Nim : 5203131023
Prodi : PTE-A
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ini yang
berjudul “CRITICAL BOOK REPORT”. Penulis berterima kasih kepada semua yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Oktober,2020
Penulis,
5203131023
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Tujuan............................................................................................................................4
C. Manfaat..........................................................................................................................4
BAB II ISI
Ringkasan BUKU..................................................................................................... 6
A. Keunggulan.............................................................................................................. 18
B. Kelemahan...............................................................................................................18
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................................................................................................19
B. SARAN...........................................................................................................................19
LAMPIRAN……………………………………………………………………………… 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Thyristor adalah sebuah alat yang terdiri dari 4 lapisan semikonduktor yang
menggunakan umpan balik dalam (internal feedback) untuk mendapatkan perilaku
penahanan (latching). Thyristor umumnya digunakan sebagai switch. Penggunaan utamanya
adalah pada pengendalian arus beban yang besar pada motor, pemanas, instalasi penerangan
dan sejenisnya.
Operasi kerja thyristor dapat dijelaskan dengan menggunakan model penahan ideal
seperti ditunjukkan pada gambar 4.1. Transistor Q1 adalah PNP dan transistor Q2 adalah
NPN. Kolektor dari transistor Q1 menjalankan basis transistor Q2 dan kolektor transistor
Q2 menjalankan basis transistor Q1.
Dengan susunan seperti ini akan diperoleh umpan balik positif yang dinamakan
sebagai regenerasi. Artinya apabila arus basis Q2 naik, maka arus kolektor Q2 juga naik.
Kenaikan arus kolektor Q2 ini mengakibatkan kenaikan pada arus basis Q1, sehingga arus
kolektor Q1 juga ikut naik, yang mengakibatkan arus basis Q2 akan semakin besar. Kenaikan
arus yang terus menerus ini akan terus berlangsung sampai kedua transistor menjadi jenuh.
Pada keadaan ini penahan akan berlaku sebagai switch yang tertutup.
B. TUJUAN
Mengkritisi topic yang terdapat didalam suatu buku yang berbeda untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan suatu buku.
C. MANFAAT
agar kita dapat memahami dan mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang kita
kritik.
D. Identitas Buku
Buku pertama(buku utama)
4
5
BAB II
ISI BUKU
1. BUKU UTAMA
Untuk simbol skematik dan diagram skematik dari dioda shockley akan terlihat seperti ini.
Lalu sekarang coba kita lihat apa yang terjadi bila perangkat ini dihubungkan dengan sumber
tegangan yang variabel. Perhatikan gambar dibawah ini.
Saat tidak ada tegangan yang diterapkan tentu tidak ada arus yang mengalir. Dan saat
tegangan mulai meningkat, masih tetap saja tidak ada arus karena transistor belum
mampu untuk hidup/turn on. Dalam kedua keadaan seperti ini perangkat dikatakan
berada dalam mode cutoff. Untuk memahami keadaan seperti ini, coba kita ingat – ingat
kembali apa yang diperlukan oleh transistor bipolar untuk aktif, yang diperlukannya
adalah arus basis (arus yang melalui sambungan basis dan emitor). Seperti yang kita lihat
pada diagram, arus basis transistor bawah dikontrol oleh transistor yang berada diatas,
sedangkan arus basis transistor atas dikontrol oleh transistor yang berada dibawah.
Dengan kata lain, transistor tidak akan bisa menyala atau aktif sampai ada salah satu
transistor yang menyala.
Jadi kita bisa memaksa dioda sockley untuk aktif/ON dengan menerapkan atau
memberikan tegangan yang cukup antara anoda dan katoda. Seperti yang kita ketahui
sebelumnya bahwa transistor akan breakdown dan menghidupkan transistor yang lainnya,
setelah itu kedua transistor mengunci (latching) dan saling menjaga untuk tetap aktif.
6
BAB II: SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER)
SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier yang merupakan salah satu jenis
dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dari dioda pada umumnya yang
hanya memiliki dua kaki, yakni kaki anoda dan katoda, SCR ini memiliki tiga kaki.
Disamping anoda dan katoda, SCR memiliki sebuah kaki yang disebut terminal gate atau
gerbang.
Terminal tersebut berfungsi sebagai pengontrol. Perlu diketahui bahwa komponen SCR
ini masih masuk ke dalam keluarga komponen thyristor yang pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1956. SCR memiliki kemampuan dapat mengendalikan daya maupun tegangan
yang cukup tinggi. Oleh sebab itu komponen ini biasa difungsikan sebagai sebuah switch
tegangan atau arus menengah ke atas.
