NIM : 1910313037
Kepemimpinan adalah cara seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut
mau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur kepemimpinan ini sendiri telah
muncul sejak adanya peradaban manusia. Pada zaman dahulu, orang-orang berkumpul untuk
mempertahankan hidup dari kebuasan binatang dan alam, sehingga dipilihlah orang yang paling
cerdas, kuat, dan berani untuk menjadi seorang pemimpin.
Ciri ciri orang yang ditunjuk sebagai pemimpin menurut Kautilya, 321 SM “Arthasastra” ialah:
Sedangkan, sebab sebab munculnya seorang pemimpin ini dibagi menjadi 3 teori, yaitu:
1. Teori genetic
Pemimpin telah mendapat bakat sejak lahir ataupun memang dilahirkan dalam situasi dan
kondisi khusus, seperti misalnya putra mahkota dan raja haruslah seorang laki-laki.
2. Teori social
Pemimpin harus disiapkan, dididik dan dibentuk, dalam artian lain tidak lahir begitu saja.
Sehingga siapapun dapat menjadi pemimpin melalui usaha yang didukung kemauan
sendiri.
3. Teori ekologis / sintetis
Pemimpin yang sejak lahir telah memiliki bakat kepemimpinan terus
mengembangkannya melalui pengalaman, pendidikan, dan sesuai dengan tuntutan
lingkungan atau ekologisnya.
Seorang pemimpin harus memiliki ciri kepribadian dan sifat yang menunjukkan bahwa ia adalah
seorang pemimpin, misalnya adalah:
Definisi Pengembangan Diri Perubahan perilaku yang memiliki nilai standar yang tinggi yang
dilakukan sehari-sehari dan kemudian menjadi kebiasaan. Selanjutnya diadopsi menjadi nilai
yang melekat erat dalam hati.
Jenis respon yang diberikan itu terbagi menjadi 2 berdasarkan penyebabnya. yaitu:
Untuk mencapai bentuk perilaku yang diinginkan, perlu diciptakan kondisi tertentu (operant
conditioning) melalui prosedur sebagai berikut:
Perilaku yang terbagi menjadi 2 bila ditinjau dari respon terhadap stimulus, yaitu:
1. Tertutup : respon yang masih terbatas pada perhatian / kesadaran yang belum dapat
diamati dengan jelas oleh orang lain dan disebut covert behavior.
2. Terbuka : respon dalam bentuk tindakan yang nyata disebut overt behavior.
Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang melakukan pengembangan dirinya telah
terjadi proses internalisai nilai dalam dirinya yang berurutan, yaitu:
1. Religius
2. Jujur
3. Toleran
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai prestasi
13. Bersahabat dan komunikatif
14. Cinta damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli social
18. Tanggung jawab
Sebelum melakukan sebuah tindakan, seseorang pasti memiliki persepsi terlebih dahulu. Persepsi
secara etimologis berasal dari kata percetio / percipere dalam Bahasa Latin yang memiliki arti
menerima / mengambil.
Definisi Persepsi
Persepsi adalah penglihatan bagaimana seseorang melihat sesuatu dan mengartikannya dengan
proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikn reaksi
terhadap panca indra.
Skema Persepsi
Proses Terjadinya Persepsi
Fungsi dan persepsi berupa pengenalan, yaitu setiap stimulus yang diterima oleh indera akan
dikenali sebagai objek data dan dikelompokkan atau ditempatkan pada otak bagian tertentu.
Unsur kepemimpinan akan selalu berkaitan dengan sebuah kelompok atau organisasi yang di
dalamnya terdapat kerja tim, yaitu individu yang melakukan pekerjaan bersama untuk
menghasilkan kinerja lebih besar dengan totalitas kerja bersinergi positif dan terkoordinasi.
1. Forming (pembentukan)
2. Storming (konflik)
3. Norming (pembentukan norma)
4. Performing (penunjukkan kinerja)
Sebagai seorang pemimpin yang juga merangkap menjadi ketua tim, seseorang harus memiliki
sifat sifat dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan organisasinya seperti:
Pencipta – pembaharu
Penjelajah promotor
Penilai pengembang
Pendorong pengorganisasi
Penyimpul penghasil
Pengawas pemeriksa
Pemerkuat pemantap
Pelapor penasehat
Penaut
Selain hal-hal seperti sebelumnya, kerjasama tim yang efektif memiliki karateristik, yaitu :
Inti dari kepemimpinan sesungguhnya adalah komunikasi. Alasan mengapa komunikasi ini
sangat diperlukan ialah karena melalui komunikasi, seseorang dapat mentransfer idenya kepada
orang lain dan juga mempengaruhi serta mengubah tingkah laku masyarakat.
Definisi Komunikasi
Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-
sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan
digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses
dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.
Menilai orang
Mendengarkan secara aktif
Bijaksana
Memberikan pujian
Konsisten
Mengakui kesalahan
Memiliki rasa humor
Memberi contoh yang baik
Menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan tepat
Tahu mana yang penting dan menghargai orang lain
Berusaha keras memahami keinginan dan masalah
Memberikan kritik secara halus, konstruktif, dan hormat
Menghargai orang lain dan kontribusi mereka
Mengendalikan suasana riang
Kemauan untuk mengakui kesalahan
Mempertahankan posisi yang menyenangkan
Melakukan apa yang diharapkan orang lain
1. Koersif, usaha komunikasi yang bersifat memaksa dengan tujuan menekan batin
seseorang dan menimbulkan tekanan jiwa, sehingga orang itu merasa takut dan mau
menerimanya. Contoh : terror, pemerasan atau ancaman, boikot, dan menunjukkan
kekuatan posisinya
2. Persuasif, mempengaruhi pendapat umum dengan cara membujuk atau merayu tanpa
unsur paksaan. Dilakukan dengan memanfaatkan data psikologis dan sosiologis.
Manajemen Konflik adalah langkah yang diambil pihak ketiga dengan tujuan mengarahkan
konflik ke hasil tertentu yang mungkin/tidak menghasilkan hasil akhir berupa penyelesaian
konflik atau mungkin/tidak menghasilkan ketenangan atau hasil mufakat.
Jenis jenis konflik yang dapat timbul diantaranya :
Intrapersonal, timbul karena individu itu sendiri seperti sikap, kepentingan, dan lainnya
Interpersonal, pertentangan dengan orang lain karena perbedaan pandangan / kepentingan
Intragroup, disebabkan oleh individu-individu dalam kelompok itu sendiri
Intergroup, terjadi karena perbedaan atau persaingan antar kelompok
Interorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar organisasi
Internasional, yaitu konflik yang terjadi antar negara dan negara
Penyebab dari sebuah konflik ini dapat berupa perbedaan kepribadian, perasaan ketidakcocokan,
harapan yang tidak terpenuhi, atau faktor kompleks lainnya seperti tekanan tugas,
ketidakharmonisan hubungan antar manusia, dan yang lainnya.
1. Akomodatif, yaitu mengharuskan salah satu pihak mengalah agar konflik bisa
terselesaikan.
2. Menghindari atau avoiding, yaitu usaha untuk menunda pengambilan keputusan dan
berharap suatu konflik dapat selesai seiring dengan berjalannya waktu.
3. Kolaborasi, dilakukan dengan menyatukan ide-ide dari berbagai pihak agar menemukan
solusi kreatif yang dapat diterima semua orang dan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan.
4. Kompromi, yaitu pendekatan antara pihak-pihak yang berkonflik agar menemukan jalan
tengah yang dianggap dapat menguntungkan kedua pihak.
5. Kompetisi, yaitu pendekatan dengan prinsip ‘menang-kalah’ sehingga penyelesaian
konflik dilakukan dengan upaya mengalahkan pihak lawan agar dapat menjadi pihak
yang menang
Pengenalan
Diagnosa
Menyepakati Solusi
Pelaksanaan