Willy Astriana
Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES AL-Ma’arif Baturaja
Jl. Dr. Moh. Hatta No. 678 C Baturaja 32112
E-mail: willy.astriana@yahoo.co.id
ABSTRAK
Sectio Caesarea adalah persalinan melalui sayatan dinding abdomen. Pasien pasca bedah sectio caesarea pada
6 jam pertama dianjurkan untuk segera menggerakkan lengan, tangan, kaki dan jari-jarinya agar kerja organ
pencernaan dapat kembali normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini pada
ibu post operasi sectio caesarea dengan pengeluaran lochea rubra. Metode yang digunakan adalah survey
analitik cross sectional dan tehnik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling dengan
menggunakan lembar check list sebagai instrumen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang
baru saja menjalani operasi sectio caesarea. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value 0,001 < 0,05.
ABSTRACT
Sectio Caesarea is labor through incisions the abdominal wall. Patients Sectio caesarea post-surgical in the first
6 hours is recommended to immediately move the arm, hands, feet and toes to make the work the digestive
organs can be return to normal. This study aims to determine the correlation of early mobilization of maternal
post-operative sectio caesarea with emanation of lochea rubra. The method used is cross sectional analytical
survey and sampling technique uses accidental sampling method using a check list sheets as an instrument. The
population in this study are all women who have recently undergone surgery sectio caesarea. Chi-square test
results obtained p value 0,001 <0,05.
Caesar primer lebih dari 30%, sedangkan lahir, dan infeksi. Terjadinya perubahan
angka VBAC turun menjadi 8,5%[11]. pada pengeluaran lochea dipengaruhi
Permintaan sectio caesarea disejumlah adanya proses involusi uterus [8].
negara berkembang melonjak pesat setiap Berdasarkan survey awal yang peneliti
tahunnya. Pada tahun 70-an permintaan lakukan pada bulan Februari 2016 jumlah
sectio caesarea adalah sebesar 5% kini pasien yang melakukan sectio caesarea dari
lebih dari 50% ibu hamil menginginkan 1 Januari sampai 29 Februari 2016
operasi sectio caesarea[2]. Menurut sebanyak 117 (32,3%) pasien dari 362 ibu
National Centre For Biotechnology yang melahirkan dan yang dirawat di RRI
Information (NCBI) (2005) di Asia Kebidanan sebanyak 77 (65,8%) pasien.
Tenggara jumlah yang melakukan tindakan Berdasarkan data di atas, peneliti tertarik
sectio caesarea sebanyak 9550 kasus per untuk melakukan penelitian tentang
100.000 kasus pada tahun 2008[3]. hubungan mobilisasi dini pada ibu
Pasien post operasi sectio caesarea postoperasi sectio caesarea dengan
membutuhkan perawatan inap sekitar 3 – 5 pengeluaran lochea rubra di RRI Kebidanan
hari, penutupan luka insisi sectio caesarea RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja.
terjadi pada hari ke-5 pasca bedah, luka
pada kulit akan sembuh dengan baik dalam 2. METODE
waktu 2 – 3 minggu sedangkan luka fasia Jenis penelitian ini menggunakan metode
abdomen akan merapat dalam waktu 6 survey analitik dengan pendekatan cross
minggu, tapi tetap terus berkembang makin sectional. Tehnik sampel dengan accidental
erat selama 6 bulan untuk penyembuhan sampling dan jumlah sampel penelitian ini
awal dan terus makin kuat dalam waktu didapatkan dari seluruh ibu post sectio
lebih dari 1 tahun[4]. caesarea yang dirawat pada bulan Maret
Mobilisasi dini adalahpergerakan yang sampai dengan Mei 2016 di RRI Kebidanan
dilakukan sedini mungkin ditempat tidur RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja
dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk berjumlah 50 responden. Instrumen
melakukan peregangan atau belajar penelitian ini adalah lembar Check List.
berjalan. Mobilisasi dini dapat dilakukan Analisis data menggunakan teknik analisa
pada kondisi pasien yang membaik[5]. Pada univariat dan bivariat [9, 10].
pasien post operasi sectio caesarea 6 jam
pertama dianjurkan untuk segera 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggerakkan lengan, tangan, kaki dan Analisa yang dilakukan terhadap tiap
jari-jarinya agar kerja organ pencernaan variabel dari hasil penelitian. Pada
segera kembali normal. Konsep mobilisasi umumnya dalam analisa ini hanya
mula-mula berasal dari ambulasi dini yang menghasilkan distribusi dan presentase
merupakan pegembalian secara berangsur- variabel dependen (pengeluaran lochea
angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya rubra) dan variabel independen (mobilisasi
untuk mencegah komplikasi[6]. dini).
Loche rubra adalah lochea berwarna merah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengeluaran
karena berisi darah segar dan sisa-sisa Lochea dan Mobilisasi Dini
selaput ketuban, sel-sel desidua verniks
Variabel Frekuensi Persentase
caseosa, lanugo, dan mekonium selama 2
Pengeluaran Lochea
hari pascapersalinan [7]. Faktor-faktor yang ≤ 4 Hari 42 76,4
mempengaruhi pengeluaran lochea > 4 hari 8 14,5
diantaranya bekuan darah pada serviks, MobilisasiDini
uterus tidak berkontraksi, posisi ibu Ya 38 69,1
terlentang, mobilisasi dini, robekan jalan Tidak 12 21,8
Dari tabel 1 diketahui bahwa dari 50 terjadi akibat pembuangan bersatu divagina
responden yang mengalami pengeluaran bagian atas saat wanita dalam posisi
lochea rubra ≤ 4 hari lebih banyak 42 berbaring dan kemudian akan mengalir
responden (76,4%), dibandingkan keluar saat berdiri.
responden yang mengalami pengeluaran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
lochea rubra > 4 hari sebanyak 8 responden
Purwanti (2013) pengeluaran lochea rubra
(14,5%). Dari 50 responden yang
semakin banyak dirasakan oleh ibu post
melakukan mobilisasi dini lebih banyak 38
sectio caesarea apabila melakukan
responden (69,1%), dibandingkan dengan
mobilisasi dini dan pengeluaran lochea
responden yang tidak melakukan mobilisasi
rubra lebih sedikit apabila ibu post sectio
dini 12 responden (21,8%).
caesarea berbaring atau tidak melakukan
Tabel 2. Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post mobilisasi dini. Ini dibuktikan dengan hasil
Sectio Caesarea Dengan uji chi-square dengan nilai ρ-value 0.000 <
PengeluaranLochea Rubra 0,05.
Pengeluaran Mobilisasi dini pada pasien post sectio
Mobilisasi Lochea Rubra caesarea harus segera dilakukan untuk
Jml % r value
Dini ≤ 4 hari > 4 hari mencegah komplikasi, oleh karena setelah
Jml % Jml %
mengalami sectio caesarea seorang ibu
Ya 36 85,7 2 25,0 38 100
disarankan tidak malas untuk bergerak.
Tidak 6 14,3 6 75,0 12 100 0.001
Semakin cepat bergerak akan semakin baik,
Jumlah 42 84,0 8 16,0 50 100
namun mobilisasi dini harus tetap dilakukan
secara hati-hati. Pada pasien post sectio
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa dari
caesarea 6 jam pertama dianjurkan untuk
38 responden yang melakukan mobilisasi
segera menggerakkan anggota tubuhnya.
dini terdapat 36 responden (85,7%) dengan
Gerak tubuh yang bisa dilakukan adalah
pengeluaran lochea rubra ≤ 4 hari dan 2
menggerakkkan lengan, tangan, kaki dan
responden (25,0%) denganpengeluaran
jari-jarinya agar kerja organ pencernaan
lochea rubra > 4 hari. Sedangkan dari 12
segera kembali normal.
responden yang tidak melakukan mobilisasi
dini terdapat 6 responden (14,3%) dengan Mobilisasi dini pada hari pertama setelah
pengeluaran lochea rubra ≤ 4 hari dan 6 pembedahan, pasien dengan bantuan
responden (75,0%) dengan pengeluaran perawat dapat bangun dari tempat tidur
lochea rubra > 4 hari. Uji statistik chi-squre sebentar sekurang-kurangnya 2 kali pada
menunjukkan p value 0,001 < 0,05 yang hari kedua pasien dapat berjalan dengan
berarti terdapat hubungan yang bermakna pertolongan.
antara mobilisasi dini terhadap pengeluaran Pengeluaran lochea rubra semakin banyak
lochea rubra pada ibu post sectio caesarea. dirasakan oleh ibu post sectio caesarea
Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa apabila melakukan mobilisasi dini dan
semakin dini responden melakukan pengeluaran lochea rubra lebih sedikit
mobilisasi semakin cepat proses apabila ibu post sectio caesarea
pengeluaran lochea rubra nya, sedangkan berbaring/tidak melakukan mobilisasi dini.
semakin tidak dini responden melakukan Sesuai dengan teori Manuaba (2010)
mobilisasi maka akan semakin lambat mobilisasi dini atau aktivitas segera
proses pengeluaran lochea rubra nya. Salah dilakukan dapat mengurangi lochea rahim,
satu tujuan mobilisasi dini adalah meningkatkan peredarahan darah sekitar
memperlancar pengeluaran lochea pada alat kelamin, mempercepat normalisasi alat
wanita postpartum dalam posisi berbaring kelamin dalam keadaan semula. Early
lebih sedikit keluar daripada berdiri. Hal ini ambulation (ambulasi dini) memberi