Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan


penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan
penawaran sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua
kata tersebut masih sangat minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya
saja tanpa mengetahui apa itu yang sebenarnya. Ekonomi bukan lah hal yang jelas sehingga
perbedaan yang terjadi selalu menuangkan definisi yang berbeda yang menimbulkan
kontraversi.ciri umum dari defin9isi ekonomi merupakan bagian dari studi penggunaan sumber
daya yang terbatas dari alternatif yang dipakai jika diartikan secara luas hal ini mencakup
,tinggi ,pengangguran yang terjadi sehinga dengan demikian alternatif yang harus diambil
ekonomi itu sendiri

Bisa di jelaskan secara singkat bahwa ,Permintaan : Jumlah barang yang di minta oleh
konsumen pada saat membeli suatu barang tertentu dengan jumlah tertentu dalam waktu tertentu.
Penawaran : Adalah banyak nya barang yang di tawarkan atau disediakan oleh produsen dan
distributor kepada konsumen. Pasar secara umum adalah tempat pertemuan ataupun
pendistribusian barang yang kemudian di alirkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan
kehidupannya. Agar pasar dapat berjalan dengan baik tentunya adanya keseimbangan pasar yang
harus mengontrol. Keseimbangan Pasar atau Market Equilibrium adalah suatu keadaan dimana
jumlah produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan pada harga tertentu.

Pemahamam awal terhadap kebijakan, menganalisis penawaran dan permintaan.


Kebijakan secara langsung mengendalikan harga. Peraturan upah minimum menentukan upah
terendah yang dapat dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawannya.pembuatan kebijakan
menggunakan pajak untuk memengaruhi hasi dampak dari pajak. Pembuatan kebijakan
menggunakan pajak unruk memengaruhi hasil akhir dari pasar dan untuk meningkatkan
penerimaan bagi kepentingan public.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian dan syarat keseimbangan pasar

1.2.2 Perubahan keseimbangan pasar

1.2.3 Pengertian surplus ekonomi dan macam – macam surplus ekonomi

1.2.4 Kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi hasil akhir pasar

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga Keseimbangan Pasar

Harga keseimbangan adalah kondisi dimana jumlah barang yang tersedia dan
yang mampu dibeli oleh pembeli, sama besar dengan jumlah barang yang tersedia dan
mampu dijual oleh penjual . Dimana hal ini disebut sebagai market clearing price
dimana pada harga ini semua pihak di pasar dapat dipuaskan. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak
pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Keadaan keseimbangan dapat pula
ditentukan secara angka, grafik, dan matematik.

2.1.2 Menentukan keseimbangan pasar secara angka

Harga Jumlah Jumlah Sifat


(Rp) Yang Yang Interaksi
Diminta Ditawarka
n

500 10 50 Kelebihan
Penawaran
400 20 40

300 30 30 Keseimbangan

200 40 20 Kelebihan
Permintaan
100 50 10

Gambar 1.1

Tabel harga keseimbangan pasar


3
Dari tabel diatas dilihat
bahwa pada harga Rp. 300
jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang
ditawarkan. Ini berarti
harga keseimbangan terjadi
pada saat harga sebesar Rp
300 dan jumlah
keseimbangan terjadi pada
saat barang berjumlah 30 biji.

2.1.3 Menentukan keseimbangan secara grafik

Gambar 1.2

Grafik keseimbangan pasar

2.1.4 Menentukan keseimbangan secara matematik

Qd = Qs

a - bP = c + dP

Gambar 1.3

keseimbangan pasar secara tematik

4
Keterangan :

Qd = Kuantitas barang yang diminta oleh konsumen .

Qs = Kuantitas barang yang ditawarkan oleh produsen.


a = Konstanta barang yang diminta.
c = Konstanta barang yang ditawarkan.
b = Tolak ukur kemiringan kurva permintaan.
d = Tolak ukur kemiringan kurva penawaran.
P = Harga per unit barang.

