No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1
Disusun oleh:
NIM : 20/459658/PT/08484
2020
ACARA 3
(Imitasi Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum
Mendel dengan Uji Chi-Square)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbandingan genetis adalah suatu cara untuk membedakan dua
atau tiga hal berbeda dalam pewarisan sifat dari orang tua kepada
keturunannya yang akan menghasilkan perbandingan yang signifikan
(Cahyono, 2010). Informasi genetis diwariskan dari generasi ke generasi
melalui gen, dimana di dalam gen terdapat alel. Interaksi antar alel dalam
gen akan membentuk suatu genotipe yang nantinya akan diekspresikan
menjadi fenotipe. Fenotipe merupakan karakteristik atau sifat individu
yang dapat dilihat secara fisik. Keberadaan fenotip dan genotip membuat
ilmuwan asal Austria bernama Gregor Mendel melakukan penelitian
tentang keterkaitan fenotipe dan genotipe terhadap pewarisan sifat pada
makhluk hidup (Starr et al. 2011., Mader, 2010., Reece et al. 2017)
Gregor Mendel menyatakan bahwa unit warisan ada dalam
pasangan, memisah secara independen selama pembentukan gamet, dan
satu dari setiap orang tua membentuk pasangan baru pada keturunannya.
Mendel menyilangkan kapri galur murni, yang memiliki perbedaan ciri-
ciri secara jelas dapat diamati. Hasil percobaan Mendel pada persilangan
monohibrid menunjukkan bahwa pada seluruh tanaman F1 hanya ciri
dari salah satu tetua yang muncul. Pada generasi F2, semua ciri yang
dipunyai oleh tetua (P) yang disilangkan muncul kembali dengan rasio
fenotipe 3:1 karena adanya ciri resesif dan dominan. Sebagai salah satu
kesimpulan dari percobaan monohibridnya, Mendel menyatakan bahwa
setiap sifat organisme ditentukan oleh faktor dan saat pembentukan
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 3
2
(Ʃd)2
𝑋 =
𝑒
Dimana e atau expected merupakan hasil yang diharapkan dan sesuai dengan
hukum Mendel, sedangkan d merupakan hasil yang diperoleh pada saat
praktikum (Oktakrisna et al. 2013).
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini, alat dan bahan yang digunakan adalah
kancing baju berukuran sama dengan warna yang berbeda serta dua
kantong kain. Pada imitasi persilangan monohibrid dominansi penuh dan
tidak penuh, terdapat 12 kancing baju yang terdiri dari 6 kancing baju
warna merah dan 6 kancing baju warna putih yang akan digunakan.
Sedangkan pada persilangan dihibrid dominansi penuh dan tidak penuh
digunakan 16 kancing baju yang terdiri dari 4 kombinasi kancing warna
merah biru, 4 kombinasi kancing warna merah kelabu, 4 kombinasi
kancing warna putih biru dan 4 kombinasi kancing warna putih kelabu.
Keseluruhna kancing diibaratkan sebagai gamet dengan karakteristik
yang berbeda.
B. Cara Kerja
1. Imitasi Monohibrid Dominansi Penuh dan Tidak Penuh
Yang pertama dilakukan dalam percobaan ini adalah kancing
baju sebanyak 12 buah dimasukkan ke dalam kantong kain, dimana
kantong pertama diisi dengan 6 kancing merah dan 6 kancing biru.
Pada percobaan kali ini, kancing merah diibaratkan sebagai gen yang
mengkode warna merah pada bunga dengan gen dominan R,
sedangkan kancing putih diibaratkan sebagai gen yang mengkode
warna putih pada bunga dengan alel resesif r. Kantong kedua juga
diisi kancing baju sebanyak 12 buah dengan kancing merah dan putih
masing-masing sebanyak 6 buah.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 7
Diperoleh (o) 8 2
1 0 -1
(𝑑 − )
2
1 2 0 1
(𝑑 − )
2
1 2 0 0,4
(𝑑− )
2 2
𝑋 = 𝑒
X dihitung 0,4
Diterima
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 9
Diperoleh (o) 1 7 2
𝑑2 2,25 4 0,25
2
𝑑2 0,9 0,8 0,1
𝑋 =
𝑒
X hitung 1,8
X tabel 5,99
2,5. Pada fenotipe bunga merah muda hasil yang diperoleh sebesar 7
dengan hasil yang diharapkan sebesar 5. Dan pada bunga putih hasil
yang diperoleh sebesar 2 dengan hasil yang diharapkan sebesar 2,5.
