2 Laporan Askep Kelolaan TN H - NopitaPutri
2 Laporan Askep Kelolaan TN H - NopitaPutri
Oleh:
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TN. H DENGAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN HALUSINASI PENDENGARAN (AUDITORI)
DI RUANG TRANSIT PRIA RSJ SAMBANG LIHUM
Oleh:
Nopita Putri, S. Kep
2030913320005
A. IDENTITAS PASIEN
1. Inisial : Tn. H (L)
2. Umur : 35 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Tidak Bekerja
5. Informan : Perawat ruangan, Rekam Medik, Pasien
6. Status perkawinan : Duda
7. No.RMK : 01.69.xx
8. Tanggal Pengkajian :01 Februari 2021
9. Diagnosa Medis : F.20.3
B. ALASAN MASUK
Pasien dibawa oleh keluarga (saudara) ke IGD rumah sakit jiwa sambang lihum tanggal 16-
10-2020 jam 23.11 wita menggunakan angkutan umum, pasien mengamuk, bicara sendiri,
keluyuran dan putus obat. Sebelumnya pasien pernah dirawat di RSJ sambang lihum sebanyak
4 kali, pasien datang lagi dengan keluhan yang sama kerena pasien menghentikan pengobatan
dengan alasan gatal-gatal, 1 minggu setelah penghentian obat pasien sering melamun,
menyendiri dan sering mengunci diri dikamar. Pasien mengamuk ± 2 bulan SMRS. Pasien
sering dianggap mengancam jiwa orang disekitarnya, pasien sering ketakutan saat malam hari
dan tidak tau penyebabnya. Saat pengkajian pasien mengatakan pasien mengatakan kalau
dirinya dibawa ke RSJ Sambang Lihum karena mengamuk.
Masalah Keperawatan: Halusinasi Pendengaran, Risiko Perilaku Kekerasan.
E. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil √ Kurang berhasil Tidak ada
3. Trauma Pelaku/Usia√ Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
1. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, pasien merupakan pasien kambuh
2. Pasien pernah mengkonsumsi obat-obatan dimasa lalu namun putus obat dan kambuh.
Masalah keperawatan:
Ketidakefektifan Pemeliharan Kesehatan
Ya Tidak
Penjelasan:
Berdasarkan data rekam medik, tidak ada keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien merupakan pasien putus obat sehingga terjadi kekambuhan.
Masalah Keperawatan:
Ketidakefektifan Pemeliharan Kesehatan
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 82x/m R: 20x/m T : 36,70C
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 62 Kg
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada memiliki keluhan, tidak ada merasakan badan pegal, nyeri atau
keluhan fisik lainnya.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
G. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan:
Pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara, pasien dirumah tinggal bersama ayah ibu dan
saudara laki-lakinya.
Masalah Keperawatan:
2. Konsep diri
a Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang tidak disukai.
b Identitas : Pasien mengatakan dirinya sebagai seorang laki-laki bernama H
c Peran : Pasien mengatakan dirumah pasien sebagai anak dan saudara, saat
dirumah sakit sebagai pasien.
d Ideal diri : Pasien mengatakan harapannya sekarang yaitu ingin pulang dan
berkumpul sanak saudara.
e Harga diri : Pasien mengatakan tidak merasa dikucilkan dimasyarakat dan
dirumah sakit sebgai pasien.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a Orang yang berarti: Pasien mengatakan orang yang berarti baginya adalah saudara laki-
lakinya.
b Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Pasien mengatakan kalau
dimasyarakat sebagai masyarakat biasa tidak mengikuti perkumpulan apapun. Dirumah
sakit pasien lebih banyak menghabiskan waktu berbaring ditempat tidur hanya sesekali
berinteraksi dengan teman disamping tempat tidur.
c Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Pasien mengatakan saling mengenal
dengan teman disamping tempat tidurnya.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan.
4. Spiritual
a Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan beragama Islam dan percaya adanya Allah
b Kegiatan ibadah : Pasien mengatakan selama di rumah sakit jarang beribadah karena
keadaan yang kurang enak.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
H. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Rapi √ Sesuai
Penjelasan :
Pasien berpenampilan rapi. Mengenakan baju seragam di rumah sakit sambang lihum. Kancing
baju sesuai tidak ada yang miring. Setelah makan tidak ada sisa-sisa makanan di sekitaran mulut
pasien. Pasien terlihat bersih dan rambut pasien terpotong pendek. Tidak ada tercium bau yang
tidak enak pada pasien. Kulit tampak bersih namun kuku sedikit panjang
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik:
Penjelasan :
Motorik pasien nampak normal, seperti orang-orang pada umumnya, tidak ada tremor saat pasien
diajak berbicara.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaaan
Penjelasan :
Pasien mengatakan keluarganya sesekali ada menjeguk dan sudah lama, keinginan pasien ialah
bisa pulang untuk berkumpul sanak keluarga.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Penjelasan : Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk amuk dan
memberontak benda-benda yang ada disekitarnya, serta menyuruh untuk mengadu domba.
Bisikan tersebut selalu muncul ketika pasien bangun tidur. Pasien merasa terganggu/kurang
nyaman dengan adanya bisikan-bisikan tersebut karena sering muncul setelah bangun tidur dan
pasien mengatakan saat bisikan muncul hanya dibiarkan, apabila bisikan terus menerus sesekali
pasien maarah-marah.
Saat wawancara pasien terlihat kooferatif, pasien mampu diajak bicara dari awal sampai akhir.
Keadaan pasien saat ini baik dan mampu berinteraksi dengan perawat.
Masalah Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir
Neologisme √ Pelan
Penjelasan :
Pada saat pengkajian pasien berbicara pelan dan lambat, pembicaraan pasien nyambung dengan
topik yang dibicarakan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Waham
Penjelasan : Tidak ada masalah pada isi pikir pasien dan tidak ada waham
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Disorientasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang √ gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini
konfabulasi
Tidak ada gangguan memori
√
Penjelasan : Pasien ingat tempat tinggalnya dan saat ditanya tempat tinggal pasien mengatakan
tinggal di Banjarmasin. Pasien juga mampu menyebutkan tahun lahirnya (1986). Pasien dapat
mengingat sejak bangun tidur dan merapikan tempat tidur namun pasien sering lupa nama perawat
yang mengkaji, pasien memikirkan dulu nama perawat.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Penjelasan : Saat ditanya sholat berapa waktu pasien menyebutkan 5 waktu (subuh 2 rakaat,
zuhur, 4 rakaat, asar 4 rakaat, magrib 3 rakaat, isya 4 rakaat). Konsentrasi pasien saat berinteraksi
baik, pasien mampu berhitung 1-10, pasien mampu berhitung 1+1=2, 2+1=3, 2-1=1, 3-2= 1.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Penjelasan : Pasien tidak mengalami gangguan penilaian, pasien sudah mampu mengambil
keputusan ditandai dengan saat pasien ditanya pada saat memakai sepatu mana yang lebih dulu
apakah kaos kaki atau sepatu, pasien mangatakan memakai kaos kaki baru sepatu.
Pasien mengatakan jika ada yang mengejeknya maka pasien akan diam saja namaun pasien merasa
kesal dengan orang yang mengejeknya
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
4. Berpakaian/berhias
√
Tidur malam lama : 20.00 s/d 06.00 (±10jam)
√ Kegiatan sebelum / sesudah tidur (tidak ada kegiatan khusus sebelum tidur)
Penjelasan : pasien mengaratakan dapat tertidur dengan nyaman tidak ada gangguan tidur
setelah bangun tidur terkadang pasien langsung kekamar mandi untuk BAK atau mandi.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Penjelasan : Pasien dirumah sakit mampu mempersiapkan dan merapikan bekas makan
sendiri, membersihkan tempat tidur sendiri, dan mencuci gelas bekas minum sendiri.
Sehingga saat pulang pasien diharapkan mampu melakukan kegiatan mandiri seperti
mempersiapkan makanan, menjaga kerapian dan kebersihan rumah, mencuci pakaian sendiri
dan untuk mengatur kruangan pasien mengatakan di rumah ayahnya yang bekerja pasien
hanya berdiam diri dirumah, harapan pasien setelah pulang ingin bekerja dan mencari uang.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Belanja Ya √ tidak
Transportasi Ya √ tidak
Lain-lain Ya tidak
Penjelasan :
Pasien mengatakan jarang melakukan kegiatan diluar rumah, pasien mengatakan belum berani
menggunakan kenderaan pribadi ataupun melakukan aktivitas lain diluar rumah seperti berbelanja
kebutuhan sehari-hari.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
J. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Koping √ obat-obatan
Lainnya :
Pasien mengatakan tidak mengetahui nama obat dan fungsi obat yang diminumnya, pasien hanya
ingat warna obatnya.
Masalah Keperawatan :
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
M. ASPEK PENUNJANG
Diagnosa Medik : Skizofrenia tak terinci (F.20.3) adalah Skizofrenia yang memenuhi kriteria
diagnostic Skizofrenia namun tidak memenuhi kriteria diagnostic subtype paranoid, hebefrenik,
katatonik atau jenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk digolongkan pada
tipe skizofrenia tertentu.
- Pusing
Kontraindikasi - Sakit kepala
- Psikosis - Mulut kering
100 mg chlorpromazine adalah pada - Penglihatan kabur
chlorpromazine 2x1 - Gangguan perilaku orang yang memiliki riwayat - Mual
- Skizofrenia dan depresi. - Cemas berlebihan
tablet hipersensitivitas terhadap - Berat badan naik
fenotiazin - Detak jantung tak beraturan
- Kram otot
DO:
- Menurut rekam medik : pasien dibawa oleh keluarga
(saudara) ke RSJ karena pasien mengamuk tanpa
sebab, pasien sering bicara sendiri, keluyuran dan
putus obat.
DO:
- Menurut rekam medik : pasien dibawa oleh keluarga
(saudara) ke RSJ karena pasien mengamuk.
DS : Ketidakefektifan
- Pasien mengatakan peranah masuk rumah sakit Pemeliharaan Kesehatan
sebelumnya
- Pasien mengatakan putus obat karena bosan meminum
obat.
DO :
- Berdasarkan RM pasien pertama kali masuk RM pada
tahun 2015 dan dipulangkan karena kondisi membaik,
tahun 2016 pasien rawat jalan lalu putus obat dan pada
oktober 2020 pasien kembali diantar ke rumah sakit jiwa
sambang lihum.
O. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
2. Risiko Perilaku Kekerasa
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
P. POHON MASALAH
Core
Problem Gangguan Persepsi sensori: Halusinasi
Pendengaran
obat.
Setelah dilakukan 1x pertemuan, SP 3 Pasien dapat mengacuhkan
diharapkan pasien mampu : halusinasi
1. Evaluasi kegiatan latihan
1. Menyebutkan kegiatan yang menghardik dan obat. Beri pujian.
sudah dilakukan
2. Latih cara mengontrol halusinasi
2. Memperagakan cara bercakap-
cakap dengan orang lain dengan bercakap-cakap ketika
3. Mampu memasukan pada jadwal halusinasi muncul
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat, dan
bercakap-cakap
3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat,
dan bercakap-cakap..
Diagnosis Setelah dilakukan 2x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya Pasien bisa mengenal dan
diharapkan pasien dapat: 2. Sp 1: menyalurkan kemarahan
Risiko Perilaku Kekerasan
1. Pasien dapat meng-ungkapkan 1) Identifikasi penyebab, tanda dan
Pasien mampu: dan mengetahui penyebab,tanda gejala perilaku kekerasan yang
1. Mengenal perilaku dan gejala, bentuk dan akibat dilakukan dan akibat perilaku
kekerasan perilaku kekerasan kekerasan
2. Pasien dapat mengrontrol 2. Pasien bisa melakukan 2) Jelaskan cara mengontrol perilaku
marah mengontrol perilaku kekerasan kekerasan : fisik, obat,
3. Pasien dapat mencegah dengan cara fisik (tarik napas verbal dan spritual
perilaku kekerasan dalam dan pukul bantal) 3) Latihan cara mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik : tarik napas
dalam dan pukul kasur dan bantal
4) Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik
Setelah dilakukan 1x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya Membuat pasien bisa
diharapkan pasien dapat: 2. Sp 2: mencegah perilaku kekerasan
1. Menyebutkan kegiatan yang 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik, dan mengetahui tentang obat-
sudah dilaksanakan beri pujian obat jiwa yang
2. Menyebutkan manfaat dari 2) Latih cara mengontrol perilaku dikonsumsinya
program pengobatan kekerasan dengan obat (jelaskan
6 benar yaitu benar pasien, obat,
dosis, waktu, cara pemberian,
kadaluarsa)
3) Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik danminum
obat.
Setelah dilakukan 1x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya Melatih pasien untuk
diharapkan pasien dapat : 2. Sp 3: mengontrol emosi
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik
dilaksanakan dan obat, serta beri pujian
2. Memperagakan cara meng- 2) Latih pasien mengontrol
ungkapkan, meminta dan menolak perilaku kekerasan secara verbal
secara asertif (3 cara, yaitu mengungkapkan,
meminta, menolak dengan
benar)
3) Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik, minum obat
dan verbal.
Setelah dilakukan 1x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya Mengalihkan perhatian
diharapkan pasien mampu: 2. Sp 4: dengan berkegiatan
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah 1) Evaluasi kegiatan latihan fisik,
dilaksanakan obat dan verbal, beri pujian
2. Membuat kegiatan spiritual untuk 2) Latih pasien mengontrol perilaku
mencegah kekerasan kekerasan secara spiritual (2
kegiatan).
3) Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik, minum obat,
verbal dan spiritual.
Setelah dilakukan 1x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya Membantu pasien mengingat
diharapkan pasien mampu : 2. Sp 5: kembali cara-cara
1. Melatih kegiatan harian mengontrol perilaku
2. Menilai kemampuan yang mandiri kekerasan.
1) Evaluasi kegiatan latihan fisik
1&2, minum obat, verbal dan
spritual, beri pujian.
2) Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3) Nilai apakah Perilaku Kekerasan
terkontrol
RENCANA KEPERAWATAN
(NOC) (NIC)
O:
Pasien menjawab salam dari
perawat
Pasien bersedia saat berbincang-
bincang dengan perawat
Pasien kooperatif selama
interaksi
Pasien mencoba mempraktikan
cara mengusir halusinasi yang di
dengar.
Pasien terus mengulangi cara
yang diajarkan oleh perawat
sebelum mengakhiri kegiatan.
Pasien mengatakan mau
memasukan cara mengontrol
halusinasi dengan mengusir
(menghardik).
A : SP 1 Teratasi
Hubungan saling percaya sudah
tercapai.
P : Lanjutkan SP 2
Perawat
Pertahankan Hubungan saling
percaya.
Validasi dan Evaluasi SP 1
(menghardik)
Memasukan ke jadwal harian
pasien cara menhardik
halusinasi.
Membuat kontrak selanjutnya
untuk melakukan SP 2
Membuatkan jadwal kegiatan
harian
Pasien
Memasukan dan melakukan
latihan menghardik ke jadwal
kegitan harian
Hari/Tanggal, Diagnosa Paraf
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Waktu Keperawatan
Rabu Halusinasi SP 2 S:
03/02/2021 1. Evaluasi kegiatan menghardik. Pasien mengatakan mengingat
janji yang dibuat untuk membahas
09.30 Beri pujian
tentang obat.
