Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Celah Timor merupakan salah satu kawasan yang terletak di laut timor
menyimpan deposit minyak dan gas alam. Kawasan celah timor juga merupakan
sebuah blok perairan yang terletak di Laut Timor sepanjang garis batas pulau
Timor Australia. Celah itu di bagi kedalam tiga blok yaitu,( A, B, dan C). potensi
bisa mencapai angka minimal 5 milliar barel dan di taksir termasuk salah satu
dari 23 lapangan minyak terbesar di dunia. Angka 5 milyar barel minyak mentah
ini hanya di wilayah celah Timor belum di seluruh Laut Timor yang diperkirakan
Minyak dan gas alam yang terletak di celah timor di kelilingi oleh laut Timor
yang merupakan perpanjangan dari samudra Hindia yang terletak di antara pulau
Timor yang kini terbagi antara Indonesia di bagian barat, Timor Timur di bagian
Timur, laut Timor berbatasan dengan laut Arafura yang secara teknis merupakan
perpanjangan dari samudra Pasifik. Laut Timor memiki dua teluk kecil di pesisir
utara Australia, yakni Teluk Joseph Bonaparte dan Teluk Van Diemen. Kota
Darwin yang terletak di Australia berada di tepian laut yang berbatasan langsung
1
Laut Timor memiliki luas sekitar 480 km persegi, meliputi wilayah sekitar
610.000 km, dengan titik terdalam adalah palung Timor. Di bagian utara,
kedalaman Laut Timor mencapai sekitar 3.300 m dan bagian yang lebih dangkal
negara merdeka dan berdaulat terlepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan hasil jajak pendapat, celah Timor menjadi masalah baru. Perjanjian
Celah Timor atau disebut pula “Timor Gap Treaty” antara Indonesia dan Australia
yang di anggap sebagai perjanjian landas kontinen di Laut Timor antara kedua
negara. Penetapan garis batas landas kontinen di Laut Arafura dan daerah utara
irian jaya tahun 1971, dan kemudian disusul lagi dengan persetujuan Republik
kerjasama pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas bumi yang terdapat
disebagian dasar laut dan tanah di bawahnya di laut timor. Pengaturan kerjasama
pengelolaan antara kedua negara bersifat sementara karena kedua negara belum
tumpang tindih di sebagian laut timor pada tahun 1971 sehingga untuk
1
Marcel Hendrapati, Majalah Ilmiah Hukum Amanna Gappa No.13/tahunXI/Januari-
Maret 2003, hal.416
2
menghindari timbulnya konflik kedua negara mencari jalan keluar dengan
kedalamam punggung laut terbesar) si palung Timor. Klaim Australia ini tidak
pernah di setujui oleh Timor Portugis karena tetap berpendirian bahwa batas dasar
Laut Timor dan Australia harus ditentukan dengan menggunakan garis tengah
batas-batas dasar laut tertentu pada tahun 1971 dan dilanjutkan pada tahun 1972
dimana indonesia mengakui klaim Australia tersebut. Pada tahun 1976, Timor-
Timor secara resmi menjadi bagian dari Negara kesatuan Republik Indonesia
Pada masa penjajahan dulu, Pulau Timor di bagi menjadi dua wilayah jajahan
yakni Pulau Timor bagian barat (yang sekarang adalah bagian dari negara
2
Ibid,.
3
Ferdy Tanoni, Skandal Laut Timor”Sebuah Barter Politik-Ekonomi Canberra-Jakarta,
Yayasan Peduli Timor Barat, Kupang, 2008, Hal.2
4
Ibid,.
3
Portugal selama 400 tahuh lamanya.5 Dengan lepasnya wilayah Timor Leste
Republik indonesia.
Menteri Luar Negeri Australia, William McMahon pada bulan oktober 1970
menjelaskan tentang Palung Timor sebagai suatu Celah besar yang dalam dan
memanjang dari arah timur sampai barat dan relatif lebih dekat dengan pesisir
Austarlia Utara. Panjangnya lebih dari 550 mil kelaut dan lebarnya rata-rata 40
mil, dasar laut pada kedua permukaan yang berhadapan miring hingga mencapai
pengembangan dari apa yang di sebut oleh McMahon sebagai “batas alam
ini yakni Celah Timor memisahkan landas kontinen antara Australia dan Timor.
Tegasnya ada dua landas kontinen yang jelas berbeda memisahkan kedua pesisir
kedua Landas Kontinen yang sempit memanjang dari Timor dan sebuah Landas
Kontinen yang lebih lebar memanjang dari garis pantai Australia ke dasar Celah
Timor.8 Pada kenyataanya, pendapat di atas tidak ada yang benar sama sekali
karena Celah Timor tidak memisahkan dua Landas Kontinen. Yang benar, Timor
5
Ibid, Hal, 2-3
6
Op.cit, Hal.34
7
Op.cit
8
Ibid
4
dan Australia berada dalam satu Landas Kontinen yang disebut Landasan
Kontinen Australia.9
menetapkan suatu situasi dimana ada dua Landas Kontinen, maka pemerintah
Australia berpendapat bahwa keadaan khusus seperti disebutkan pada pasal 6.1
yang digunakan, sedangkan ketentuan garis tengah (median line) yang jatuh di
belakang Celah Timor bisa dipakai untuk menentukan batas antara dua pesisir
negara. Tidak adanya persetujuan negara antara mereka dianggap tidak tepat
Pandangan ini dikemas pada Garis Mackay atau Garis Hijau. Garis ini
Kontinen Australia dan meskipun lokasinya yang persis sulit ditunjukk, akan
tetapi diyakini mengikuti Celah Timor yang terletak antara 11” lintang Selatan
Hal ini didasari dugaan awal bahwa terdapat cadangan hidrokarbon yang
sangat besar di Laut berbagai klaim tentang Landas Kontinen. Australia terus
berusaha untuk menguasai dasar Laut Timor seluas mungkin guna memperoleh
9
ibid
10
Loc.cit,Hal.34-35
11
Ibid.,
5
langkah awal Pemerintah Australia mengambil sikap untuk merundingkan
Pasca lepasnya Timor Leste dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Celah
Timor menjadi salah satu masalah yang harus segera diselesaikan oleh Negara
baru tersebut. Celah Timor menjadi kawasan minyak yang dilirik oleh Australia.
Sebelum ada perjanjian baru yang menetapkan eksploitasi dan eksplorasi Celah
Timor yang akan dilakukan oleh Australia dan Timor Leste maka Australia
menaati hukum laut internasional yang berlaku yakni garis tengah (median line).
Celah Timor yang terletak di Laut Timor merupakan garis batas antara Timor
area) .belakangan ini muncul saling klaim atas kawasan tersebut antara Timor
Timur dan Australia. Kini kedua Negara tersebut terus bernegosiasi dan
Gugusan pulau pasir, garis tengah perairan Laut Timor, dan berdirinya Negara
Timor Timur adalah tiga faktor terpisah, tetapi ketiganya secara bersama maupun
12
Ibid
13
Ibid, Hal.54
6
masing-masing menjadi dasar untuk mengkaji kembali garis batas permanen
pantai bagian selatan Timor Portugis. Setelah Timor Timur menjadi bagian dari
dasar laut tanpa mengindahkan penolakan Portugis. Portugis saat itu berpendirian
bahwa dasar laut hendaknya sesuai dasar garis tengah antara pulau Timor dan
dengan menetapkan batas-batas tertentu di dasar laut pada tahun 1972. Dasar
perjanjian itu adalah prinsip Landas Kontinen yang menurut Indonesia dan
Australia bahwa sebagian besar wilayah Laut Timor adalah terusan alamiah
“Perjanjian Celah Timor (Timor Gap Treaty) yang telah disepakati Indonesia-
Australia tersebut hanyalah merupakan pengaturan sementara yang bersifat
praktis yang memungkinkan dimanfaatkan potensi sumber daya minyak dan
gas bumi tanpa harus menunggu tercapainya kesepakatan mengenai batas
landas Kontinen yang akan terus diupayakan. Dengan demikian perjanjian ini
bukan merupakan perjanjian untuk menetapkan batas Landas Kontinen kedua
Negara. Akan tetapi dalam prakteknya Canberra selalu saja bertindak
semaunya di Laut Timor dan Jakarta hanya membisu saja” 16
14
Loc cit.
