Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH CAHAYATERHADAP PEMBENTUKAN AMILUM PADA


FOTOSINTESIS

Disusunoleh,

EDO PUTRA AGMA WIJAYA


NISN. 0032230791

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KERTOSONO
JalanPanglimaSudirmanNo 10 KertosonoKodePos 64351
Telepon 035.321915 Faks. 035.321915
Email: Smaker1964@yahoo.comWebsite: sman1kertosono.sch.id
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Penelitian / Praktikum Pengaruh Cahaya Terhadap Pembentukan Amilum pada


Fotosintesis telah disetujui dan disahkan dan dapat dilaksanakan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2020/2021.

Nilai Paraf

Disahkan di : Kertosono
Tanggal : 19 Februari 2021

Menyetujui/ Mengesahkan, Penyusun,


Guru Mata Pelajaran Biologi

Edo Putra Agma Wijaya


Drs. TULUS SEDYANTORO NISN : 0032230791
NIP. 19610615 198703 1 008

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya dengan
telah tersusunnya Proposal Penelitian / Praktikum dengan judul “Pengaruh Cahaya Terhadap
Pembentukan Amilum Fotosintesis” Mata Pelajaran Biologi Tahun Pelajaran 2020/2021.
Proposal disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam pelaksanaan Ujian Praktek Mata
Pelajaran Biologi sebagai bagian dari ujian sekolah tingkat satuan pendidikan untuk
mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
Ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Tulus Sedyantoro selaku Guru Mata Biologi.
2. Semua pihak yang telah secara aktif memberikan dukungan materiil maupun non materiil
dalam penyusunan laporan.
Saran, kritik, pertimbangan, dan usul demi kesempurnaan Proposal Penelitian/praktikum ini
sangat kami harapkan.
Demikian, semoga proposal ini dapat diterima sebagai perencanaan penelitian / praktikum
ujian praktek sekaligus dapat meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan

Kertosono, 19 Februari 2021


Penyusun

Edo Putra Agma Wijaya


NISN. 0032230791

iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………… I
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………… Ii
KATA PENGANTAR …………………………………… Iii
DAFTAR ISI …………………………………… Iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang …………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………… 1
1.3 Tujuan …………………………………… 1
…………………………………… 1
1.4 Manfaat Praktikum
…………………………………… 1

BAB II KAJAN PUSTAKA …………………………………… 2

2.1 Fotosintesis …………………………………… 2


2.2 Faktor penentu
laju fotosintasis …………………………………… 3

BAB METODE …………………………………… 5


III PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian …………………………………… 5
3.2 Tempat …………………………………… 5
3.3 Variabel Penelitian …………………………………… 5
3.4 Hipotesis …………………………………… 5
3.5 Alat dan bahan …………………………………… 5
3.6 Langkah - langkah …………………………………… 5

BAB PENUTUP …………………………………… 6


IV
A. Kesimpulan …………………………………… 6
B. Saran …………………………………… 6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….. 7

iv

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan.
Anabolisme memerlukan energi, misalnya :energi cahaya untuk fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic
dengan bantuan energi cahaya matahari.
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O    energi cahaya       C6H12O6 +O2 + H2O
                        klorofil
Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2, maka dilakukan percobaan Ingenhouzs
dengan memberikan perlakuan yang berbeda – beda pada terkait suhu, intesintas, cahaya,
dan NaHCO3.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pembentukan amilum pada fotosintesis.
1.3 Tujuan
Menunjukkan bahwa salah satu hasil fotosintesis adalah karbohidrat, yang ditunjukkan
dengan adanya amilum.
1.4 Manfaat Prsktikum
Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pembentukan amilum pada fotosintesis.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Fotosintesis

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-
lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan.
Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2 menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari (Kimball, 2002).
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di
dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis
mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O2, jika sebuah
molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena
satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini
tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke
dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya
diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang
menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh
klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh
cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan
klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang
680 nm (Syamsuri, 2000).

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O)
dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam2proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia
dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi
CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol
O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari
reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1.                   Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung
digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap
energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene
pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2.                   Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat)
untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi             :  PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi        :  pembentukan kembali RBP

2.2 Faktor penentu laju fotosintesis

Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi


secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara
langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis.
Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran
cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan
tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju
fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai
kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya
faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan
mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor
seperti translokasikarbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi
fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut
memengaruhi laju fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin
3 banyak jumlah bahan yang dapt digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

BAB III
METODE PENELITIAN
4
3.1 Jenis penelitian
Metode penelitian dari laporan ini adalah metode praktikum
3.2 Tempat penelitian
Tempat : Rumah
Waktu : Pukul 10.00
3.3 Variabel penelitin
Variabel bebas : Cahaya matahari
Variabel kontrol : Daun melati
3.4 Hipotesis
Proses fotosintesis akan berlangsung apabila daun hijau yang mengandung klorofil,
terkena cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi untuk melakukan
proses fotosintesis sehingga menghasilkan amilum ( kerbohidrat).
3.5 Alat dan bahan
Alat :
1. Penjepit kertas
2. Alumunium foil
3. Gunting
4. Kompor
5. Panci
6. Nampan

Bahan :
1. Hand sanitizer
2. Betadine
3. Tanaman melati
3.6 Langkah – langkah

1. Potong alumunium foil dan tutup sebagian daun melati dengan alumunium foil
2. Jepit daun dengan penjepit kertas, lalu tunggu beberapa jam
3. Setelah 8 jam petik daun dan rebus daun selama 10 menit
4. Pindahkan daun yang telah direbus ke dalam nampan
5. Semprot daun dengan hand sanitizer sebagai pengganti alcohol
6. Tetesi permukaan daun dengan betadine
7. Amati perubahan yang terjadi

BAB IV
PENUTUP
5
4.1 Kesimpulan
Fotosintesis menghasilkan amilum. Buktinya daun yang ditutupi aluminium
foil ( tidak terkena cahaya matahari ) berwarna pucat atau tidak mengandung
amilum karena tidak berlangsungnya fotosintesis.
Fotosintesis memerlukan cahaya matahari. Buktinya bagian daun yang terbuka
terkena cahaya matahari langsung terbentuk amilum dari hasil fotosintesis.

4.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disarankan bahwa dalam
pengerjaan diperlukan keja kelompok agar proses penelitian dapat berlangsung
dengan cepat dan teratur.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
6
http://endankbiologi.blogspot.co.id/2014/03/praktikum-biologi-fotosintesis-dan-uji.html

https://suharjana.wordpress.com/2013/03/20/fotosintesis-dan-uji-fotosintesis/

http://velarejasmp18.blogspot.co.id/2014/01/uji-amilum-pada-proses-fotosintesis.html

http://velarejasmp18.blogspot.co.id/2014/01/uji-amilum-pada-proses-fotosintesis.html

http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis

Anda mungkin juga menyukai