Anda di halaman 1dari 13

Persepsi Nelayan Tentang Profesi Nelayan Di Desa Sungai Selodang

Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau

Oleh
Ibas.boyz@yahoo.com

Bastari1), Kusai2) dan Firman Nugroho2)


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

1) Mahasiswa pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau


2) Dosen pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015, yang berlokasi di Desa
Sungai Selodang Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau.
Penelitian bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan karakteristik nelayan di Desa
Sungai Selodang tentang profesi nelayan; 2) Menganalisis persepsi nelayan di
Desa Sungai Selodang tentang profesi nelayan; dan 3) Menganalisis hubungan
karakteristik nelayan dengan persepsi nelayan tentang profesi nelayan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survei dengan penentuan
responden secara sensus.
Berdasarkan karakteristik nelayan yang diperoleh, diketahui bahwa
nelayan di Desa Sungai Selodang merupakan nelayan tradisional yang sangat
berpengalaman dengan tingkat pendapatan sedang (mencukupi kebutuhan sehari-
hari keluarga nelayan). Persepsi nelayan tentang profesi nelayan di Desa Sungai
Selodang dilihat dari tiga kriteria yaitu, persepsi tentang wilayah perairan,
penangkapan dan pendapatan berada pada kategori cukup baik dan secara
keseluruhan persepsi nelayan tentang profesi nelayan berada pada kategori cukup
baik, artinya profesi nelayan masih cukup disenangi atau diharapkan sebagai
aktivitas nafkah nelayan. Hubungan antara persepsi nelayan dengan karakteristik
nelayan berupa umur, jumlah tanggungan, pengalaman usaha, dan pendapatan
memiliki hubungan negatif (berlawanan arah), sedangkan karakteristik nelayan
berupa pendidikan memiliki hubungan positif (searah) dengan persepsi nelayan.
Kemudian, semua variabel karakteristik nelayan (umur, pendidikan, jumlah
tanggungan, pengalaman usaha, dan pendapatan) memiliki hubungan yang tidak
signifikan (tidak nyata) dengan persepsi nelayan.

Kata kunci: karakteristik, persepsi, profesi nelayan


PENDAHULUAN dikembangkan (Kantor Kepala Desa
Sungai Selodang, 2014).
Usaha perikanan memegang Sungai Mandau yang ada di
peranan penting dalam kehidupan Desa Sungai Selodang sudah
masyarakat dan negara. Melalui tercemar oleh limbah akibat PT
kegiatan perikanan, masyarakat dapat Indah Kiat yang dilakukan di daerah
hidup makmur dan negara dapat perairan Sungai Siak yang alirannya
berkembang maju dalam bidang sampai ke Desa Sungai Selodang, hal
ekonomi dan pembangunan. Karena itu sudah terjadi pada tahun 2009-
itu kegiatan usaha perikanan harus 2014 yang mengakibatkan dampak
dikembangkan. Pembangunan dalam negatif terhadap lingkungan seperti
bidang perikanan pada dasarnya terjadinya kekeruhan pada air sungai,
merupakan salah satu proses upaya penurunan kualitas air dan terjadinya
manusia untuk memanfaatkan pencemaran pada dasar sungai dan
sumberdaya hayati perikanan dan sampai saat ini belum ada tindakan
sumberdaya perairan melalui dari aparat pemerintah dan aparat
kegiatan penagkapan. Upaya kepolisian untuk memberantas
pemelihara kelestarian sumberdaya pembuangan limbah yang telah
hayati lingkungan secara alami juga mencemari sungai tersebut, sehingga
merupakan hal yang penting dalam air sungai yang dulunya biasa
pembangunan perikanan dimasa digunakan oleh warga sekitar untuk
yang akan datang. keperluan sehari-hari kini tidak dapat
Desa Sungai Selodang lagi digunakan.
terletak dialiran Sungai Mandau yang Walaupun demikian nelayan
sangat banyak dimanfaatkan tetap melakukan usaha penangkapan.
masyarakat khususnya masyarakat Untuk meningkatkan kembali usaha
nelayan yang tinggal di tepi Sungai penangkapan diperlukan dukungan
Mandau tersebut. Keberadaan Sungai dan berbagai pihak, terutama
Mandau memiliki peranan dan pemerintah. Dalam proses
fungsi yang sangat penting bagi peningkatan tersebut salah satu
kawasan sekitarnya. Terlihat dari faktor yang diperlukan sebelum
banyaknya penggunaan sungai dilaksanakan kegiatan ini yakni
Mandau yang di manfaatkan oleh mengetahui bagaimana persepsi
para masyarakat nelayan yang ada di nelayan tersebut terhadap profesi
Desa Sungai Selodang khususnya. nelayan. Persepsi adalah suatu
Sebagian dari masyarakat pandangan dan interprestasi
Desa Sungai Selodang bermata seseorang tentang suatu objek yang
pencaharian nelayan, di daerah ini diinformasikan, terutama cara
terdapat 40 orang nelayan, karena di seseorang tersebut memandang,
daerah ini mempunyai potensi mengartikan dan
perikanan yang cukup baik untuk menginterprestasikan informasi itu
dengan cara mempertimbangan hal Metode yang digunakan dalam
tersebut dengan dirinya dan penelitian ini adalah metode
lingkungan tempat dia berada survei.Menurut (Nazir, 2003) metode
(Leilani, 2007). survei adalah penyelidikan yang
Tujuan dari penelitian ini diadakan untuk memperoleh fakta-
adalah sebagai berikut: fakta dari gejala-gejala yang ada
1. Mendeskripsikan karakteristik dalam mencari keterangan secara
nelayan di Desa Sungai Selodang; faktual, baik tentang intitusi sosial,
2. Menganalisis persepsi nelayan ekonomi dan politik dari suatu
tentang profesi nelayan di Desa kelompok ataupun orang karena data
Sungai Selodang; diperoleh dengan melakukan
3. Menganalisis hubungan wawancara secara pribadi dan
karakteristik nelayan dengan langsung.
persepsi nelayan tentang profesi Populasi dalam penelitian ini
nelayan. adalah nelayan di Desa Sungai
Adapun manfaat dari Selodang adalah 40 jiwa. Teknik
penelitian ini adalah: yang digunakan dalam penentuan
1. Memberikan sumbangan sampel adalah dengan menggunakan
pemikiran khususnya terhadap sensus, dimana semua anggota
persepsi nelayam tentang profesi dijadikan responden. Sehingga
nelayan; jumlah responden dalam penelitian
2. Sebagai informasi bagi pihak ini sebanyak 40 orang. Dalam tahap
yang berkepentingan untuk pengumpulan data, penelitian
pembangunan perikanan di masa menggunakan beberapa teknik yang
yang akan datang; dapat mendukung mengumpulkan
3. Sebagai bahan informasi atau data secara maksimal dalam
rujukan bagi peneliti lebih lanjut penyusunan laporan. Data yang
yang aspek penelitiannya dikumpulkan dalam penelitian ini
berkaitan dengan penelitian ini; berupa data primer dan data
dan sekunder.
4. Menambah pengetahuan penulis Data yang dikumpulkan baik
mengenai persepsi nelayan data primer maupun data sekunder
tentang profess i nelayan. ditabulasikan kedalam tabel, disusun
dan dianalisis dalam bentuk uraian.
METODE PENELITAN Untuk mengetahui persepsi nelayan
tentang profesi nelayan, dilakukan
Penelitian ini dilaksanakan
pengumpulan yang berkenaan
pada bulan Maret 2015, yang
dengan karekteristik nelayan yaitu
berlokasi di Desa Sungai Selodang
dilakukan wawancara langsung
Kecamatan Sungai Mandau
berdasarkan kuisioner yang telah
Kabupaten Siak Provinsi Riau.
dibuat dengan berpodoman kepada
Pemilihan daerah penelitian ini
penyusunan Skala Likert (Singaribun
dilakukan secara sengaja (purposive).
dan Efendi, 1989).Untuk mengetahui Mandau juga bervariasi mulai 1,5
keeratan hubungan antara faktor meter sampai 4 meter dengan dasar
internal yang berupa karekteristik berupa lumpur. Aliran Sungai
nelayan (umur, pendidikan formal, Mandau cukup tenang sehingga
jumlah tanggungan, memudahkan nelayan melakukan
pengalamanberusaha dan penangkapan menggunakan sampan.
pendapatan) dengan tingkat persepsi, Namun, kondisi perairan Sungai
maka digunakan perhitungan Mandau saat ini sudah tercemar oleh
koefisien Rank Spearman. limbah pabrik yang berdiri di
sepanjang aliran sungai, selain itu
HASIL DAN PEMBAHASAN juga disebabkan oleh limbah rumah
tangga yang dibuang ke sungai.
Keadaan Umum Daerah Penelitian
Sebab, banyak pemukiman
Desa Sungai Selodang masyarakat berada disepanjang aliran
merupakan salah desa yang terdapat sungai tersebut.
di Kecamatan Sungai Mandau Sebagian besar masyarakat
Kabupaten Siak Propinsi Riau. yang tinggal dialiran Sungai Mandau
Secara geografis Desa Sungai memanfaatkan sungai tersebut
Selodang terletak pada posisi 1010 sebagai lapangan pekerjaan berupa
36’ 40’’ LU - 1010 45’ 26’’ LU dan 00 nelayan (menangkap ikan). Usaha
46’ 42’’BT - 00 51’ 45’’. Secara penangkapan oleh nelayan Desa
keseluruhan luas Desa Sungai Sungai Selodang sudah lama
Selodang mencapai ± 20.272 dilakukan dan merupakan usaha
Ha.jumlah penduduk sampai Bulan turun-temurun. Nelayan Desa Sungai
Desember 2014 sebanyak 1.273 jiwa. Selodang merupakan nelayan
Jumlah penduduk tersebut terdiri atas tradisional, hal ini dapat dilihat dari
625 jiwa berjenis kelamin laki-laki alat tangkap yang digunakan dan
dan 648 jiwa berjenis kelamin areal penangkapannya. Alat tangkap
perempuan dan terdiri atas 285 KK. yang digunakan terdiri atas pancing,
lukah (bubu), belat dan jaring
Keadaan Umum Perikanan sederhana dengan areal penangkapan
disekitar pinggir Sungai Mandau
Sungai Selodang dilintasi
yang melintasi Desa Sungai
sungai yang cukup besar dan dalam,
Selodang. Kegiatan penangkapan
yaitu Sungai Mandau yang memiliki
dilakukan dengan menggunakan
peran dan fungsi yang sangat penting
sampan sederhana, dimana masing-
bagi kawasan sekitar khususnya
masing nelayan memiliki sampan
masyarakat yang tinggal disepanjang
tersebut.
aliran sungai tersebut. Sungai
Hasil tangkapan dari alat
Mandau yang melalui Desa memiliki
tangkap tersebut berupa ikan Toman
panjang ±12 km dengan lebar yang
(Chana micropeltes), ikan Patin
bervariasi Desa mulai 25 meter
(Pangasius-pangasius), ikan Juaro
