Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL

DIBUAT OLEH :

KANIA NURUL HASANAH

XI IPA 1

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan


Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman


yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah


pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................3

2.1 Rumusan Masalah............................................................................................3

3.1 Tujuan...............................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4

A. Pengertian Pemanasan Global............................................................................4

B. Penyebab Pemanasan Global..............................................................................4

C. Dampak Pemanasan Global................................................................................6

D. Solusi dari pemanasan global..............................................................................9

E. Hasil kesepakatan dunia internasional mengenai pemanasan global.............12

BAB III...........................................................................................................................14

PENUTUP.......................................................................................................................14

A. Kesimpulan.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


yang telah di berikan. Makalah ini membahas mengenai pemanasan
global atau global warming. Makalah ini disusun berdasarkan tentang
bab materi yang akan dipelajari di kemudian hari saat pelajaran fisika
berlangsung. Disini saya berusaha menerangkan materi yang
dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang
akan di bincangkan

2.1 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini saya akan membahas mengenai


pemanasan global. Dalam pembahasannya, penulis akan membahas
banyak mengenai beberapa hal berikut :
a. Pengertian pemanasan global
b. Penyebab pemanasan global
c. Dampak pemanasan global
d. Solusi dari pemanasan global
e. Hasil kesepakatan dunia internasional mengenai pemanasan
global

3.1 Tujuan

tujuan disusunnya makalah untuk menyelesaikan tugas yang telah di


berikan,selain itu penyusunan ini juga di tujukan untuk membuka
jendela pengetahuan mengenai pemanasan global yang sudah hampir
terjadi ini. Dalam makalah ini saya berharap agar pembaca dapat
mengetahui pengertian dari pemanasan global, penyebeb, dampak,
solusi, dan kesepakatan dunia mengenai masalah ini.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global ( global warming ) (juga disebut Darurat iklim atau


Krisis iklim ) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18
°C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan.

B. Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global sendiri terjadi ketika meningkatnya suhu rata-rata


global atau permukaan bumi.
Hal tersebut disebabkan karena karbon dioksida (CO2), dan polutan udara
lainnya serta gas rumah kaca berkumpul di atmosfer kemudian menyerap
sinar matahari dan radiasi matahari yang memantul dari permukaan bumi.
Radiasi ini biasanya akan melarikan diri ke luar angkasa, namun karena
adanya polutan sehingga radiasi dan sinar matahari terperangkap selama

4
bertahun-tahun di atmosfer. Fenomena ini dikenal dengan efek rumah
kaca.
Gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca yang berdampak
besar yaitu Karbon dioksida (CO2), Nitro Oksida (NOx), Sulfur Oksida
(Sox), Metana (CH4), Chloroflurocarbon (CFC), Hydrofluorocarbon
(HFC).
Selain efek rumah kaca masih banyak lagi penyebab pemanasan global
antara lain :
1. Transportasi dan Perjalanan
Dalam keseharian, setiap orang terbiasa berpindah dari satu tempat
ke tempat lain dengan jarak dekat maupun jauh menggunakan
kendaraan yang berbahan bakar fosil. Ketika bahan bakar fosil ini
menyuplai panas dan memberi tenaga pada mesin, maka mesin
akan melepaskan karbon dan polutan lainnya. Sehingga kualitas
udara dan air akan menurun. Efek kendaraan bermotor inilah yang
kemudian berakumulasi dan memerangkap panas di atmosfer.
2. Kegiatan Pabrik
Kegiatan industri merupakan titik awal penyebab terjadinya
kenaikan suhu secara masif dari tahun ke tahun. Kadar karbon yang
dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per
juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan
nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi
selama 50 tahun terakhir.
3. Penggundulan Hutan
Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan
tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan
berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap
karbon dioksida.
4. Penggunaan Listrik Berlebihan
Memproduksi listrik membutuhkan bahan bakar yang kemudian
melepaskan berbagai macam gas seperti karbon dioksida. Karbon

5
dioksida ini kemudian akan menyebabkan efek rumah kaca.
Sehingga setiap orang sebenarnya menghasilkan jejak karbon yang
turut menyumbang pemanasan global.