Beberapa jenis rangkaian yang sering menggunakan komponen SCR diantaranya adalah
rangkaian logika, lampu dimmer, osilator, chopper, pengendali kecepatan motor, inverter,
timer, dan masih banyak lagi yang lainnya. SCR memiliki 4 lapis semikonduktor, yakni
Positif-Negatif-Positif-Negatif (PNPN). Cara kerja SCR tak berbeda dari dua buah bipolar
transistor yang disambung.
Fungsi SCR
kaki ketiga (gate) dari komponen SCR ini memerlukan tegangan positif sebagai
trigger atau pemicu.
Saat SCR dalam keadaan ON, maka seterusnya akan dalam keadaan ON walaupun
tegangan pemicu dilepas. Dan untuk mengembalikannya ke posisi OFF, arus maju
pada anoda dan katoda harus diturunkan sampai berada di posisi Ih (Holding Current)
SCR.
7
juga dipandang sebagai dua buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC
digolongkan sebagai dioda.
Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan ini.
Hanya dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus
yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva
karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa
tegangan breakdown-nya.
Meskipun ada berbagai jenis thyristor tetapi prinsip operasi dasar dari semua thyristor
kurang lebih sama. Gambar di bawah ini merupakan pandangan konseptual dari thyristor
khas. Ada tiga persimpangan p-n J 1, J 2 dan J 3. Ada juga tiga terminal anoda (A), katoda (K)
dan gerbang (G) sebagai diratakan pada gambar. Ketika anoda (A) adalah potensi yang lebih
tinggi sehubungan dengan katoda, persimpangan J1 dan J3 yang maju bias dan J2 adalah
sebaliknya bias dan thyristor dalam modus blocking depan. Sebuah thyristor dapat dianggap
sebagai kembali ke belakang terhubung dua transistor bipolar.
Struktur PNPN dari thyristor dapat diwakili oleh pnp dan npn transistor, seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Di sini, di perangkat ini, kolektor saat ini dari satu transistor
digunakan sebagai dasar saat transistor lainnya. Bila perangkat berada dalam modus blocking
maju jika lubang saat disuntikkan melalui pintu gerbang (G) terminal, perangkat dipicu pada.
Ketika potensial diterapkan di arah sebaliknya, yang thyristor berperilaku sebagai bias
terbalik dioda. Itu berarti blok saat mengalir ke arah memuja. Mengingat saya CO menjadi
kebocoran arus dari masing-masing transistor dalam kondisi cut-off, arus anoda dapat
dinyatakan dalam hal gerbang saat.
Dimana α adalah dasar umum saat gain dari transistor (α = I C / I E). Anoda saat
menjadi sewenang-wenang besar sebagai (α 1 + α 2) pendekatan kesatuan. Sebagai anoda-katoda
tegangan meningkat, wilayah penipisan mengembang dan mengurangi lebar dasar netral dari
n 1 dan p 2 daerah. Hal ini menyebabkan peningkatan yang sesuai dalam α dari dua transistor.
8
Jika gerbang arus positif dari besarnya cukup diterapkan thyristor, sejumlah besar
elektron akan disuntikkan di seluruh-bias maju junction, J 3, ke dasar n 1 p 2 n 2 transistor. Yang
dihasilkan kolektor saat memberikan dasar saat ke p 1 n 1 p 2 transistor.
Kombinasi dari koneksi umpan balik positif dari npn dan pnp BJTs dan faktor
transportasi arus basis-dependent akhirnya mengubah thyristor oleh tindakan regeneratif. Di
antara kekuatan semikonduktor perangkat diketahui, thyristor menunjukkan maju terendah
tegangan penurunan pada umumnya saat ini kepadatan. Besar saat aliran antara anoda dan
katoda mempertahankan kedua transistor di wilayah jenuh, dan kontrol gerbang hilang
setelah thyristor kait pada.
9
kubus sentimeter. Ini p-daerah bisa sampai puluhan mikrometer tebal. Katoda wilayah
(biasanya hanya beberapa mikrometer tebal) dibentuk dengan menggunakan atom fosfor
dengan kepadatan doping dari 10 17 ke 10 18 kubus sentimeter.
Untuk maju-blocking tinggi tegangan rating dari thyristor, wilayah n-dasar dibuat
lebih tebal. Tapi lebih tebal n - berdasarkan daerah tinggi-resistif melambat pada off
pengoperasian perangkat. Hal ini karena biaya lebih yang disimpan selama konduksi. Sebuah
perangkat dinilai untuk maju memblokir tegangan dari 1 kV akan beroperasi jauh lebih
lambat daripada thyristor dinilai untuk 100 V.
daerah tinggi-resistif tebal juga menyebabkan maju yang lebih besar tegangan
penurunan selama konduksi. Atom pengotor, seperti platina atau emas, atau iradiasi elektron
yang digunakan untuk membuat situs rekombinasi biaya-operator di thyristor. Banyaknya
situs rekombinasi mengurangi seumur hidup rata-rata pembawa (rata-rata waktu yang
elektron atau lubang bergerak melalui Si sebelum mengkombinasikan dengan jenis biaya-
carrier berlawanan). Seumur hidup pembawa berkurang lebih pendek kali beralih (khususnya
turn-off atau waktu pemulihan) dengan mengorbankan meningkatkan drop maju-konduksi.
