Anda di halaman 1dari 4

Hak asasi manusia adalah hak-hal dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya.

Hak asasi manusia meliputi hak hidup, hak kemerdekaan atau kebenasan, hak milik dan hak-hal
dasar lain yang melekat pada diri prinadi manusia dan tidam dapat diganggu gugat oleh orang lain.

Hak asasi manusia hakikatnya semata-mata bukan dari manusia sendiri tetapi dari Tujan Yang Maha
Esa.

Sejarah Timbulnya HAM

Hak asasi manusia yang dikenal saat ini dalam berbagai piagam atau konstitusi telah diperjuangkan
sejak abad ke-13 di Inggris.

Piagam mengenai HAM pertama kali dilahirkan adalah Magna Charta pada tahun 1215.
Penyebabnya pada masa raja Inggris, John Lackland yang memerintah secara sewenang-wenang
menimbulkan protes keras dikalangan para bangsawan.

Didalam piagam ini pengertian hak asasi manusia terbatas karena hanya memuat jaminan
perlindungan terhadap hak-hak kaum bangsawan dan gereja.

Pada tahun 1628, di Inggris terjadi pertentangan antara Raja Charles l dengan parlemen yang terdiri
dari utusan rakyat dan menghasilkan Petition of Rights. Petisi ini memuat ketentuan bahwa
penetapan pajak dan hak hak istimewa harus izin parlemen juga siapapun tidak boleh ditangkap
tanpa tuduhan-tuduhan yang sah.

Lalu pada tahun 1689, Raja Willem lll menandatangani Bill Of Rights sebagai hasil dari The Glorious
Revolution. Revolusi ini mengawali kehidupan demokrasi yang baru di Inggris dengan adanya
perpindahan kekuasaan dari tangan raja ke parlemen. Dalam Bill of Rights ditetapkan bahwa
penetapan pajak, pembuatan undang-undang, dan kepemilikan tentara harus seizin parlemen.
Parlemen juga berhak mengubah keputusan raja, mempunyai kebebasan berbicara dan
berpendapat. Disamping itu, pemilihan parlemen berlaku bebas.

Perkembangan demokrasi di Inggris dan didunia tidak dapat dilepaskan dari pemikiran para filsuf,
antara lain Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Locke, Rousseau (1712-1778) dari Perancis.

 Thomas Hobbes melihat kondisi masyarakat yang kacau seperti dalam ungkapannya homo
homini lupus yang berarti manusia adalah serigala bagi sesama manusia dan bellum omnium
contra omnes artinya sebuah perang antar segala melawan semuanya. Sehingga teorinya
melahirkan kekuasaan obsolut.
 John Locke memandang manusia sebagai makhluk sosial yang padanya melekat hak-hak
asasi yang diberikan oleh alam, yang meliputi hak hidup, hak atas kemerdekaan dan hak atas
milik (life, liberty, and property). Teori John Locke ini mempengaruhi Declaration Of
Independence United States pada 4 Juli 1776.

Pemikiran John Locke mempengaruhi Montesquieu dan Rousseau sehingga mereka menentang
kekuasaan mutlak raja.

 Montesquieu menyusun teori Trias Politica, yaitu konsepsi pemisahan kekuasaan antara
legislatif, eksekutif dan yudikatif.
 Hukum Du Contract Social Rousseau menyatakan bahwa negara dilahirkan bebas yang tak
boleh dibelenggu oleh manusia lain termasuk oleh raja.
Pandangan demikian ini menimbulkan semangat bagi rakyat tertindas, khususnya di Prancis
untuk memperjuangkan hak-hak asasinya.

Pemerintahan raja yang sewenang-wenang dan kaum bangsawan yang memiliki kekuasaan
besar dan juga lebih mementingkan kedudukan menimbulkan kebencian di kalangan rakyat
Perancis.

