Anda di halaman 1dari 8

TUGAS HUKUM TATA NEGARA

KONSTITUSI
Dosen Pengampuh : Dr. Effendi Ibnu Susilo, S.H., M.H.

DISUSUN OLEH :

NAMA : YULIA CITRA AINI

NPM : 181010432

KELAS : A

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konstitusi ialah hasil konsensus bersama oleh para tokoh Negara
untuk mewujudkan cita-cita para warga negaranya yang diikat dalam bentuk
suatu ketentuan dasar atau GrundNorm. Konstitusi dijadikan sebagai alat oleh
rakyat dalam membela hak-haknya yang direnggut oleh sebagaian orang
dalam rangka pemenuhan kekuasaan yang melampaui batas yang dilakukan
oleh penguasa/pemerintah yang otoriter. Konstitusi merupakan langkah awal
Negara dalam membentuk suatu hukum untuk melindungi rakyatnya dari
rakyat yang lain atau Homo Homini Lupus yaitu Manusia adalah serigala bagi
manusia yang lain. Dalam hal yang sama, sessungguhnya jati dari sebuah
hukum adalah meindungi rakyat dari kesewenang-wenangan
Negara/pemerintah dalam menjalankan ugas dan fungsinya dengan maksud
membatasi rakyat dalam menjalankan fungsi Negara yang berdasarkan
Kedaulatan Rakyat. Perasaan tersebut merupakan hasil dari fungsi konstitusi
yaitu dalam hal membatasi kekuasaan dan menjamin hak rakyat untuk
menjalankan tugas serta fungsinya yang diikat oleh sebuah paham yang
disebut Koinstitusionalisme.
B. Rumusun Masalah
1. Apa Pengertian konstitusi ?
2. Bagaimana makna konstitusi ?
3. Apa fungsi dan tujun konstitusi ?
4. Bagaimana sifat dan jenis jenis konstitusi ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konstitusi dan apa apa
saja yang terkandug didalamnya
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

KONSTITUSI

A. Pengertian konstitusi

Konstitusi dalam ilmu hukum sering menggunakan beberapa istilah


dengan arti yang sama. Ada kalanya untuk arti yang berbeda digunakan istilah
yang sama. Selain konstitusi dikenal atau digunakan juga beberapa istilah lain
seperti UUD dan HUKUM DASAR.

Menurut Rukmana Amanwinata ‘’istilah konstitusi dalam bahasa


Indonesia anatara lain berpadanan dengan kata ‘’constitution’’ bahasa inggris
dan ‘’constitutie’’ bahasa belanda dan ‘’constitutionel’’bahasa prancis dan
‘’verfassung’’ dalam bahasa jerman dan ‘’constitutio’’ bahasa latin dan
‘’fundamental laws’’ bahasa amerika serikat .

Perkataan ‘’konstitusi’’berarti pembentukan berasal dari kata kerja


‘’constituer’’ perancis yang berarti membentuk. Sementara itu , istilah UUD
merupakan terjemahan dari perkataan belanda grondwet, dalam kepustakaan
Belanda, selain grondwet juga digunakan istilah constitutie. Kedua istilah
tersebut mempunyai pengertian yang sama.

Pengertian konstitusi dalam arti sempit adalah tidak


menggambarkan seluruh kumpulan peraturan, baik yang tertulis dan tidak
tertulis, ,maupun yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu. Konstitusi
dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua ketentuan dasar atau hukum
dasar.
Konstitusionalisme adalah hasil dari implementasi konstitusi yang
substantif, bahwa pembatasan kekuasaan harus dibatas dan dibagi serta
menjamin hak rakyat sebagai warga Negara yang merdeka

1. UUD 1945 sebagai konstitusi Negara

Para penyusun UUD 1945 memandang, konstitusi lebih luas bila


dibandingkan dengan undang-undang dasar (UUD). UUD hanya sebagian
daripada hukum dasarnya negara. UUD adalah hukum dasar negara yang
tertulis. Selain itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam penyelenggaraan negara
meskipun tidak tertulis. Undang-undang Dasar merupakan:
a) Kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan-pembatasan
kekuasaan kepada para penguasa.
b) Dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari
suatu sistem politik.
c) Suatu deskripsi dari lembaga-lembaga negara.
Suatu deskripsi yang menyangkut masalah hak-hak asasi manusia.
Sebagai hukum dasar tertulis atau konstitusi tertulis, UUD 1945 mengandung
pengertian:

a) Bersifat mengikat, baik bagi penyelenggara negara, lembaga negara,


lembaga kemasyarakatan, maupun seluruh warga negara.
b) UUD 1945 berisi norma-norma, kaidah-kaidah, aturan-aturan atau
ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh semua
komponen negara.
c) UUD 1945 berfungsi sebagai hukum yang tertinggi sehingga menjadi
sumber dan pedoman hukum bagi setiap peraturan perundangan yang
ada di bawahnya.
B. Fungsi konstitusi secara umum
1. Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi
kesewenang-wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah, sehingga
hak-hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
2. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu Negara
3. Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi
4. Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan
5. Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambing
6. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan
warga suatu Negara.

C. Tujuan tujuan konstitusi


1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik. Tujuan ini berfungsi untuk
membatasi kekuasaan penguasa sehingga tidak melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat banyak.
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan
sendiri. Bisa juga memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia
(HAM), sehingga dengan adanya konstitusi maka setiap penguasa dan
masyarakat wajib menghormati HAM dan berhak mendapatkan
perlindungan dalam melakukan haknya.
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya. Selain memberikan batasan-
batasan untuk penguasa dalam menjalankan kekuasaanya, hal ini juga
bertujuan untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara negara agar
negara dapat berdiri kokoh.

D. Jenis jenis konstitus


1. Konstitusi tertulis adalah aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan
negara, dan tata negara, beserta aturan dasar lainnya yang mengatur
kehidupan suatu bangsa di dalam hukum negara tersebut.
2. Konstitusi konvensi adalah konstitusi berupa kebiasaan ketatanegaraan
yang sering timbul. Pidato presiden juga bisa menjadi konstitusi konvensi.
Syarat-syarat konvensi antara lain adalah diakui dan dipergunakan secara
berulang-ulang dalam praktik penyelenggaraan sebuah negara. Tidak
bertentangan dengan konstitusi tertulis, dan memperhatikan pelaksanaan
konstitusi tertulis.

E. Sifat Konstitusi
a) Fleksibel (luwes): apabila UUD itu memungkinkan adanya perubahan
sewaktu-waktu sesuai perkembangan zaman.
b) Rigit (kaku): apabila UUD itu sulit untuk diubah kapanpun.
F. Makna konstitusi
1. Makna menurut bahasa Indonesia,konstitusi adalah hukum dasar atau
UUD.
2. Makna konstitusi menurut istilah, konstitusi adalah UUD yang
menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara.
Konstitusi berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengantur, dan
memerintah negara.
3. Makna konstitusi sebagai kumpulan peraturan terdiri atas kumpulan
peraturan yang bersifat tertulis dan kumpulan peraturan yang bersifat tidak
tertulis.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengertian konstitusi dalam arti sempit adalah tidak


menggambarkan seluruh kumpulan peraturan, baik yang tertulis dan tidak
tertulis, ,maupun yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu. Konstitusi
dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua ketentuan dasar atau hukum
dasar.

Konstitusionalisme adalah hasil dari implementasi konstitusi yang


substantif, bahwa pembatasan kekuasaan harus dibatas dan dibagi serta
menjamin hak rakyat sebagai warga Negara yang merdeka
Dan konstitusi memiliki Makna menurut bahasa Indonesia,konstitusi
adalah hukum dasar atau UUD. Makna konstitusi menurut istilah, konstitusi
adalah UUD yang menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu
negara. Konstitusi berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengantur,
dan memerintah negara. Makna konstitusi sebagai kumpulan peraturan terdiri
atas kumpulan peraturan yang bersifat tertulis dan kumpulan peraturan yang
bersifat tidak tertulis.

Anda mungkin juga menyukai