2.1.5 Syarat Keseimbangan Pasar


Hanya berlaku untuk nilai harga barang (p) dan jumlah barang (q) yang bernilai
positif. Hanya berlaku untuk titik yang memenuhi syarat sesuai dengan ciri-ciri dari
kurva permintaan maupun kurva penawaran.

2.2 Perubahan Keseimbangan Pasar

Harga keseimbangan dapat berubah sesuai dengan bunyi hukum penawaran dan
permintaan (law of supply and demand) yang menyatakan bahwa :

“ suatu harga barang akan selalu berubah hingga tercapai kondisi keseimbangan antara
jumlah yang diminta dengan jumlah yang diwarkan untuk barang tersebut.”

Jadi harga keseimbangan pasar dapat berubah bilamana ada perubahan permintaan dan
penawaran. Dan jika faktor yang menyebakan perubahan tersebut adalah harga, maka
keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor
cateris paribus seperti teknologi atau pendapatan, maka keseimbangan pasar tidak kembali ke
titik awal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurva Permintaan :

1) Adanya barang subtitusi (pengganti)

2) Perubahan tingkat pendapatan konsumen


5
3) Selera konsumen

4) Tradisi atau adat istiadat

5) Perkembangan jaman (mode)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurva Penawaran :

1) Harga barang yang ditawarkan

2) Harga barang lain yang maanfaat dan kualitasnya sama seperti barang yang
ditawarkan.

3) Biaya produksi barang yang diwarkan.

4) Kemajuan teknologi.

Kemungkinan Perubahan yang Terjadi pada Kasus Perubahan Keseimbangan

a) Permintaan Bertambah ( kurva permintaan bergeser ke kanan )

b) Permintaan Berkurang ( kurva permintaan bergeser ke kiri )

c) Penawaran Bertambah ( kurva penawaran bergeser ke kanan )

d) Penawaran Berkurang ( kurva penawaran bergeser ke kiri )

Langkah-Langkah Didalam Menganalisis Perubahan Pada Titik Keseimbangan

a) Tentukan dahulu apakah peristiwa tersebut menggeser kurva penawaran, permintaan,


atau keduanya.

b) Tentukan arah pergeseran kurva tersebut apakah ke arah kanan atau ke arah kiri.
6
c) Kemudian gunakan diagram penawaran dan permintaan untuk melihat bagaimana
pergeseran kurva tersebut mengubah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Contoh Perubahan Keseimbangan Karena Pergeseran Kurva Permintaan

1. Contoh perubahan keseimbangan permintaan :

Menjelang hari raya permintaan akan beras di pasar biasanya meningkat, karena banyak
orang yang ingin membeli beras untuk keperluan pribadi akan tetapi persediaannya
terbatas.

2 . Contoh perubahan keseimbangan penawaran :

Berkurangnya jumlah produksi beras, akibat terjadinya gagal panen. Sehingga barang
yang ditawarkan yaitu beras tidak dapat terpenuhi oleh hal tersebut.

3. Contoh perubahan keseimbangan permintaan sekaligus penawaran :

Misalnya disuatu saat terjadi gagal panen. Dilain sisi permintaan akan beras meningkat,
bayangkan apa yang terjadi tentu saja hal ini berpengaruh terhadap keseimbangan Pasar.

2.3 Pengertian Surplus Ekonomi dan Macam – Macam Surplus Ekonomi

2.3.1 Pengertian Surplus Ekonomi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Surplus adalah jumlah yang melebihi
hasil biasanya; berlebihan ; sisa. Surplus Ekonomi adalah istilah bisnis yang digunakan
untuk menggambarkan situasi yang berbeda. Definisi dasar dari surplus ekonomi adalah
bahwa aset keuangan dari suatu entitas seperti pasar bisnis, pemerintah, dan individual,
melebihi kewajiban keuangannya. Dalam bisnis, surplus juga dapat menjadi sarana untuk
menjelaskan kekayaan bersih perusahaan dan tingkat keberhasilan. Selama waktu
tertentu, jika penghasilan perusahaan melebihi semua pengeluaran, termasuk tenaga
kerja, biaya produksi, transportasi, dan kerugian investasi, jumlah yang tersisa itu adalah
surplus ekonomi.

2.3.2 Macam – Macam Surplus Ekonomi

A. Surplus Produsen merupakan pendapatan tambahan yang diperoleh produsen


dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan harga

7
sesungguhnya yang telah
disiapkan untuk
ditawarkan. Misalnya
Komang adalah produsen
jaket kulit. Dalam
memproduksi satu jaket
kulit Komang
memerlukan biaya
sebesar Rp800.000,00.
Kemudian Komang
menjual jaket kulit
tersebut dengan harga
Rp900.000,00/jaket.

Dapat disimpulkan bahwa :

Biaya produksi satu jaket kulit adalah Rp800.000,00

Harga jual satu jaket kulit adalah Rp900.000,00

Surplus produsen atau keuntungan komang adalah :

Rp900.000,00 - Rp800.000,00 = Rp100.000,00

B.Surplus Konsumen merupakan kepuasan konsumen yang diperoleh dari pembayaran


suatu barang dengan harga yang lebih rendah dari harga sebelumnya. Contohnya Budi
pergi ke pasar membeli mangga yang dipasaran harganya Rp.1500. Sesampainya dipasar
Budi mendapati bahwa mangga yang diinginkannya hanya berharga Rp.1000. jadi, ia
dapat memperoleh mangga yang diinginkannya dengan harga Rp.500 lebih murah
daripada harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp.500 ini dinamakan Surplus
Konsumen.

2.4 Kebijakan Pemerintah dalam mempengaruhi Hasil Akhir Pasar

2.4.1 Penetapan Pajak

8
Ketika pemerintah mengenakan pajak terhadap suatu barang, maka hal itu akan
menyebabkan harga jual dari barang tersebut naik. Dan hal tersebut dapat
mempengaruhi harga keseimbangan . Dalam hal ini pembeli dan penjual sama – sama
berbagi beban pajak. Pembagian beban pajak tidak bergantung kepada siapa pajak
dikenakan (pembeli atau penjual). Pembagian beban pajak bergantung pada elastisitas
harga penawaran dan permintaan. Beban cenderung menurun untuk pasar yang kurang
elastis karena pasar tersebut tidak mampu secara lebih mudah menanggapi pajak dengan
cara mengubah jumlah yang dibeli atau dijual. Pajak yang naik akan menyebabkan
harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat
permintaan konsumen yang turun.

2.4.2 Subsidi
Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil
barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru
berkembang. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan harga jual barang
tersebut turun, karena biaya produksi menjadi lebih rendah.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Keseimbangan pasar diatur dalam dua jenis hukum yakni Hukum permintaan dan Hukum
penawaran ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah
barang yang diminta. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar
dan kuantitas barang yang akan diperjualbelikan dan perlu di produksikan. Peraturan Pemerintah
yang dibuat pemerintah dan bagaimana peraturan itu berinteraksi. Pengendalian harga dan
perpajakan adalah hal yang umum untuk berbagai pasar dalam ekonomi dan dampak yang
ditimbulkan.

3.2  Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak


memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat
masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti contohnya daging
sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya

10
kecurangan dalam pendistribusian barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang
dapat mengakibatkan kenaikan harga.

  

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim; Ekonomi Mikro Islami. IIIT Indonesia. Jakarta. 2003 Press. Jakarta. 2001

T. Gilarso SJ ; Pengantar ilmu Ekonomi Mikro. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.  2003

Rahardja dan Manurung; Uang,  perbankan dan ekonmi moneter. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
2004.

N. Gregory Mankiw; Principle of Microeconomics. jilid 1. edisi terjemahan. Erlangga. Jakarta.


1998.

Syafi’i Antonio; Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press. Jakarta. 2001.

11
12

Anda mungkin juga menyukai