15
Ibid, Hal.55
16
Ibid, Hal.58
7
Australia mengembangkan dua interpretasi terhadap Konvensi jenewa tahun 1958
Landas kontinen yang terdapat di Laut Timor yang terletak di sebelah selatan
wilayah Timor Timur adalah merupakan Landas Kontinen yang sama yang
didasarkan pada penggunaan median line karena hal ini dapat menjamin rasa
Celah Timor dengan Australia telah ditanda tangani Timor Lorosae dan hanya 10
persen saja untuk Australia. Perjanjian tersebut di tanda tangani pada tanggal 5
Dari isi perjanjian tersebut Australia seharusnya sadar dengan posisinya dalam
melihat batas-batas yang telah ditentukan oleh kedua Negara. Dari beberapa klaim
17
Ibid, Hal 33
18
Marcel Hendrapati, Majalah Ilmiah Hukum Amanna Gappa No.13/tahunXI/Januari-
Maret 2003, hal.420
19
Ibid, Hal.428
8
yang dilakukan oleh Australia tentunya sangat merugikan Timor Leste yang
memiliki celah timor. yang menjadi permasalahan adalah Indonesia yang pada
saat itu ikut andil dalam melegalkan klaim yang dilakukan oleh Australia. Setelah
timor lepas dari Negara kesatuan republik indonesia tentunya akan menimbulkan
eksplorasi di celah timor. Austaralia, Timor Leste, dan Indonesia tentunya harus
1) Tujuan Penelitian
9
b. Menjelaskan bagaimana pengaruh geostrategi Celah Timor
2) Kegunaan Penelitian
D. Kerangka Konseptual
Seperempat abad yang lalu, pertumbuhan ekonomi dunia dianggap dapat terus
berlangsung tanpa batas. Hampir tidak ada pemimpin dunia yang memperkirakan
10
1973-1974 yang diikuti politik minyak dunia telah mengubah pikiran itu untuk
selamanya.20
Saat ini, pemanfaatan sumber mineral telah sampai pada puncaknya, padahal
persediaan minyak dunia berkurang adalah yang sangat wajar karena masyarakat
lainya kecuali besi, telah mencapai titik kritis. Dalam jangka panjang penyusutan
bahan bakar fosil (minyak, batu bara) itu mungkin bisa digantikan dengan
kombinasi energy nuklir, tenaga surya, bahan bakar sintetis, dan energi thermal
laut. Namun, banyak elemen dasar dalam proses manufaktur dan proses lainya
termasuk minyak tidak merata penyebarannya. Bila Amerika serikat, Cina, dan
Uni Soviet kini Rusia yang kaya akan batu bara dan minyak bumi (walaupun
hanya Cina yang masih banyak memiliki persediaan minyak), inggris dan Negara-
negara Eropa Barat kontinental hanya kaya akan batu bara ( sampai saat
ditemukannya minyak di laut utara). Sebaliknya, Jepang sampai era tenaga nuklir
sangat tergantung pada sumber-sumber minyak luar negeri. Persediaan logam juga
20
Walter S. Jones, Logika Hubungan Internasional:Kekuasaan,Ekonomi-Politik
Internasioanal, dan Tatanan Dunia 2, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993, hal. 484
21
Ibid.,
11
tidak merata di planet ini. Sebagian besar persediaan yang belum terpakai pada
saat ini ada di wilayah Negara-negara dunia ketiga. Peningkatan ekspor logam
akan lumpuh.22
yang dimiliki suatu Negara atau suatu bangsa, baik yang nyata dan jelas terlihat
walaupun yang tersimpan sebagai potensi tetapi siap-siaga untuk digunakan atau
diberdayakan. 23
yang dicita-citakan . dalam hal ini kepentingan nasional yang relatif dan sama di
rakyatnya dan kebutuhan wilayah) serta kesejahtraan. Kedua hal pokok ini, yaitu
Morgenthau menyatakan:
22
Ibid
23
Teuku May Rudy, Studi Strategis:Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca
Perang Dingin, Refika Aditama, Bandung, 2002, hal. 114
24
Ibid, Hal.116
12
Strategi diplomasi harus didasarkan kepada kepentingan nasional,
bukan pada alasan- alasan moral, legal, ideology yang utopis dan
bahkan sangat berbahaya. Kepentingan nasional setiap Negara adalah
mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang bisa membentuk dan
mempertahankan pengendalian suatu Negara atas Negara lain.25
Morgenthau menyamakan kepentingan Nasional dengan usaha Negara untuk
mengejar Power, dimana power adalah Segala sesuatu yang bisa mengembangkan
dan memelihara kontrol suatu Negara terhadap Negara lain. Hubungan power dan
bahwa power atau kekuatan Negara mempunyai Sembilan unsur, yaitu, geografi,
kualitas angkatan perang, populasi yang terdiri dari persebaran dan kualitasnya,
penentu akhir yang mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu Negara
25
Andi Nurditha E 131 06 620, Skripsi: Peranan PBB Dalam Penyelesaian Status
Kewarganegaraan Rakyat Timor Timur Dari Negara Indonesia, 2001, Hal. 6
26
Theodore A. Couloumbis, James H. Wolfe, Pengantar Hubungan
Internasional:Keadilan dan Power, edisi ketiga, Percetakan Abardin, Bandung, 1990, Hal. 114
27
Sri Hayati, Ahmad Yani, Geografi Politik, Refika Aditama, Bandung, 2007, Hal. 64
13
Kemampuan minimum yang inheren dalam konsep kepentingan
nasional adalah kelangsungan hidup (survival). Kemampuan
minimum Negara bangsa ini, yakni melindungi identitas fisik,
politik, dan kulturalnya dari ganguan Negara bangsa lain. Dalam
pengertian lebih spesifik, Negara bangsa harus bias
mempertahankan integritas teritorialnya, rezim ekonomi-
politiknya, serta memelihara norma-norma etnis, religious,
linguistik, dan sejarahnya.28
Ratzel menyendirikan tiga fakta geografis yang asasi yang menurut
Pertama, suatu negara bersifat territorial, artinya meliputi suatu teritorial tertentu;
karena itu negara sebagai suatu organisme spatial memilki lokasinya tertentu,
yang dapat ditaksir secara fisis maupun geografi politik dalam hubungannya
yang merasakan dirinya tak terpisahkan dari wilayah geografis negaranya, dan
negaranya.
(natural framework); dari pusatnya yang sempit, negara meluas ke arah luarnya,
banyak ditentukan oleh faktor geografis (letak, luas, bentuk, sumber daya alam,
14
Organic State yang mengalami perkembangan dan pertumbuhan seperti halnya
ruang hidupnya.30
Dari tiga fakta yang diungkapkan oleh Ratzel, maka secara geostrategi,
geopolitik, dan geoekonomi celah timor menjadi salah satu ladang minyak yang
and consuming wealth. yang berarti bahwa geoekonomi adalah studi tentang
variasi daerah atau permukaan bumi dalam kegiatan manusia yang berkaitan
kersama antara Timor Leste dan Australia yang saling menguntung kedua Negara
tersebut. Dalam hal ini pengaruh minyak dan gas alam yang berada di Celah
Sri Hayati, Ahmad Yani, Geografi Politik, Refika Aditama, Bandung, 2007, Hal. 10
30
15
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
minyak dan gas alam di laut timor ? serta menjelaskan “Bagaimana pengaruh
Data yang digunakan oleh penulis, yaitu data teoritis yang berasal dari
dengan variabel yang lain. Sumber data yang diolah banyak diperoleh melalui
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, baik berupa buku-buku, jurnal,
artikel-artikel dari majalah dan surat kabar, serta dari situs-situs internet. Data
terkait, yaitu:
16
Data yang berhasil didapat, lalu dikumpulkan dan dianalis dengan
memperjelas substansinya.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
17
A. Kepentingan Nasional
merupakan pilar utama tentang politik luar negeri dan politik internasional yang
nasional merupakan dasar untuk menjelaskan perilaku politik luar negeri suatu
Negara untuk mengejar power dimana power adalah segala sesuatu yang dapat
mengembangkan dan memelihara kontrol atas suatu Negara terhadap Negara lain.
sebagai berikut :
32
Arnolds Wolfers, dalam Robert L. Pfatzgraff, Jr dan James E. Dougherty : Contending
Theories in International Relations, JB. Lippncot CO, New York : 1971
18
goals yaitu yang bersifat ideal misalnya, keinginan untuk
mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.33
Kepentingan nasional kerapkali juga dikatakan sebagai tujuan utama suatu
negara dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Dalam penjalinan hubungan
dengan negara lain tentu saja banyak mengusung berbagai macam entry point
yang secara umum menjadi tujuan-tujuan dari kerja sama atau hubungan yang
dijalin. Maka dari hubungan tersebut kepentingan nasional muncul sebagai target
dari hubungan kerja sama, baik secara bilateral maupun multilateral secara garis
besarnya, tetapi secara khusus dari tujuan-tujuan tadi pada akhirnya inti dari
kepentingan nasional:
33
K.J. Holsti, dalam Umar Suryadi Bakry, Pengantar Hubungan Internasional, Jayabaya
University Press, Jakarta : 1999, Hal. 63
19
ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan negara yang dicita-citakan.” Hal ini
adalah sebuah konsep yang sangat lazim dan juga popular digunakan. Konsep ini
dijalankan oleh suatu negara, seperti apa yang dikemukakan oleh Morgenthau
(1990) bahwa :
dalam istilah “power” menurut Morgenthau berada diantara nalar, akal, atau
yang harus dimengerti dan dipahami. Dengan kata lain, power merupakan
34
Aleksius jemadu, Politik Global Dalam Teori dan Politik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, hal.
67
20
Konsep kepentingan nasional juga mempunyai indikasi dimana Negara
atau state berperan sebagai aktor utama di dalam formusi politik yang merdeka
Ada kepentingan nasional yang bersifat vital bagi suatu Negara karena
terkait dengan eksistensinya. Untuk tetap berdiri sebagai Negara berdaulat suatu
hidup negara tersebut serta nilai-nilai inti (core values) yang menjadi identitas
kebijakan luar negerinya. Kalau kepentingan vital atau strategis suatu negara
menjadi taruhan dalam interaksinya dengan aktor lain, maka negara tersebut akan
untuk mempertahankannya.
yang dilakukan oleh sebuah negara terhadap negara lain dan merupakan tujuan
umum yang akan terus berkesinambungan agar suatu negara dapat bertindak. Oleh
35
Antonius sitepu, Teori Realisme Politik Hans. J. Morgenthau Dalam studi
Politik dan HI, hal. 56
21
kebijaksanaan terhadap lingkungan tempat berinteraksinya negara tersebut.
