Anda di halaman 1dari 13

FO-UGM-BI-07-

No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA 2
(Uji Kandungan Amilum pada Daun)

Disusun oleh:

Nama : Aisyah Samita Alfachsan

NIM : 20/459658/PT/08484

Golongan/Lab : Senin Genap/BBB

Asisten : Amalia Eka Puspita

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 2

ACARA 2
(Uji Kandungan Amilum pada Daun)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis ialah proses biokimia untuk memproduksi nutrisi, di
mana karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya
diubah menjadi senyawa organic yang berisi karbon dan kaya energi.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi (Pertamawati, 2010). Fungsi utama dari fotosintesis
ialah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi
tumbuhan. Tumbuhan menyimpan amilum, polimer dari monomer
glukosa, dalam bentuk butiran yang terdapat dalam struktur seluler yang
biasa dikenal sebagai plastid, termasuk kloroplas. Dengan menyintesis
protein memungkinkan tumbuhan untuk menyimpan tumpukan glukosa
berlebih (Reece et al., 2014).
Pada tahun 1860, seorang ahli botani dari Jerman bernama Julius
von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum (pati). Dalam percobaannya tersebut Sachs
menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah,
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan
ditetesi dengan iodium. Sachs menyimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan
adanya amilum (Fitri L. & Sri Lestariningsih, 2018).
Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk untuk
membuktikan adanya kandungan amilum di dalam daun dengan cara
menutup sebagian daun dengan kertas timah lalu daun direbus dan
dimasukkan ke dalam alkohol dan setelah itu dimasukkan ke dalam
larutan J-KJ. Dengan melihat perubahan warna yang terjadi setelah
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3

dimasukkan ke dalam larutan J-KJ dapat diketahui apakah ada simpanan


amilum dalam daun. Praktikum ini juga dilakukan untuk membuktikan
bahwa fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari yang dapat
dilihat dari daun yang ditutup kertas timah berwarna pucat.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan
amilum di dalam daun dengan menggunakan indikator larutan J-KJ dan
juga bertujuan untuk membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan
bantuan cahaya matahari yang dapat dilihat dari daun yang ditutup kertas
timah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis ialah proses biokimia untuk memproduksi nutrisi, di mana
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya diubah
menjadi senyawa organic yang berisi karbon dan kaya energi. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi
(Pertamawati, 2010). Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut :
6 CO2 + 12 H2O + Energi cahaya  C6H12O6 + 6O2 + 6 H2O
(Pertamawati, 2010).
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan
substrat dalam reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan
pigmen fotosintesis (berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan
menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen. Menurut Dwidjoseputro
(1989), fotosintesis merupakan suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan yaitu suatu kemampuan menggunakan zat karbon dari udara untuk
diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman
di mana peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, sehingga
dapat dikatakan bahwa fotosintesis atau asimilasi zat karbon merupakan
proses dimana zat-zat anorganik (H2O dan CO2) oleh klorofil dirubah
menjadi zat organik karbohidrat dan oksigen dengan pertolongan cahaya
atau sinar (Handoko & Fajariyanti, 2010).
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 4

Reaksi dalam fotosintesis dibedakan menjadi dua, yakni reaksi terang


dan reaksi gelap. Reaksi terang adalah proses pengubahan energi dari cahaya
matahari menjadi energi kimia. Reaksi terang menggunakan energi matahari
untuk mengurangi NADP+ ke NADPH dengan menambahkan sepasang
elektron bersama dengan H+ . Reaksi terang juga menghasilkan ATP,
menggunakan kemiosmosis untuk memperkuat penambahan fosfat
kelompok ke ADP, proses ini disebut juga fotofosforilasi. Jadi, energi
cahaya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk dua senyawa, yakni
NADPH dan ATP (Reece et al., 2017)
ATP dan NADPH yang dihasilkan pada proses fotosintesis memicu
berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu
adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk
ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut
reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga
dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya) (Pertamawati,
2010).
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen
fotosintetik. Dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang
di mana dalam jaringan tersebut mengandung klorofil (pigmen hijau) yang
merupakan salah satu pigmen fotosintesis yang mampu menyerap energi
cahaya matahari. Klorofil berada di dalam kloroplas. Kloroplas berwarna
hijau disebabkan karena adanya klorofil a dan b yang menyerap sinar
lembayung dan merah. Kloroplas pada tumbuhan hijau selain mengandung
klorofil a dan b juga mengandung karotenoid. Molekul-molekul ini juga
merupakan pigmen, mempunyai warna yang berkisar antara merah dan
kuning. Cahaya yang diserap paling kuat dibagian biru dan spektrum yang
tampak (Ai, 2012).
Amilum merupakan hasil cadangan makanan pada sebagian sel
tumbuhan dalam bentuk butiran padat yang terdiri dari amilosa dan
amilopektin. Amilosa dan amilopektin adalah molekul yang disimpan
sebagai semi kristalin dan lapisan amorf yang membentuk lamela. Pada
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 5