sampai 75 meter. Kedalaman Sungai
(Pangasius polyuranodon), ikan Pendidikan Responden
Baung (Mystus nemurus), ikan
Selais (Kryopterus piperatus), dan Karakteristik responden berdasarkan
ikan Pantau (Rasbora sp.).Jumlah pendidikan dikelompokkan kedalam
hasil tangkapan nelayan Desa Sungai 3 (tiga) kategori yaitu, tingkat
Selodang bervariasi setiap harinya, pendidikan rendah, tingkat
berkisar antara 3 sampai 5 kilogram pendidikan sedang dan tingkat
dengan jenis ikan yang bervariasi. pendidikan tinggi. Tingkat
Hasil tangkapan biasanya akan dijual pendidikan rendah yaitu responden
ke pedagang pengumpul atau yang hanya tamat atau tidak tamat
tetangga untuk memenuhi kebutuhan SD, tingkat pendidikan menengah
sehari-hari. Namun terkadang yaitu responden yang tamat atau
nelayan tidak menjual hasil tidak tamat SLTP dan tingkat
tangkapan, tetapi dijadikan konsumsi pendidikan tinggi yaitu responden
untuk rumah tangga. yang tamat atau tidak tamat SMA,
diploma dan sarjana.
Karakteristik Responden Mayoritas tingkat pendidikan
nelayan yang dijadikan responden
Umur Responden berada pada kategori rendah yaitu
sebanyak 20 orang atau 50 % dari
Tingkat umur responden dibagi
jumlah keseluruhan nelayan
kedalam dua kategori, yaitu kurang
responden. Banyaknya responden
produktif dan produktif. Usia kurang
yang berpendidikan rendah
produktif merupakan usia responden
disebabkan oleh ekonomi keluarga
yang berada pada rentang ≤ 15 tahun
yang belum memadai untuk
dan ≥ 51 tahun, sedangkan usia
melanjutkan kejenjang yang lebih
produktif merupakan usia responden
tinggi.
yang berada pada rentang 16-50
tahun. Hal ini sesuai dengan
Jumlah Tanggungan
pendapat Sutjana (2006) yang
menyatakan usia kurang produktif Peneliti membagi variabel
merupakan usia yang berada pada jumlah tanggungan ke dalam tiga
rentang ≤ 15 tahun dan ≥ 51 tahun, kategori kelompok yaitu jumlah
sedangkan usia produktif merupakan tanggungan rendah, sedang dan
usia yang berada pada rentang 16-50 tinggi. Jumlah tanggungan rendah
tahun. yaitu jumlah tanggungan keluarga
Sebagian besar nelayan yang menjadi sebanyak 1-3 orang, jumlah
responden berada pada kisaran umur tanggungan sedang yaitu jumlah
produktif dengan jumlah 37 orang tanggungan keluarga sebanyak 4-6
atau 82,5 %, sedangkan nelayan yang orang, jumlah tanggungan tingi yaitu
berada pada kisaran umur kurang jumlah tanggungan keluarga
produktif hanya sedikit yaitu 3 sebanyak > 6 orang.
oarang atau 7,5 %.
Jumlah tanggungan keluarga pada kategori berpengalaman
paling banyak berada pada kategori sebanyak 9 orang atau sebesar 22,5
rendah dan sedang dengan masing- % dan sisanya kurang
masing sebanyak 19 orang atau 47,5 berpengalaman sebanyak 2 orang
%. Sedangkan jumlah tanggungan atau sebesar 5,0 %.
keluarga paling sedikit berada pada
kategori tinggi dengan jumlah Pendapatan Responden
sebanyak 2 orang atau 5,0 % dari
Pendapatan seorang nelayan
total nelayan. Besar kecilya jumlah
sangat tegantung pada faktor alam,
tanggungan kelurga akan
sehingga besarnya pendapatan dapat
mempengaruhi responden dalam
berubah-ubah (tidak tetap).
mengambil keputusan dalam
Penelitian ini akan mengkategorikan
menjalankan usahanya. Sebab,
pendapatan nelayan kedalam 3
anggota keluarga sering dijadikan
kategori yaitu rendah, sedang dan
pertimbangan dalam mengambil
tinggi. Pendapatan yang
keputusan untuk menerima suatu
dikategorikan tersebut merupakan
inovasi dalam mengembangkan
pendapatan nelayan yang dihitung
usahanya. Tanggungan keluarga
dari sektor perikanan.
merupakan aset dan investasi yang
Sebagian besar pendapatan
tidak ternilai harganya, oleh karena
nelayan berada pada kategori
hal tersebut keluarga selalu dijadikan
pendapatan sedang yaitu Rp
sebagai pertimbangan utama dalam