Nasrun :
kebutuhannya sendiri, akan tetapi itu sangat bergantung pada tindak tanduk negara
itu. Karena Kepentingan Nasional seperti layaknya rasa lapar pada manusia
bahwa :
22
Timor Leste memiliki ladang minyak di laut timor tepatnya di Celah Timor
dalam hal ini Darwin yang yang berada ditepian laut yang berbatasan langsung
dengan laut timor tentunya sangat berpengaruh bagi hubungan bilateral kedua
suatu negara. bagaimana besarnya pengaruh letak geografis terhadap posisi kedua
negara tersebut khusunya dalam hal kekuatan atau power, baik kekuatan kedalam
atau keluar.38 tentunya kondisi tersebut bisa menghadirkan konflik antar kedua
negara. Hal ini bisa diihat dari potensi kandungan minyak mentah/petroleum yang
terdapat di celah timor saja diperkirakan bisa mencapai angka minimal 5 miliar
barel dan ditaksir termasuk salah satu dari 23 lapangan minyak terbesar di dunia.39
dimana dalam mencapai kepentingan nasional suatu negara harus mempunyai apa
yang disebut sebagai “power”. Jika ada power, pasti ada kepentingan nasional.
Begitu juga sebaliknya. Timor Leste yang mempunyai kepentingan nasional untuk
negaranya sebelum adanya perjanjian celah timor. Maka Timor Leste punya
“power”, yaitu sebagai negara yang merdeka, memiliki minyak dan gas di celaht
timor.
38
Sri Hayati, Ahmad Yani,Geografi Politik, refika aditama,Bandung:2007, Hal.64
39
Ferdi Tanoni, skandal laut timor:sebuah barter politik-ekonomi Canberra-
jakarta?,yayasan peduli timor barat,kupang:2008, Hal.51-52
23
Suatu negara harus bertindak secara nyata ketika memutuskan atau
adalah hal yang bersifat abstrak, tetapi sarana yang dilaluinya adalah sesuatu yang
Pernyataan tersebut masih kabur dan sukar dijabarkan. Ia dapat dianggap bersifat
umum, jangka panjang, yang menjadi tujuan abadi dari negara, bangsa, dan
sendiri.40
konsistensi yang diperlukan dalam kebijakan nasional. Suatu negara yang sadar
24
pemimpin-pemimpin negara dan para ahli teori politik dan dipatuhi oleh
masyarakat, karena disangkutkan pada situasi sosial dan mencerminkan
adanya nilai-nilai, ide-ide, kepentingan golongan dan juga kepentingan
pada perumusnya”.41
Sementara pada sisi lain, konsep ini juga diharapkan pada tanggung jawab
perdamaian internasional.
sebagai berikut:
wilayah negara dan identitas politik dan kebudayaan serta kelanjutan hidup
bangsa terhadap ganguan yang berasal dari luar, kepentingan ini tidak akan
41
Safri Yusuf, Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri, Sebuah Analisis
Teoritis dan Uraian Tentang Pelaksanaannya, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1989, hal. 77
42
J, Salusu, Makalah Untuk Dialog Perdamaian Dunia, HIMAHI, Ujung Pandang, 25
Oktober 1988, hal. 7
25
2. Secondary Interest, yakni kepentingan yang berada diluar kepentingan
selama berabad-abad.
lain.
diberlakukan untuk banyak Negara dan untuk wilayah geografis yang luas,
bahwa kepentingan nasional merupakan salah satu elemen yang berperan penting
26
peranan penting dalam mengontrol kepentingan nasionalnya dalam hal ini
memainkan peranan lebih dalam melihat peluang dan tantangan dari wilayah yang
ketertiban, serta keamanan. Sejauh mana sasaran ini dapat dicapai tergantung pada
seberapa penting sasaran tersebut bagi suatu negara. menurut K.J. Holsti,
kepentingan dapat dibagi kedalam tiga klasifikasi, yaitu: pertama, Core Values
atau sesuatau yang dianggap paling vital bagi Negara dan menyangkut eksistensi
27
peningkatan derajat perekonomian suatu Negara. dan yang ketiga, long range
goals yaitu sesuatu yang bersifat ideal misalnya, keinginan untuk mewujudkan
dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Maka, membicarakan pengertian
pemerintahan.
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang
berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata
polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara;
dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga
28
tempat tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah ilmu
yaitu:
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori
4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.
tersedia;
kondisi alam;
29
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
lainnya;
negara.
geografis pada perilaku negara atau studi yang mempelajari relasi antara
kehidupan dan aktivitas politik dengan kondisi-kondisi alam dari suatu negara.
Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh John Mackinder bahwa posisi
data yang akan memberikan konsep strategi nasional (geostrategis) sebagai suatu
realisasi dari suatu kebijakan suatu bangsa. Unsur yang diperlukan dalam aspek
komunikasi, sumber-sumber ekonomi baik yang telah ada maupun yang masih
politiknya, serta yang menyangkut ruang seperti lokasi dan batas-batas negara.
memberikan peluang yang bagi hubungan kerjasama antara Timor Leste dan
Australia yang dalam hal pengelolaan minyak dan gas alam yang berada di celah
30
timor tersebut. Hubungan yang telah dibangun oleh Indonesia dengan Australia
memberikan peluang bagi negara baru Timor Leste yang pernah berintegrasi
dengan Indonesia.
konsep geopolitik bagi suatu negara atau bangsa yaitu sistem dalam hal
menempati suatu ruang di permukaan bumi. penting jika sesuai dengan kadarnya
yang sesuai. Dalam dunia yang didukung oleh teknologi yang canggih sebenarnya
tidak ada yang cocok lagi. Membangun kekuatan dari darat, di laut, maupun udara
lagi. Pemetaan politik yang akan menggusur lagi kepada Pan-re-gion adalah
1. Dimensi ruang, yakni ruang sebagai ruang hidup seluas negara. Batas
Negara di lautan dan daratan akan berbeda jika dilihat dari dimensi ruang.
45
Sri Hayati, Ahmad Yani,Geografi Politik, refika aditama,Bandung:2007, Hal.165
31
diperluas maka akan ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan dan
kerugian akan lebih besar apabila hal itu terjadi melalui perang.
masyarakat dunia sudah sangat dinamis dan terus bergerak. Frointer pada
negara adalah sesuatau yang sangat penting dan masuk dalam strategi
memahami batas negara dalam dimensi fisik dan dalam dimensi imajiner.
dan atau diwaspadai secara baik. negara-negara barat yang sudah maju
memiliki batas fisik yang tetap tetapi batas imajinerya sangat luas
disadari oleh setiap warga negara, karena itu mereka harus terdidik.
yang sangat luas dan beririsan satu dengan yang lain. Contoh konkret
32
adanya batas imajiner telah mempenagruhi kita, misalnya perilaku kita
secara sekaligus.
dalam bingkai kekuatan nasional. Oleh karena itu politik kekuatan menjadi
geopolitik dari aspek kekuatan dalam arti kekuatan militer adalah sesutau
yang tidak akan pernah berhenti. Kekuatan suatau bangsa hanya dapat
keamanan dalam negeri. ruang yang diartikan rill secara geografi dapat
diartikan secara semu atau maya dari sudut pandang keaamanan, yaitu
Dari dimensi geopolitik yang yang dikemukan di atas, dapat ditelaah bahwa
33
keamanan yang tentunya sangat berpengaruh bagi geopolitik suatu negara. celah
merupakan salah satu potensi besar dalam melakukan hubungan kerjasama dengan
Negara tetangga, seperti Austarlia yang secara geografi dan geostrategi sangat
C. Hubungan Bilateral
bahwa setiap bangsa-bangsa di dunia ini akan melakukan interaksi global yang
lebih diarahkan pada seperti apa hubungan bilateral yang terselenggara antara
timor leste dengan australia dari dimensi politik, ekonomi, dan sosial budaya
menguntungkan.
34
Terselenggaranya hubungan bilateral juga tidak terlepas dari
tujuan nasional yang ingin dicapai suatu bangsa dapat terlihat dari kepentingan
yang akan dibahas adalah hubungan bilateral yang difokuskan pada kerjasama
35
tujuan.
tergantung dari konssep apa yang ditawaarkan antaara kedua negara menurut
hubungan bilateral yang diupayakan oleh suatu negara dengan negara lain
yang lebih menawarkan pola dan tata cara hidup politik dalam arti yang seluas-
36
pillihan yang rasional dengan memperhitungkan sirkumstansi internasional dan
posisi politik dipentas internasional. Oleh karena itu hal ini sangat penting
untuk diperhatikan dari efisiensi dan tujuan yang ingin dicapai. Adapun sisi
lain yang dapat ditimbulkan dari adanya hubungan bilateral adalah bisa jadi
46
Andi Muh. Hamka, E131 09 038, “Dampak Kebijakan Pakistan Tentang Terorisme
Pasca 11 September 2001 Terhadap Politik Luar Negeri Amerika di Kawasan Asia Selatan”, 2004
37
BAB III
A. Celah Timor
Celah Timor yang terletak di kawasan laut timor merupakan salah satu
kekayaan sumber daya alam berupa kandungan minyak dan gas bumi yang
menunjang perekonomian suatu Negara bila dikelola dengan baik. Sejak Timor
Leste bergabung dengan wilayah Negara republik indonesia pada tahun 1975.
Dari data yang didapatkan oleh penulis bahwa minyak yang terdapat di
Celah Timor merupakan salah aset atau cadangan terbesar yang dimiliki oleh
Timor Leste. Lima tahun dari sekarang Timor Leste di prediksi akan sangat
tergantung pada pendapatan minyak dan gas alam yang berada di Laut Timor,
khususnya di Celah Timor. 89% ekonomi (GDP) dan 94% dari pendapatan
pemerintah Timor Leste berasal berasal dari penjualan minyak dan gas.
Data yang menguatkan mengenai pendapatan tersebut dapat kita lihat pada
grafik ini berasal dari Departemen RDTL Perencanaan dan kertas Keuangan latar
38
ekonomi. La’o Hamutuk47 telah disesuaikan untuk kenaikan harga minyak
diprediksi.