kebanyakan spesies disimpan dan terakumulasi di daun, dan disintesis pada


kloroplas. Pada organ penyimpanan misalnya buah dan umbi pati ditimbun
dalam amiloplas. Bahan baku yang digunakan untuk sintesis pati pada
amiloplas adalah sukrosa atau bentuk karbohidrat sederhana lainnya yang
dikirim dari daun, maka pada dasarnya pati selalu berada di dalam plastida.
Pati waktu siang hari akan terakumulasi pada daun apabila laju fotosintesis
melampui laju respirasi dan translokasi fotosintat keluar dari daun. Pati yang
sudah terakumulasi akan diurai kembali melalui respirasi dan diangkut
keluar dari daun pada saat malam hari (Sari et al., 2017)

III. METODE
A. Alat dan Bahan
Pada praktikum ini alat yang digunakan antara lain waterbath
atau kompor listrik 600 W, kertas timah atau aluminium foil, gelas piala,
cawan petri dan penjepit. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
alkohol 95%, larutan J-KJ, dan daun dari bermacam-macam tanaman dan
yang dipakai kali ini adalah alang-alang, daun bunga iris, daun pandan,
daun jambu air, daun belimbing , dan daun bayam.
B. Cara Kerja
Sehari sebelum praktikum dilaksanakan (sebelum daun terkena
cahaya matahari), sebagian daun ditutup dengan kertas timah (aluminium
foil) dan dijepit dengan penjepit kertas. Setelah daun tersebut dibiarkan
terkena cahaya matahari selama beberapa jam, daun kemudian dipotong
dan dimasukkan dalam alkohol panas selama ± 20 menit atau sampai
daun berwarna putih. Lalu, daun dicuci dengan air panas dan kemudian
dimasukkan ke dalam larutan J-KJ pada cawan petri selama beberapa
menit. Daun dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan sisa larutan
J-KJ yang berwarna coklat, lalu dibentangkan dan diamati perbedaan
warna antara bagian yang ditutup dengan aluminium foil dengan bagian
yang tidak ditutup. Warna biru gelap menunjukkan adanya simpanan
amilum dalam daun.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Tabel hasil pengamatan simpanan amilum pada berbagai daun
Warna biru pada daun setelah tes JKJ

No. Nama Tumbuhan Ditutup alumunium Tanpa ditutup


foil alumunium foil

A Monokotil
1. Alang-alang - +
2. Daun bunga iris - +
3. Pandan - +

B Dikotil
1. Daun jambu air + +
2. Dun belimbing - +
3. Daun bayam - +

Keterangan: (+) = ada warna biru


(-) = Tidak ada warna biru
B. Pembahasan
Fotosintesis ialah proses biokimia untuk memproduksi nutrisi, di
mana karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya
diubah menjadi senyawa organic yang berisi karbon dan kaya energi.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi (Pertamawati, 2010).
Dalam praktikum ini, sehari sebelum praktikum dilaksanakan
daun tumbuhan terlebih dahulu ditutupi dengan alumunium foil selama
24 jam sebelum daun terkena cahaya. Maksud dari penutupan sebagian
daun dengan alumunium foil adalah untuk melihat pengaruh cahaya pada
proses fotosintesis. Setelah daun dibiarkan terkena cahaya matahari
selama beberapa jam, daun kemudian dipotong dan dimasukkan ke
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 7

dalam alkohol panas selama ± 20 menit sampai daun berwarna putih.


Fungi dari alkohol panas untuk melarutkan klorofil pada daun sehingga
daun berwarna putih. Setelah itu daun dicuci dengan air panas dengan
tujuan untuk mematikan sel-sel yang masih hidup. Daun dimasukkan ke
dalam cawan petri yang berisi larutan J-KJ. Larutan J-KJ sendiri
memiliki fungsi yakni untuk membuktikan adanya kandungan amilum
pada daun. Daun yang mengandung amilum jika dicelupkan pada larutan
J-KJ akan berubah warna menjadi biru gelap.
Pada praktikum ini digunakan bahan berupa berbagai daun, yakni
alang-alang, daun bunga iris, daun pandan, daun jambu air, daun
belimbing, dan daun bayam. Daun-daun tersebut sebelumnya ditutup
terlebih dahulu dengan alumunium foil pada sebagian permukaan daun
dan ditetesi larutan J-KJ. Bila dilihat hasil pengamatan yang dilakukan,
bahwa daun yang tidak ditutupi dengan alumunium foil menghasilkan
warna biru gelap, yang menandakan bahwa daun tersebut mengandung
dan menghasilkan amilum dari proses fotosintesis. Sedangkan pada
daun yang ditutupi dengan alumunium foil menghasilkan warna coklat,
yang menandakan bahwa daun tersebut tidak mengandung dan tidak
menghasilkan amilum. Hal tersebut karena bagian daun yang ditutupi
alumunium foil tidak terkena cahaya matahari,sehingga daun tidak dapat
melakukan fotosintesis yang nantinya akan membentuk amilum. Dari
data tersebut, sesuai dengan literatur yaitu menurut
( Malcome,1990 )bahwa pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa
fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia
mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman
pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
di dalam daun terdapat kandungan amilum yang berasal dari proses
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 8