Pada masa pemerintahan raja Louis XVl yang lemah, rakyat Perancis baru berani membentuk
Assemble Nationale yaitu Dewan nasional sebagai perwakilan bangsa Perancis. Rakyat Perancis
mengubah strukturnya dari feodalistis menjadi demokratis. Setelah rakyat menang, maka
pemerintahan lama dihapuskan dan terbentuklah pemerintahan baru. Dari negara baru ini
lahirlah Declaration des Droits de l’Homme et du Citoyen (pernyataan hak-hak asasi manusia dan
warga negara) yang diumumkan pada tanggal 27 Agustus 1789. Deklarasi ini meniru deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat.

Perang dunia l dan ll telah menimbulkan kesengsaraan dunia. Pada tahun 1941 Presiden AS,
Franklin D.Roosevelt menyatakan The Four Freedoms yang isinya sebagai berikut:

1. Freedom of speech (kebebasan berbicara)


2. Freedom of religion (kebebasan beragama)
3. Freedom from fear (kebebasan dari ketakutan)
4. Freedom from want (kebebasan dari kemelaratan)

Kemudian pada tahun 1946, Perserikatan Bangsa-bangsa membentuk Komisi Hak-hak asasi
manusia yang membahas hak-hak politik, sosial dan ekonomi.

Pada 10 Desember 1948, PBB menerima hasil kerja Komisi itu berupa Universal Declaration of
Human Rights (Deklarasi sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia).

Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia (DUHAM) merupakan deklarasi yang menyatakan usaha
mengajar, mengakui dan melaksanakan hak serta kebebasan secara umum bagi bangsa dan negara.

Berikut penjelasan singkat mengenai isi pasal-pasal yang terdapat dalam Deklarasi Universal Hak-hak
Asasi Manusia:

Pasal 1 mengenai

Bagaimana menemukan makna tersirat dalam hak asasi manusia? Yaitu melalui 3 dasar.

(1) Sejarah kehidupan kolektif manusia hingga kini.


Melihat waktu peradaban manusia hingga kini pengalaman pahit kehidupan kolektif manusia
seakan berulang-ulang. Bisa dilihat dari banyaknya peristiwa yang terjadi di Indonesia
maupun di Dunia. Beberapa diantaranya: Perang Kemerdekaan, peristiwa G30S PKI,
kerusuhan Mei 98, bom Bali, teror di Jalan Tamrin Jakarta, Perang Dunia l, Perang Dunia ll,
bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki.
Lahirnya DUHAM sebagai respon manusia untuk menghentikan hal-hal negatif tersebut dan
merajut damai bagi siapapun dan dimanapun sepanjang waktu.

Karl Mark melihat manusia menjadi terasing karena tidak mendapatkan hasil dari
produktivitas kerjanya, kerja buruh jadi terbatas, kemiskinan, penyakit, kebodohan,
eksploitasi manusia oleh manusia. Ide Mark mendapatkan dukungan Roosevelt dengan
menyatakan kebebasan dari hidup berkekurangan. Maka DUHAM, disempurnakan lebih
lengkap dalam Perjanjian Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya pada
tahun 1966.

Muncul-lah tiga keyakinan, yaitu:


 Pertama, kesenjangan sosial ekonomi juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Jika
pemerintah tidak memberikan kesejahteraan, maka pemerintah telah melanggar hak-
hak asasi manusia.
 Kedua, ketidaksejahteraan warga negara diakibatkan oleh sistem sosial dan ekonomi
yang tidak adil.
 Ketiga, program negara sejahtera merupakan sebuah pembangunan sistem yang utuh
dalam membangun kebudayaan, ekonomi, politik, dan sosial.

(2) Kelompok negara pencetus HAM, juga sebagai pendukung dan perumusnya adalah Amerika
Serikat dan sekutunya di Eropa. Maka, negara-negara yang mengakui HAM harus mengakui
juga kewengan Komisi Hak-hak Asasi Manusia (Human Rights Commision) untuk menangani
keluhan. Dan Mahkamah Hak-hak Asasi Manusia (Human Rights Court) untuk menerengkan
mengenai HAM. Lalu untuk menangani keluhan pelanggaran HAM oleh suatu pemerintahan
yakni melalui Komite Hak-hak Asasi Manusia (Human Rights Committee)

(3) Rumusan

Anda mungkin juga menyukai