Semua bentuk pembangkit listrik memiliki dampak lingkungan


pada udara, air, dan tanah kita, tetapi bervariasi.
5. Produksi Ternak
peternakan ternyata juga turut berkontribusi dalam meningkatkan
pemanasan global dengan beragam cara. Merawat hewan ternak
dengan jumlah besar seperti peternakan, menghasilkan limbah
yang amat besar di mana limbah tersebut menghasilkan metana.
Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap
panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan
produksi batu bara, gas alam, dan minyak. Pembusukan sampah
organik di berbagai tempat juga menyumbang jumlah metana yang
besar.
Hal ini juga tidak terlepas dari konsumsi produk daging dan susu
yang akan terus tumbuh berkali-kali lipat hingga tahun 2050. Sisa
makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan
menghasilkan metana
6. Perilaku Konsumtif
Dilansir dari reusethisbagproduk-produk yang digunakan manusia
berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.
Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi
produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan
membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi
tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu bara.

C. Dampak Pemanasan Global

Setelah mengetahui beberapa penyebab dari pemanasan global maka saat


nya untuk mengenali apa saja dampak yang akan terjadi pada kita.

6
Berikut beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap
cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar
dan kesehatan manusia.

Iklim mulai tidak stabil


Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah
bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan
memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-
gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.

Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air
yang menguap dari lautan. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan
gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi
pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan
membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya
Matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan
proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembapan yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. Curah hujan di seluruh dunia telah
meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini. Badai akan
menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan

7
air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi,
beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.

Peningkatan permukaan laut


Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, sehingga
volumenya akan membesar
dan menaikkan tinggi
permukaan laut.
Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di
kutub, terutama sekitar
Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di


daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6
persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-
pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika
tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang
sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi


ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan
separuh dari rawa-rawa pantai.

Suhu global cenderung meningkat

8
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan
lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak
sama di beberapa tempat. Bagian selatan Kanada, sebagai contoh,
mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan
lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang
jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang
berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-
bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah
kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi
terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan
yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan
mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah
menuju kutub mungkin juga akan musnah.

D. Solusi dari pemanasan global

Upaya menanggulangi Pemanasan Global ini bisa dimulai dari diri sendiri
dan ruang publik kehidupan serta lingkungan di sekitar kita. Walaupun
tidak akan langsung terealisasi atau terlihat langsung dampak dari upaya
yang kita lakukan, tapi jika dilakukan terus menerus dan dilakukan oleh
orang banyak, beberapa tahun kedepan pasti akan terlihat perubahan yang

9
telah kita lakukan. Dan walaupun kita tidak dapat menghentikan
pemanasan global ini tetapi setidaknya kita dapat memperlambat dampak
yang ditimbulkan oleh pemanasan global tersebut. Upaya menanggulangi
pemanasan global yang dapat kita lakukan tersebut antara lain:
1. Melakukan penghematan listrik
Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung kita telah
mengurangi kadar CO2 pada lapisan atmosfer karena sebagian
besar gas CO2 ini dihasilkan dari pembangkit listrik yang
berbahan bakar fosil.
2. Menanam pohon atau reboisasi
Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah untuk
menyeimbangkan kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena
pohon akan menyerap gas CO2 untuk melakukan proses
fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Dan hal ini
akan membuat udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk dan
pemanasan global sedikit teratasi
3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan
Seperti disebutkan sebelumnya, pohon merupakan tumbuhan
yang menyerap gas CO2. Jadi, jika kita menebangnya, apalagi
menebang dalam jumlah yang sangat banyak, akan
menimbulkan bahaya jika hutan di bumi terus dieksploitasi
secara berlebihan, dan dampak pemanasan global pun akan
semakin buruk karena tidak ada yang menyerap gas CO2.
Dengan mengurangi dampak penebangan hutan secara liar juga
kita turut membantu cara menjaga kelestarian hutan yang saat
ini banyak mengalami dampak akibat kerusakan hutan.
4. Menggunakan energy alternative
Kita dapat menggunakan energi alternatif guna meminimalisir
hal – hal yang dapat menjadi penyebab pemanasan global.
Misalnya mengganti pemakaian pembangkit listrik yang