2. Latih cara mengontrol Pasien mengatakan masih ingat
halusinasi dengan obat cara mengontrol halusisnasi
dengan menutup mata dan telinga
(jelaskan 6 benar yaitu benar
dan mengatakan “pergi!!! Pergi!!!
pasien, obat, dosis, waktu, cara kamu tidak nyata.!!” Nopita Putri, S. Kep
pemberian, kadaluarsa) Pasien mengatakan melakukan
3. Jelaskan pentingnya kegiatan mengusir halusinasi pada
penggunaan obat pada saat setelah bangun tidur dan sore
gangguan jiwa hari
4. Jelaskan akibat jika obat tidak Pasien mengatakan akan selalu
diminum sesuai program menimun obat yang diresepkan
5. Jelaskan akibat putus obat Pasien mengatakan akan
mengikuti pengobatan yang ada
6. Masukan pada jadwal kegiatan Pasien mengatakan ingat warna
untuk latihan cara mengontrol
obat yang dimimum
halusinasi dengan obat dan beri
pujian. Pasien mengatakan apabila putus
obat kembali ke RSJ.
Pasien mengatakan memimum
obat 3x sehari
Pasien mengatakan mau
memasukan cara mengontrol
halusinasi dengan minum obat ke
kegiatan harian.
O:
Pasien masih ingat dan mampu
mempraktekan cara menghardik
halusinasi.
Pasien terlihat kooferatif dan
mampu diajak berbincang-
bincang dari awal kontrak hingga
selesai.
Pasien hanya mampu mengingat
warna obat.
Pasien masih kesulitan untuk
mengingat nama dan fungsi obat.
Pasien tau efek apabila putus obat.
A :. Sp 2 tertasi sebagian
Hubungan saling percaya sudah
tercapai,
Evaluasi kegiatan sebelumnya
tercapai (pasien mampu
mempraktekan kembali cara
menghardik halusinasi)
mampu mengingat warna dan
frekuensi minum obat
Belum mampu menyebutkan
manfaat obat yang diminum.
P : Ulangi SP 2
Perawat
1. Mempertahankan Hubungan
saling percaya.
2. Validasi dan Evaluasi SP 1
(menghardik)
3. Membantu memasukan dalam
kegiatan harian pasien yaitu cara
menghardik dan meminum obat.
4. Membuat kontrak selanjutnya
untuk melakukan SP 2 Kembali
terkait obat.
5. Membuatkan pasien kegiatan
harian
Pasien
Memasukan dan melakukan latihan
menghardik dan minum obat ke
jadwal kegitan harian
Kamis Halusinasi Hubungan Saling percaya S:
Pendengaran SP 2 Pasien mengatakan hari ini
04-02-2021 kabarnya baik-baik saja
1. Evaluasi kegiatan menghardik.
Pasien mengatakan kadang-
11.30 Beri pujian kadang masih mendengar bisikan-
2. Latih cara mengontrol bisikan Nopita Putri,S.Kep
O:
Pasien masih sama seperti hari-
hari sebelumnya kooperatif dan
mampu menepati kontak yang
telah diseipakati
Pasien masih mengingat cara
menghardik halusinasi
Pasien mampu mempraktekan
cara menghardik halusinasi
Pasien mampu mengingat obat
yang diminum warnanya,
jadwalnya dan frekuensinya
Pasien belum mampu mengingat
manfaat obat.
pasien menyadari dirinya minum
obat karena sakit dan ingin
sembuh.
A : Masalah sp 2 teratasi
Mampu mengingat warna obat
Mampu mengingat frekuensi
minum obat
Mampu mengetahui manfaat
secara umum.
P:
Perawat
1. Pertahankan hubungan saling
percaya
2. Validasi dan Evaluasi SP 1
(menghardik)
3. Membantu memasukan dalam
kegiatan harian pasien yaitu cara
menghardik dan meminum obat.
4. Membuat kontrak selanjutnya
untuk melakukan SP 3
5. Membuatkan pasien kegiatan
harian
Pasien :
Memasukan dan melakukan latihan
menghardik, minum obat ke jadwal
kegitan harian
Jum,at Halusinasi SP 3 S:
05-02-2021 pendengaran Pasien mengatakan mengingat
1. Mengevaluasi kegiatan latihan
nama perawat
menghardik dan obat. Beri
11.00 Pasien mengatakan meninum
pujian.
obat 3 kali sehari pagi pukul
2. Melatih cara mengontrol
07.00, siang pukul 12.00 dan
halusinasi dengan bercakap- Nopita Putri, S. Kep
sore pukul 18.00
cakap ketika halusinasi muncul
Pasien mengatakan meminum
3. Memasukan pada jadwal
obat sebelum makan
kegiatan untuk latihan
Pasien mengatakan cara untuk
menghardik, minum obat, dan
mengusir halusinasi dengan
bercakap-cakap.
cara menutup mata dan telinga
lalu mengatakan “pergi!!!
Pergii!! Kamu palsu. Kamu
tidak nyata”
Pasien mengatakan akan
meminta tolong teman untuk
membantunya bercakap-
cakap apabila halusinasi
muncul.
Pasien mengatakan mau
melatih cara bercakap cakap
pukul 07.30.
O:
Pasien kooferatif
Pasien mampu mengingat nama
dan menyebutkan nama perawat
Pasien mampu mengingat apa
yang telah diajarkan mengenai
cara menghardik halusinasi dan
mampu mengingat cara meminum
obat
Pasien mau diajarkan tentang cara
mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain
Pasien mampu memperagakan
kembali apa yang di contohkan
tentang cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-
cakap.
Pasien mau melatih cara
bercakap-cakap setiap harinya.
Saat diajak TAK pada hari kamis
tanggal 04-02-2021 pasien
bersedia dan pasien mampu
mengikuti TAK dari awal hingga
akhir
Pasien terlihat aktif saat TAK
Pasien mampu mengikuti arahan
mengenai cara menghardik
halusinasi dan mampu
mempraktekan kembali
Pasien mampu mengikuti arahan
saat TAK untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap
dan mampu mengajarkan temanya
bagaimana cara menghardik jika
mengalami halusinasi walaupun
dengan bimbingan.
P : lanjutkan SP 4
Perawat
Tetap mempertahankan hubungan
saling percaya
Membuat kontrak
Measukan dalam jadwal kegiatan
harian pasien cara bercakap-cakap
Melakukan SP 4
Pasien
Melakukan kegiatan menghardik,
minum obat, dan melatih kegiatan
bercakap-cakap serta memasukan
dalam kegaiatan harian.
Sabtu Halusinasi SP 4 S:
06-02-2021 pendengaran Pasien mengatakan nama perawat
1. mengevaluasi kegiatan latihan Pasien mengatakan kabarnya baik
09.00 menghardik, penggunaan obat Pasien mengatakan tidak ada
keluhan baik-baik saja
dan bercakap-cakap. Beri
Pasien mengatakan cara Nopita Putri, S.Kep
pujian mengontrol halusinasi dengan
2. melatih cara mengontrol menutup mata dan telinga lalu
halusinasi dengan melakukan berkata pergi!!! Kamu tidak nyata
Pasien mengatakan minum obat 3
kegiatan harian (mulai 2
x sehari
kegiatan) Pasien mengatakan warna
obatnya oren, biru dan kuning.
