Uas Psikologi Anak
Uas Psikologi Anak
PADANG PANJANG
1443H / 2021 M
1. Kemukakanlah dan jelaskan pendapat saudara tentang konsep dan dasar
psikologi konseling anak.
Konseling psikologi anak adalah rangkaian pemeriksaan menyeluruh
terkait kodisi psikologi anak. Mencakup prilaku, emosi, dan tumbuh
kembangnya.
Secara luas, pengertian psikologi anak adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari tentang perilaku dan fungsi mental anak secara
ilmiah. Sementara dalam pemahaman yang ditemukan dalam
buku Convention on the Right of the Child, menyebutkan bahwa ini adalah
ilmu yang mempelajari perilaku dan mental anak yang belum berusia 18
tahun. Jadi, bisa dikatakan bahwa psikologi anak adalah sebuah cabang ilmu
yang mempelajari tentang tumbuh kembang dan perilaku siapapun yang
masih berusia di bawah 18 tahun. Tentu saja, dalam praktiknya para
psikologi melakukan spesialisasi berdasarkan apa yang dipelajari untuk
memberikan dukungan pada anak.
Orang tua dapat membawa anak untuk diperiksa oleh psikiater atau
psikolog khusus anak, jika merasa adanya gangguan pada psikologis
anaknya. Gangguan mental dan psikologi pada anak seringkali tidak
terdiagnosis dini karena tanda gejalanya tidak selalu terlihat dengan jelas.
Tahapan perkembangan psikologi anak yang sehat dan yang gagal
antara lain :
1. Masa bayi awal (umur 0-1 tahun) sukses ditandai dengan
berkembang sikap percaya.
2. Masa bayi akhir (1-3 tahun) suskes ditandai otonomi &
gagal ditandai oleh adanya perasaan ragu2 & malu
3. Masa kanak-kanak awal (3-5 tahun) sukses di tandai inisiatif
& gagal ditandai adanya perasaan bersalah
4. Masa kanak-kanak pertengahan (6-11 tahun) sukses ditandai
menghasilkan & gagal ditandai rasa rendah diri.
5. Masa puber & remaja (12-20 tahun) sukses ditandai
kemampuan mengenal identitas diri sendiri & gagal di tandai
kebingungan dalam peran gender, keadaan diri & cita-cita di
masa depan.
2. Dalam psikologi konseling anak terdapat beberapa hal yg perlu untuk
dilakukan salah satunya adalah menganalisis kebutuhan anak. Coba saudara
jelaskan terkait analisis kebutuhan anak dan jelaskan hubungan analisis
kebutuhan anak terhadap program psikologi dan konseling anak.
Kebutuhan akan rasa aman. Tidak dalam arti fisik semata, akan
tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Yang termasuk dalam Safety
needs adalah pakaian, tempat tinggal, dan perlindungan atas tindakan yang
sewenang-wenang disamping ketenteraman, dan keteraturan. Rasa aman
akan membuat anak lebih mudah mengekspresikan dirinya, berkembang,
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Rasa aman meliputi
rasa aman secara fisik, emosi, dan ekonomi. Salah satu kesalahan yang
sering kita lakukan dalam memberikan rasa aman kepada anak memberikan
motivasi dengan cara menakut-nakuti. Padahal tindakan ini justru akan
membuat anak tidak berani berekspresi dan tidk mudah melakukan hal yang
baik. Rasa aman yang diperlukan anak adalah aman dalam hal melakukan
kesalahan. Sebagai anak-anak tentu saja mereka tidak lepas dari yang
namanya kesalahan. Dan kesalahan anak perlu diakomodir/diarahkan.
5. Permasalahan hidup yang semakin rumit sangat terasa di era yang global ini,
mulai dari permasalahan, sosial ekonomi, politik, keluarga dan masih banyak lagi
permasalahan hidup yang timbul sehingga sifat negatif yang ada dalam diri
manusia,salah satunya adalah masalah kecemasan. Kecemasan juga bisa terjadi
pada masa anak-anak. Coba jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kecemasan pada anak. Dan sebagai seorang konselor apa yang akan saudara
lakukan. Uraikan beserta teori pendukung.
Peristiwa-peristiwa atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya
serangan
kecemasan. Menurut Savitri Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang
menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu :
1. Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu
tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan Karen adanya
pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga,
sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa
tidak aman terhadap lingkungannya.
2. Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan
personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam
jangka waktu yang sangat lama.
3. Sebab-sebab fisik Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat
menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti
misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit.
Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim
muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Zakiah Daradjat
(Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan beberapa penyebab dari
kecemasan yaitu :
1. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya
terlihat jelas didalam pikiran
2. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal
yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini
sering pula menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-
kadang terlihat dalam bentuk yang umum.
3. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
berhubungan dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan
takut yang mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya.
Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang berlebihan. Selain itu,
keduanya mampu hadir karena lingkungan yang menyertainya, baik
lingkungan keluarga, sekolah, maupun penyebabnya.
Musfir Az-Zahrani (2005:511) menyebutkan faktor yang memepengaruhi
adanya kecemasan yaitu
1. Lingkungan keluarga Keadaan rumah dengan kondisi yang penuh
dengan pertengkaran atau penuh dengan kesalahpahaman serta adanya
ketidakpedulian orangtua terhadap anak-anaknya, dapat menyebabkan
ketidaknyamanan serta kecemasan pada anak saat berada didalam
rumah.