10
berbahan bakar fosil dengan energi yang dikeluarkan oleh sinar
matahari, panas bumi, angin atau air.
5. Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas cfc
Gas CFC ini biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin
udara. Dan perlu diketahui bahwa saat ini CFC
menyumbangkan 20% proses terjadinya efek rumah kaca.
Maka dari itu, penggunaan CFC harus dihentikan. menghapus
penggunaan CFC secara menyeluruh.
6. Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil
Kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil atau motor
merupakan penyumbang CO2 terbesar di perkotaan. Apalagi
jika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan banyaknya
pemakaian kendaraan pribadi maka akan menyebabkan
borosnya penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan
emisi karbon dioksida. Tetapi jika kita mengurangi penggunaan
kendaraan, maka sedikitnya kita sudah mengurangi emisi
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.
7. Melakukan Reuse, Reduce, dan Recycle
 Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau
memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak
terpakai atau penggunaan barang – barang yang tidak
sekali pakai, jadi barang tersebut masih dapat
digunakan dan dimanfaatkan untuk pemakaian kedua
dan seterusnya. Misalnya seperti menggunakan kertas
bekas untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan
sehari hari atau menggunakan sapu tangan yang bisa
digunakan kembali daripada menggunakan kertas
tissue.
 Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi
sampah. Misalnya hemat dalam menggunakan kertas
dan tissue karena kertas dan tissue terbuat dari kayu

11
yang harus ditebang dari pohon di hutan. Atau bisa juga
membeli produk yang berlabel ramah lingkungan dan
mengurangi pemakaian produk yang dikemas plastik
atau styrofoam. Dan berhenti menggunakan semprotan
aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu
lapisan Ozon bumi.
 Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang yang
sudah tidak dapat digunakan menjadi barang yang
memberikan manfaat. Misalnya dengan cara
memisahkan barang – barang yang berbahan organik
dan bukan organik terlebih dahulu. Lalu yang berbahan
organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan
yang bukan organik seperti botol plastik bisa
dikreasikan menjadi kotak pensil atau pot tanaman.

E. Hasil kesepakatan dunia internasional mengenai pemanasan global

Kesepakatan ini terjadi awal mulanya berkat adanya protokol Kyoto, apa
itu protokol Kyoto jadi adalah sebuah amendemen terhadap Konvensi
Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah
persetujuan internasional tentang pemanasan global. Negara-negara yang
meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi
emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau
bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau
menambah emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan
global.

Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi


rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.

Kerja sama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan


gas-gas rumah kaca. Pada tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de

12
Janeiro, Brasil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah
kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian
yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan
persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38


negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam
melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat
5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai
paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan
diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan
pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa,
yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen;
dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara
berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi
gas.

Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru
terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk
pengurangan karbon dioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia
juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang
tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbon dioksida ini.
Protokol Kyoto tidak berpengaruh apabila negara-negara industri yang
bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca
pada tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi
ketika tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian
ini, memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari
2005.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika


perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi

13
bertambahnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan
yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara
berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan
separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini
memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di
Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri
batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung
pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya
ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat
menjapai 300 miliar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi.
Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang
diperlukan hanya sebesar 88 miliar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi
serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke
peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih efisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya


dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi.
Akan tetapi membatasi emisi karbon dioksida terbukti sulit dilakukan.
Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor
lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal
untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbon dioksida.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

pemanasan global iini menjadi isu dan permasalahan utama yang


dirasakan umat manusia. Semua dampak yang di rasakan oleh kita ini
bukan lain di akibatkan oleh diri kita sendiri. Untuk mengatasi
pemanasan global di perlukan banyak sekali usaha karena pemulihan
dari dampak pemanasan global tidak mudah untuk di atasi, tetapi
dengan berbagai cara kita bias mengurangi efek nya. Hal ini harus kita
lakukan bahkan ini seharusnya sudah menjadi kesadaran bagi diri
sendiri terhadap kehidupan di bumi demi masa depan yang akan kita
rasakan nanti. Dengan cara berusaha untuk mengurangi efek dari
pemanasan global maka hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa
bumi.

15
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
 https://www.academia.edu/6194383/MAKALAH_PEMANAS
AN_GLOBAL
 https://www.merdeka.com/jateng/6-penyebab-pemanasan-
global-yang-diakibatkan-oleh-manusia-kln.html?page=7
 https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/upaya-
menanggulangi-pemanasan-global
 https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto
 http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1287211&val=17261&title=Pembersihan%20dan
%20Sosialisasi%20Program%20Penghijauan%203R
%20Reduce%20Reuse%20Recycle
 https://blog.ruangguru.com/penyebab-terjadinya-pemanasan-
global

16

Anda mungkin juga menyukai