13.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-
setiap pengambilan keputusan.
/bulan dengan jumlah responden
sebanyak 31 orang atau sebesar 77,5
Pengalaman Berusaha
%. Sedangkan pendapatan pada
Pengalaman kerja menurut kategori tinggi yaitu > 2.000.000,-
Shahrin (2000) dikelompokkan /bulan hanya diperoleh oleh 2 orang
menjadi 3 kelompok, yaitu kurang nelayan saja atau hanya sebesar 5,0
pengalaman < 3 tahun, %. Jumlah pendapatan nelayan dapat
berpengalaman berkisar antara 3 – 6 diketahui dengan cara menghitung
tahun dan sangat berpengalaman jumlah produksi dikalikan dengan
berkisar > 6 tahun. Berdasarkan harga ikan pada tingkat nelayan.
pengelompokan tersebut, maka
nelayan Desa Sungai Selodang juga Persepsi Nelayan tentang Profesi
dikelompokkan kedalam 3 kategori Nelayan di Desa Sungai Selodang
tersebut.
Persepsi Nelayan tentang Wilayah
Mayoritas nelayan yang
Perairan
berada di Desa Sungai Selodang
berada pada kategori sangat Nilai persepsi nelayan Desa
berpengalaman yaitu sebanyak 29 Sungai Selodang terhadap wilayah
orang atau sebesar 72,5 %. perairan dapat dilihat melalui nilai
Selanjutnya, nelayan yang berada persepsi individu/perorangan dan
secara bersama-sama atau perorangan akan disajikan pada
keseluruhan. Nilai persepsi nelayan Tabel 1 berikut.
tentang wilayah perairan secara
Tabel 1. Distribusi Nilai Persepsi Responden Berdasarkan Kategori tentang
Wilayah Perairan
No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase
1 Kurang Baik ( 9 – 14 ) 0 0,00
2 Cukup Baik (15 - 20 ) 33 82,50
3 Sangat Baik (21 – 27) 7 17,50
Jumlah 40 100,00
Sumber: data primer
Tabel 1 menunjukkan bahwa penangkapan dalam kegiatan
persepsi nelayan tentang wilayah pemenuhan kebutuhan sehari-hari
perairan bervariasi, sebagian besar keluarga nelayan.
berada pada kategori cukup baik
yaitu sebanyak 33 orang atau sebesar Persepsi Nelayan tentang
82,5 % dan yang berada pada Penangkapan
kategori sangat baik sebanyak 7
Nilai persepsi nelayan Desa
orang atau sebesar 17,5 %. Secara
Sungai Selodang tentang
keseluruhan persepsi nelayan tentang
penangkapan dapat dilihat melalui
wilayah perairan berada pada
nilai persepsi individu/perorangan
kategori cukup baik dengan skor 761.
dan secara bersama-sama atau
Persepsi cukup baik memiliki arti
keseluruhan. Nilai persepsi nelayan
bahwa nelayan memiliki persepsi
tentang penangkapan secara
bahwa wilayah perairan yang
perorangan akan disajikan pada
dijadikan sebagai lapangan pekerjaan
Tabel 2 berikut.
masih cukup baik (masih memilki
potensi) untuk melakukan kegiatan
Tabel 2. Distribusi Nilai Persepsi Responden Berdasarkan Kategori
Tentang Penangkapan
No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase
1 Kurang Baik ( 10 – 16 ) 0 0,00
2 Cukup Baik ( 17 – 23 ) 18 45,00
3 Sangat Baik ( 24 – 30 ) 22 55,00
Jumlah 40 100,00
Sumber: data primer
Tabel 2 menunjukkan bahwa kategori cukup baik dimiliki oleh
mayoritas persepsi nelayan dilihat sebanyak 18 orang responden atau
secara perorangan berada pada 45,0 % dan nelayan tidak memiliki
kategori sangat baik yaitu sebanyak persepsi kurang baik tentang
22 orang nelayan atau 55,0 %. penangkapan. Namun, jika dilihat
Persepsi nelayan berada pada secara keseluruhan nilai persepsi
nelayan tentang penangkapan berada Nilai persepsi nelayan Desa
pada kategori cukup baik dengan Sungai Selodang tentang pendapatan
skor 827. Persepsi tentang dapat dilihat melalui nilai persepsi
penangkapan cukup baik artinya individu/perorangan dan secara
nelayan masih bisa mempertahankan bersama-sama atau keseluruhan.
kegiatan penangkapan yang mereka Nilai persepsi nelayan tentang
lakukan. pendapatan secara perorangan akan
disajikan pada Tabel 3 berikut.
Persepsi Nelayan tentang
Pendapatan