fotosintesis yang dibuktikan dengan berubahnya warna daun yang tidak


ditutupi alumunium foil menjadi biru tua setelah ditetesi larutan JKJ .
Praktikum ini juga membuktikan bahwa proses fotosintesis memerlukan
cahaya matahari.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Pertamawati. 2010. Pengaruh fotosintesis terhadap pertumbuhan tanaman
kentang (Solanum tuberosum L.) dalam lingkungan fotoautotrof
secara invitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12(1): 31-
37
J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky, R.B.
Jackson. 2014. Campbell biology. 10th ed. Pearson Higher
Education, New York
Lianingsih, Fitri & Lestariningsih, Sri. 2018. Super modul biologi SMA
kelas X, XI, dan XII. Grasindo, Jakarta
J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky. 2017.
Campbell biology. 11th ed. Pearson Higher Education, New York
Ai, N.S. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains,
12(1): 28-34
Sari, A.K., Indriyani, S., Ekowati, G., Batoro, J. 2017. Keragaman struktur
butir amilum, kadar tepung, dan clustering delapan taksa tanaman
berumbi di Desa Simo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi.
Jurnal Biotropika, 5(1): 14-21
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 9

VII. LAMPIRAN
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1

PROPOSAL PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA 2
(Uji Amilum pada Daun dengan Pemberian Larutan J-KJ)

3,5

Disusun oleh:

Nama :Aisyah Sasmita Alfachsan

NIM : 20/459658/PT/08484

Golongan/Lab : Senin Genap/BBB

Asisten : Amalia Eka Puspita

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM FAKULTAS BIOLOGI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 2

ACARA 2
(Uji Amilum pada Daun dengan Pemberian Larutan J-KJ)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis ialah proses biokimia untuk memproduksi nutrisi, di
mana karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya
diubah menjadi senyawa organic yang berisi karbon dan kaya energi.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi (Pertamawati, 2010). Fungsi utama dari fotosintesis
ialah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi
tumbuhan. Fotosintesis juga sangat berguna bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi karena selain menghasilkan energi, fotosintesis juga
menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi makhluk hidup.
Tumbuhan menyimpan pati, polimer dari monomer glukosa,
dalam bentuk butiran yang terdapat dalam struktur seluler yang biasa
dikenal sebagai plastid, termasuk kloroplas. Dengan menyintesis protein
memungkinkan tumbuhan untuk menyimpan tumpukan glukosa berlebih
(Campbell et.al, 2014).
Pada tahun 1860, seorang ahli botani dari Jerman bernama Julius
von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum (pati). Dalam percobaannya tersebut Sachs
menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah,
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan
ditetesi dengan iodium. Sachs menyimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan
adanya amilum (Fitri L. & Sri Lestariningsih, 2018)
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan
amilum di dalam daun dengan cara menutup sebagian daun dengan
kertas timah lalu daun direbus dan dimasukkan ke dalam alkohol dan
setelah itu dimasukkan ke dalam larutan J-KJ. Dengan melihat
perubahan warna yang terjadi setelah dimasukkan ke dalam larutan J-KJ
dapat diketahui apakah ada simpanan amilum dalam daun. Praktikum ini
juga bertujuan untuk membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan
bantuan cahaya matahari yang dapat dilihat dari daun yang ditutup kertas
timah berwarna pucat.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00

LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 4

II. DAFTAR PUSTAKA


Pertamawati. 2010. Pengaruh fotosintesis terhadap pertumbuhan
tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dalam lingkungan fotoautotrof
secara invitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12(1): 31-37.

Reece, Jane B., L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky, R.B.
Jackson. 2014. Campbell biology. 10th ed. Pearson Higher Education,
New York

Lianingsih, Fitri & Lestariningsih, Sri. 2018. Super modul biologi


SMA kelas X, XI, dan XII. Grasindo, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai