Makalah Perpindahan Panas 1-2-1
Makalah Perpindahan Panas 1-2-1
Disusun oleh
KELOMPOK III
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Perpindahan panas ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
UTS mata kuliah Perpindahan Panasini. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB I. DASAR TEORI ...................................................................................................... 1
I.I. Transfer Panas Pada Tubuh Manusia ................................................................... 1
I.I.I. Asal Panas Pada Tubuh Manusia ........................................................................ 1
I.1.2 Metabolisme Tubuh manusia .............................................................................. 1
I.1.3 Aliran energi pada tubuh Manusia ...................................................................... 3
I.1.4 Heat Loss ............................................................................................................
I.2 Heat Transfer Pada ujung Pitot tube Pesawat .........................................................
I.2.1 Teori Heat Transfer Pada ujung Pitot tube Pesawat ............................................
BAB II. PERSAMAAN .........................................................................................................
2.1 Analisa Aliran Panas Pada Tubuh manusia ............................................................
2.1.2 Analisa Aliran Pada Pesawat ...............................................................................
2.2 Identifikasi Masalah dan Perhitungan .....................................................................
BAB III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I TEORI
A.) Anabolisme : Reaksi anabolisme bertanggung jawab atas proses sintesis seluruh
senyawa yang dibutuhkan dalam pemeliharaan sel, pertumbuhan
dan reproduksi.
B.) Katabolisme : Reaksi katabolisme mengubah molekul besar atau kompleks
menjadi molekul yang lebih kecil atau sederhana serta
menghasilkan energi
A.) Konduksi
Panas pada tubuh manusia terdapat pada bagian tubuh yang dalam.
B.) Konveksi
Perpindahan panas dengan adanya gerakan molekul. Misalnya
ketika udara luar dingin, (25°C) dan temperature rata-rata kulit 33°C
maka akan terjadi proses transfer panas, proses ini hanya berpengaruh
sedikit terhadap heat loss.
C.) Radiasi
Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke seluruh tubuh
melalui proses radiasi. Proses ini marupakan mekanisme kehilangan
panas paling besar pada kulit (60 %) atau 15 % dari keseluruhan.
D.) Penguapan (Evaporasi)
Tubuh manusia yang berkeringat menghasilkan perpindahan panas
karena adanya perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit
dengan udara ambient, adanya gerakan angin dan kelembapan udara.
Pada prosesnya keringat yang membawa panas tubuh akan diuapkan
melalui proses tersebut.
Keterangan:
H= h A (Tw-T ) H : Perpindahan panas
h : Koefisien konveksi
=hA T
A : Luas permukaan
T : Perpindahan suhu
PERSAMAAN
2.1 Analisa Aliran Panas pada tubuh manusia
Ketika energy yang tersimpan berkurang, ∆U <0 kalor akan berpindah dari
tubuh Q <0 dan tubuh menghasilkan kerja W>0
Maka :
Contoh : Luas tubuh seorang manusia dengan berat 70kg dan tinggi 1.55 m
adalah 1.70 m2 metabolic rate nya dalam keadaan istirahat adalah 40
Cal/m2 jam x 1.70 m2 = 68 Cal/jam
C = Kapasitas Kalor
C = Kalor spesifik
m = Massa zat
Kenaikan temperature sebesar ∆T dari suatu objek dengan kalor yang masuk
kedalam tubuh manusia Q dinyatakan dengan persamaan :
Q
∆T = …………….. (6)
mc
………… (7)
Contoh : Jika tebal jaringan antara tubuh manusia bagian luar dan bagian
dalam adalah 3cm , dengan luas permukaan rata-rata untuk terjadi konduksi
adalah 1.5m2 .
Kemudian perbedaan temperature antara tubuh bagian dalam dan kulit sebesar
2°C maka kalor yang mengalir per jam nya adalah (konduktivitas termal
jaringan) = 8 Cal cm / m2 jam °C
Kc = Koefisien konveksi
Ts = Temperatur kulit
Ta = Temperatur udara
Radiasi :
Ts = Temperatur kulit
Pada gambar 4 diatas diperlihatkan penampang pitot tube secara sederhana. Panjang
pitot tube (L) dari pemanas ke ujung pitot tube diketahui sebesar 0,65 ft. Jari-jari dalam (r)
sebesar 0,0295 ft dan jari-jari luar (R) sebesar 0,0328 ft. Pada analisa ini juga dapat dilihat
besar suhu yang diperlukan pemanas untuk mencegah terbentuknya es pada ujung pitot tube.
Pada kasus ini, metode yang digunakan adalah secara konduksi dan konveksi.
Panas Konduksi :
………… (1)
Panas Konveksi :
………….. (2)
Aliran fluida pada plat datar dapat digambarkan seperti pada gambar 5. Terdapat dua
jenis aliran yang mengalir pada plat datar yaitu laminar dan turbulen. Kedua jenis aliran ini
berpengaruh terhadap besar perpindahan panas yang terjadi
………………… (3)
Maka besar koefisien perpindahan panas secara konveksi untuk sepanjang aliran
laminar atau lokal adalah:
………. (4)
…………..…… (5)
Koefisien perpindahan panas rata-rata sepanjang plat dengan mengabaikan
koreksi viskositas menurut “Withaker” dan untuk memepertahankan ketergantungan
sifat-sifat fluida terhadap suhu, maka nilai koefsienperpindahan panas dapat
diperoleh:
……………. (6)
Pada analisa ini, pesawat dianggap diam dan udara mengalir dengan kecepatan
pesawat. Pada pitot tube, udara didalam lubang pitot tube tidak mengalir, maka
perhitungan perpindahan panas dalam lubang diabaikan, dan udara yang mengalir
dipermukaan luar pitot tube diasumsikan seperti udara yang mengalir pada plat
datar. Kecepatan aliran udara yang terjadi diperkirakan sebesar 260 knots atau
sebesar 0,4 Mach, maka dari itu, perhitungan perpindahan panas yang terjadi tidak
menggunakan perhitungan pada aliran kecepatan tinggi, dikarenakan perhitungan
pada aliran kecepatan tinggi untuk aliran dengan kecepatan lebih dari 0,5 Mach.
Perpindahan yang terjadi pada pitot tube, dapat digambarkan seperti pada
gambar 5. Suhu ambient berpengaruh terhadap ujung pitot tube dan suhu dari
pemanas juga berpengaruh terhadap pitot tube.
Untuk menjaga suhu pada ujung pitot tube dari pengaruh suhu ambient dan suhu
pemanas, besar rata-rata perpindahan panas secara konveksi sama dengan besar
perpindahan panas yang terjadi secara konduksi atau bisa di gambarkan secara
matematik menjadi:
……………. (7)
Untuk menghitung rata-rata perpindahan panas secara konveksi, harus ditentukan
dulu panjang aliran laminar atau letak terjadinya transisi aliran. Dengan menggunakan
persa-maan (3), bisa diketahui panjang aliran laminar dengan nilai kinematik viskositas
didapat dari tabel sifat fisik udara berda-sarkan temperatur. Agar lebih akurat,
parameter temperatur yang digunakan adalah temperatur film. Contoh perhitungan akan
dilakukan pada ketinggian 10000 ft.
Untuk mengatahui temperatur pada ketinggian tertentu bisa diketahui dari tabel
International Standard Atmosphere (ISA), berdasarkan tabel ISA, pada ketinggian
10000 ft, suhu udara sekitar 23 F, maka untuk menjaga suhu ujung pitot minimal 32 F,
besar suhu filmnya yaitu sebesar:
Dari tabel sifat fisik udara, pada suhu 28 F, beberapa nilai koefisien yang didapat yaitu:
Maka jarak tempat terjadinya transisi dari ujung plat sejauh 0,065 ft. Nilai ini akan
berubah tergantung dari nilai kinematik viskositasnya.
Panjang pitot tube adalah 0,65 ft. Sedangkan bagian yang terkena aliran
laminar adalah sebesar 0,065 ft. Maka sebagian besar atau sekitar 90% bagian pitot
tube terkena aliran turbulent. Maka nilai Reynold number disepanjang pitot tube
(0,65 ft) adalah dengan menggunakan persamaan (5).
Dari persamaan (6). Maka koefisien rata-rata perpindahan panas disepanjang pitot
tube adalah :
Maka :
Dari perhitungan diatas, besar rata-rata perpindahan panas konveksi yang terjadi
antara aliran udara bebas dengan pitot tube sebesar 77,86 Btu/hr. Berdasarkan
persamaan (7), besar rata-rata perpindahan secara konveksi sama dengan besar
rata-rata perpindahan secara konduksi.
Dimana :
Pada perhitungan rata-rata perpindahan panas secara konduksi pada pitot tube,
nilai konduktivitas thermal yang digunakan ada-lah konduktivitas thermal dari
material yang digunakan, bukan konduktivitas thermal udara. Maka temperatur
yang dibutuhkan pemanas pitot tube untuk menjaga suhu pitot tube minimal 32 F
adalah:
Analisa hasil perhitungan
Keterangan:
H : Panas
k : Konduktivitas termal
∂T : Perbedaan suhu
∂x : Perbedaan panjang/ jarak
A : Luas permukaan >
perpindahan-kalor konveksi (convection heat-transfer coefficient). Rumus dasar yang
digunakan adalah
H= h A (Tw-T ) Keterangan:
H : Perpindahan panas
=hA T h : Koefisien konveksi
A : Luas permukaan
T : Perpindahan suhu
untuk mencegah terjadinya pembekuan pada pesawat terbang, biaasanya pesawat
dipasang sebuah system yang dikenal dengan istilah anti icing system, prinsip kerja
dari system ini yaitu dengan cara memberikan pemanas pada pitot tube
insulation sytem sering dipakai dalam mempertahankan suhu dan mengatur kondisi
suhu contohnya pada tubuh pada tabuh manusia fungsi pakaian dapat mengatur
petukaran energy panas tubuh terhadap lingkungan, serta kondisi metabolimse
didalam tubuh manusia itu sendiri membutuhkan asupan energy yang baik untuk
mejaganya tetap baik.
Pada tubuh manusia, Produksi panas berasal dari metabolisme tubuh dan kehilangan
panas terjadi pada kulit (75%), paru-paru (20%) dan melalui faeces dan urine (5%).
Refererensi
Jurnal ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA PITOT TUBE 0856MG oleh
Roy Indra Lesmana Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Jenderal
Achmad Yani,
Kern, D.Q., Process Heat Transfer, Mc Graw Hill, New York, 1950.
Jurnal analisa PERBEDAAN EFEK FISIOLOGIS PADA PEKERJA SEBELUM
DAN SESUDAH BEKERJA DI LINGKUNGAN KERJA PANAS oleh Tedy Dian
Pradana, Rochmawati, Sumiati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Pontianak,
Jurnal metabolisme tubuh manusia oleh Irwan ary darmawan, universitas padjajaran
Jurnal pengaturan panas tubuh oleh DR. ZAIRUL ARIFIN, SpA, DAFK Departemen
fisika kedokteran Universitas USU Medan.