Deviasi pada bunga merah sebesar -1,5, pada bunga merah muda
sebesar 2, dan pada bunga putih sebesar -0,5. Hasil kuadrat deviasi
dibagi dengan hasil yang diharapkan untuk memperoleh 𝑋 2 , dimana
nilai 𝑋 2 pada bunga merah sebesar 0,9, pada bunga merah muda sebesar
0,8, dan pada bunga putih sebesar 0,1. Dan akumulasi ketiga nilai
tersebut sebesar 1,8. Nilai 𝑋 2 yang diperoleh pada tabel Chi-Square
sebesar 5,99, dan nilai 𝑋 2 yang diperoleh kurang dari 𝑋 2 pada tabel,
sehingga hasil diterima.
Diperoleh (o) 10 2 4 0
Expected (e) 9 3 3 1
Deviasi (d) 1 -1 1 -1
𝑑2 1 1 1 1
X hitung 1,77
X tabel 7, 82
sifat bunga putih dengan buah bulat sebesar 4 dengan hasil yang
diharapkan sebesar 3. Dan hasil yang diperoleh pada genotipe rrbb yang
mengkode sifat bunga putih dengan buah oval sebesar 0 dengan hasil
yang diharapkan sebesar 1. Deviasi pada bunga merah dengan buah
bulat sebesar 1, pada bunga merah buah oval sebesar -1, pada bunga
putih buah bulat sebesar 1, dan pada bunga putih buah oval sebesar -1.
Hasil deviasi lalu dikuadratkan dan dibagi dengan hasil yang diharapkan
untuk memperoleh nilai 𝑋 2 dimana nilai 𝑋 2 pada bunga merah buah
bulat sebesar 0,11, pada bunga merah buah oval sebesar 0,33, pada
bunga putih buah bulat sebesar 0,33, dan pada bunga putih buah oval
sebesar 1. Akumulasi nilai 𝑋 2 dari keempat fenotipe diperoleh sebesar
1,77. Pada tabel Chi-Square nilai 𝑋 2 yang diperoleh menunjukkan nilai
𝑋 2 sebesar 7,82. Sigma 𝑋 2 yang diperoleh melalui perhitungan (X
hitung) kurang dari nilai 𝑋 2 yang ditunjukkan pada tabel Chi-Square,
sehingga hasil dapat diterima.
Diperoleh 1 4 2 1 3 1 1 1 2
(o)
Expected 1 2 1 2 4 2 1 2 1
(e)
Deviasi 0 2 1 -1 -1 -1 0 -1 1
(d)
𝑑2 0 4 1 1 1 1 0 1 1
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 11
X hitung 5,75
X tabel 15,51
B. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini, dilakukan imitasi terhadap penyilangan
monohibrid dan dihibrid. Perbedaan dari kedua penyilangan tersebut
terdapat pada banyaknya sifat berbeda pada kedua parental yang
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 13
V. KESIMPULAN
Hukum segregasi terjadi pada persilangan monohibrid dan menghasilkan
rasio genotipe 1:2:1, dimana pada monohibrid dominansi penuh, rasio
fenotipe yang dihasilkan sebesar 3:1. Untuk monohibrid doinansi tidak
penuh, rasi fenotipenya sama seperti rasio genotipenya yakni 1:2:1. Hukum
asortasi bebas terjadi persilangan dihibrid dan pada dihibrid dominansi
penuh, rasio genotipe yang dihasilkan adalah 9:3:3:1 dengan rasio fenotipe
sebesar 9:3:3:1. Pada persilangan dihibrid dominansi tidak penuh, rasio
fenotipenya 1:2:1:2:4:2:1:2:1.
