Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andi Annisa Rosalina

NIM : 1865140004

Kelas : A

Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Pentingnya Penerapan Manajemen Pelayanan Prima pada Lembaga Pendidikan

A. Pendahuluan

Pelayanan prima atau dalam bahasa inggris ”excellent service” yang secara bahasa
berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Dikatakan sangat baik atau terbaik karena sesuai
dengan standar pelayanan yang berlaku atau standart pelayanan yang dimiliki oleh sebuah
instansi/lembaga.

Pelayanan yang maksimal kepada pelanggan disebut sebagai pelayanan prima, yang
artinya memberikan pelayanan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan. Aspek-
aspek pelayanan prima terdiri atas visi, misi dan motto, standar pelayanan dan maklumat
pelayanan, sistem, mekanisme dan prosedur, sumber daya manusia, sarana dan prasarana
pelayanan, sistem informasi pelayanan, penanganan pengaduan dan indeks kepuasan
masyarakat. Visi, misi dan motto yang ada di suatu lembaga merupakan suatu target dan
tujuan pencapaian yang akan diraih. Pesan yang terkandung dalam visi, misi dan motto suatu
lembaga mencerminkan arah dan tujuan yang hendak dicapai. Visi, misi, dan motto dijadikan
landasan dan pedoman untuk mewujudkan suatu lembaga pendidikan yang berkualitas.

Jika pelayanan prima dikaitkan dengan pelayanan pembelajaran, berarti pemberian


pelayanan prima kepada siswa merupakan perwujudan dari kewajiban lembaga pendidikan
terhadap siswanya. Terutama dari pelayanan pembelajaran baik dari pendidik maupun dari
tenaga kependidikan sekolah dan seluruh civitas akademika sekolah yang ada. Adanya proses
pembelajaran dengan layanan yang terbaik akan memberikan dampak positif terhadap peserta
didik maupun dampak terhadap harapan orangtua akan pendidikan anak yang terbaik.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor


15 Tahun 2014 Pedoman Standar Pelayanan menyatakan maklumat pelayanan adalah
pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam
standar pelayanan. Pelayanan prima akan berjalan dengan baik jika dilakukan sesuai dengan
standar yang ada. Dalam pelaksanaannya di lembaga pendidikan, pelayanan prima tersistem
dalam mekanisme kerja dan mengacu pada prosedur-prosedur yang ada. Standar dalam
prosedur disebut Standard Operational Procedure (SOP). SOP adalah langkah-langkah yang
sistematis yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan termasuk pelayanan prima di
suatu lembaga pendidikan.

B. Pembahasan

Dalam era globalisasi dan kompetisi yang semakin ketat seperti saat ini, tantangan
yang dihadapi setiap negara juga semakin kompleks. Tantangan tersebut pada dasarnya
merupakan tantangan terhadap kesiapan sumber daya manusia. Keadaan tersebut harus
diantisipasi sejak dini, melalui penyiapan sumber daya manusia berkualitas yang merupakan
modal dan sekaligus kunci keberhasilan menghadapi globalisasi tersebut.
Menyadari tentang arti pentingnya sumber daya manusia, pendidikan merupakan
suatu kelembagaan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Kelembagaan pendidikan merupakan struktur yang berjenjang dan terkait satu dengan yang
lainnya dalam suatu kesatuan yang utuh. Dengan demikian maka dapat dibayangkan bahwa
upaya untuk merencanakan pendidikan merupakan kegiatan yang rumit dan kompleks.
Proses pembelajaran merupakan upaya untuk merubah sesuatu menjadi sesuatu yang
lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses perubahan disebut adalah
input,sedang sesuatu dari hasil proses disebut output.Dalam pendidikan bersekala
mikro(tingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses
pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar-mengajar, dan proses
monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat
kepentingan tertinggi dibandingkan dengan proses-proses lainnya.