Gambar 1
Sunrise atau bidang lain yang dikembangkan, timor-este akan menjadi lebih
produksi minyak bumi dan dari bunga Dana Perminyakan) sebagai persentase dari
39
yang dinyatakannya hanya menghabiskan jumlah yang berkelanjutan. Akibatnya,
pemerintah masih akan tergantung pada pendapatan minyak (dari Dana) bahkan
setelah produksi minyak telah berhenti. Minyak dan gas di Bayu-Undan akan
digunakan oleh 2023, jika bidang lain, seperti Greater Sunrise, dikembangkan
lama mereka mungkin akan habis tahun 2050 atau lebih cepat.
mereka memiliki begitu banyak minyak dan gas, tetapi sektor lain perekonomian
kita sangat kecil, dengan pertumbuhan yang diharapkan sedikit pada dekade
berikutnya.
Saat ini, ada sangat sedikit non-migas kegiatan ekspor. Pada tahun 2004,
adalah kopi. Selama periode yang sama, negara mengimpor $ 113.000.000 senilai
barang. Hampir sepertiga dari impor bahan bakar fosil, dan 53% dari seluruh
Berikut adalah beberapa statistik dasar dan proyeksi. Semua angka uang dalam
40
Gambar 2.
Hanya mencakup
minyak Bayu-
Undan dan ladang
gas. Kolom
lainnya dapat
melipatduakan
Minyak PDB $ 925 3.800 $ 0
pendapatan
minyak Timor-
Leste, dan / atau
memperpanjang
periode produksi
minyak.
2025 tergantung
pada seberapa
baik sektor-sektor
lain dari ekonomi
GDP non-minyak $ 349 $ 452 $ 714?
dikembangkan.
Melalui 2010
berdasarkan
proyeksi IMF.
Mengasumsikan
pertumbuhan
Minyak% ekspor 99,0% 99,6% 0%
tahunan 5% pada
ekspor non-migas.
41
minyak setelah
minyak habis.
Termasuk bunga
Dana
Perminyakan.
Tidak semua
Minyak% dari pendapatan
65% 94% 79% pendapatan akan
pemerintah dihabiskan,
surplus
diinvestasikan di
luar negeri.
segera habis. Sejak Bayu-Undan adalah lepas pantai dan hilir (pencairan gas)
Leste sudah memiliki melihat fenomena ini - lebih dari $ 2 miliar dihabiskan di
Timor-Leste oleh PBB dan badan-badan bantuan selama enam tahun terakhir
hampir tidak ada dampak ekonomi yang berlangsung, meskipun hampir dua kali
Negara-negara lain sangat tergantung pada hasil minyak dan gas di Timor
Gambar 3.
42
Sumber: http:// www.laohamutuk.org, di Akses tanggal 4 agustus 2011
minyak sebagian besar negara [ Catatan 3 ]. Mereka dari kiri ke kanan sesuai
berikutnya untuk setiap nama negara adalah peringkat, dari 1 sampai 177, dari
Semua minyak bumi, populasi dan data ekonomi untuk tahun 2004,
kecuali untuk Timor-Leste, yang merupakan proyeksi untuk 2010 ketika Bayu-
Undan akan berada di puncak produksi. Timor-Leste 2005 HDI 140, apakah itu
naik atau turun pada tahun 2010 tergantung pada seberapa bijaksana uang dari
1. Bar kiri (merah) menunjukkan berapa banyak minyak bumi (minyak dan
43
kemungkinan bahwa pendapatan minyak bumi bisa meningkatkan
kehidupan masyarakat.
untuk setiap orang. Jika itu adalah sama tingginya dengan bar pertama,
dibagi dengan Produk Domestik Bruto (GDP). Semakin tinggi bar ini,
Beberapa negara yang tergantung pada minyak di Celah Timor antara lain,
Serikat, dan Australia. tapi karena Australia secara geostrategi lebih dekat dengan
Australia maka minyak dan gas alam tersebut sangat mudah di akses.
perekonomian di Timor Leste, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Gambar 4.
44
Sumber: http:// www.laohamutuk.org, di Akses tanggal 4 agustus 2011
pertengahan tahun Juli, yang juga meningkatkan jumlah yang akan ditarik dari
semester pertama tahun 2010, Pemerintah telah menghabiskan hanya 30% dari
alokasi anggaran asli selama enam bulan. Dalam rangka untuk mengeksekusi
anggaran keseluruhan diperbaiki pada akhir tahun 2010, Pemerintah akan harus
menghabiskan uang tiga kali lebih cepat yang telah. Dengan kata lain, setelah
45
menghabiskan $ 1.100.000 / hari dari Januari sampai Juni, pengeluaran dari bulan
Berikut adalah beberapa statistik dasar. Semua angka uang dalam jutaan
Gambar 5.
46
GDP non- $ 341 $ 391 ? 2050 tergantung
minyak pada seberapa baik
sektor-sektor lain
dari ekonomi
dikembangkan.
Setelah melihat daftar gross domestic produc maka kita akan melihat bagaimana struktur
perminyakan dan dan gas di celah timor. Dapat kita dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.
47
Sumber: http:// www.laohamutuk.org, di Akses tanggal 6 agustus 2011
potensi minyak dan gas di laut timor. Hal tersebut menunjukan keseriusan
minyak di laut timor. Mengenai palung timor yang yang berada di tengah (median
line) antara Timor Leste dan Australia adalah salah satu garis yang membatasinya.
Gambar 6.
48
Sumber: http:// www.laohamutuk.org, di Akses tanggal 6 agustus 2011
Pasca konflik yang terjadi 30 agustus 1999 di Timor Leste, banyak negara-
negara pendonor yang yang membantu perekonomian. Salah satu negara terseut
adalah Australia yang merupakan negara tetangga. dapat dilihat pada grafik
berikut ini:
Gambar 7.
49
50
Selama masih menjadi bagian dari Indonesia, di Provinsi Timor Timur
Celah Timor banyak mengandung sumber daya minyak dan gas bumi. Sesuai
dengan alasan dikemukakan oleh Indonesia dan Australia pada waktu itu agar
hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia tidak terganggu dan tidak
tertundanya pemnanfaatan potensi sumber daya minyak dan gas bumi di Celah
diantara Provinsi Timor Timur Indonesia dan Australia bagian utara, yang
gas bumi tanpa harus menunggu tercapainya kesepakatan batas Landas Kontinen
antara Indonesia dan Australia. Dengan demikian, perjanjian kerjasama ini bukan
daerah di dalam zona kerjasama menjadi tiga daerah, dengan kekuasaan hukum
48
Ferdi Tanoni, skandal laut timor: sebuah barter politik-ekonomi Canberra-
jakarta?,yayasan peduli timor barat,kupang:2008. Hal.124
51
(legal regim) yang berbeda-beda sesuai dengan status hukum dari masing-masing
1. Daerah A
tumpang tindih yang sebenarnya adalah daerah yang dalam perjanjian ini disebut
daerah A dan daerah C). daerah A akan dimanfaatkaan bersama oleh kedua pihak
dibentuk Dewan Menteri dan Otorita Bersama serta diberlakukan kontrak bagi
hasil.
2. Daerah B
luar daerah-daerah tumpang tindih klaim dan di selatan dibatasi oleh batas 200 mil
laut dari garis-garis pangkal laut wilayah Indonesia. Daerah B ini akan dikelola
oleh Australia seperti ysng berlaku selama ini, tetapi Australia akan memberikan
kepada Indonesia 16% dari penghasilan pajak bersih atau “Net Resource Rent
Tax” (Net RRT) atau 10% dari penghasilan pajak kotor (groos RRT). Selain itu
52
3. Daerah C
dengan ketentuan bahwa Indonesia akan memberikan 10% dari pajak pendapatan
Australia memiliki andil besar untuk menguasai hasil minyak yang ada di daerah
celah timor. Australia telah memiliki data yang banyak mengenai total cadangan
minyak dan gas bumi (migas) di Laut Timor diperkirakan mencapai lebih dari
10.000 juta (10 miliarl) barel. Yang telah dan sedang di ekspoitasi hingga
mencapai diatas 5.000 juta (5 milliar) barel, termasuk di Celah Timor dan yang
ditemukan di sekitar gugusan pulau pasir. Cadagan minyak dan gas alam tersebut
bertebaran antara lain, Ladang Evans Shoal, Petrel-Tern Blacktip 1.540 juta barel,
barel. Cadangan minyak ini termasuk juga dengan 30 juta barel minyak yang
telah diekspoitasi serta lading Greater Sunrise yang diperkirakan mencapai 1.920
juta barel. Data- data ini telah di kumpulkan oleh Australia dari bebagai sumber
termasuk dari sejumlah perusahaan minyak dan gas alam yang kini beroperasi di
53
Analisa dan perkiraan dari sejumlah ahli perminyakan di Australia
mengatakan bahwa total cadangan minyak dan gas alam Laut Timor sesungghnya
jauh lebih besar dari data awal yang dikemukakan ini. oleh karena itu, cadangan
minyak dan gas alam yang diperoleh ini masih terus akan berubah-ubah seiring
dengan eksplorasi dan ekspoitasi terhadap lading minyak dan gas alam di Laut
tahun 1990-an, tiap harinya ratusan ribu barel minyak dan gas alam di Laut Timor
di sedot, dan yang paling beruntung adalah Australia. kini angka yang fantastis itu
Australia melihat potensi kekayaan alam berupa minyak dan gas alam yang
Indonesia. Celah Timor yang terletak di Laut Timor telah di invasi/ dicaplok oleh
Australia yang merupakan tetangganya yang paling kaya. Hal ini dipertegas oleh
54
Dari peryataan yang dipertegas oleh Howard dapat dikatakan bahwa
Australia sangat menginginkan Celah Tmor yang berada di Laut Timor tersebut.
