Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Patris Gelael Tawaqal

Dosen Pembimbing : Rezki Amelia ,MA

Mata Kuliah : Psikologi Anak

Program Studi : Bimbingan Konseling Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IMAM BONJOL

PADANG PANJANG

1443H / 2021 M
1. Kemukakanlah dan jelaskan pendapat saudara tentang konsep dan dasar
psikologi konseling anak.
Konseling psikologi anak adalah rangkaian pemeriksaan menyeluruh
terkait kodisi psikologi anak. Mencakup prilaku, emosi, dan tumbuh
kembangnya.
Secara luas, pengertian psikologi anak adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari tentang perilaku dan fungsi mental anak secara
ilmiah. Sementara dalam pemahaman yang ditemukan dalam
buku Convention on the Right of the Child, menyebutkan bahwa ini adalah
ilmu yang mempelajari perilaku dan mental anak yang belum berusia 18
tahun. Jadi, bisa dikatakan bahwa psikologi anak adalah sebuah cabang ilmu
yang mempelajari tentang tumbuh kembang dan perilaku siapapun yang
masih berusia di bawah 18 tahun. Tentu saja, dalam praktiknya para
psikologi melakukan spesialisasi berdasarkan apa yang dipelajari untuk
memberikan dukungan pada anak.
Orang tua dapat membawa anak untuk diperiksa oleh psikiater atau
psikolog khusus anak, jika merasa adanya gangguan pada psikologis
anaknya. Gangguan mental dan psikologi pada anak seringkali tidak
terdiagnosis dini karena tanda gejalanya tidak selalu terlihat dengan jelas.
Tahapan perkembangan psikologi anak yang sehat dan yang gagal
antara lain :
1. Masa bayi awal (umur 0-1 tahun) sukses ditandai dengan
berkembang sikap percaya.
2. Masa bayi akhir (1-3 tahun) suskes ditandai otonomi &
gagal ditandai oleh adanya perasaan ragu2 & malu
3. Masa kanak-kanak awal (3-5 tahun) sukses di tandai inisiatif
& gagal ditandai adanya perasaan bersalah
4. Masa kanak-kanak pertengahan (6-11 tahun) sukses ditandai
menghasilkan & gagal ditandai rasa rendah diri.
5. Masa puber & remaja (12-20 tahun) sukses ditandai
kemampuan mengenal identitas diri sendiri & gagal di tandai
kebingungan dalam peran gender, keadaan diri & cita-cita di
masa depan.
2. Dalam psikologi konseling anak terdapat beberapa hal yg perlu untuk
dilakukan salah satunya adalah menganalisis kebutuhan anak. Coba saudara
jelaskan terkait analisis kebutuhan anak dan jelaskan hubungan analisis
kebutuhan anak terhadap program psikologi dan konseling anak.
Kebutuhan akan rasa aman. Tidak dalam arti fisik semata, akan
tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Yang termasuk dalam Safety
needs adalah pakaian, tempat tinggal, dan perlindungan atas tindakan yang
sewenang-wenang disamping ketenteraman, dan keteraturan. Rasa aman
akan membuat anak lebih mudah mengekspresikan dirinya, berkembang,
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Rasa aman meliputi
rasa aman secara fisik, emosi, dan ekonomi. Salah satu kesalahan yang
sering kita lakukan dalam memberikan rasa aman kepada anak memberikan
motivasi dengan cara menakut-nakuti. Padahal tindakan ini justru akan
membuat anak tidak berani berekspresi dan tidk mudah melakukan hal yang
baik. Rasa aman yang diperlukan anak adalah aman dalam hal melakukan
kesalahan. Sebagai anak-anak tentu saja mereka tidak lepas dari yang
namanya kesalahan. Dan kesalahan anak perlu diakomodir/diarahkan.

Kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan ini tidak hanya tentang


kasih sayang tetapi juga mengenai perasaan dimiliki. Belongingness and
love needs mendorong anak untuk mengadakan hubungan afektif atau ikatan
emosional dengan individu seperti ayah, ibu, dan atau anggota keluarga lain.
Kebutuhan ini memungkinkan anak belajar bagaimana menjalin perasaan
kasih sayang dengan individu baik sesama jenis maupun berlainan jenis.
Disamping itu, kebutuhan anak akan rasa diterima dan dibutuhkan orang lain
dapat terpenuhi. Harus diakui, kasih sayang merupakan kebutuhan anak
yang paling utama. Kasih sayang membuat anak merasa diperhatikan, tidak
sendiri, tidak disisihkan, tidak ditelantarkan. Untuk memenuhi kasih
sayang, orang tua perlu mengajak anak berkomunikasi supaya ada saling
pengertian antara anak dengan orang tua. Dan tentu saja memenuhi
kebutuhan. Yang Perlu Diperhatikan dalam Memenuhi Kebutuhan Anak:
1. Cobalah untuk memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi
perkembangan anak atau anak didik
2. Sebaiknya kegiatan yang diberikan kepada anak tidak hanya
bermanfaat tetapi juga perlu disesuaikan dengan perkembangan
anak.
3. Berikan kesempatan kepada anak untukbermain. Sebab bermain
juga merupakan kebutuhan anak. Bermain dapat menimbulkan
perkembangan fisik, dapat mendorong keterampilan
berkomunikasi, dapat menjadi kesempatan bagi anak untuk
menyalurkan kebutuhan dan keinginan anak, dapat menjadi
momentum untuk belajar bermasyarakat, dapat melatih
sensitivitas anak, dan dapat merangsang kreativitas anak.

3. Seorang konselor didatangi oleh anak perempuan usia 10 th menceritakan


bahwa dirinya mendapat kekerasan seksual dari salah satu keluarganya
(paman). Anak itu menceritakan semua permasalahannya dan meminta
konselor utk merahasiakannya karena takut. Apa yg akan saudara lakukan
sebagai konselor? Jelaskan pe dapat saudara beserta teori pendukung.
Secara umum proses bimbingan dibagi atas tiga tahapan, yaitu
Tahapan Awal adalah tahap ini terjadi sejak konseli menemui konselor
hingga berjalan proses konseling sampai konselor dan konseli menemukan
definisi masalah konseli atas dasar isu. Tahap awal dilakukan dengan cara,
membangun hubungan konseling yang melibatkan konseli, memperjelas dan
mendefinisikan masalah, membuat penafsiran dan penjajakan dan
menegosiasikan kontrak. Tahap pertengahan (tahap inti) adalah berangkat
dari definisi masalah konseli yang disepakati pada tahap awal, kegiatan
selanjutnya memfokuskan pada penjelajahan masalah konseli, bantuan apa
uyang akan diberikan pada konseli berdasarkan penilaian kembali apa-apa
yang telah dijelajah tentang masalah konseli. Tahap akhir bimbingan (tahap
tindakan), tahap akhir ditandai beberapa hal yakni, menurunnya kecemasan
konseli, adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat
dan dinamik, adanya rencana hidup masa depan yang akan datang dengan
program yang jelas, dan terjadinya perubahan sikap positif. ada beberapa hal
yang mesti konselor lakukan pada konseli yaitu :
1. Membangun hubungan dengan konseli yakni (terpenuhinya azaz-
azaz bimbingan dan konseling, seperti azaz kesukarelaan, azaz
kerahasiaan, dan keterbukaan).
2. Konselor harus mampu membantu memperjelas dan
mendefinisikan permasalahan konseli.
3. Konselor menjajagi atau menafsirkan kemungkinan masalah dan
merancang bantuan dan yang mungkin dilakukan (bangkitkan
semua potensi konseli dan tentukan berbagai alternatif yang sesuai
untuk mengantisifasi masalah yang dihadapi klien).
4. Membangun perjanjian antara konselor dan konseli (waktu
pertemuan terbinanya peran dan tanggung jawab bersama dalam
seluruh rangkaian kegiatan konseling).

4. Seorang konselor sdg menangani mslh psikologis anak korban perceraian


ortu. Kedua ortu anak telah masing2 menikah lagi dan sulit diajak
bekerjasama. Anak itu merasa kesepian dan rentan depresi. Apa yg akan
saudara lakukan sebagai konselor? Jelaskan beserta teori pendukung.
konselor mempunyai peran penting dalam penanganan pengembalian
semangat belajar anak yang memiliki latar belakang keluarga broken
home yaitu mencegah lahirnya anak yang berkepribadian buruk dengan
mengajak orang tua untuk tetap bertanggung jawab dalam pertubuhan
kepribadian anak serta melakukan konseling atau menangani anak-anak
yang sudah memiliki kepribadian buruk.
Sebagai langkah terapi atau penyembuhan terhadap anak yang sudah
menjadi korban, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang
konselor dalam proses konseling, yaitu fokuskan tahap pertama untuk
membangun hubungan baik dengan anak. Hubungan yang terbangun
nantinya akan mempermudah konselor masuk dalam dunia anak sehingga
mempermudah untuk memahami masalah yang dihadapi oleh konseli
(anak). 

Pada tahap berikutnya usahakan untuk masuk lebih dalam untuk


menyimak ke dalam proses cara berpikir dan perasaan konseli (anak).
Berilah penghargaan pada setiap kemampuan anak untuk menyesuaikan diri
dan selalu katakan hal-hal yang baik mengenai kedua orang tuanya.  Saat
proses konseling berlangsung, seorang konselor harus terus melakukakan
pembicaraan dengan orang tua konseli (anak) untuk melihat apakah kondisi
konseli (anak) telah mencapai tujuan konseling dan bisa dikatakan sembuh
dari rasa trauma akibat percerian orangtuanya.
Berangkat dari fenomena diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa
konseling untuk anak korban broken home sangatlah penting untuk
menunjang keberhasilan anak dalam proses kegiatan belajar mengajar.  Agar
anak tidak mengalami kesulitan belajar dan mampu berkembang dengan
semestinya sesuai kemampuan dan potensi yang ada dalam diri seorang
anak. Seorang anak berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari
kedua orangtuanya. Sekalipun anak broken home yang notabennya tidak
mempunyai keluarga yang lengkap. ada beberapa hal yang mesti konselor
lakukan pada konseli yaitu :
1. Membangun hubungan dengan konseli yakni (terpenuhinya azaz-
azaz bimbingan dan konseling, seperti azaz kesukarelaan, azaz
kerahasiaan, dan keterbukaan).
2. Konselor harus mampu membantu memperjelas dan
mendefinisikan permasalahan konseli.
3. Konselor menjajagi atau menafsirkan kemungkinan masalah dan
merancang bantuan dan yang mungkin dilakukan (bangkitkan
semua potensi konseli dan tentukan berbagai alternatif yang sesuai
untuk mengantisifasi masalah yang dihadapi klien).
4. Membangun perjanjian antara konselor dan konseli (waktu
pertemuan terbinanya peran dan tanggung jawab bersama dalam
seluruh rangkaian kegiatan konseling).

5. Permasalahan hidup yang semakin rumit sangat terasa di era yang global ini,
mulai dari permasalahan, sosial ekonomi, politik, keluarga dan masih banyak lagi
permasalahan hidup yang timbul sehingga sifat negatif yang ada dalam diri
manusia,salah satunya adalah masalah kecemasan. Kecemasan juga bisa terjadi
pada masa anak-anak. Coba jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kecemasan pada anak. Dan sebagai seorang konselor apa yang akan saudara
lakukan. Uraikan beserta teori pendukung.
Peristiwa-peristiwa atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya
serangan
kecemasan. Menurut Savitri Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang
menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu :
1. Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu
tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan Karen adanya
pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga,
sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa
tidak aman terhadap lingkungannya.
2. Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan
personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam
jangka waktu yang sangat lama.
3. Sebab-sebab fisik Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat
menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti
misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit.
Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim
muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Zakiah Daradjat
(Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan beberapa penyebab dari
kecemasan yaitu :
1. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam
dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya
terlihat jelas didalam pikiran
2. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal
yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini
sering pula menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-
kadang terlihat dalam bentuk yang umum.
3. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
berhubungan dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan
takut yang mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya.
Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang berlebihan. Selain itu,
keduanya mampu hadir karena lingkungan yang menyertainya, baik
lingkungan keluarga, sekolah, maupun penyebabnya.
Musfir Az-Zahrani (2005:511) menyebutkan faktor yang memepengaruhi
adanya kecemasan yaitu
1. Lingkungan keluarga Keadaan rumah dengan kondisi yang penuh
dengan pertengkaran atau penuh dengan kesalahpahaman serta adanya
ketidakpedulian orangtua terhadap anak-anaknya, dapat menyebabkan
ketidaknyamanan serta kecemasan pada anak saat berada didalam
rumah.

2. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang


dapat mempengaruhi kecemasan individu. Jika individu tersebut
berada pada lingkungan yang tidak baik, dan individu tersebut
menimbulkan suatu perilaku yang buruk, maka akan menimbulkan
adanya berbagai penilaian buruk dimata masyarakat. Sehingga dapat
menyebabkan munculnya kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai