Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KECAMATAN INGIN JAYA
Jln.Banda Aceh – Medan Km 8,5 Telp.( 0651 ) 27920 Lambaro 23371

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS INGIN JAYA
NO. 057/KAPUS/2018

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA PUSKESMAS INGIN JAYA

MENIMBANG : a. bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien merupakan tanggung jawab tenaga
klinis yang melakukan asuhan pasien;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas tentang Kewajiban Tenaga Klinis
Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang-Undang R e p u b l i k I n d o n e s i a Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 3 T a h u n 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
KESATU : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
KEDUA : Tenaga Klinis adalah dokter, perawat, bidan, dan tenaga
kesehatan lain yang bertanggung jawab dalam
melakukan asuhan pasien.
KETIGA : Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien sebagaimana tertera dalam lampiran keputusan
ini harus dijadikan acuan dalam melakukan
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di
PUSKESMAS INGIN JAYA.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan akan diubah kembali sebagaimana
mestinya jika ditemukan kekeliruan dalam
penetapannya.

DITETAPKAN DI : Ingin jaya


PADA TANGGAL : 14 Maret 2018
KEPALA PUSKESMAS INGIN JAYA

HASTUTI
Lampiran 1
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS INGIN JAYA
NO. 057/KAPUS/2018
TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS INGIN JAYA

1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis.
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP Layanan Klinis yang
telah disusun bersama.
5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk mencegah timbulnya
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi pemasalahan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan berdasarkan prioritas fungsi
dan proses pelayanan puskesmas Ingin jaya.
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang sudah direncanakan.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien.
11. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib
berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh
jajaran puskesmas Ingin jaya.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Ingin
jaya dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen
Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi
untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak
lanjut yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:


a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan puskesmas Ingin
jaya.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.

16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus


didokumentasikan.
17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap triwulan.
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan/Pelayanan Rawat Inap (Puskesmas Rawatan)
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai