Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Zidan Said

NIM : 1910313037

Prodi / Kelas : Teknik Perkapalan / F

Mata Kuliah : Kepemimpinan dan Bela Negara

RINGKASAN MATERI PERTEMUAN 1 SAMPAI 6

1. Pertemuan Pertama – Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah cara seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut
mau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur kepemimpinan ini sendiri telah
muncul sejak adanya peradaban manusia. Pada zaman dahulu, orang-orang berkumpul untuk
mempertahankan hidup dari kebuasan binatang dan alam, sehingga dipilihlah orang yang paling
cerdas, kuat, dan berani untuk menjadi seorang pemimpin.

Ciri ciri orang yang ditunjuk sebagai pemimpin menurut Kautilya, 321 SM “Arthasastra” ialah:

a. Pribumi berketurunan luhur


b. Sehat, kuat, berani, dan ulet
c. Intelligent (ingatan kuat, fasih, pandai)
d. Punya sifat penuh kebaktian, taat pada kewajiban, punya harga diri
bijaksana,berpendiriaan kokoh, memiliki antusiasme, dan mampu melihat jauh ke depan
serta setia.
e. Ramah-tamah, baik hati, dan sopan santun
f. Terampil dan terlatih baik dalam bidang seni
g. Berpengaruh

Sedangkan, sebab sebab munculnya seorang pemimpin ini dibagi menjadi 3 teori, yaitu:

1. Teori genetic
Pemimpin telah mendapat bakat sejak lahir ataupun memang dilahirkan dalam situasi dan
kondisi khusus, seperti misalnya putra mahkota dan raja haruslah seorang laki-laki.
2. Teori social
Pemimpin harus disiapkan, dididik dan dibentuk, dalam artian lain tidak lahir begitu saja.
Sehingga siapapun dapat menjadi pemimpin melalui usaha yang didukung kemauan
sendiri.
3. Teori ekologis / sintetis
Pemimpin yang sejak lahir telah memiliki bakat kepemimpinan terus
mengembangkannya melalui pengalaman, pendidikan, dan sesuai dengan tuntutan
lingkungan atau ekologisnya.

Kepemimpinan tersebut memiliki 3 komponen penting, diantaranya sebagai berikut,

1. Pengaruh : Pimpinan mempengaruhi bawahan ke arah yang diinginkan


2. Legitimasi : Pimpinan memerintahkan bawahan sehingga ia rela melaksanakan perintah
3. Tujuan : Pimpinan berurusan dengan tujuan individu, kelompok, dan organisasi

Kegunaan kepemimpinan ada dalam berbagai macam hal seperti:

1. Mengembangkan visi-misi organisasi masa depan


2. Mengkoordinasikan kegiatan orang dan kerja secara efektif dan efisien
3. Menggerakkan, memberdayakan, mengarahkan sumber daya secara terpadu dan
terkendali
4. Menentukan strategi dan penetapan keputusan (decision making)
5. Mengelola perubahan (change) dan pertumbuhan (growth)
6. Mencapai keberhasilan tujuan organisasi

Seorang pemimpin harus memiliki ciri kepribadian dan sifat yang menunjukkan bahwa ia adalah
seorang pemimpin, misalnya adalah:

1. Memiliki ambisi dan energy


2. Memiliki hasrat untuk memimpin
3. Berlaku jujur dan memiliki integritas
4. Percaya diri
5. Memiliki pengetahuan yang relevan
6. Cerdas (intelligence)
7. Mampu mengawasi (supervisory ability)
8. Berinisiatif (inisiative)
9. Berjiwa tenang (self assurance)
10. Berkepribadian (individuality) yang baik
2. Pertemuan Kedua – Pengembangan Diri

Definisi Pengembangan Diri Perubahan perilaku yang memiliki nilai standar yang tinggi yang
dilakukan sehari-sehari dan kemudian menjadi kebiasaan. Selanjutnya diadopsi menjadi nilai
yang melekat erat dalam hati.

Jenis respon yang diberikan itu terbagi menjadi 2 berdasarkan penyebabnya. yaitu:

1. Respondent respons, ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu yang relatif tetap.


Contohnya : makanan yang lezat memunculkan keinginan untuk makan
2. Instrumental respons, timbul dan berkembang diikuti oleh perangsangan tertentu.
Contohnya : memberi reward atas prestasi kerja seseorang sehingga bekerja lebih
semangat

Untuk mencapai bentuk perilaku yang diinginkan, perlu diciptakan kondisi tertentu (operant
conditioning) melalui prosedur sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi hal-hal yang dapat menjadi penguat seperti penghargaan sebagai


hasilnya
2. Mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang disusun berurut untuk membentuk
perilaku yang dikehendaki
3. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen atau reward
tadi

Perilaku yang terbagi menjadi 2 bila ditinjau dari respon terhadap stimulus, yaitu:

1. Tertutup : respon yang masih terbatas pada perhatian / kesadaran yang belum dapat
diamati dengan jelas oleh orang lain dan disebut covert behavior.
2. Terbuka : respon dalam bentuk tindakan yang nyata disebut overt behavior.

Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang melakukan pengembangan dirinya telah
terjadi proses internalisai nilai dalam dirinya yang berurutan, yaitu:

1. Awareness : orang menyadari stimulus objek terlebih dahulu


2. Interest : mulai tertarik kepada stimulus
3. Evaluation : menimbang baik-buruk stimulasi tersebut bagi dirinya
4. Trial : telah mencoba perilaku baru
5. Adoption : subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan dan
kesadarannya
Pengembangan yang telah dilakukan itu menghasilkan beberapa perilaku seperti:

1. Religius
2. Jujur
3. Toleran
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai prestasi
13. Bersahabat dan komunikatif
14. Cinta damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli social
18. Tanggung jawab

3. Pertemuan Ketiga – Persepsi

Sebelum melakukan sebuah tindakan, seseorang pasti memiliki persepsi terlebih dahulu. Persepsi
secara etimologis berasal dari kata percetio / percipere dalam Bahasa Latin yang memiliki arti
menerima / mengambil.

Definisi Persepsi

Persepsi adalah penglihatan bagaimana seseorang melihat sesuatu dan mengartikannya dengan
proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikn reaksi
terhadap panca indra.

Skema Persepsi
Proses Terjadinya Persepsi

Faktor internal yang mempengaruhi persepsi beserta contohnya

 Kebutuhan psikologi : fatamorgana, keadaan mood


 Latar belakang : punk sebagai life style atau penyakit masyarakat
 Pengalaman : trauma, tempat yang paling berkesan memberikan dampak positif
 Kepribadian : perbedaan sudut pandang antara orang optimis dan pesimis
 Kepercayaan : Hari Raya Nyepi sakral bagi penganut Hindu, namun yang lain
biasa saja

Faktor external yang mempengaruhi persepsi beserta contohnya

 Intensitas : semakin banyak rangsangan maka semakin banyak tanggapan


 Ukuran : semakin besar biasanya lebih menarik perhatian
 Kontras : daya tarik / keunikan yang subyektif
 Gerakan : semakin variatif maka semakin merebut perhatian
 Kebaharuan : sesuatu yang baru lebih diperhatikan daripada yang lama

Fungsi dan persepsi berupa pengenalan, yaitu setiap stimulus yang diterima oleh indera akan
dikenali sebagai objek data dan dikelompokkan atau ditempatkan pada otak bagian tertentu.

4. Pertemuan Keempat – Teori Kerja Sama

Unsur kepemimpinan akan selalu berkaitan dengan sebuah kelompok atau organisasi yang di
dalamnya terdapat kerja tim, yaitu individu yang melakukan pekerjaan bersama untuk
menghasilkan kinerja lebih besar dengan totalitas kerja bersinergi positif dan terkoordinasi.

Kerja tim ini memiliki manfaat dan juga misalnya :

 Peningkatan produktivitas, mentalitas, dan kualitas kerja


 Anggota ; tanggung jawab bersama dan aktualisasi
 Mengurangi biaya, efektif, efisien, serta memajukan organisasi
Kerja tim berbeda dengan kelompok kerja dalam beberapa aspek seperti berikut :

Kerja Tim Kelompok Kerja


Sasaran Kinerja kolektif Berbagi informasi
Sinergi Positif Netral
Akuntabilitas Saling melengkapi Individual
Keahlian Saling mengganti Acak dan jarang

Dalam pembentukan dan pengembangan terdapat beberapa tahap, yaitu :

1. Forming (pembentukan)
2. Storming (konflik)
3. Norming (pembentukan norma)
4. Performing (penunjukkan kinerja)

Sebagai seorang pemimpin yang juga merangkap menjadi ketua tim, seseorang harus memiliki
sifat sifat dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan organisasinya seperti:

 Visioner dan cerdas


 Bijaksana dan jujur
 Responsible
 Disiplin perilaku
 Disiplin administrasi
 Keterampilan dalam memimpin
 Keterampilan dalam hubungan insani
 Keterampilan dalam proses kelompok
 Keterampilan dalam administrasi personil
 Keterampilan dalam menilai

Sedangkan peran tim yang dibutuhkan ialah sebagai berikut :

 Pencipta – pembaharu
 Penjelajah promotor
 Penilai pengembang
 Pendorong pengorganisasi
 Penyimpul penghasil
 Pengawas pemeriksa
 Pemerkuat pemantap
 Pelapor penasehat
 Penaut
Selain hal-hal seperti sebelumnya, kerjasama tim yang efektif memiliki karateristik, yaitu :

 Tujuan yang jelas : visi, misi, tujuan, atau tugas tim


 Informalitas : iklim cenderung informal, nyaman, dan santai
 Partisipasi : ada banyak diskusi dan semua orang didorong berpartisipasi
 Mendengarkan: dengan teknik seperti mempertanyakan, paraphrase, dan meringkasnya
 Adab ketidaksepakatan, terjadi ketika ada ketidakpastian, tetapi tim merasa nyaman
dengan ini dan tidak menunjukkan tanda-tanda menghindari
 Konsensus keputusan, tujuannya adalah substansial namun tidak harus dengan suara bulat
kesepakatan melalui diskusi terbuka tentang semua ide-ide

5. Pertemuan kelima – Teori Komunikasi

Inti dari kepemimpinan sesungguhnya adalah komunikasi. Alasan mengapa komunikasi ini
sangat diperlukan ialah karena melalui komunikasi, seseorang dapat mentransfer idenya kepada
orang lain dan juga mempengaruhi serta mengubah tingkah laku masyarakat.

Definisi Komunikasi

Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-
sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan
digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses
dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.

Beberapa contoh instrument komunikasi pemimpin yang baik misalnya,

1. Seorang pemimpin adalah penjual ide pada bawahannya


2. Seorang pejabat adalah penjual ide pada masyarakat untuk memajukan masyarakat
tersebut
3. Seorang politikus menjual ide partainya
4. Seorang pegawai menjual pikiran dan tenaganya melalui pekerjaannya
5. Seorang ulama / pendeta harus meyakinkan pengikutnya terhadap pesan-pesan Tuhan
6. Seorang pengusaha menjual jasa maupun barang
7. Seorang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa menjual visi dan misinya kepada Mahasiswa
yang terkait dengan Universitas terkait
8. Seorang Organisator berusaha menjual ide organisasinya kepada anggotanya dan pihak
yang membutuhkan
Inti dari sebuah komunikasi adalah,

 Menilai orang
 Mendengarkan secara aktif
 Bijaksana
 Memberikan pujian
 Konsisten
 Mengakui kesalahan
 Memiliki rasa humor
 Memberi contoh yang baik
 Menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan tepat
 Tahu mana yang penting dan menghargai orang lain
 Berusaha keras memahami keinginan dan masalah
 Memberikan kritik secara halus, konstruktif, dan hormat
 Menghargai orang lain dan kontribusi mereka
 Mengendalikan suasana riang
 Kemauan untuk mengakui kesalahan
 Mempertahankan posisi yang menyenangkan
 Melakukan apa yang diharapkan orang lain

Dalam melakukan komunikasi terdapat 2 jenis pendekatan yaitu :

1. Koersif, usaha komunikasi yang bersifat memaksa dengan tujuan menekan batin
seseorang dan menimbulkan tekanan jiwa, sehingga orang itu merasa takut dan mau
menerimanya. Contoh : terror, pemerasan atau ancaman, boikot, dan menunjukkan
kekuatan posisinya
2. Persuasif, mempengaruhi pendapat umum dengan cara membujuk atau merayu tanpa
unsur paksaan. Dilakukan dengan memanfaatkan data psikologis dan sosiologis.

6. Pertemuan Keenam – Teori Manajemen Konflik

Kesalahan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan keresahan, kesalahpahaman hingga sebuah


konflik. Hal ini tidak dapat dihindari oleh sebuah tim yang bekerja bersama.

Definisi Manajemen Konflik

Manajemen Konflik adalah langkah yang diambil pihak ketiga dengan tujuan mengarahkan
konflik ke hasil tertentu yang mungkin/tidak menghasilkan hasil akhir berupa penyelesaian
konflik atau mungkin/tidak menghasilkan ketenangan atau hasil mufakat.
Jenis jenis konflik yang dapat timbul diantaranya :

 Intrapersonal, timbul karena individu itu sendiri seperti sikap, kepentingan, dan lainnya
 Interpersonal, pertentangan dengan orang lain karena perbedaan pandangan / kepentingan
 Intragroup, disebabkan oleh individu-individu dalam kelompok itu sendiri
 Intergroup, terjadi karena perbedaan atau persaingan antar kelompok
 Interorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar organisasi
 Internasional, yaitu konflik yang terjadi antar negara dan negara

Penyebab dari sebuah konflik ini dapat berupa perbedaan kepribadian, perasaan ketidakcocokan,
harapan yang tidak terpenuhi, atau faktor kompleks lainnya seperti tekanan tugas,
ketidakharmonisan hubungan antar manusia, dan yang lainnya.

Startegi untuk menyelesaikan atau dapat disebut manajemen konflik ialah :

1. Akomodatif, yaitu mengharuskan salah satu pihak mengalah agar konflik bisa
terselesaikan.
2. Menghindari atau avoiding, yaitu usaha untuk menunda pengambilan keputusan dan
berharap suatu konflik dapat selesai seiring dengan berjalannya waktu.
3. Kolaborasi, dilakukan dengan menyatukan ide-ide dari berbagai pihak agar menemukan
solusi kreatif yang dapat diterima semua orang dan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan.
4. Kompromi, yaitu pendekatan antara pihak-pihak yang berkonflik agar menemukan jalan
tengah yang dianggap dapat menguntungkan kedua pihak.
5. Kompetisi, yaitu pendekatan dengan prinsip ‘menang-kalah’ sehingga penyelesaian
konflik dilakukan dengan upaya mengalahkan pihak lawan agar dapat menjadi pihak
yang menang

Strategi Manajemen Konflik

 Pengenalan
 Diagnosa
 Menyepakati Solusi
 Pelaksanaan

Fungsi Manajemen Konflik

 Meningkatkan kinerja dan keaktifan karyawan


 Mengembangkan kemampuan karyawan
 Melatih kemampuan menyelesaikan konflik
 Meningkatkan rasa saling menghromati dan menghargai

Anda mungkin juga menyukai