Cadangan minyak dan gas alam yang telah dieksplorasi lebih dari 40 tahun. Ada
beberapa ladang-ladang minyak dan alam yang berada di Timor Leste, seperti
Tabel 1. Ladang-ladang minyak dan gas lepas pantai yang lebih dekat ke Timor Leste
dibandingkan ke negara-negara lain
Nama Lokasi %TL Status Total Total Minyak Gas
ladang sesuai cadang cadang yang yang
perjanjia an gas an gas diprodu diprodu
n (perkir (perkir ksi ksi
an aan hingga hingga
P50) P50) septem septem
Hulu/hili ber ber
Oprator r proyek 2007 2007
gas; Juta Triliun
minyak barel kaki Juta
untuk kubik barel Triluan
hulu saja kaki
kubik
Greater 20% 50% Produksi 300 8,3 0 0
sunrise dalam belum akan
JPDA, diputuska dimulai
dibagi n setelah
sesuai rencana
CMATS pengemba
ngan
disepakati
oleh semua
pihak
mungkin
sebelum
2012
Woodsid
e
Bayu- JPDA 90% / 0 Memulai 400 3,4 81 0,2
Undan produksi ref.(92) ref.(92)
minyak
tahun 2004
dan gas
tahun
2006.
Ladang
55
ini
menyediak
an hampir
seluruh
Conoco pendapata
Philips n Timor
Leste saat
ini.
Buffalo* JPDA 90% Pada masa 16 0 16 0
produksi
1999-
2004,
sekarang
sudah
Nexen ditutup
(sebelum
nya
BHP)
Elang JPDA 90% Pada masa 32, 7 0 31,3 0
kakatua* produksi Ref. Ref.
dari 1998- (102) (102)
juli 2007,
Conoco TSDA,
Philips sedang
(sampai mencari
juli oprator
2007) baru
karena
Conocophi
lips tidak
lagi
tertarik
Laminari Tept diluar 0% Memulai 210 0 183 0
a JPDA, produksi Ref.
Corallina disengketa tahun (124)
kan hingga 1999.
Woodsid 2006 Australia
e ketika telah
timor leste menerima
menyerahk US$ 1,5
annya ke miliar
Australia pendapata
dalam n.
CMATS.
TOTAL 61% 959 11,7 311 0,2
Ladang- ladang ini memulai produksi selama pendudukan Indonesia.
Kepemilikannya telah berubah sebanyak dua kali sejak tahun 1999.
Sumber: Buletin La’o Hamutuk
Institut Pemantau dan Rekonstruksi Timor-Leste, 2008, hal. 90
56
Pada tahun 1991, Indonesia dan Australia mengeluarkan kontrak eksplorasi
pertama bagi sumber daya Timor Leste, kedua Negara tersebut membagi
menurut perjanjia Celah Timor (Timor Gap Treaty) yang illegal, perusahaan-
perusahaan yang sangat berminat terhadap minyak hasil curian ini adalah
tahun 1994, ladang ini mulai menghasilkan uang bagi Indonesia dan Australia
pada bulan Juli 1998, dan ketika nyaris terkuras habis, oprasi terhenti
lain:
1970-1998
mengabaikan keberatan
Portugis, bahwa dasar laut seharusnya berada tepat separuh jarak antara
pantai-pantai
“Penentuan batas-batas
57
Perjanjian-perjanjian
menguntungkan Australia.
Gap).
1974 Ladang minyak dan gas Troubadour dan Sunrise, secara kolektif
sumur tambahan di
1975
1979 Australia memberikan pengakuan de jure legal terhadap pencaplokan
Indonesia, sehingga ia
mengamankan Celah
Timor.
lebih dari
58
pembagian pendapatan
minyak
11 Australia dan Indonesia
1991.
11 Australia dan Indonesia menganugrahi
Woodside Petroleum),
mengeksploitasi sumberdaya
59
(JPDA) kepada the
juga mengeluarkan
1995 jumlah total tujuh buah sumur yang dibor sebelum 2007.
1999-2001
60
tersedia) dan perundang-undangan Australia mulai tanggal
2002 (tengah
malam)
20 mei 2002 Perdana menteri Timor Leste dan Australia menandatangani
Ekslusif selebar 200 mill dari garis pantai Timor Leste. Undang-
61
undang ini bersifat retroaktif hingga 20 Mei 2002.
20 September Australia menganugrahi kontak eksplorasi untuk suatu daerah
Februari 2004.
3 Oktober PM Timor Leste Mari Alkatiri mengusulkan pembahasan awal
perbatasan.
0ktober 2002 Pembicaraan tentang kesepakatan penyatuan sunrise berlanjut.
62
menyatakan bahwa Australia mungkin tidak akan meratifikasi
sunrise, dengan mengklaim bahwa tak ada satu pun dari kilang
2002
2003
63
internasional. Ini adalah pertama dari banyak demonstrasi
tersebut.
4 Maret 2003 Tanpa ada jawaban atas suratnya bertanggal 18 November
sunrise.
64
karena menuduh John Howard blackmail dengan menunda
Gas(10%).
12 November Para perunding dari Timor Leste dan Australia bertemu di
2004
65
Januari 2004 Pemerintah Timor Leste melobi Woodside dan Australia untuk
2004 Sunrise.
April 2004 Beberapa kampanye baru yang memperotes pencurian kekayaan
alam Timor Leste oleh Australia diluncurkan pada kedua pihak laut
beberapa saran mereka. Tetapi, pada januari 2005, kajian akhir ahli
66
proyek tersebut.
17 Woodside menunda aktivitasnya di greater sunrise disebabkan oleh
2005
2005
2006
67
ketentuan khusus maritime di timor leste (CMATS) di Sidney.
Mei 2006 Otoritas khusus laut timor memegang satu putaran lelang untuk
agustus
2007
20 februari 2007 Parlemen timor leste meratifikasi perjanjian CMATS dan IUA
sunrise
68
menunggu periode ratifikasi.
sampai hari ini mengolah ulang data seismik, membuka kantor di dilli,
2008
timor leste.
69
Sumber: Buletin La’o Hamutuk Institut Pemantau dan Rekonstruksi Timor-Leste,
2008, hal. 91-98
Keterangan:
(ZEE) Timor Leste (garis biru disamping kiri kanan JPDA) yang diukur sejauh
70
200 mil dari bibir pantai. Dalam peta ini menjelaskan beberapa kilang minyak
Perjanjian “Timor Gap” yang nama lengkapnya adalah “a Treaty the Zone
yang terbang diatas kawasan yang dipersengketakan tidak berlaku lagi bagi
Indonesia dan Australia setelah Menlu Indonesia Dr. Alwi Syihab mengirim surat
kepada mitranya Menlu Australia Alexander Downer pada tanggal 25 Mei 2000.
Dalam suratnya itu Menlu Alwi Syihab merujuk pada “the 1989 Timor
Gap Treaty” serta pada butir-butir kesepakatan pada pertemuan tingkat teknis
“The Timor Gap Treaty” yang diadakan di Jakarta pada tanggal 1-3 februari 2000.
Beliau menyatakan bahwa perjanjianTimor Gap tahun 1989 sudah tidak berlaku
lagi ketika otoritas Indonesia atas Timor Leste beralih kepada Perserikatan
Diharapkan bahwa apa yang dikemukakan dalam surat itu dapat dipahami oleh
peryataan Menteri Luar Negeri Indonesia, Alwi Syihab mengenai status perjanjian
71
Timor Gap sebagaimana tertuang dalam suratnya kepada Menteri Luar Negeri
Pada tanggal 1 juni 2000 Menteri Luar Negeri Australia membalas surat
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang pada intinya menerima peryataan
mengenai kawasan laut timor adalah ditandatanganinya di Dili pada tanggal 5 juli
2001. Perjanjian bagi hasil minyak dan gas bumi laut timor dengan Basis 90:10
untuk timor leste. Perjanjian yang disebut nota kesepakatan pengaturan laut timor,
menteri urusan politik pada pemerintahan sementara PBB di timor leste, peter
51
Majalah Ilmiah Hukum Amanna Gappa No.13/Tahun XI/Januari-Maret 2003, hal.425
72
Penandatanaganan perjanjian itu diwarnai oleh adanya protes dari anggota
parlemen sementara Timor Leste, Angela de Freitas, yang begitu marah dan
berteriak dengan mengatakan jangan menjual negara sendiri kepada negara asing.
Walaupun perempuan ini kemudian digiring keluar ruangan upacara oleh petugas
keamanan, berbagai kalangan baik di timor leste maupun diluar negeri termasuk
perjanjian bagi hasil minyak laut timor yang telah ditandatangani. Walaupun
Negara ini juga memiliki cadangan dibawah daratannya, termasuk rembetan gas
dan minyak yang dikumpulkan selama era portugis, tetapi tak satupun dari
rembesan tersebut yang berproduksi. Gas alam daratan juga dapat diolah dari di
kilang LNG yang dibanhun untuk Greater Sunrise, tetapi ini mungkin jauh lebih
Gambar 8. Celah timor yang di apit oleh dua ladang cadangan minyak
73
Sumber: Buletin La’o Hamutuk
dan Greater Sunrise yang disedot hasil minyak dan gas alamnya melalui pipa gas
yang dipasang oleh Australia melaui bawah laut untuk dialirkan ke Darwin.