Ada efek lain yang terkait dengan ketebalan relatif dan tata letak dari berbagai daerah
yang membentuk thyristor modern, tetapi perdagangan utama off antara maju-blocking
tegangan rating dan beralih kali dan antara maju-blocking tegangan rating dan penurunan
maju-tegangan selama konduksi harus diingat. (Dalam elektronik sinyal tingkat trade off
analog muncul sebagai penurunan amplifikasi (gain) untuk mencapai frekuensi operasi yang
lebih tinggi, dan sering disebut sebagai produk gain-bandwidth.)
10
2. BUKU PEMBANDING
Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau
pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif bertindak
sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun
terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti
Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
11
Ketika tegangan katode lebih positif dibanding dengan anode,sambungan J2 ter
forward bias,akan tetapi sambungan J1dan J3 akan ter-reverse bias.
Thyristor akan dapat dihidupkan dengan meningkatkan tegangan maju VAK diatas
VBO,akan tetapi kondisi ini bersifat merusak.Thyristor dapat dikategorikan sebagai latching
device.
12
B adalah arus basis dan β adalah emitor umum gain arus maju. Mari kita untuk transistor T 1
hubungan ini memegang
Sekarang, dengan analisis dari dua transistor model yang bisa kita dapatkan anoda saat ini,
Jika gerbang diterapkan saat ini adalah g maka katoda saat ini akan menjadi penjumlahan dari
anoda saat ini dan gerbang yaitu saat
Dari hubungan ini kita dapat menjamin bahwa dengan meningkatnya nilai dari (α 1 + α 2)
menuju kesatuan, sesuai anoda saat ini akan meningkat.
Pada tahap pertama ketika kita menerapkan gerbang saat aku g, ia bertindak sebagai dasar
saat T, 2 transistor yaitu b2 = I g dan emitor yaitu saat k = I g T, 2 transistor. Oleh karena itu
pembentukan arus emitor menimbulkan α 2 sebagai
13
Seperti yang saya b1 = I C2, α 1 lagi meningkat. Ini terus menerus positif efek umpan balik
meningkat (a 1 + α 2) terhadap persatuan dan anoda saat ini cenderung mengalir pada nilai
yang sangat besar. Nilai saat ini maka hanya dapat dikontrol oleh eksternal resistensi dari
sirkuit.
14
BAB IV: MEMBUAT THYRISTOR OFF
Thyristor yang berada dalam keadaan on dapat dimatikan dengan mengurangi arus
maju ke tingkat di bawah arus holding IH.Ada beberapa variasi teknik untuk membuat
thyristor off.Pada semua teknik komutasi,arus anode dipertahankan di bawah arus holding
cukup lama,sehingga semua kelebihan pembawa muatan pada keempat layer dapat
dikeluarkan.
Akibat dua sambungan pn,J1 dan J3,karakteristik turn-off akan miripdengan pada
diode,berkaitan dengan waktu pemulihan reverse trr dan aarus pemulihan reverse puncak
IRR.IRR dapat lebih besar daripada arus blocking baik nominal.IR .
Pada rangkaian konverter line-commutated yang tegangan masukannya bersifat bolak-
balik ,tegangan balik muncul pada thyristor seketika setelah arus maju menuju ke
nol.Tegangan balik ini akan mengakselarasi proses turn-off,dengan membuang semua
kelebihan muatan dari sambungan pn J1 dan J3.
Sambungan pn alam J2 akan memerlukan waktu yang dikenal sebagai recombination
time trc bergantung pada magnituda dari tegangan balik.Waktu turn-off tq adalah jumlah dari
reverse recovery time trr dan recombination time trc.Pada akhir masa turn-off ,lapisan deplesi
terbentuk sepanjang sambungan J2 dan thyristor memperoleh kembali kemampuan untuk
tahan terhadap tegangan forward.
Waktu turn-off tq merupakan interval waktu minimum ketika arus keadaan on
berkurang menjadi nol dan ketika thyristor dapat menahan tegangan forward tanpa menjadi
on.tq bergantung pada nilai puncak dari arus keadaan on dan tegangan keadaan on sesaat.
