No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1
Disusun oleh:
NIM : 20/459658/PT/08484
2020
ACARA 2
(Pengukuran Tingkat Konsumsi Oksigen pada Jangkrik
(Gryllus sp.) )
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bernapas merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari, istilah pernapasan sering disama-artikan dengan
istilah respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki arti
yang berbeda. Pernapasan berarti menghirup dan menhembuskan napas
atau dengan kata lain memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam
tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar.
Sedangkan respirasi sendiri memiliki arti suatu proses pembakaran
(oksidasi) senyawa organik dalam sel untuk memperoleh energi (Bakri et
al., 2017).
Menurut Laili (2013), sub materi yang terdapat dalam sistem
pernapasan di antaranya adalah alat pernapasan, mekanisme pernapasan
(inspirasi dan ekspirasi), volume pernapasan, mekanisme pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida, kelainan atau penyakit pada sistem
pernapasan manusia dan sistem pernapasan pada hewan ( Sholikah et al.,
2018). Oksigen merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh hampir semua
makhluk hidup yang ada di bumi. Oksigen digunakan dalam proses
metabolisme yaitu sebagai bahan bakar untuk mengoksidasi zat makanan.
Pada hewan tingkat tinggi oksigen biasanya diangkut dan
diedarkan melalui darah. Di dalam darah terdapat pigmen-pigmen darah
seperti hemoglobin yang fungsi utamanya adalah mengikat oksigen. Pada
pernapasan serangga oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi
melalui sistem trakea.. Sistem trakea adalah suatu sistem yan terdiri dari
tabung-tabung yang bercabang-cabang di seluruh tubuh serangga. Udara
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini alat yang digunakan antara lain dua buah
tabung respirasi, dua tabung berongga, klep penjepit, pipa kapiler dengan
selang penghubung, dan forsep. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah larutan indeks berwarna, larutan KOH 0,5 M, dan jangkrik.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 5
B. Cara Kerja
Sebelum dimulai praktikum ini, terlebih dahulu disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan. Jika sudah disiapkan, yang pertama
dilakukan yakni tabung berongga I dimasukkan ke dalam tabung
respirasi I dan dilanjutkan dengan dimasukkannya jangkrik ke dalam
tabung berongga. Setelah jangkrik dimasukkan, tabung respirasi ditutup
dengan penyumbat plastik dengan jarak 2,5 cm dari masing-masing
tabung. Kemudian, tabung berongga II dimasukkan ke dalam tabung
respirasi namun tidak diisi dengan jangkrik yang berfungsi sebagai
kontrol. Lalu, larutan KOH 0,5 M dimasukkan ke dalam tabung respirasi
tetapi diluar tabung berongga dengan menggunakan penjepit plastik.
Larutan indeks berwarna dimasukkan ke dalam pipa kapiler yang
disedikan kira-kira 0,2 mL , setelah itu pipa kapiler disambungkan
dengan tutup tabung respirasi dan diolesi sedikit Vaseline pada
sambungannya agar tidak terdapat celah udara. Tabung respirasi
diletakkan secara horizontal dan dibiarkan beberapa saat agar tekanan
udara mencapai keseimbangan. Posisi larutan berwarna pada pipa kapile
dicatat sebagai kondisi awal, kemudian dicatat perubahan yang terjadi
setiap 3 menit. Jika larutan berwarna bergerak lambat, pengukuran dapat
diperpanjang. Sebaliknya, jika terlalu cepat maka interval pengamatan
dapat diperpendek. Lalu jumlah dihitung jumlah oksigen yang
dikonsumsi dengan menggunakan rumus:
Nilai perubahan skala pipa kapiler x 0,01 cc x 60 detik x 60 menit
Waktu (detik) 1 menit 1 jam
dan diperoleh hasil a cc O2/jam. Yang terakhir adalah dibuat grafik dari
data yang diperoleh.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 6
Konsumsi O2 Jangkrik
3.5
2.5
Jumlah O2 (cc)
2
Jangkrik jantan
1.5
Jangkrik betina
1 Kontrol
0.5
0
0' 3' 6' 9'
Waktu ( menit )
Grafik laju konsumsi oksigen pada jangkrik jantan dan jangkrik betina
B. Pembahasan
Oksigen diperlukan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas
fisik, penyerapan makanan, membangun kekebalan tubuh, juga
penghancuran beberapa racun sisa metabolisme (Sholikah et al., 2018).
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, laju konsumsi
oksigen pada jangkrik per 3 menit terlihat konstan. Ada beberapa
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 7
V. KESIMPULAN
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 8
VII. LAMPIRAN
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
Disusun oleh:
NIM : 20/459658/PT/08484
ACARA 2
(Pengukuran Tingkat Konsumsi Oksigen pada Hewan
Percobaan)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bernapas merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari, istilah pernapasan sering disama-artikan dengan
istilah respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki arti
yang berbeda. Pernapasan berarti menghirup dan menhembuskan napas
atau dengan kata lain memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam
tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar.
Sedangkan respirasi sendiri memiliki arti suatu proses pembakaran
(oksidasi) senyawa organik dalam sel untuk memperoleh energi (Ali
Bakri et al., 2017).
Menurut Laili (2013), sub materi yang terdapat dalam sistem
pernapasan di antaranya adalah alat pernapasan, mekanisme pernapasan
(inspirasi dan ekspirasi), volume pernapasan, mekanisme pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida, kelainan atau penyakit pada sistem
pernapasan manusia dan sistem pernapasan pada hewan (Nur Sholikah et
al., 2018). Oksigen merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh hampir
semua makhluk hidup yang ada di bumi. Oksigen digunakan dalam
proses metabolisme yaitu sebagai bahan bakar untuk mengoksidasi zat
makanan. Namun, ada beberapa hewan yang dapat memenuhi energinya
tanpa oksigen, yaitu dengan cara memanfaatkan energi kimia senyawa
organik secara anaerob. Akan tetapi, energi yang dihasilkan dalam proses
tersebut jumlahnya sangat kecil (Suharsono et al., 2018)
Dalam pembelajaran fisiologi hewan, proses pertukaran gas
seringkali harus dibuktikan dengan suatu percobaan. Untuk mengamati
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00