74
Sumber: Buletin La’o Hamutuk
dan gas di sekitar Timor Leste yang sebagian besar di kuasai oleh Australia yang
menggunakan kekuaatan menekan negara baru tersebut. terbesar adang dan gas
yang secara keseluruhan merupakan yang terbesar dalam JPDA adalah Ladang
Minyak dan Gas Bayu-Undan-400 juta barel kondensat (cairan) dan 3,4 triliun
ini pada akhir tahun 1990-an, ketika masi merupakan teritori curian.
selama jajak pendapat di Timor Leste, tanpa kerusakan yang mengikutinya, dan
selama pemerintah transisi PBB. Sejak 2006, gas alam dialirkan melalui jaringan
75
pendapatan hilir. gas tersebut dicairkan di sana dan dikapalkan ke Jepang.
produksi akan mencapai puncaknya pada tahun 2010, dan ladang ini akan terkuras
habis sebelum 2024. Proyek ini menghasilkan 58% pendapatan nasional bruto
Sejak 1999 hingga september 2007, australia telah mengambil lebih dari
U$$1,5 milliar dari Laminaria-Corallina, sebuah ladang minyak yang jauh lebih
dekat ke timor leste. ladang yang tepat berada diluar JPDA dan di klaim oleh
kedua Negara ini hampir terkuras habis. timor leste telah memperotes pencurian
kekayaan miliknya, tetapi Australia bersikukuh dan pada tahun 2006 timor leste
(CMATS).
Timor, 20, 1% dari Greter Sunrise terletak didalam wilayah JPDA dan 79%nya
pekerjaan pada tahun 2004, dan melanjutkan kembali pada tahun 2007, setelah
untuk ladang ini. pendapatan hulu (ekstraksi) akan dibagi secara 50/50 antar
52
Ibid, 2008, hal.91-92
76
kedua negara, tetapi pembagian-pembagian dari proyek hilir akan bergantung
kilang LNG didalam teritori mereka dapat menjadi pusat yang mengelola gas dari
beberapa ladang. disamping Bayu-Undan dan Sunrise, empat ladang lepas pantai
eksplorasi di Evans Shoal diperkirakan mengandung 6,6 tcf gas), Caldita and
lisensi untuk abadi (5,0 tcf), tepat diseberang di perbatasan Indonesia. Beberapa
atau semua Ladang tersebut dapat mendatangkan keuntungan jika mengolah gas-
gasnya di suatu kilang LNG di Timor Leste, asalkan perusahaan dan negara-
negara dimana ladang tersebut terletak diyakinkan bahwa ini adalah opsi yang
pantai Negara kepulauan Indonesia. Demikian pula dengan dampak negative yang
53
di hitung oleh La’o Hamutuk berasarkan informasi penjualan dan pajak dalam
laporan Woodside pada bursa saham Australia (Australian Stock Exchange). Lihat
http://www.laohamutuk.org/Oil/Boundari/laminaria revenues.htm
77
membahayakan perairan kita harus dapat mendorong percakapan penyelesaian
ditandatangani perjanjian bagi hasil minyak di laut Timor dengan basis pembagian
90% untuk Timor Lorosae dan hanya 10% untuk Australia. namun demikian oleh
banyak kalangan baik dari dalam negeri Timor Leste maupun dari kalangan
Australia, PBB dan Timor Leste dikhawatirkan tidak akan mampu mengangkat
harkat dan martabat masyarakat dari negeri yang baru saja merdeka.
Setelah dikeluarkannya TAP MPR V/MPR 1999 yang menerima hasil jajak
Negara Republik Indonesia dan berdasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB
Nomor 1272 tanggal 25 Oktober 1999, maka Timor Timur berada dibawah
Pasca lepasnya Timor Leste dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
tahun 1999, persoalan Celah Timor (Timor Gap) dilupakan begitu saja oleh
78
tersebut bagi kepentingan sebuah negara dalam melakukan hubungan kerjasama
dengan Negara lain. Indonesia malah memberikan peluang besar bagi Australia
untuk mengekspoitasi dan mengeksplorasi lebih banyak lagi hasil minyak dan gas
alam selama lebih dari 40 tahun dan malahan sekarang bertambah tingkat untuk
melakukan eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas yang berada di Celah
Timor.
Pengolahan minyak dan Gas alam di Laut Timor dalam hal ini Celah Timor
kini menjadi tanggung jawab RDTL (Republik Demokratik Timor Leste), TAP
efektif berlaku sejak tanggal 1 juni 2000 sehingga telah menggurkan seluruh hak
Padahal dalam TAP MPR tersebut tidak ada satu katapun yang menyinggung
Traktat Celah Timor telah secara resmi dinyatakan idak berlaku lagi, dan posisi
dengan Timor Timur sama artinya dengan menghibahkan atau mewariskan Celah
79
Menurut Departemen Luar Negeri Republik Indonesia lagi, atas dasar inilah
Australia dan Timor Leste untuk dirudingkan lebih lanjut tanpa harus melibatkan
sengketa yang dikenal dengan nama “North Sea Continental Shel Case” tahun
Jerman dan Belanda di satu sisi dan Jerman dengan Denmark di sisi lain?,
Australia.
Untuk kesekian kalinya, tidak pernah diketahui secara pasti pula, mengapa
gesa untuk menggantikan posisinya dengan Timor Leste dalam Traktat Celah
Timor yang sangat penting dan strategis tersebut. Sekalipu mungin ada celah
dalam hukum internasiona yang bisa membenarkan tindakan Indonesia yang telah
digantikan posisinya dengan Timor Leste, namun adalah hak Indonesia pula untuk
Timor Leste.
Bukankah jauh lebih baik dan menguntungkan bila Indonesia memilih untuk
merundingkan kembali perjanjian Celah Timor yang kaya akan deposit bahan
bakar fosil itu secara trilateral bersama Australia dan Timor Leste?. Bukankah
sebagian sisi dari Celah Timor yang berbatasan langsung dengan Timor Barat
adalah milik bangsa Indonesia?. Bukannkah Indonesia juga memiliki hak dan
80
kepentingan yang sama besarnya dengan Timor Leste dan Australia di Ladang
menetapkan harga mati bahwa masalah Laut Timor yang didalamnya tercakup
Celah Timor dan Gugusan Pulau Pasir merupakan sesuatu yang tidak layak untuk
dibicarakan kembali atau “ditabuhkan”. Padahal Celah Timor dan Gugusan Pulau
Pasir ini berada didalam pekarangan depan (wilayah) kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Wajar saja bila mantan rektor Universitas Gajah Mada (Prof.DR. Herman
ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia waktu itu Ali Alatas dan
Gareth Evans dari Australia, mengecam keras dan menuntut agar perjanjian
dibawah Laut Timor dengan mengadopsi Konvensi Hukum Laut PBB 1958,
dimana garis batas laut antara Indonesia dan Australia ditentukan jauh kesebelah
81
barat jauh mendekati pantai Pulau Timor. Padahal argumentasi Australia tentang
perpanjangan daratan alamiah tersebut tidak benar sama sekali (lihat peta….)
tahun 1982 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia maupun Pemerintah
Australia yang mengatur antara lain tentang 200 mill Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) dan penggunaan garis tengah (median line) maka seyogyanya di Laut
Timor teridentifikasi daerah konflik antara 3 (tiga) Negara yaitu Indonesia, Timor
Oleh sebab itu, ketiga Negara tersebut selalu memiliki kepentingan yang sama
dalam setiap kegiatan di Laut Timor termasuk Celah Timor dan Gugusan Pulau
Pasir. Persoalan mendasar saat ini adalah bagaimana untuk bisa melakukan
negosiasi kembali semua perjanjian Indonesia dan Australia di Laut Timor yang
trilateral.
Hal ini penting dilakuakan agar lebih adil dan berimbang serta tidak
masyarakat adat Timor Barat, Rote Ndao, Sabu dan Alor di Laut Timor. Melalui
beberapa hasil kajian yang telah dilakukan dapat disimpulakan bahwa ada banyak
sekali peluang bagi Indonesia untuk melakukan negosiasi ulang dengan Australia,
82
Seyogyanya dengan hadirnya Negara Timor Leste di kawasan Laut Timor,
menetukan garis batas territorial maritim yang permanen sudah saatnya dilakukan
dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Penetapan suatu batas Landas Kontinen
Indonesia –Australia dan Timor Leste yang baru, permanen dan benar-benar
objektif sesuai dengan keadaan geologi dan geomorfologi di Laut Timor harus
Penetapan batas landas kontinen yang baru setelah Timor Leste menjadi
sebuah negara berdaulat dengan asas yang adil, berimbang dan saling
diatas, melalui rapat Paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) provinsi NTT
tanggal 23 Maret 2001 telah disepakati untuk membentuk suatu kelompok kerja
yang kemudian dikenal dengan Kelompok Kerja Celah Timor (Pokja Celah
Timor).
83
Berdasarkan kajian sementara yang dilakukan Pikja Celah Timor dan telah
sebagai hal pokok yang sangat mendesak untuk dilaksanakan sebagai berikut:
Landas Kontinen Indonesia dan Australia yang dibuat pada tahun 1971-
yang berlaku.
Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan batas-batas dasar laut tertentu tahun 1997
yang dibuat pada saat Timor Leste masih merupkan bagian integral dari
Indonesia.