Reverse recovered charge QRR adalah besar muatan yang harus dicukupi lagi selama
proses turn-off.Nilainya ditentukan dari daerah yang dicakup oleh aliran arus pengisian
balik.Nilai QRR bergantung pada kecepatan turun arus keadaan on dan nilai puncak arus
keadaan on sebelum turn-off.QRR merupakan sebab dari kehilangan energi dalam devais.
SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing terminal
dinamai dengan GATE, ANODA dan KATODA. Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis
semikonduktor yaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).
Cara Kerja SCR – Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Saat
terminal GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus
listrik dari ANODA ke KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR akan
tetap dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA tersebut juga
dihilangkan atau 0V.
15
SCS merupakan jenis Thyristor yang memiliki 4 kaki terminal yaitu terminal GATE,
ANODE GATE, ANODE dan CATHODE. Sama seperti SCR, SCS atau Silicon Controlled
Switch juga berfungsi sebagai Saklar.
Cara Kerja SCS – Cara Kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-OFF-
kan dengan cara memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang
Anoda). Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke Anode
Gate, arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).
TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya
dinamai dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC mampu
menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering disebut juga
dengan Bidirectional Triode Thyristor.
Cara Kerja TRIAC – Cara Kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC
dapat mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari MT2
ke MT1. Dengan demikian TRIAC dapat digunakan sebagai saklar yang mengendalikan arus
DC maupun arus AC. TRIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus
listrik apabila terminal GATE-nya diberikan arus listrik, jika arus listriknya dihilangkan
makan TRIAC akan berubah menjadi OFF.
DIAC adalah Thyristor yang hanya memiliki dua kaki terminal dan dapat menghantar arus
listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas tegangan breakovernya (tegangan
breakdown). DIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.
Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada di kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya
masih dibawah tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas
breakover-nya, DIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus listrik.
Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik (dalam
kondisi ON) meskipun tegangan yang diberikan tersebut turun dibawah tegangan breakover.
DIAC hanya akan berhenti menhantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi OFF
apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus listriknya
diputuskan.
16
Pada umumnya UJT digunakan sebagai Saklar Elektronik dan penghasil Isyarat
Pulsa. Seperti namanya, Uni Junction Transistor atau UJT juga digolongkan sebagai salah
satu anggota dari keluarga Transistor, namun berbeda dengan Transistor Bipolar pada
umumnya, Uni Junction Transistor atau UJT ini tidak memiliki Terminal/Elektroda Kolektor.
UJT yang memiliki Tiga Terminal ini terdiri dari 1 Terminal Emitor (E) dan 2
Terminal Basis (B1 dan B2). Oleh karena itu, Transistor UJT ini sering disebut juga dengan
Dioda Berbasis Ganda (Double Base Diode).
Berikut ini adalah Bentuk dan Struktur dasar serta Simbol Uni Junction Transistor (Transistor
Sambungan Tunggal).
17
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN
1. Buku utama
- Terdapat gambar yang bisa membantu kita untuk lebih memahami materi
- Materinya singkat dan jelas
- Dijelaskan mengenai diode 4 lapis, SCR, DIAC, Prinsip oprasi dasar thyristor, dan
konstruksi dasar thyristor
2. Buku pembanding
- Dijelaskan mengenai karekteristik thyristor, Dua Transistor Model SCR, membuat
thyristor hidup, membuat thyristor off, jenis jenis thyristor dan Transistor unijunction
- Terdapat rangakaian-rangkaian dan rumus-rumusnya
- Materinya lebih banyak
B. KEKURANGAN
1. Buku utama
- Materinya lebih sedikit dari materi yang ada di buku pembanding
- Ada beberapa kata yang sulit untuk dipahami
2. Buku pembanding
18
- Tidak terdapat contoh soal
- Ada kata yang sulit dipahami
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau
pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif
bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal.
Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat
sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya
adalah “Pintu”.
3. Suatu thyristor dihidupkan dengan meningkatan arus anoda. Hal ini dapat dicapai
dengan salah satu langkah berikut: Panas, cahaya, tegangan tinggi, dv/dt, dan arus
gerbang
5. Uni Junction Transistor (UJT) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Transistor Sambungan Tunggal adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor, UJT memiliki tiga terminal dan hanya memiliki satu
sambungan. Pada umumnya UJT digunakan sebagai Saklar Elektronik dan penghasil
Isyarat Pulsa.
B . Saran
19
Saran saya yaitu penulisan tentang buku ini pembahasanyan harus lebih luas lagi dan
agar dapat dimengerti ataupun dipahami bagi pembaca. Walaupun begitu kedua buku ini
sangat baik untuk dica karena kedua buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing
20