3. Memasukkan pada jadwal Pasien mengatakan cara
kegiatan untuk latihan megontrol halusinasi yang lainya
menghardik, minum obat, dengan cara mengajak teman
berbincang-bincang.
bercakap-cakap dan kegiatan
Pasien mengatakan bisa
harian. melakukan dan melatih 2 kegiatan
harian
O:
Pasien kooperatif, pasien mampu
menyebutkan apa yang sudah
diajarkan
Pasien mampu menyebutkan cara
menghardik, obat dan bercakap-
cakap dengan orang lain
Pasien mampu melatih 2 kegiatan
harian dan mau memasukan ke
kegiatan harian
A : maslaah SP 4 teratasi
P:
Menitipkan SP 5 kepada perawat
ruangan untuk melakukan evaluasi
kembali terhadap apa yang sudah
mampu dicapai pasien.
Implementasi dan Catatan Perkembangan Risiko Perilaku Kekerasan
O:
P : Perawat
1. Pertahankan hubungan saling
percaya
2. Validasi dan Evaluasi SP 1 (cara
mengontrol marah dengan tarik nafas
dalam dan memukul bantal)
3. Membantu memasukan dalam
kegiatan harian pasien yaitu cara
memukul bantal dan tarik nafas
dalam.
4. Membuat kontrak selanjutnya untuk
melakukan SP terkait
5. Membuatkan pasien kegiatan harian
Pasien :
O:
Pasien masih ingat dan mampu
mempraktekan cara mengontrol marah
dengan teknik nafas dalam dan
memukul bantal.
Pasien terlihat kooperatif mampu
diajak berbincang-bincang dari awal
kontrak hingga selesai.
Pasien mampu mengingat warna obat.
Pasien mampu mengingat frekuensi
minum obat, dan mengatakan minum
obat untuk sembuh.
A :. Sp 2 tertasi
Hubungan saling percaya sudah
tercapai,
Evaluasi kegiatan sebelumnya
tercapai (pasien mampu
mempraktekan kembali cara nafas
dalam dan memukul bantal untuk
mengontrol marah)
Hanya mampu mengingat warna obat
Hanya mampu mengingat frekuensi
minum obat
P : lanjutkan SP 3.
Perawat
1. Melakukan SP 3
2. Validasi dan Evaluasi SP 1 dan 2
3. Membantu memasukan dalam
kegiatan harian pasien yaitu cara
mengontrol marah dengan teknik
nafas dalam dan pukul bantal serta
selalu meminum obat.
4. Membuat kontrak selanjutnya untuk
melakukan SP 3 dilakukan oleh
perawat ruangan.
5. Membuatkan jadwal pasien kegiatan
harian
Pasien
Memasukan dan melakukan latihan nafas
dalam dan memukul bantal, minum obat
ke jadwal kegitan harian.
Membangun hubungan saling
Jum,at Risiko perilaku percaya S:
keekrasan Sp 3:
05-02-2021
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik Pasien mengatakan ingat cara untuk
meredakan marah dengan Tarik nafas
12.30 dan obat, serta beri pujian dalam dan mumukul bantal
2. Latih pasien mengontrol perilaku
kekerasan secara verbal (3 cara, Pasien mengatakan minum obat
yaitu mengungkapkan, meminta, 3xsehari
menolak dengan benar)
Pasien mengatakan warna obat oren,
3. Masukan pada jadwal kegiatan biru dan kuning Nopita Putri,
untuk latihan fisik, minum obat S.Kep
dan verbal. Pasien mengatakan apabila tidak
menyukai sesuatu akan mengucapkan
“saya sedang tidak ingin diganggu”
O:
Pasien kooperatif
A : SP 3 teratasi
P : lanjutkan SP 4
Perawat
1. Perawat menitipkan pasien kepada
perawat ruangan untuk dilakukan SP 4.
2. Validasi dan Evaluasi SP sebelumnya
oleh perawat ruangan.
3. Membantu memasukan dalam kegiatan
harian pasien yaitu cara mengontrol
marah dengan teknik nafas dalam dan
pukul bantal serta selalu meminum
obat, dan mengungkapkan meminta
dan menolak dengan verbal.
4. Membuat kontrak selanjutnya untuk
melakukan SP 4, dilakukan oleh
perawat ruangan.
5. Membuatkan jadwal pasien kegiatan
harian.
Pasien