84
4. Agar lebih transparan , kredibel dan objektif dalam penetapan batas
dalam penetapan garis batas maritim yang baru dan permanen di laut timor
yang dirasa lebih adil dan berimbang bagi kepentingan nasional Indonesia,
hak rakyat Indonesia terhadap hasil eksploitasi minyak dan gas bumi di
laut timor yang dilakukan oleh Australia secara tidak transparan dan
selama ini
85
7. DPRD Provinsi NTT/Kabupaten/Kota se-NTT, DPD-RI, DPR-RI dan
eksploitasi minyak dan gas di laut timor termasuk di celah timor antara
Australia dan timor leste adalah tindakan illegal karena tidak menyertakan
Indonesia sebagai salah satu stakeholder laut timor yang secara ekologis
timor leste
berwawasan nusantara
86
11. DPRD Provinsi NTT/Kabupaten/Kota se-NTT, DPD-RI, DPR-RI dan
negeri Indonesia dan Australia pada tanggal 1 juni 2000 tanpa terlebih
demi hukum.
agar rakyat Indonesia khususnya di Timor Barat ikut menikmati kekayaan minyak
dan gas bumi di Celah Timor. Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Luar Negeri
Timor Leste pada Kabinet Transisi (ETTA) II, Fernando Lasama de Araujo di
dan Alkatiri sama yakni ingin agar Indonesia khusunya rakyat Timor Barat ikut
Xanana Gusmao (saat ini menjabat Perdana Menteri) pernah menawarkan secara
resmi soal kerjasama di Celah Timor kepada sejumlah Menteri di era Presiden
Megawati Soekarnoputri yang berkunjung ke Dili pada tahun 2003 silam. Namun
87
3. Pencemaran Laut Timor
Perairan Laut Timor adalah salah satu perairan yang memiliki sumber daya
alam yang melimpah, seperti perikanan, pertambangan minyak, dan gas lepas
bahari.
Berdiriya Negara Timor Leste pada tahun 2002, melalui jajak pendapat yang
Laut Timor. Perairan Laut Timor pasca berdirinya Negara Timor Leste, akhirnya
dimiliki oleh tiga Negara yaitu Indonesia, Australia, dan Timor Leste. Bagi
Tenggara Timur. Luas perairan laut provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
199.529 km2 Luas perairan tersebut tidak termasuk Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia (ZEEI). Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki garis pantai sepanjang
5.700 km. secara administrasi di bagian utara daerah ini berbatasan dengan Laut
bagian selatan berbatasan dengan Laut Timor dan Samudra Hindia; serta di bagian
Timor Leste adalah pulau batek. Secara geografis pulau batek terletak pada posisi
88
90 15’ 30” Lintang Selatan-1230 59’ 30” Bujur Timur. Pulau yang oleh masyarakat
setempat menyebutnya sebagai Fatu Sinai berada di lepas pantai Laut Sawu dan
ini memiliki panjang garis pantai 1.680 meter dan kedalaman rata-rata 72 meter.
Pulau ini berada pada jarak 5 mill dari Tanjung Batuanyo, Oepoli yang secara
Kabupaten Kupang.
Pulau ini berbatasan langsung dengan Negara tetangga Timor Leste yang
sudah memiliki titik refrensi(TR). Di pulau ini juga terdapat tiga rumah yang
dugunakan oleh penjaga menara suar dan TNI yang dirugaskan untuk menjaga
(Romimohtarto et all.,2005 ). Status hukum Pulau Batek sudah jelas yakni milik
Batek tidak masuk bagian isi perjanjian. Hal ini dapat diartikan bahwa pulau Batej
Pulau Timor oleh Hindia Belanda. Dalam Staatsblad 1916 No.331 tanggal 13
89
(Kabupaten) West-Midden Timor meliputi juga wilayah Pulau Batek atau Pulau
Gala Bata.
menjadi tiga bagian, yaitu Pulau Timor bagian Barat mrupakan wilayah Republik
Indonesia, Pulau Timor bagian Timur dan Pulau Atauro menjadi wilayah koloni
Portugis dan terdapat kantong Oecusi yang terletak di Timor bagian Barat
merupakan enclave (bagian dari) wilayah koloni Inggris. Peta Laut Hindia
Oecusi, Timor-Portugis, Pulau Jako dan Pulau Atauro sedangkan Pulau Batek
tidak termasuk didalamnya. Setelah Timor Leste merdeka pada tahun 2002, secara
yuridis formal wilayah bekas Timor Portugis menjadi wilayah Timor Leste.
Dengan demikian Pulau Batek tidak masuk wilayah Timor Leste (Romimohtarto
et all., 2005). Sementara Australia dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur dibatasi
oleh pulau terluar yang berbatasan dengan Australia yaitu Gugusan Pulau Pasir
kerajaan Inggris Raya menganeksasi wilayah gugusan pulau pasir pada tahun
1878, dan baru pada tahun 1974 Indonesia seolah mengakuinya sebagai teritori
90
Australia melalui sebuah Nota Kesepahaman (MoU) yang dibuat bersama pada
perairan tersebut seperti pengumpulan teripang, belut laut, dan ikan hiu, banyak
diantara mereka yang ditangkap oleh Angkatan Laut Australia dan dituduh
Akibat belum tuntasnya batas wilayah Negara di Laut Timor, maka muncul
Indonessia dituduh telah melewati batas wilayah Australia dan mencuri ikan serta
sikap Indonesia sehingga Australia merasa seperti yang paling benardan bertindak
91
Sumber: Buletin La’o Hamutuk
Laut Timor memilki luas sekitar 480 km persegi, meliputi wilayah sekitar
610.000 km, dengan titik terdalam adalah Palung Timor. Di bagian utara,
kedalaman Laut Timor mencapai sekitar 3.300 m dan bagian yang lebih dangkal
rata-rata mempunyai kedalaman kurang dari 200 m. wiyah ini merupakan tempat
Sejumlah pulau dan gugusan pulau terletak di Laut Timor termasuk Pulau
Malville yang belum lama ini telah ditemukan bebatuan yang mengandung berlian
yang terlepas di lepas pantai Australia. di dasar Laut Timor terdapat cadangan
minyak dan gas bumi dalam jumlah yang besar. Australia dan Timor Portugis atau
saat ini Republik Demokratik Timor Leste, telah melakukan perdebatan panjang
atas hal eksploitasi kekayaan minyak dan gas di daerah yang dikenal sebagai
Celah Timor.
92
Australia mengklaim luas wilayahnya sampai ke sumbu bathymetric (garis
kedalaman punggung laut terbesar) di Palung Timor. Klaim Australia ini tidak
pernah disetujui oleh Timor Portugis karena tetap berpendirian tetap berpendirian
bahwa batas dasar Laut Timor dan Australia harus ditentukan dengan
menggunakan garis tengah (median line) unutk membagi kedua wilayah tersebut.
batas-batas dasar laut tertentu pada tahun 1971 dan dilanjutkan pada tahun 1972
dimana Indonesia mengakui klaim Australia tersebut. Pada tahun 1976, Timor
Leste secara resmi menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
tahun 1989.
dilaporkan pendapat ahli geologi dunia yang menyatakan bahwa masih ada 5
daerah yang memiliki potensi minyak yang jumlahnya hampir sebanding dengan
potensi minyak yang ada di Timur Tengah (Negara-negara Arab). Kelima daerah
Keberadaan milyaran barel minyak di Laut Timor juga diakui oleh berbagai
55
Loc. Cit hal. 16
93
Perminyakan Australia (Woodside News Release, 1996). Dari sikap dan kejelian
karena kandungan minyak dan gas buminya. Australia juga telah berhasil
meyakinkan Indonesia untuk mengakui bahwa gugusan Pulau Pasir yang letaknya
hanya 170 kilo meter dari pulau Rote itu adalah milik Australia yang
Pada tahun 2010 laut timor positif tercemar minyak mentah Sabtu,24 Oktober
2009 10:21 WIB, Tumpahan minyak Montara yang mencemari perairan Laut
minyak dan air dari Laut Timor oleh Leeders Consulting Australia yang meneliti
Rachel Siewert, juga mengkonfirmasi hal itu. Kepada pers ia menyatakan hasil uji
laboratorium atas sampel minyak yang dikirim oleh Ferdi Tanoni dari Timor
Montara.
94
“Tidak ada keraguan, pencemaran yang mempengaruhi perairan wilayah
perairan Indonesia di Laut Timor berasal dari Montara," katanya sebagaimana
dikutip Ferdi Tanoni. Hasil analisis Laboratorium Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia menunjukkan pencemaran
minyak di Laut Timor sudah mencapai 38,15 persen. Kandungan zat timah
hitam dan zat berbahaya lainnya juga mencapai lebih dari 100 kali dari kadar
normal, lalu contoh rumput laut mati yang diambil dari pesisir Pulau Rote
menunjukkan bahwa tumbuhan itu mati akibat pencemaran minyak mentah.
Sejumlah sampel diambil dari wilayah perairan Laut Timor pada Oktober dan
Nopember 2009”.
