c) Bahan pelajaran
d) Transmisinya
Selain itu Briggs juga mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan
dalam proses pembelajaran, yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio,
media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film
rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar.
3. Taksonomi Duncan
Duncan menyusun taksonomi menurut hirarki pemanfaatannya untuk pengajaran.
Ducan, ingin menyejajarkan biaya investasi, kelangka an, dan keluasan lingkup
sasarannya disatu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan
lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat
media dalam suatu hirarki. Atau menurutnya semakin rumit jenis perangkat media
yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya.
Sebaliknya, semakin rendah perangkat media yang digunakan biayanya akan lebih
murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan lingkup
sasarannya lebih terbatas. Pada dasarnya hirarki Duncan, disusun menurut tingkat

20
kerumitan perangkat media yang digunakan (Arief S.Sadiman). Berikut dapat dilihat
pada Tabel 1:

Tabel 1. Hirarki Media Audiovisual dari C.J. Duncan

D. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

1. Media pembelajaran dilihat dari sisi aspek bentuk fisik, dengan membagi jenis dan
karakteristiknya, sebagai berikut:
a. Media elektronik

21
Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang seiring
perkembangan zaman. Media elktronik yang dapat digunakan dalam pembelajaran seperti
televise, film, radio, slide, video, VCD, DVD, computer, internet dan lain-lain.

Gambar 6. Contoh Media Elektronik


b. Media non-eletronik
Pembelajaran juga dapat dibantu dengan menggunakan media pembelajaran non-
elektronik seperti buku, handout, modul, diktat, media grafis, dan alat peraga.

(a) buku (b) modul

22
(c). diktat
Gambar 7. Contoh Media Non-elektronik
2. Berdasarkan aspek panca indera dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Media audio
Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera
pendengaran. Jenis alat yang dikategorikan dalam media audio yaitu:
1) Audio kaset
Dalam menggunakan audio kaset perlu diperhatikan bahwa rekaman meteri pelajaran
yang dikemas harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, tujuan pembelajaran, metode, dan
kondisi peserta didik. Karakteristik positif dan negative audio kaset adalah sebagai berikut:
Karakteristik positif audio kaset
a) Untuk tujuan kognitif, audio kaset dapat digunakan untuk mengajar pengenalan suara
suatu objek belajar.
b) Untuk tujuan psikomotorik, audio kaset dapat digunakan untuk mengajar
keterampilan verbal.
c) Materi pelajaran sudah terpaket sedemikian rupa sehingga mudah direproduksi.
d) Pengadaan relative mudah.
e) Dapat diisi dengan pembelajaran berprogram, sehingga dapat digunakan untuk belajar
mandiri atau belajar sendiri.
Karakteristik positif audio kaset
a) Daya jangkau terbatas
b) Apabila diperuntuk untuk jangkauan luas, pengadaan mahal
c) Kurang efektif untuk materi pelajaran yang mempunyai kadar kesukaran tinggi,
seperti matematika, kimia, dan fisika.
d) Audio kaset lebih mudah menciptkan suasana jenuh dan membosankan.

23
b. Media Visual (Grafis)
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi menyalurkan pesan dari sumber
pesan ke penerima pesan. Saluran yang digunakan adalah mengutamakan indera penglihatan
(visual). Agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam simbol komunikasi yang digunakan adalahsimbol visual. Secara khusus
media visual berfungsi untuk:
a. Menarik perhatian
b. Memperjelas sajian ide
c. Mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila
tidak divisualisasikan
d. Media grafis, sederhana dan mudah pembuatannya
e. Termasuk media yang relative murah ditinjau dari segi biayanya.
Media grafis banyak sekali jenisnya, beberapa diantaranya sebagai berikut:
1) Gambar/ foto
Gambar/ foto merupakan media yang paling umum digunakan orang, karena media ini
mudah dimengerti dan dapat dinikmati, mudah didapatkan dan dijumpai dimana-mana, serta
banyak memberikan penjelasan bila didandingkan dengan verbal. Perbedaan antara media
gambar atau foto dengan media verbal adalah media gambar atau foto, memvisualisasikan
apa adanya secara detail sedangkan verbal kelemahannya terletak pada keterbatasan daya
ingat dalam bercerita dan menjelaskan, sehingga mungkin ada hal-hal yang tercecer atau
terlupakan dalam menyampaikan peasan. Media ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan
diantaranya. Kelebihan gambar atau foto
1) Sifatnya konkret, lebih realis menunjukan pada pokok masalah bila dibandingkan
dengan verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, artinya tidak semua benda, objek,
peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan peserta didik tidak dapat dibawa ke objek
tersebut.
3) Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera. Misalnya atom-
atom yang tak mungkin dilihat dengan mata telanjang.
Kelemahan media gambar atau foto:
1) Lebih menekankan persepsi indera mata
2) Benda terlalu kompleks, kurang efektif untuk pembelajaran
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Media gambar atau foto yang baik harus memenuhi 5 syarat, yaitu:

24
1) Harus autentik, artinya gambar haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti apa
adanya atau sesuai dengan benda aslinya.
2) Sederhana, komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan point-point pokok
dalam gambar.
3) Ukurannya relative, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, tetapi disesuaikan
dengan kebutuhan. Gambar atau foto, harus menampilkan suatu benda atau objek
yang telah dikenal pembelajar dan sifatnya aktual.