Data yang diperoleh melalui imitasi genetika dengan sampel acak telah
diuji dengan uji Chi-Square dan hasilnya sesuai dengan hukum Mendel.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Arumingtyas, E.L., 2016. Genetika Mendel: prinsip dasar pemahaman
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 15
VII. LAMPIRAN
a. Perhitungan
1) Monohibrid Dominansi penuh
Perlakuan Merah Putih
Diperoleh (o) 8 2
Expected (e) 3 1
x 10 = 7,5 x 10 = 2,5
4 4
X 2,25 4 0,25
= 0,9 = 0,8 = 0,1
2,5 5 2,5
o 1 4 2 1 3 1 1 1 2
e 1 2 1 2 4 2 1 2 1
x 16 x 16 x 16 x 16 x 16 x x x 16
16 16 16 16 16 16 16 16
=1 =1 =4 16 = x
=2 =2 16 = 16 =
16
2 1 2 =1
d 1-1 = 0 4-2 = 2-1 = 1-2 = 3-4 = 1-2 = 1-1 1-2 2-1
2 1 -1 -1 -1 =0 = -1 =1
0 4 =1 =1 =1 1= 1 =0 -1= 1=
1 1
X 0 4 1 1 1 1 0 1 1
=0 =2 =1 = 0,5 = = =0 = =
1 2 1 2 4 2 2 2 1
1
0,25 0,5 0,5
Derajat kebebasan : 9-1 = 8
Standar deviasi : 15,51
X akumulasi : 5,75
Berdasarkan tabel Chi-Square, perhitungan ini sesuai dengan hukum Mendel
karena 5,75 ˂ 15,51
b. Data
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 19
c. Revisi Proposal
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
2,8
Disusun oleh:
NIM : 20/459658/PT/08484
ACARA 3
(Imitasi Persilangan Monohibrid dan Dihibrid)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbandingan genetis adalah suatu cara untuk membedakan dua
atau tiga hal berbedaa dalam pewarisan sifat dari orang tua kepada
keturunannya yang akan menghasilkan perbandingan yang signifikan
(Cahyono, 2010). Gregor Mendel menyatakan bahwa unit warisan ada
dalam pasangan, memisah secara independen selama pembentukan
gamet, dan satu dari setiap orang tua membentuk pasangan baru pada
keturunannya. Mendel menyilangkan kapri galur murni, yang memiliki
perbedaan ciri-ciri secara jelas dapat diamati. Hasil percobaan Mendel
pada persilangan monohibrid menunjukkan bahwa pada seluruh tanaman
F1 hanya ciri dari salah satu tetua yang muncul. Pada generasi F2, semua
ciri yang dipunyai oleh tetua (P) yang disilangkan muncul kembali
dengan rasio fenotipe 3:1 karena adanya ciri resesif dan dominan.
Sebagai salah satu kesimpulan dari percobaan monohibridnya, Mendel
menyatakan bahwa setiap sifat organisme ditentukan oleh faktor dan saat
pembentukan gamet. Peristiwa ini dikenal sebagai Hukum Mendel I atau
hukum segregasi (Arumingtyas, 2016).
Pada penyilangan dengan kombinasi sifat yang berbeda, Mendel
mendapatkan hasil yang secara tetap sama dan tidak berubah-ubah
dengan rasio fenotipe F2 9:3:3:1. Pengamatan ini menghasilkan rumusan
Hukum Mendel II (perpaduan bebas) yang menyatakan bahwa selama
pembentukan gamet pasangan faktor keturunan yang bersegresi akan
saling berpadu secara bebas dan akan terjadi pilihan secara acak pada
keturunannya (Syukur, 2015).
Namun, seringkali dalam percobaan persilangan yang kita
lakukan menghasilkan keturunan yang tidak sesuai dengan hukum
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
Mendel. Maka dari itu, untuk menguji hal ini digunakan tes 2 atau disebut
dengan Chi-Square Test. Metode Chi-Square adalah cara yang tepat kita pakai
untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui apakah hasil
pengujian dengan tes Chi-Square Test dapat dianggap baik atau tidak dan
juga untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen-gen yang
dibawa oleh gamet akan bertemu secara acak.
FO-UGM-BI-07-
No. Dokumen
BORANG 13
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00