Menurut mantan agen imigrasi kedutaan besar Australia,meski kebakaran
sudah ditangani, ternyata minyak terus mengalir. hingga saat ini diperkirakan
tidak kurang dari 40 juta liter minyak mentah yang tumpah di laut. gas, kondensat,
zat timah hitam, serta zat-zat kimia berbahaya lainnya pun ikut masuk lautan.
minyak di perairan sangat berbahaya bagi kehidupan biota laut dan manusia,
gumpalan minyak akan mengurangi kandungan oksigen dalam air laut dan secara
langsung mempengaruhi satwa yang bergantung pada lautan. Gas, alkana, aspal,
zat aromatik, timbel, nikel, aspal resin, dan lainnya yang terbawa minyak juga
berbahaya. salah satu yang paling berbahaya tapi justru tidak terlalu terlihat
untuk melokalisasi dan menyedot minyak mentah. Minyak yang telanjur mengalir
95
pencemarn yang telah terjadi kata Ferdi Tanoni. Ferdi Tanoni mengatakan bahwa
paparan Yeti sama seperti yang dipaparkan juga oleh DR.Felix Rebhung dari
Universitas Nusa Cendana dan para pakar lingkungan di Australia bahwa metode
boom dan skimmer merupakan perlakuan standar saat terjadi tumpahan minyak ke
menggunakan skimmer untuk dimasukkan lagi ke tangki atau dibawa ke darat dan
dipisahkan antara air dan minyak. Jika masih tersisa, minyak akan dihilangkan
mengikat minyak sehingga minyak tenggelam dan menjadi sedimen. Minyak tak
hilang begitu saja dan justru mengendap sehingga lebih lama terdegradasi. Ini
akan membahayakan biota laut dan terumbu karang. "Cara ini memang lebih cepat
untuk menghilangkan gumpalan minyak, orang lebih cepat tidak melihat. Tapi
metode yang relatif lebih aman, yaitu dengan memanfaatkan bakteri yang ada di
perairan. Cara ini disebut bioremediasi, yaitu proses remediasi atau pemulihan
Tumpahan minyak secara alamiah dapat dibersihkan oleh bakteri pengurai, tenaga
matahari, dan gerakan air. namun, jika dalam jumlah yang sangat besar, seperti
96
saat kilang bocor atau terjadi ledakan sumur minyak, bakteri yang tersedia tidak
CO2 dan H20 yang sudah tidak berbahaya lagi. Meski lebih murah dan aman,
proses itu membutuhkan waktu yang lama. Sejauh ini metode bioremediasi juga
Timor yang selama ini tidak pernah melakukan penelitian dan investigasi secara
masalah laut Timor Ferdi Tanoni. Tim Nasional yang hanya bisa menduga-duga
Australia untuk dilakukan ganti rugi itu adalah merupakan sebuah tindakan yang
sangat tidak profesional dan tidak berdasar sama sekali ini patut dipertanyakan
motif dan latar belakangnya.Jangan hanya mau menghitung uang saja dengan
mengorbankan kita yang terkena dampak di daerah ini.Saya beripikir jernih dan
97
positif saja bahwa sekiranya uang tuntutan ganti rugi 510 miliar itu bukan untuk
dan kecerobohan yang dipertontonkan oleh Tim Nasional ini dan menolak
hitungan angka ganti rugi yang diumumkan Tim Nasional tersebut karena tidak
berdasar sama sekali,akan tetapi mulai melakukan sesuatu yang jauh lebih penting
demi masa depan laut Timor dan seluruh perairan di NTT yang sudah tercemar
Berikut beberapa kasus yang terjadi di beberapa Negara akibat dari bocornya
98
yang secara rutin dialirkan melalui
sekitarnya.
1965 Tumpahan Methane Princess Lengan penguras LNG putus hubungan
99
Serikat LNG yang sedang dibangun. Belum ada
atap tangki.
1972 Montreal, Quebec, Kanada Suatu aliran balik gas alam dari
100
LNG dan kilang di Montreal East.
merokok.
1973 staten Island, NY, AS Pada bulan ebruari 1973, kebakaran
didalamnya.
1974 Tumpahan Tongkang Setelah gagal memperoleh pasok tenaga
101
ketika sedang dimuatkan ke sebuah
102
AS Maryland, sebuah katup perikasa dalam
terjadi.
1987 Mercury, Nevada, AS Pada bulan Agustus 1987, kebakaran
103
train pertama (tarain nomor 7) proyek
petronas.
2004 Skikda, Aljazair Sebuah pendidih uap yang merupakan
batas kilang.
2004 Ghislenghien, Belgia Saluran pipa yang membawa gas alam
104
2005 Distric Heights, Maryland, AS Sebuah kajian atas sponsor Washington
2003.
2005 Nigeria Saluran pipa LNG bawah tanah
BAB IV
105
Celah timor yang berada di kawasan laut timor merupakan salah satu aset
Minyak dan gas alam yang berada di celah timor dalam perjanjian sementara yang
di sepakati oleh Indonesia dan Australia pada saat itu dibagi kedalam tiga bagian
atau zona, yaitu zona A, zona B, dan C. dalam pembagian tiga kawasan tersebut
kerjasama antara negara yang satu dengan negara lain yang berdekatan dan
106
Penemuan minyak dan gas alam atau emas seringkali dianggap sebagai
akhir dari persoalan ekonomi. Kenyataannya bagi banyak negara minyak, gas dan
sedikit sumber daya alam, negara-negara kaya sumber daya alam justru banyak
demokratis, dan rawan terhadap konflik kekerasan. Disamping itu sector ekonomi
non-sumber daya alam biasanya tidak berkembang seiring dengan sector sumber
daya alam, sehingga ketika sumber daya alam terkuras habis, kekayaan yang
dengan sector sumber daya alam besar, maka sumber daya yang minim
difokuskan untuk ekstraksi sumber daya alam itu, dan derasnya pemasukan devisa
negara kaya sumber daya alam tertinggal bahwa “uang gratis” telah menciptakan
sumber uang yang sebenarnya lebih produktif dan mampu memenuhi kebutuhan
kekurangan personil, arus masuk uang dalam jumlah besar dan control yang
107
minim justru akan mendorong korupsi, menghilangkan tekanan bagi perlunya
manejeman yang sehat untuk dana-dana public, dan menciptakan imbalan bagi
Sumber daya minyak dan gas serta mineral juga menyebabkan konflik dan
perang. Kita keduanya dari terjadi di atau negara (aceh, Indonesia atau
bougainville, papua nugini) dan masuknya pendudukan asing (seperti timor leste
pada tahun 1975, papua barat sejak 1963, atau irak). “kutukan sumber daya alam”
juga mewujud dalam instabilitas politik dalam negeri, korupsi, dan konflik antar
minyak dan gas alam seperti terjadi di Negara-negara lain. Harapanya, pendapatan
minyak akan mendatangkan manfaat bagi generasi bangsa timor leste di masa
depan, sepanjang hasil minyak itu tidak dicuri dan diselewengkan. Namun
pendapatan minyak ini juga belum memberikan perbaikan pada kehidupan Negara
sekarang.
seharusnya memberikan peringatan pada kita, agar tidak berfikir bahwa minyak
tidak boleh berpuas diri hanya dengan menerima pembayaran atas sumber daya
alam yang dikuras dari tanah kita. Seluruh kebijakan pembangunan, dan
108
ditunjukkan untuk mengembangkan ekonomi dalam negeri dengan basis produktif
itu tak akan menjadi kenyataan. gas akan tetap dialirkan melalui pipa ke Australia
atau diproses dilaut. Bahkan kalau ini yang terjadi, hampir semua rekomendasi
yang dan informasi yang di bahas dalam laporan ini masih tetap penting dan
relevan. Hasil laporan ini bisa diterapkan di proyek industry besar, dan ditiap
rakyat kita dari proyek atau industri, serta apapun yang membawa peluang dan
resiko yang di bahas laporan ini dalam kaitannya dengan gas alam Sunrise.
Greater Sunrise merupakan sumber daya minyak dan gas di Laut Timor
telah menjadi sengketa lebih dari tiga dekade, sejak masa penjajahan Portugis.
Banyak pihak turut memainkan peran dalam proses Laut Timor, seperti
ditemukan pada tahun 1974. Ia merupakan ladang terbesar didaerah yang diklaim
oleh Timor Leste maupun Australia, diperkirakan mengandung 300 juta barel
light oil (kondensat dan LPG) dan 8,3 triliun kaki kubik (tcf) , sekitar seperlima
109
wilayah Greater Sunrise berada dalam daerah pengembangan Minyak Bersama
yang dibentuk melalui perjanjian Laut Timor pada tahun 2002 dan dibawah
administrasi Timor Leste/Australia, otoritas khusus untuk Laut Timor (Timor Sea
dikalimoleh kedua Negara dan dikuasai oleh Australia, meskipun semuanya lebih
sebelum Indonesia mencaplok Timor Leste pada tahun 1975. Persyaratan kontark
Annex F perjanjian Laut Timor tahun 2002, Timor Leste sepakat untuk
dan IUA yang diratifikasi pada tahun 2006 menyediakan kepastian hukumdan
Unitization Agreement (IUA) tahun 2003 dan perjanjian atas kesepakatan Maritim
110
pendapatan hilir dari ladang Greaater Sunrise, tetapi kemana gas akan dialirkan
keseluruhan dari gas alam ladang Greater Sunrise dalam 40 tahun mendatang.
Australia akan menerima jumlah yang sama atau lebih. Meskipun ladang Sunrise
BAB V
A. KESIMPULAN
111
Celah Timor yang merupakan salah kawasan minyak dan gas alam yang
Timor Leste pasca lepasnya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun
Bangsa (PBB) Timor Leste akhirnya memperoleh kemerdekaan secara penuh dan
Celah Timor pun telah diratifikasi oleh kedua Negara pada tahun 2008 yang sudah
membahas mengenai bagi hasi dari beberapa kilang minyak yang besar di Timor
Leste dan sedang beroprasi. Kilang minyak tersebut antara lain, Graeter sunrise
dan Bayu-Undan serta Woodside yang dalam satu kali produksi bisa
yang berada di wilayah Laut Timor antara Timor Leste dan Australia yang
pertama kali pada tahun 1989 dalam perjanjian Celah Timor (Timor Gap Treaty)
sebagai Zona kerjasama Areal A, dan dikukuhkan ulang dengan perjanjian Laut
Timor (Timor Sea Treaty) pada tahun 2002. wilayah ini sekarang dikembangkan
secara bersama-sama oleh timor leste dan Australia, dengan timor leste menerima
90% untuk pendapatan Pemerintah dari produk Hulu. JPDA ini meliputi ladang
112