Gambar 8. Media Gambar/ foto


2) Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok tanpa detail. Terdapat beberapa manfaat penggunaan sketsa diantaranya sebagai
berikut:
a) Menarik perhatian peserta didik
b) Menghindari banyak verbalisme
c) Memperjelas sajian pesan kepada peserta didik
d) Dapat dibuat langsung oleh guru pada saat menerangkan pelajaran di depan kelas.

Gambar 9. Sketsa dalam Fisika


3) Diagram
Diagram atau skema adalah gambar sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik terutama dengan garis dan symbol. Symbol yang menggambarkan
struktur dari obyek secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya

25
atau sifat-sifat dari suatu proses yang disajikan. Diagram atau skema pada umumnya berisi
hal-hal sebagai berikut:
a) Petunjuk-petunjuk suatu masalah
b) Dapat menyederhanakan hal-hal yang kompleks
c) Dapat memperjelas penyajian pesan
d) Diagram yang baik adalah sangat sederhana, hanya memuat bagian-bagian
terpenting yang dapat diperlihatkan.
Ada beberapa ciri diagram yang perlu diketahui, sebagai berikut:
a) Diagram bersifat simbolik, abstrak dan kadang-kadang sulit dimengerti
b) Untuk membaca diagram harus mempunyai latar belakang tentang apa yang
didiagramkan.
c) Walaupun sulit dimengerti, tetapi sifatnya yang padat, dapat memperjelas arti.

Gambar 10. Diagram Perubahan Zat


4) Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk media grafis, mengandung gambar interpretative
yang menggunakan symbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan
ringkas atau suatu pesan sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun
dapat digunakan untuk pesan edukasi, peringatan, anjuran. Esensi pesan dari media kartun,
adalah:
a) Penampilan apa adanya
b) Menarik perhatian
c) Dapat memengaruhi sikap maupun tingkah laku orang yang melihatnya
d) Gambarnya dalam bentuk sederhana tanpa detail, tetapi menarik dan indah dilihat.
e) Menggunakan symbol-simbol komunikasi yang karakternya mudah dikenal,
mudah dimengerti secara cepat.

26
Gambar 11. Kartun Hukum Newton
5) Poster
Media poster yang baik adalah poster yang segera dapat dipahami secara cepat oleh
orang yang melihatnya. Ada beberapa prinsip pembuatan media poster diantaranya adalah:
a) Direkayasa sedemikian rupa sehingga poster tersebut seakan-akan bersuara “lihat
aku”.
b) Gambar yang disajikan harus memperhatikan segi-segi artistic, sederhana,
memerhatikan komposisi warna yang pas.
c) Kalimat-kalimat yang digunakan harus diutarakan dalam bahasa yang sederhana,
popular, familiar, dan akrab. Bentuk hurufnya harus sederhana.
d) Ukurannya disesuaikan dengan kondisi tempat dan isi pesan,sehingga terkesan pas
dengan situasi tempat pemasangannya.
e) Dapat dibuat di atas kertas, tripleks, kain, batang kayu, seng, dan bahan-bahan lain
semacam itu.
f) Pemasangan dapat di kelas, di luar kelas, dan dapat di majalah dan Koran.
g) Secara umum, poster yang baik sebagai media pembelajaran hendaknya
sederhana, menyajikan ide untuk mencapai suatu tujuan pokok, berwarna,
slogannya ringkas dan itu, tulisan jelas, serta motif dan desainnya bervariasi.
Poster bermanfaatn untuk menghimbau dan menyadarkan masyarakat dan dapat
digunakan untuk kepentingan pembelajaran diantaranya:
a) Poster dapat memberi informasi yang terkesan himbuan secara efektif
b) Poster mampu membuat suasana bergairah pada suatu kegiatan tertentu
c) Dapat dimanfaatkan untuk keperluan peringatan akan bahaya perilaku tertentu
d) Poster dapat dimanfaatkan untuk menyadarkan masyarakat.

27
Gambar 12. Poster Fisika
c. Media Audio-Visual
Media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar
bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan
obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual adalah: televise,
video-VCD, dound slide, dan film.
1) Televisi
Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan dan pengajaran. Makin banyak siaran televisi yang khusus menginformasikan
atau menyiarkan pesan-pesan materi pendidikan dan pengajaran, yang disebut televise
pendidikan. Televisi sebagai media pendidikan dan pengajaran tentu tidak terlepas dari
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan media televisi adalah sebagai berikut:
a) Memiliki daya jangkauan yang cukup luas
b) Memiliki daya tarik yang besar, karena memiliki sifat audio visualnya
c) Dapat mengatasi batas ruang dan waktu
d) Dapat menginformasikan pesan-pesan yang actual
e) Dapat menampilkan obyek belajar seperti benda atau kejadian aslinya.
f) Membantu guru memperluas referensi dan pengalaman
Kelemahan media televisi:
a) Pengadaannya memerlukan biaya mahal
b) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala tempat
c) Sifat komunikasi sejarah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya
umpan balik. Tetapi kelemahan ini, sudah mulai interaksi dengan beberapa program

28
acara siaran yang dilakukan dialog langsung (dialog interaktif) dengan bantuan
telepon.
d) Sulit dikontrol, terutama jika terkait dengan soal jadwal belajar di sekolah.
e) Mudah tergoda pada penyajian acara yang bersifat hiburan, sehingga suasana belajar
kurang serius dan kurang efektif.
2) Video-VCD
Gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara dan dapat ditanyangkan melalui
medium video dan VCD. Sama seperti medium aundio, program video yang disiar sering
digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi
pembelajaran. Media video-VCD sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a) Gambar bergerak, yang disertai dengan unsure suara
b) Dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh
c) Memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau peristiwa yang
berlangsung.
Media video-VCD ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Berikut beberapa kelebihan
media video-VCD:
a) Menyajikan obyek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistic,
sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman balajar.
b) Sifatnya yang audio-visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi
pemacu atau motivasi peserta didik untuk beljar.
c) Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik
d) Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan denagn teknik
mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditanyangkan.
e) Menambah daya tahan ingatan tantang obyek yang dipelajari.
Disisi lain, kelemahan media video-VCD adalah:
a) Pengadaannya memerlukan biaya mahal
b) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan disegala tempat
c) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya
umpan balik.
3) Media Sound Slide
Slide suara merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual. Secara fisik,
slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi
dengan bingkai yang diproyeksikan. Sebagai media pembelajaran slide suara dapat

29
menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan
pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah jika teknik pengemasannya
benar dan baik. slide suara memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
a) Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun belakang
b) Berukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga praktis penggunaannya
c) Dapat dikontrol sesuai dengan keinginan pengguna, sehingga memungkinkan
untuk dihentikan secara spontan dan dapat diselingi dengan tanya jawab dan
diskusi singkat.
d) Memberikan visualisasi tentang obyek belajar seperti apa adanya sehingga dapat
mengkonkretkan obyek belajar bagi peserta didik.
Sedangkan kelemahan slide suara adalah sebagai berikut:
a) Pengadaannya memerlukan biaya yang mahal
b) Gambar yang disajikan tidak bergerak (gambar mati) sehingga sedikit banyak kurang
menarik, terutama jika dibandingkan dengan televisi dan film
c) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat secara praktis dapat dihidupkan
dan diputar disegala tempat.

d. Media cetak
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh
Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah
produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis media
cetak yang disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi,
buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
1) Buku pelajaran
Sering disebut buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan
secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi
tertentu. Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai
pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar
yang sesuai, sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi
bahan pelajaran. Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis,
komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri dalam belajar. terlihat pada
gambar berikut ini:

30
Gambar 13. Buku Pelajaran Fisika

2) Surat kabar dan majalah


Merupakan media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu
diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya.
Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar
dan majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah. Fungsi surat kabar dan majalah
adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal
yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan kliping
yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya
perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan
keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah yang harus diambil guru agar surat kabar dan
majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan motivasi membaca, member
tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang bagus agar menarik
minat siswa yang lain,mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat kabar
dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya para siswa.

31
(a) (b)

Gambar 14. Surat Kabar (a) dan Majalah (b)


3) Ensiklopedi
Disebut juga kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan
terbaru akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi
merupakan sumber bacaan penunjang.Tugas guru adalah memberikan motivasi dan
petunjuk yang tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai
bacaan penunjang pelajaran.
4) Buku suplemen
Buku ini berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan
dengan pelajaran maupun yang tidak.Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak
untuk memantapkan aspek-aspek kepribadiannya.Adapun yang termasuk buku suplemen
adalah karya fiksi dan non fiksi.Keberadaan buku suplemen dapat memberikan peluang
kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual mereka. Melalui buku suplemen
dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak akan menambah
perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang
kemantapan kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana
menjadi pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa guru.

32
Gambar 15. Buku Suplemen
5) Pengajaran berprogram
Media ini merupakan salah satu sistem penyampaian pengajaran dengan media
cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga.
Menurut jenisnya, pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu program linier dan
program bercabang.Dalam program linier, kegiatan dibagi menurut langkah-langkah, dan
pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah ada bagian yang
harus diisi oleh siswa sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang terdapat pada setiap
langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang kepada siswa untuk
menjawab secara benar. Di akhir program diadakan tes untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan program. Program bercabang juga dibagi-bagi menjadi langkah-
langkah tertentu, tetapi tiap halaman hanya mengandung satu langkah baik penjelasan
maupun pertanyaan. Pada bagian bawah halaman diberikan satu pertanyaan yang telah
disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa memilih kemungkinan jawaban benar, ia
tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang berisi kata-kata pujian bahwa
jawabannya tepat dan memberi peluang melanjutkan ke langkah berikutnya. Tetapi jika
jawaban masih kurang tepat, ia harus kembali ke halaman pertama.
e. Media Tiga Dimensi
1) Media Model
Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam
pembelajaran, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek
yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang
terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit untuk
dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenis media model
diantaranya adalah model padat (solid model), model penampang (cut-away model),
model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama.
Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga
lebih kecil atau lebih besar dari objek sesungguhnya. Berikut salah satu contoh
media model pembelajaran fisika.

33
Gambar 16. Media Model Kincir Air
2) Media Realita
Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi
memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada anak. Realia ini
merupakan benda, yang sesungguhnya seperti mata uang, tumbuhan, binatang, yang
tidak berbahaya dan sebagainya.
Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke
suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh
dengan belajar melalui widya wisata adalah siswa memperoleh pengalaman langsung
sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna, membangkitkan minat siswa untuk
menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan
kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di kelas
dengan kehidupan dunia nyata. Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah: sulit
dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung jawab ekstra, obyek wisata
yang jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar.
Dalam pembelajaran fisika media realita kegiatan ini dilaksanakan di
laboratorium. Seperti melihat alat-alat ukur secara nyata.

34
Gambar 17. Alat-Alat Pengukuran

3) Belajar benda sebenarnya melalui specimen


Terminologi benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan benda
contoh (specimen).Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan asli dan
alami.Sedangkan specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang
digunakan sebagai contoh.Namun ada juga benda asli tidak alami atau benda asli
buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia. Contoh-
contoh specimen benda yang masih hidup adalah: akuarium, terrarium, kebun binatang,
kebun percobaan, dan insektarium. Contoh : specimen benda yang sudah mati adalah:
herbarium, teksidermi, awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastik. Contoh-
contoh specimen benda yang tak hidup adalah: berbagai benda yang berasal dari
batuan dan mineral. Sekarang belajar melalui benda sebenarnya jarang dilakukan. Ada
beberapa alasan orang tidak mempelajari benda sebenarnya, yaitu: bendanya sudah
tidak ada lagi, kalaupun ada sangat sulit untuk dijangkau, terlelalu besar atau terlalu
kecil, sangat berbahaya untuk dipelajari langsung, tidak boleh dilihat, terlalu cepat atau
terlalu lambat gerakannya.
f. Komputer dalam Proses Belajar
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan
produksi audio visual.Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian
besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan
pembelajaran.Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer
seakanmenjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran. Dibalik kehandalan
komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya
menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
Selanjutnya akan dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan
belajar dengan komputer.
CAI (Computer Assisted Instruction)yaitu penggunaan komputer secara
langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan
mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di
dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain
dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan
konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio
yang dianimasikan.

35
CMI (Computer Managed Instruction0 digunakan sebagai pembantu pengajar
menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi
siswa, database buku/ e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan
pembayaran, kuitansi dan lain-lain.
Pada masa sekarang CMI dan CAI bersamaan fungsinya dan kegiatannya
seperti pada e-Learning, dimana urusan administrasi dan kegiatan belajar mengajar
sudah masuk dalam satu sistem.

Gambar 18. e-Learning


g. Multimedia
Sejalan dengan perkembangan IPTEK maka penggunaan media, baik yang
bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa
dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi
Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat
projectedmotion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat
interaktif. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer
dansejenisnya. Menurut Yudi Munadi (2008) ”Multimedia pembelajaran adalah media
yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran
berlangsung”. Menurut Smaldino (2005:) yang menyatakan bahwa:
Multimedia systems may consist of traditional media in combination or they
may in-corporate the computer as a display device for text, pictures, graphics,
sound, and video. The term multimedia goes back to the 1950s and describes early
attempts to combine various still and motion media for heightened educational
effect.
Multimedia sistem terdiri dari media tradisional dalam kombinasi atau
digabungkan dalam komputer sebagai gambaran teks, gambar, grafik, suara dan
video.Istilah multimedia didiskripsikan sebagai penerapan untuk mengkombinasikan
berbagai media untuk mempengaruhi tingkat pendidikan.Multimedia merupakan

36
kombinasi dari komputer dan video, atau multimedia merupakan kombinasi dari suara,
gambar, dan teks.
Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output
dari data, media ini dapat berupa audio, animasi, video, teks, grafik, dan gambar.
Multimedia merupakan alat yang menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif
yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video.
Pemanfaatan multimedia dengan berbasis komputer yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran multimedia presentasi. Multimedia presentasi digunakan
untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis digunakan dalam pembelajaran
klasikal, baik untuk kelompok kecil maupun besar.Media ini cukup efektif sebab
menggunakan multimedia projector (LCD) yang memiliki jangkauan pancar cukup
besar. Pemanfaatan multimedia dalam presentasi ini biasanya menggunakan perangkat
lunak yang paling tersohor, yakni berupa powerpoint

Ada beberapa kelebihan penggunaan multimedia presentasi yaitu:


a. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau
diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan
mental imageryakan meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi-materi
pelajaran.
b. Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video,
animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi.
c. Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas
belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kinestetik atau
yang lainnya.
d. Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan
secara mudah.
Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping
guna menjelaskan penggunaannya.Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul
pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.

37
38
BAB III

PEMBAHASAN

A. MATRIKS CONTOH PENERAPAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

KD Indikator Proses Pembelajaran Fisika Alternatif Media Contoh


3.11 Gerak harmonis Media grafis
sederhana
1. Menjelaskan pengertian getaran 1. Siswa mampu 1. Gambar jam
harmonis sederhana. mendiskripsikan pengertian bandul
2. Menentukan hubungan antara getaran harmonis. 2. Bandul
frekuensi dengan periode. 2. Siswa melakukan percobaan matematis
3. Menjelaskan hubungan antara menggunakan alat dan 3. Stopwatch Media
panjang tali dengan periode pada bahan yang disediakan.
getaran harmonis menggunakan
bandul.
4. Menentukan gaya pemulih pada
bandul.
5. Menghitung periode gerak harmonis
sederhana pada bandul.

3.10 Menerapkan
konsep dan prinsip
gelombang bunyi dan 1. Menjelaskan tentang polarisasi  Mengamati

39
cahaya dalam
teknologi
cahaya foto/video/animasi tentang
pemeriksaan janin dengan
USG, penggunaan
2. Mengklasifikasikan cara cahaya gelombang sonar di laut,
terpolarisasi yang diperoleh dari bunyi dan
cahaya yang tidak terpolarisasi permasalahannya,
karakteristik cahaya,
difraksi, dan interferensi.
3. Mengaplikasikan peristiwa fisika
yang menyebabkan polarisasi  Mendiskusikan tentang
cahaya cepat rambat bunyi, azas
Doppler, intensitas bunyi,
difraksi kisi, interferensi
4. Mendeskripsikan prinsip/cahaya  Melaksanakan percobaan
kerja pada teknologi LCD dan LED untuk menyelidiki
fenomena dawai dan pipa
organa, menyelidiki pola
difraksi, dan interferensi
 Presentasi hasil diskusi
tentang cepat rambat
bunyi, azas Doppler,
intensitas bunyi, dawai,
pipa organa, difraksi kisi
dan interferensi

3.3 Menganalisis 1. Menjelaskan tentang struktur inti


karakteristik inti
atom, radioaktivitas,
pemanfaatan, 2. Mengidentifikasi karakteristik
dampak, dan kestabilan inti atom

40
proteksinya dalam
kehidupan sehari-
hari

B. Matriks jenis-jenis Media Pembelajaran Menurut Ahli

No Ahli Ciri Fisik Contoh


Wibur Schram

1. Berdasarkan penggunaan nya: media liputan luas dan serentak


rumit, seperti TV, radio, dan
facsimile; (2) liputan
terbatas pada ruangan,
mahal, dan seperti film, video, slide,
poster audio tape; (3) media
untuk belajar individual,
media sederhana,
seperti buku, modul,
program belajar dengan
sedangkan menurut kemampuan daya komputer dan telpon.
liputan, adalah : liputan luas dan
serentak , liputan terbatas pada
ruangan, media untuk belajar
individual.

41
Gagne mengklasifikasikan media Model, foto, film/ video
menjadi tujuh kelompok dikaitkan
2. Gegne dengan kemampuannya memenuhi
fungsi menurut hirarki belajar yang
dikembangkan, yaitu pelontar
stimulus belajar, penarik minat
belajar, contoh prilaku belajar,
member kondisi eksternal, menuntun
cara berpikir, memasukkan alih ilmu,
menilai prestasi, dan pemberi umpan
balik yaitu: benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan,
media cetak, gambar diam, gambar
bergerak, film bersuara, dan mesin
belajar.
Allen mengelompokkan media TV diam, film rangkai
menjadi sembilan, yaitu: visual diam, bersuara, halaman bersuara,
3. Allen film, televisi, obyek tiga dimensi, buku bersuara.
rekaman, pelajaran terprogram, film TV, TV, film bersuara,
demonstrasi, buku teks cetak, dan gambar bersuara, dll.
sajian lisan. Di samping
mengklasifikasikan, Allen juga
mengaitkan antara jenis media
pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Allen melihat bahwa, media tertentu
memiliki kelebihan untuk tujuan
belajar tertentu tetapi lemah untuk
tujuan belajar yang lain.
Gerlach dan Ely, mengelompokkan Papan tulis, media tiga
media berdasarkan ciri-ciri fisiknya. dimensi, realita, dan sumber
4. Gerlach dan Media dikelompokkan menjadi belajar pada masyarakat

42
delapan kelompok, yaitu benda
sebenarnya, presentasi verbal,
Ely presentasi grafis, gambar diam,
gambar bergerak, rekaman suara,
pengajaran terprogram, dan simulasi.
Ibrahim mengelompokkan media
berdasarkan ukuran serta kompleks
5 Ibrahim tidaknya alat dan perlengkapannya.
Pengelompokan ini terdiri atas lima
kelompok, yaitu media tanpa proyeksi
dua dimensi; media tanpa proyeksi
tiga dimensi; media audio; media
proyeksi; televisi, video, komputer.
Berdasarkan segi perkembangan
teknologi: Mdia tradisional, media
6 Azhar Arsyad modern
C. Matriks Jenis-jenis Media Pembelajaran berdasarkan Ciri Fisik

No Media Ciri Fisik Contoh

1. Media 2 Dimensi Hanya dapat dilihat sari satu sudut Grafik, foto, peta,
pandang saja gambar, bagan, papa
tulis

Mempunyai dimensi panjang dan lebar


media yang tampilannya dapat diamati Model,
dari arah pandang mana saja dan prototype, bola, kotak,
2. Media 3 Dimensi mempunyai dimensi panjang, lebar meja, kursi, mobil,
dan tinggi atau tebal rumah, gunung dan alam
sekitar

43
foto, tulisan, gambar
media yang menggunakan media binatang, atau gambar
3. Media pandang proyeksi yang hanya menampilkan alam semesta yang
diam (style picture) gambar diam (tidak bergerak atau diproyeksikan dalam
statis) pada layar. kegiatan pembelajaran.

media televise, film atau


media yang menggunakan media video recorder termasuk
4. Media pandang proyeksi yang dapat menampilkan media pandang gerak
gerak (motion gambar bergerak dilayar. yang disajikan melalui
picture) layar minitor (screen)
dikomputer atau layar
LCD dsb

D. Matriks Jenis-Jenis Media berdasarkan Unsur Pokoknya

No Media Ciri Fisik Contoh


Media Audio

1. Media audio berfungsi untuk radio, tape recorder,


menyalurkan pesan audio dari sumber telepon, laboratorium
pesan ke penerima pesan. bahasa, dll.

Media audio berkaitan erat dengan


indra pendengaran.
Media visual yaitu media yang foto, ilustrasi,
mengandalkan indra penglihat. Media flashcard,gambar pilihan
2. Media Visual visual dibedakan menjadi dua yaitu: dan potongan gambar,
Media visual diam dan Media visual film bingkai, film

44
gerak rngkai,OHP, grafik,
bagan, diagram, poster,
peta,
gambar-gambar
proyeksi bergerak
seperti film bisu dan
sebagainya.
media yang mampu menampilkan TV diam, film rangkai
suara dan gambar. Ditinjau dari bersuara, halaman
3. Media audiovisual karakteristiknya media audio visual bersuara, buku bersuara.
dibedakan menjadi 2 yaitu: Media film TV, TV, film
audiovisual diam, Media audio visual bersuara, gambar
gerak bersuara, dll.
merupakan suatu media yang Papan tulis, media tiga
disesuaikan dengan potensi di suatu dimensi, realita, dan
4. Media serbaneka daerah, di sekitar sekolah atau di sumber belajar pada
lokasi lain atau di masyarakat yang masyarakat
dapat dimanfaatkan sebagai media
pengajaran.

E. Matriks Jenis-Jenis Media berdasarkan Penggunaan (Azhar Arsyad. 2011:54)

No

1 Berdasarkan Jumlah Individual oleh Kelas dan laboratorium bahasa,


Penggunaannya peserta didik laboratorium, laboratorium IPA,
laboratorium IPS, serta

45
laboratorium sumber
belajar.

media oto mesin pengajaran


instruktif (teaching machine).

Kotak unit buku pengajaran, tape


pengajaran recorder, film strip,
gambar-gsmbar dan
bahan latihan, dan
evaluasi.

Berkelompok/ Film, slide, media


kelas proyeksi dll

Massal Media dan TV


teknologi
pendidikan

Film dan slide


siaran radio sekolah
atau universitas
Radio

2 Cara penggunaannya Media visual diam proyeksi opaque,


tradisional/ proyeksi overhead,

46
konvensional slides, filmstrips.

visual yang tak gambar, poster, foto,


diproyeksikan charts, grafik, diagram,
pameran, papan info,
papan-bulu

audio rekaman piringan, pita


kaset

penyajian slide plus suara (tape),


multimedia multi-image

visual dinamis film, televisi dan video


yang diproyeksikan

cetak buku teks, modul,


workbook, majalah
ilmiah, lembaran lepas
(hand-out)

mainan teka-teki, simulasi,


permainan papan.

47
Realita model, specimen
(contoh) dan
manipulatif.

Media modern/ media berbasis telekonferen, kuliah


kompleks telekomunikasi jarak jauh

media berbasis Computer-assisted


mikropocessor instruction, perrmainan
komputer, sistem tutor
intelijen, interaktif,
Hypermedia, Compact
(video) disc.

48
F. MATRIKS JENIS-JENIS MEDIA BERDASARKAN PENYAJIANNYA

N Media Kekurangan Kelebihan


o. Pembelajaran

1 Gambar  Lebih menekankan persepsi indera mata  Sifatnya kongkret


.
 Terlalu kompleks,kurang efektif untuk  Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu
pemebelajaran

 Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera


 Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok
besar.
 Memperjelas suatu sajian masalah dalam bidang apa
saja dan untuk tingkat usia berapa saja

 Media ini lebih murah harganya

2 Sketsa  Memerlukan keterampilan khusus oleh  Dapat menarik perhatian pebelajar


pembelajaran
.
 Menghindarkan verbalisme
 Hanya bisa dipergunakan pada saat sedang
berlangsungnya pembelajaran
 Memperjelas penyampaian pesan

49
 Ekonomis

 Tingkat pemahamannya tidak terlalu tinggi dan sulit


karena objeknya realistis

3 Ilustrasi  Memerlukan keterampilan tersendiri dalam  Mudah dikerjakan dan diperoleh


membuat dan menyusun gambar

 Labih disukai oleh anak-anak


 Butuh imajinasi dan ketelitian yang tinggi

 Memberikan gambaran melalui alur kejadian


 Tidak menarik bagi anak auditif

4 Poster  Hanya menekankan persepsi indra mata  Sifatnya kongkrit

 Benda terlalu kompleks kurang efektif untuk  Mengatasi batasan ruang dan waktu
kegiatan pembelajaran

 Mengatasi keterbatasan pengamatan kita


 Ukurannya sangat terbatas

 Memperjelas suatu masalah dalam bidang apapun dan


 Membutuhkan komposisi yang baik,jelas dan tingkat usia
tajam

 Ekonomis

50
 Gampang didapatkannya serta dipergunakan tanpa
mempergunakan alat khusus

5 Radio • Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way • Memiliki variasi program yang cukup banyak.
communication)

• Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pundah tempat


• Jika siarannya monoton akan lebih cepat dan gelombangnya.
membosankan siswa untuk mendengarkannya.

• Baik untuk pengembangan imajinasi siswa.


• Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa
diulang-ulang dan disesuaikan dengan
kemampuan belajar siswa secara individual. • Dapat lebih memuaskan perhatian siswa terhadap kata-
kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok
digunakan untuk pengajaran bahasa.

• Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh


masa yang banyak.

• Harganya relatif murah.

6 Tape  Daya jangkaunya agak terbatas  Mudahdikontrol oleh pembelajar


Recorder
 Rekaman mudah terhapus  Cocok untuk pembelajaran bahasa dan music

51
 Tidak ekonomis  Tidak terikat oleh waktu dan jadwal penyiarannya

 Komunikasinya hanya satu arah  Pita rekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan

 Praktis,mudah dibawa dan dipindah-pindahkan

7 Televisi  Produksi media televisi masih tergolong mahal,  tidak hanya disajikan dalam bentuk suara , tapi televisi
baik dari peralatan dan skill dari SDM nya pun juga didukung oleh video yang menarik perhatian
juga harus yang benar- benar mengetahui tentang penonton.
televisi.

 Televisi bisa menyajikan laporan langsung dari tempat


 Proses penyampaian berita ke masyarakat ada kejadian dan penonton langsung bisa mengetahui situasi
kalanya membutuhkan waktu lama karena harus dan keadaan di tempat kejadian perkara (TKP)
melewati proses pengambilan gambar, editing dan
baru bisa disiarkan ke khalayak.
 Bahasa yang digunakan pada media televisi juga bahasa
tutur seperti halnya media audio atau radio.

8 Video  Komunikasi yang satu arah  Memperjelas informasi

 Penggunaannya memerlukan aseperangkat alat  Dapat diulang-ulang penayangannya


yang kompleks/relative mahal

 Dapat dikontrol(penayangannya)
 Jenis dan format yang belum standar

52
 Pada saat menggunakannya tidak memerlukan ruang
yang gelap

9 OHP • Memerlukan perencanaan yang matang dalam • Dapat digunakan untuk menyajikan pesan disemua
pembuatan dan penyajiannya. ukuran ruangan kelas.

• OHT dan OHP merupakan hal yang • Menarik, karena memungkinkan penyajian
tak dapat dipisahkan, karena sebuah yang variatif dan disertai dengan warna –
gambar dalam kertas biasanya tidak warna yang menarik.
bisa diproyeksikan melalui OHP.

• Tatap muka dengan siswa selalu terjaga


 Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan dan memungkinkan siswa untuk mencatat
urutan yang lepas hal – hal yang penting.

• Tidak memerlukan operator secar khusus


dan tidak pula memerlukan penggelapan
ruangan.

• Dapat menyajikan pesan yang banyak


dalam waktu yang relatif singkat.

• Program OHT dapat digunakan berulang –


ulang.

1 Media Slide • Memerlukan penggelapan ruangan untuk • Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang

53
0 memproyeksikannya. kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat
dipadukan dengan unsur suara.

• Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup


lama, jika program yang dibuatnya cukuppanjang. • Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna
dan gambar yang konkret.

• Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.


• Program slide mudah direfisi sesuai dengan
kebutuhan, karena filmnya terpisah – pisah.
 Hanya dapat menyajikan gambar yang diam
( geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakan lebih dari sebuah proyektor ) • Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.

1 Media 3D  tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah  memberikan pengalaman secara langsung
yang besar
1
 penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme
 penyimpanannya memerlukan ruang yang besar
dan perawatannyarumit.
 Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi
maupun cara kerjanya

 dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas

 dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

1 Multimedia  Biaya cukup mahal  Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala

54
2  Memerlukan perencanaan yang matang dan media
tenaga yang professional.

 Dapat menghilangkan kebosanan karena media yang


digunakan sangat berfariasi

55
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Telah banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mengidentifikasikan jenis-jenis media pembelajaran. ada yang melihat
dari sisi aspek jenis dan karakteristiknya media pembelajaran sebagai berikut:

a. Media pembelajaran, dilihat dari sisi aspek bentuk fisik, dengan membagi jenis dan karakteristiknya sebagai berikut:
1) Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, internet dan lain-lain.
2) Media non-elektronik, seperti: buku, handout, modul, diktat, media grafis dan alat peraga.
b. Ada yang melihat dari aspek panca indera dengan membagi menjadi tiga yaitu:
1) Media audio (dengar)
2) Media visual (melihat), termasuk media grafis (Tim Dosen, FIP-IKIP YK)
3) Media audio visual (dengar-melihat)
c. Ada yang melihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan, yaitu:
1) Alat perangkat keras (hardware) sebagai sarana yang menampilkan pesan dan
2) Perangkat lunak (software) sebagai pesan atau informasi.

56
B. Saran

Sebaiknya, guru dituntut untuk mampu memanfaatkan hasil-hasil teknologi, agar mampu memahami media pembelajaran sehingga


tercapainya tujuan dalam proses belajar mengajar.

57
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ibrahim, H, dkk. 2000. Media Pembelajaran. Malang: Universitas negeri Malang

Muhson, Ali. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol VIII. No 2,
diakses 19 Februari 2018.

Oemar Hamalik (2003) Media Pendidikan, Cetakan VI, Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Sadiman, Arif.dkk. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran.Yogyakarta: Kaukaba Dipantara

Sanaky, Hujair AH. 2010. Media Pembelajaran. Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Badung.

Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wahana Prima

Sutrisno. 2006. Fisika dan Pembelajaran. Universitas Pendidikan Indonesia

Yani Putri, Dkk. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik pada Siswa Kelas X IPA
SMA Negeri 3 Purworejo. Radiasi Vol.5 No.2. September 2014

58

Anda mungkin juga menyukai