PT. Elita Hardware: Offering ( 'IPO'') Dengan Menerbitkan Sebanyak 200.000.000 Lembar Saham
PT. Elita Hardware: Offering ( 'IPO'') Dengan Menerbitkan Sebanyak 200.000.000 Lembar Saham
I. FAKTA HUKUM
1. Bahwa PT Elita Hardware Tbk. (“PT EH”) adalah perusahaan yang bergerak di
sektor infrastruktur yang didirikan pada tahun 2012 dengan Nomor AHU-
0030288.AH.01.01.Tahun 2012, dan berdomisili di Jalan RS Fatmawati 39,
Cipete Utara, Kebayoran, Jakarta Selatan;
2. Bahwa PT EH memiliki modal dasar yaitu jumlah saham sebesar 1.800.000.000
dengan nilai nominal Rp180.000.000.000,-;
3. Bahwa terdapat 4 (empat) pemegang saham PT EH dengan total jumlah saham
yaitu 800.000.000 dengan nilai nominal Rp80.000.000.000,-;
4. Bahwa PT Andeca Andeci Tbk. yang selanjutnya disebut dengan PT AA
merupakan salah satu pemegang saham di PT EH;
5. Bahwa setelah beroperasi selama 4 tahun, PT EH melakukan initial public
offering (‘’IPO’’) dengan menerbitkan sebanyak 200.000.000 lembar saham
dengan nilai nominal Rp100/lembar saham;
1
BILOC 36
6. Bahwa pada tahun 2017, PT AA sebagai salah satu pemegang saham ikut
mengambil keputusan dalam proyek tender pemerintah untuk merancang dan
membangun Rumah Sakit di daerah Jakarta Pusat;
7. Bahwa pada tahun 2019, PT EH memperoleh laba yang menguntungkan dan
menjadikan Bursa Efek Indonesia (‘’BEI’’) mendaftarkan PT EH dalam daftar
anggota indeks Kompas100 untuk periode Januari 2019 - Agustus 2019;
8. Bahwa melihat perkembangan yang sangat pesat, PT EH memutuskan untuk
melakukan ekspansi dengan memperbesar skala operasinya hingga merambat ke
kota Bandung;
9. Bahwa pada tanggal 5 Maret 2019, PT EH membayar down payment kepada
saudara Ferry Kombo untuk pembelian 500.000 sak semen senilai
Rp25.000.000.000,- dan akan dibayarlan lunas pada tanggal 10 Januari 2025;
10. Bahwa pada tanggal 16 Maret 2019, PT EH menerbitkan surat utang berupa
non-convertible bond kepada PT AA dengan nilai Rp15.000.000.000 dengan
tingkat bungan 4% dibayar setiap tahun;
11. Bahwa pada saat yang bersamaan, PT EH menandatangani Kontrak
Perwaliamanatan dengan Bank Jaya Goro (Persero) (‘’Bank Jago’’) dan
dicatatkan dalam akta Notaris No. SP-110239-913846;
12. Bahwa pada tahun 2023, PT EH mengalami kerugian sebagai akibat dari
kewajiban yang belum dibayar serta pemasukan yang berkurang sebagai dampak
dari adanya pandemi Covid-19;
13. Bahwa pada akhir tahun 2023, PT EH tidak dapat membayar bunga serta tidak
dapat melunasi utang pokok dari obligasi yang dipegang oleh PT AA yang akan
jatuh tempo pada tahun 2024;
14. Bahwa Direksi PT EH sepakat untuk menawarkan PT AA, melalui Bank Jago,
mekanisme pelunasan utang atas bunga dan jatuh tempo obligasi yang dipegang
oleh PT AA tersebut melalui restrukturisasi utang berskema Debt-to-Equity
Swap dengan nominal sesuai dengan utang pokok PT EH kepada PT AA saja
tanpa mengonversikan tagihan bunga pada tahun terakhir;
2
BILOC 36
15. Bahwa pada tanggal 5 Januari 2024, Saudara Bambang Nugroho selaku
pemegang saham menyatakan keberatan atas keputusan PT EH atas
restrukturisasi utang bersekma Debt-to-Equity Swap yang ditawarkan kepada PT
AA;
16. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2024, Saudara Ferry Kombo juga mengencam
langkah restrukturisasi utang dengan skema Debt-to-Equity Swap tersebut.
II. ASUMSI
Pendapat Hukum ini dibuat berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Bahwa seluruh data, dokumen, informasi, nomor registrasi, dan keterangan yang
diberikan oleh PT EH kepada kami adalah sah, asli, lengkap, benar, dan sesuai
dengan kenyataan berdasarkan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku
pada saat dokumen tersebut dibuat dan ditandatangani, serta dapat
dipertanggungjawabkan;
2. Bahwa seluruh data, dokumen, informasi, nomor registrasi, dan keterangan yang
diberikan oleh PT EH kepada kami tidak mengalami perubahan sampai dengan
tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini;
3. Bahwa para pihak yang menandatangani dokumen-dokumen tersebut adalah
sebenar-benarnya pihak yang berwenang dan memiliki kapasitas hukum untuk
melakukan perbuatan hukum dimaksud;
4. Bahwa pada saat PT EH mengajukan permintaan Pendapat Hukum kepada kami,
PT EH memiliki sisa jumlah saham sebesar 800.000.000 dengan nilai nominal
Rp80.000.000.000,-.
III. KUALIFIKASI
Pendapat Hukum ini dibuat dengan cakupan kualifikasi sebagai berikut:
1. Pendapat Hukum ini dibuat berdasarkan fakta yang disampaikan oleh PT EH
dan disusun dari segi hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia;
3
BILOC 36
2. Pendapat Hukum ini terbatas pada permasalahan hukum yang dihadapi PT EH
yang telah disampaikan kepada kami dan tidak dipergunakan untuk
permasalahan hukum lainnya;
V. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (‘’UUPM’’)
2. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (‘’UUPT’’)
3. Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (‘’UU K-PKPU’’)
4. Peraturan VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek
Bersifat Utang (‘’Peraturan VI.C.4’’)
5. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1999
4
BILOC 36
6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 (POJK No.
38/2014)
5
BILOC 36
P angka 1 huruf a bahwa salah satu agenda rapat RUPO adalah perubahan
jangka waktu Obligasi. Sebab pelaksanaan Debt-to-Equity Swap terhadap
Obligasi non-convertible bond dalam rangka Perdamaian di PKPU baru
dapat dilaksanakan ketika sudah melewati masa jatuh tempo;
d. Sesuai dengan Pasal 222 ayat (1) Undang-Undang No. 37 tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (‘’UU K-
PKPU’’),
6
BILOC 36
a. Keberatan dari Saudara Bambang selaku salah satu pemegang saham
terhadap rencana Debt-to-Equity Swap dapat menggagalkan transaksi Debt-
to-Equity Swap. Karena telah disebutkan bahwa salah satu syarat dalam
melakukan Debt-to-Equity swap adalah dengan memperoleh persetujuan
dari RUPS;
b. Alasan keberatan yang diajukan Saudara Bambang tersebut karena ia
mengetahui bahwa rencana Debt-to-Equity Swap akan menyebabkan
VII. KESIMPULAN
7
BILOC 36
Dengan demikian, berdasarkan analisis kami atas permasalahan dan
informasi yang disampaikan PT EH, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PT EH dapat melakukan Debt-to-Equity Swap dengan cara mengubah Obligasi
dari non-convertible bond menjadi convertible bond dengan mempercepat
maturity date dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dalam RUPS dan
RUPO sebelum mengajukan perdamaian di PKPU;
2. PT EH tidak harus melakukan Right Issue, melainkan hanya harus
mendapatkan persetujuan dalam RUPS;
3. Keberatan dari Saudara Bambang sebagai salah satu pemegang saham dapat
menggagalkan transaksi Debt-to-Equity Swap dan Saudara Bambang dapat
membeli saham baru di PT EH guna menghindari terjadinya dilusi saham yang
diakibatkan oleh restrukturisasi utang;
4. Keberatan dari Saudara Ferry Kombo dapat menjadi pertimbangan bagi PT EH,
tetapi keberatan tersebut tidak menjadi pengaruh dalam rencana Debt-to-Equity
Swap jika PT EH dapat melunasi utangnya tersebut.
Demikian Pendapat Hukum ini kami sampaikan sebagai bahan penyelesaian dan
pertimbangan atas permasalahan yang telah disampaikan PT EH. Pendapat Hukum ini
tunduk pada asumsi dan kualifikasi sebagaimana telah kami cantumkan dalam lampiran.
Pendapat Hukum ini hanya dapat dipergunakan oleh PT EH. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
8
BILOC 36