Tabel 3. Distribusi Nilai Persepsi Responden Berdasarkan Kategori tentang


Pendapatan
No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase
1 Kurang Baik ( 8 – 13 ) 0 0,00
2 Cukup Baik ( 14 – 19) 35 87,50
3 Sangat Baik ( 20 – 25 ) 5 12,50
Jumlah 40 100,00
Sumber: data primer
Tabel 3 menunjukkan bahwa Persepsi Nelayan tentang Profesi
mayoritas persepsi nelayan dilihat Nelayan
secara perorangan berada pada
kategori cukup baik yaitu sebanyak Profesi nelayan merupakan
35 orang nelayan atau 87,5 %. profesi yang berkaitan dengan
Persepsi nelayan berada pada wilayah perairan dengan kegiatan
kategori sangat baik dimiliki oleh yang dilakukan berupa penangkapan
sebanyak 5 orang responden atau ikan dengan tujuan untuk
12,5 % dan nelayan tidak memiliki memperoleh pendapatan dari hasil
persepsi kurang baik tentang penjualan ikan tangkapan. Sehingga
pendapatan. Namun, jika dilihat persepsi nelayan tentang profesi
secara keseluruhan nilai persepsi nelayan dapat dilihat dari tiga sub
nelayan tentang pendapatan berada bagian di atas, yaitu persepsi nelayan
pada kategori cukup baik dengan tentang wilayah perairan, persepsi
skor 710 (Tabel 4.9). Persepsi nelayan tentang penangkapan dan
tentang pendapatan cukup baik persepsi nelayan tentang pendapatan.
artinya nelayan masih memperoleh Ketiga bagian tersebut sudah
pendapatan yang memadai dari dijelaskan sebagaimana pada bagian
kegiatan usaha penangkapan. sebelumnya. Secara keseluruhan
persepsi nelayan tentang profesi
nelayan dapat dilihat pada Tabel 4
berikut.
Tabel 4. Distribusi Nilai Persepsi Nelayan tentang Profesi Nelayan Secara
Keseluruhan Berdasarkan Indikator
No Indikator Skor Kategori
1 Wilayah Perairan 761 Cukup Baik
2 Penangkapan 827 Cukup Baik
3 Pendapatan 710 Cukup Baik
Jumlah 2.298 Cukup Baik
Sumber: data primer

Tabel 4 menunjukkan bahwa dapat dijamin keeradaanny pada saat


persepsi nelayan secara keseluruhan ini dan dimasa yang akan datang.
tentang profesi nelayan berada pada
kategori cukup baik dengan skor Hubungan Faktor Internal
2.298, hal ini berarti bahwa profesi Responden dengan Persepsi
nelayan masih cukup disenangi atau Nelayan di Desa Sungai Selodang
diharapkan sebagai aktivitas nafkah Kecamatan Sungai Mandau
nelayan. Namun, peran penting Kabupaten Siak Propinsi Riau
masyarakat dan aparat pemerintah
Analisa hubungan faktor
sangat diperlukan dalam hal menjaga
internal yang merupakan variabel
dan mengawasi wilayah perairan
bebas dengan persepsi berupa
dalam kegiatan-kegiatan
variabel terikat dilakukan
pencemaran. Pemerintah dapat
menggunakan uji statistika Rank
memberikan penyuluhan kepada
Spearman. Faktor internal yang
masyarakat sekitar dan kepada
dimaksud terdiri atas umur,
industri yang berada disepanjang
pendidikan, jumlah tanggungan,
wiayah perairan diberikan sanksi
pengalaman, dan pendapatan. Hasil
yang tegas jika terjadi kegiatan
uji statistika yang diperoleh akan
pencemaran. Selain itu,
dilakukan analisa sesuai dengan
pengembangan perikanan juga tidak
ketentuan analisis statistika yang
dapat dipacu secara terus menerus
berlaku. Nilai koefisian korelasi
tanpa memperhatikan batas
menunjukkan kekuatan dan arah
maksimum sumberdaya yang ada
hubungan antara persepsi dengan
(Maximum Sustainable Yield)
faktor internal nelayan. Sedangkan
ataupun daya dukungnya. Perikanan
nilai signifikan menunjukkan bentuk
yang berkembang pesat,
hubungan berupa nyata atau tidak
pengendalian sangat diperlukan
nyata. Hasil korelasi yang diperoleh
untuk pembangunan perikanan
antara persepsi dan karakteristik
berkelanjutan. Sehingga kelestarian
internal nelayan disajikan
sumberdaya dan kegiatan perikanan
sebagaimana pada tabel berikut ini.
Tabel 5. Korelasi Karakteristik Responden dengan Persepsi tentang
Profesi Nelayan
Karakteristik Responden Rank Spearman
Umur Correlation Coeficient -.129
Sign. (2-tailed) .428
N 40
Pendidikan Correlation Coeficient .246
Sign. (2-tailed) .127
N 40
Jumlah Tanggungan Correlation Coeficient -.076
Sign. (2-tailed) .641
N 40
Pengalaman Usaha Correlation Coeficient -.136
Sign. (2-tailed) .403
N 40
Pendapatan Correlation Coeficient -.157
Sign. (2-tailed) .332
N 40
Sumber: data primer
Hubungan antara Umur dengan memiliki arti bahwa umur memiliki
Persepsi Nelayan tentang Profesi hubungan yang tidak nyata terhadap
Nelayan persepsi, hal ini ditandai dengan nilai
P (0,428) lebih besar α [ p (0,428) >
Hubungan persepsi nelayan α (0,05).
tentang profesi nelayan dengan
karakteristik umur nelayan dilihat Hubungan antara Pendidikan
dari analisa Rank Spearman dengan Persepsi Nelayan tentang
diperoleh nilai koefisien korelasi rs=- Profesi Nelayan
0,129 dengan nilai P (0,428).
Koefisien korelasi Rank Spearman Hubungan persepsi nelayan
rs= -0,129 mengindikasikan bahwa tentang profesi nelayan dengan
hubungan ini berada pada kategori karakteristik pendidikan nelayan
korelasi sangat lemah dengan dilihat dari analisa Rank Spearman
hubungan yang berlawanan arah. diperoleh nilai koefisien korelasi rs=
Artinya jika umur responden 0,246 dengan nilai P (0,127),
semakin tinggi maka tingkat persepsi Koefisien korelasi Rank Spearman
responden cenderung menurun dan rs= 0,246 mengindikasikan bahwa
begitu juga sebaliknya jika umur hubungan ini berada pada kategori
responden semakin muda maka korelasi lemah dengan hubungan
tingkat persepsinya cenderung yang searah ditandai dengan nilai
memiliki skor yang lebih tinggi. signifikan positif. Artinya jika
Nilai P atau tingkat signifikan 0,428 pendidikan responden semakin tinggi
maka tingkat persepsi responden juga mengindikasikan bahwa hubungan
cenderung akan tinggi dan begitu ini berada pada kategori korelasi
juga sebaliknya jika pendidikan sangat lemah dengan hubungan yang
responden semakin rendah maka berlawanan arah. Artinya jika jumlah
tingkat persepsinya cenderung tanggungan responden semakin
memiliki skor yang rendah juga. banyak maka tingkat persepsi
Nilai P 0,246 memiliki arti bahwa responden cenderung menurun dan
pendidikan memiliki hubungan yang begitu juga sebaliknya jika jumlah
tidak nyata terhadap persepsi, hal ini tanggungan responden semakin
ditandai dengan nilai P (0,246) lebih sedikit maka tingkat persepsinya
besar dari α 0,05 ( P (0,0246) > α cenderung memiliki skor yang lebih
(0,05). tinggi. Nilai P (0,641) memiliki arti
Lemahnya hubungan antara bahwa jumlah tanggungan memiliki
variabel pendidikan dengan persepsi hubungan yang tidak nyata terhadap
nelayan tentang profesi nelayan persepsi, hal ini ditandai dengan nilai
disebabkan oleh keseragaman tingkat P (0,641) lebih besar dari α (0,05),
pendidikan nelayan yang diteliti [ P (0,0041) > α (0,05) ].
yaitu berada pada kategori rendah. Variabel jumlah tanggungan
Sebagian besar responden berkolerasi tidak nyata dengan
beranggapan bahwa tingkat persepsi nelayan tentang profesi
pendidikan tidak banyak membantu nelayan, sebab besar kecilnya jumlah
mereka dalam melakukan usaha tanggungan keluarga tidak menjadi
penangkapan. Mereka menganggap penghambat bagi mereka dalam
orang yang tidak menempuh mempersepsikan suatu objek karena
pendidikan fomal juga dapat persepsi tersebut timbul dari individu
melakukan usaha penangkapan atau masing-masing responden.
memiliki profesi sebagai nelayan.
Sehingga pola fikir responden tidak Hubungan antara Pengalaman
jauh berbeda dan mempunyai nalar Usaha dengan Persepsi Nelayan
yang hampir sama. tentang Profesi Nelayan

