Ingat !
BAB 8. Proses Termal Ln X = 2,303 log X
Oleh ahli tekpang, ada sebuah rumus :
Proses termal mengawetkan makanan
Inaktivasi enzim t N t
Log N = log No - atau Log =-
Bunuh mikroba D No D
Menyebabkan perubahan warna,tekstur,flavor D = Desimal reducing time
Menyebabkan perubahan daya cerna makanan = wkt yg diperlukan utk mengurangi jml m.o dgn faktor 1
Awet desimal
Aplikasi di industri : = wkt yg diperlukan utk mengurangi jml m.o sebanyak 1
Pemasakan/cooking siklus log
= wkt yg diperlukan utk mengurangi jml m.o sebanyak 90%
Pemanasan kembali/rewarming
populasi
Pelelehan/thawing
Blansir/blanching
Pasteurisasi
Sterilisasi
Proses termal suhu tinggi >100°C memusnahkan spora
patogen & pembusuk.
Sterilisasi komersial
Musnahnya :
-semua m.o patogen & pembentuk racun
-m.o yg bs nyebabin busuk pd kondisi penyimpanan
normal
Viable spore mungkin msh ada, tapi ga bisa tumbuh.
Sterilisasi
Harus tau kombinasi suhu-waktu
Perlu tau ttg pemusnahan mikroba &
kerusakan mutu
Harus tau penetrasi panas produk
Perlu tau ttg pindah panas tak tunak & sifat
termal
Untuk bentuk :
-lempeng tak terbatas
- silinder tak terbatas
- bola
Gunakan diagram Gurnie Lurie dan atau diagram Heisler
Fo = total letalitas
*121,1 utk °C
LR :
LR = 1 T =121,1°C
LR > 1 T > 121,1 °C
LR < 1 T < 121,1 °C
k
Log (Tr – Tp) = log (Tr – Ti) -
2,303t
DIAGRAM GURNIE LURRIE
Menentukan suhu setelah pemanasan/pendinginan
αt
o Cari nilai Nfo =
δ²
1
o Cari nilai Nbi dan m =
Nbi
o tentukan posisi dimana suhu ingin diketahui
o cari rasio suhu
t
No ∫ dt
Fo = Do log [ ]= 121,1−T
N 0 [
z
]
10
t
No
Fo = Do log [ ] = ∫ ( LR ) dt
N 0
Fo = LR.t
Pertumbuhan mikroorganisme terhambat
Efek refrigerasi di makanan :
a) Efek (+) :
- Pertumbuhan mikroorganisme menurun
- Reaksi kimia dan biokimia menurun
- Shelf life meningkat
b) Efek (-) :
Tekstur rusak
Chilling injury
Q = m . Cp . ∆t
Refrigerasi
Suhu = 60 °F (16°C) hingga 28°F (-2°C)
Air dimakanan gak beku
Shelflife nya beberapa hari atau beberapa minggu
Rumus – Rumus
Evaporator
o Cooling load
Liquid refrigerant menguap menjadi gas Total energi panas yg dihilangkan dari a given space
Panas dari penyimpanan produk is “extracted” in order to lower the temperature to a desired level .
Kompresor Disebut juga sebagai ton of refrigeration
T dan P refrigeration vapor meningkat 1 ton of refrigeration = 288,000 BTU/24 hr
Panas di refrigerant dilepaskan = 303,852 kJ/24 hr
Kondensor o Refrigeration flow rate
Panas di transfer dr refrigeran ke medium lainnya Depends upon the total cooling load on the system
(udara atau air) and the ammount of heat that refrigerant can adsorb
Refrigerant decrease in T dan kondensasi cooling load
Expansion valve Refrigerant flow rate =
H 2−H 1
Aliran liquid refrigeran dikontrol
Evaporator menerima constant supply of o Kompresor
refrigerant Kerja yg dilakukan kompresor
= (refrigerant flow rate) . (H3 – H2)
Mekanisme
o Kondensor
Panas yg dibuang condensor
= (refrigerant flow rate) . (H3 – H1)
o Evaporator
Panas yg diserap evaporator
= (refrigerant flow rate) . (H2 – H1)
o COP
H 2−H 1
COP =
H 3−H 2
Aspek engineering
Design (keperluan refrigerasi, ∆t)
Laju pembekuan
Berpengaruh pada : mutu produk & produktivitas
Lainnya mirip2 sama di pendinginan, tapi kalo di
pembekuan, produknya disimpen di bawah suhu beku
Umumnya < 28°F ( -2°C)
Khusunya < 0°F ( -18°C)
Perhitungan pembekuan
Pendugaan keperluan pembekuan
o Ukuran sistem
o Evaluasi beban refrigerasi/pembekuan
Desain peralatan
where Kg1 = Kg ( Ma P / Mw )
Hs : the humidity at surface (saturation
humidity of air at surface temp.),
Ha : the humidity of the air stream.
( dQ/dt )c = hc A ( Ta - Ts )
( dW/dt )c λ = - (dQ/dt)
Estimasi of drying times in hot air drying Where λ : latent heat of vaporization.
( dW/dt )c = - (hc A/ λ ) ( Ta - Ts )
2. Tahap Constant Drying Rate (B – C) rs : the bulk density of the dry material.
- Permukaan produk remain saturated dengan air. The drying time necessary in the constant rate period
- Laju perpindahan air ke permukaan lebih besar can be estimated by integrating the expression subject to
daripada laju penghilangan air dari permukaan boundary conditions of W: (W0®Wc), t: (0®tc).
- T permukaan remains constant at wet bulb T
( dW/dt )f = - K ( W - We )
mv
Asumsi : n= ms
- Evaporator bekerja seimbang
- Kehilangan panas dapat diabaikan
- Tidak ada elevasi titik didih yg terlalu besar
- The feed di supply di suhu titik didih q1 = q2
- If the evaporator are so constructed such that
A1 = A2, maka :
U 2 ∆ t1
=
U 1 ∆ t2
Kesetimbangan Massa
Kesetimbangan Entalpi