Output pendidikan akan dapat dikatakan bermutu manakala proses pembelajarannya


juga bermutu. Sehingga dapat dikatakan bahwa outputpendidikan merupakan hasil dari
layanan kinerja sekolah. Kinerja sekolah dalam hal proses pembelajaran dapat dilihat dan
diukur dari kualitasnya, efektifitasnya, produktifitasnya, inovasi pembelajaranya, moral
kerjanya dan lain sebaginya. Outputpendidikan dapat juga dikatakan bermutu, jika prestasi
sekolah khususnya prestasi peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik
menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam kancah nasional maupun internasional.

Pelayanan akademik yang berkualitas menciptakan generasi yang berkualitas pula,


sehingga kepuasan menjadi tolak ukur suatu lembaga pendidikan dalam memberikan
pelayanan terbaik. Pelayanan akademik yang terdiri dari kurikulum, perkuliahan, dan
keuangan akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh manajemen yang baik pula.

Pelayanan prima di suatu lembaga tidak terlepas dari peran kemampuan pemberian
layanan tersebut. Pemberi layanan dalam hal ini merupa-kan sumber daya manusia di
lembaga. Sumber daya manusia sebagai pelaku utama penentu pelayanan prima di sekolah
harus selalu dibimbing dan dibina. Selain sumber daya manusia, sarana dan prasarana
merupakan pendukung terlaksananya pelayanan di lembaga pendidikan. Sarana dan prasa-
rana digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan pemberi layanan dan pelanggan. Fasilitas-
fasili-tas layanan (service facilities) yaitu menyangkut fasilitas utama dan pendukung, ada
perlengkapan pelayanan, serta akomodasi, tools, alat bantu, product knowledges, mesin,
peralatan, teknologi, water closed (WC), ruang, dan gedung (Rahma-yanty, 2013). Sistem
informasi dalam pelayanan perlu dikelola agar terkontrol dengan baik. Sistem informasi
pelayanan ini adalah suatu alat yang digunakan untuk menghimpun dan menampilkan
informasi-informasi yang ada di suatu lembaga. Pelayanan prima bertujuan untuk
memberikan rasa puas dan senang kepada pelanggan. Kepuasan masyarakat adalah indikator
keberhasilan pelayanan di lembaga.

Dengan adanya layanan prima dalam pendidikan terutama layanan pembelajaran


dengan sendirinya akan menghasilkan mutu atau kualitas outputatau outcomependidikan
yang baik pula. Oleh karena itu, layanan prima menjadi urgen atau sangat dibutuhkan dalam
rangka mengelola mutu pembelajaran dan pendidikan menjadi lebih baik.

C. Penutup

Pembahasan terkait layanan prima dalam peningkatan mutu proses pembelajaran ini
merupakan hal yang sangat penting. Setiap lembaga pendidikan sudah sewajarnya
memberikan pelayanan yang terbaik pada peserta didiknya. Pelayanan akademik yang
berkualitas menciptakan generasi yang berkualitas pula, sehingga kepuasan menjadi tolak
ukur suatu lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan akademik
yang terdiri dari kurikulum, perkuliahan, dan keuangan akan berjalan dengan baik apabila
didukung oleh manajemen yang baik pula.

Pelayanan prima akan berjalan dengan baik jika dilakukan sesuai dengan standar yang
ada. Dalam pelaksanaannya di lembaga pendidikan, pelayanan prima tersistem dalam
mekanisme kerja dan mengacu pada prosedur-prosedur yang ada. Standar dalam prosedur
disebut Standard Operational Procedure (SOP). SOP adalah langkah-langkah yang sistematis
yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan termasuk pelayanan prima di suatu lembaga
pendidikan.
Daftar Pustaka

Aniek Indrawati. 2011. Pengaruh Kualitas Layanan Lembaga Pendidikan terhadap


Kepuasan Konsumen. Jurnal Ekonomi Bisnis. 16(1): 25-35

Rina Nur Aziza. Kepuasan Mahasiswa pada Pelayanan di Lembaga Pendidikan Fakultas
Administrasi Universitas Madura.

Nurul Yaqien. Urgensi Pelayanan Prima Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di


Lembaga Pendidikan Islam. 11-21

Laila Rizka C. 2017. Implementasi Pelayanan Prima di Sekolah Menengah Kejuruan.


Manajemen dan Supervisi Pendidikan. 2(1) : 67-74

Anda mungkin juga menyukai