Hubungan persepsi nelayan


Hubungan antara Jumlah
tentang profesi nelayan dengan
Tanggungan dengan Persepsi
karakteristik pengalaman berusaha
Nelayan tentang Profesi Nelayan
nelayan dilihat dari analisa Rank
Hubungan persepsi nelayan Spearman diperoleh nilai koefisien
tentang profesi nelayan dengan korelasi rs= -0,136 dengan nilai P
karakteristik jumlah tanggungan (0,403). Koefisien korelasi Rank
nelayan dilihat dari analisa Rank Spearman rs= -0,136
Spearman diperoleh nilai koefisien mengindikasikan bahwa hubungan
korelasi rs= -0,076 dengan nilai P ini berada pada kategori korelasi
atau Sign sebesar 0,641. Koefisien sangat lemah dengan hubungan yang
korelasi Rank Spearman rs= -0,076 berlawanan arah. Artinya jika
pengalaman berusaha responden besar dari α (0,05) [ p(0,332) α
semakin tinggi maka tingkat persepsi (0,005) ].
responden cenderung menurun dan
begitu juga sebaliknya jika KESIMPULAN DAN SARAN
pengalaman berusah responden
Kesimpulan
semakin rendah maka tingkat
persepsinya cenderung memiliki skor 1. Berdasarkan karakteristik nelayan
yang lebih tinggi. Nilai P atau tingkat yang diperoleh, diketahui bahwa
signifikan 0,403 memiliki arti bahwa nelayan di Desa Sungai Selodang
umur memiliki hubungan yang tidak merupakan nelayan tradisional
nyata terhadap persepsi, hal ini yang sangat berpengalaman
ditandai dengan nilai P (0,403) lebih dengan tingkat pendapatan sedang
besar dari tingkat kesalahan 5 % atau (mencukupi kebutuhan sehari-hari
0,05 (0,403>0,05). keluarga nelayan);
2. Persepsi nelayan tentang profesi
Hubungan antara Pendapatan nelayan di Desa Sungai Selodang
dengan Persepsi Nelayan tentang dilihat dari tiga kriteria yaitu,
Profesi Nelayan persepsi tentang wilayah perairan,
Hubungan persepsi nelayan penangkapan dan pendapatan
tentang profesi nelayan dengan berada pada kategori cukup baik
karakteristik pendapatan nelayan dan secara keseluruhan persepsi
dilihat dari analisa Rank Spearman nelayan tentang profesi nelayan
diperoleh nilai koefisien korelasi rs= berada pada kategori cukup baik,
-0,157 dengan nilai P (0,332). artinya profesi nelayan masih
Koefisien korelasi Rank Spearman cukup disenangi atau diharapkan
rs= -0,157 mengindikasikan bahwa sebagai aktivitas nafkah nelayan;
hubungan ini berada pada kategori 3. Hubungan antara persepsi nelayan
korelasi sangat lemah dengan dengan karakteristik nelayan
hubungan yang berlawanan arah. berupa umur, jumlah tanggungan,
Artinya jika pendapatan responden pengalaman usaha, dan
semakin tinggi maka tingkat persepsi pendapatan memiliki hubungan
responden cenderung menurun dan negatif (berlawanan arah),
begitu juga sebaliknya jika sedangkan karakteristik nelayan
pendapatan responden semakin berupa pendidikan memiliki
sedikit maka tingkat persepsinya hubungan positif (searah) dengan
cenderung memiliki skor yang lebih persepsi nelayan. Kemudian,
tinggi. Nilai P atau tingkat signifikan semua variabel karakteristik
0,332 memiliki arti bahwa nelayan (umur, pendidikan,
pendapatan memiliki hubungan yang jumlah tanggungan, pengalaman
tidak nyata terhadap persepsi, hal ini usaha, dan pendapatan) memiliki
ditandai dengan nilai P (0,332) lebih hubungan yang tidak signifikan
(tidak nyata) dengan persepsi Leilani, Ani. 2007. Persepsi
nelayan. Pembudidaya Ikan Air
Tawar Terhadap Kegiatan
Saran Penyuluhan Perikanan.
Jurnal Penyuluhan
1. Untuk meningkatkan sektor
Perikanan dan Kelautan
perikanan tangkap di Desa Sungai
Vol. 1 No. 2, Desember
Selodang terkhusus dibidang
2007.
penangkapan sebaiknya
pemerintah kabupaten siak aktif Nazir, M. 2003. Metode Penelitian.
kembali dalam mengayomi Ghalia Indonesia. Jakarta.
nelayan agar usaha penangkapan
dapat lebih baik dan terus Singarimbun, M dan Efendi. 1989.
berkembang. Metode Penelitian Survei.
2. Pemerintah dapat memberikan LP3ES. Jakarta.
sanksi tegas kepada pihak-pihak
Yuliandri. 2003. Persepsi Anak
yang melakukan pembuangan Nelayan terhadap kegiatan
limbah domestik kedaerah aliran usaha penangkapan ikan di
sungai (DAS) Sungai Siak yaitu Desa Gesung Kec.
Sungai Mandau sehingga Banyuasin II Kabupaten
menimbulkan efek jera. Musi Banyuasin Propinsi
Sumatera Selatan. Skripsi
Sarjana Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan
DAFTAR PUSTAKA Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai