Anda di halaman 1dari 3

soal

1. Berilah alasan (5) pentingnya mempelajari metodologi PL bagi kotbah saudara!


2. Dalam covenant Allah kepada Israel, ada berapa bagian atau jenis yang Anda tahu,
jelaskan dengan singkat!
3. Dari metodologi Perjanjian Lama yang ada, metodologi apa yang paling Anda minati ?
4. Apa relasi masa pencerahan dengan munculnya teologia Perjanjian Lama?
5. Tuhan masuk dalam sejarah manusia (Israel) termasuk dalam metodologi apa? Jelaskan!

Jawab

1. Alasan yang penting dalam mempelajari metodologi untuk berkhotbah yaitu


a. Karena kita harus belajar tentang budaya Perjanjian Lama
b. Karena harus mengetahui sejarah Perjanjian Lama
c. Belajar tentang latar belakang geografis Perjanjian Lama
2. Covenant Allah kepada Israel
a. Covenant Allah dengan Nuh
Covenant dengan Nuh adalah suatu covenant berdasarkan anugrah. Itulah
sebabnya dalam covenant itu tidak ada persyaratan khusus bagi orang yang menerima
covenant Allah tersebut. Covenant dengan Nuh itu menjadi sangat jelas setelah
peristiwa air bah. Ketika masa air bah selesai, Nuh keluar dari bahtera dan mendirikan
mezbah serta mempersembahkan korban bakaran kepada Allah sebagai rasa syukur
atas keselamatan yang dia terima sekeluarga. Persembahan Nuh menyenangkan hati
Allah, dan dalam hati-Nya Allah berfirman: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi
karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya,
dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Aku
lakukan” (Kejadian 8:21). Allah tidak akan menghukum kejahatan manusia lagi
dengan air bah dan tidak akan membinasakan segala yang hidup.
b. Covenant Allah dengan Abraham
Dasar covenant Allah dengan Abraham adalah pemilihan dan
pemanggilannya. Covenant Allah itu dijelaskan dalam Kejadian 12:1-3. Allah
memanggil Abraham untuk meninggalkan negerinya serta berjanji akan
menjadikannya bangsa yang besar yang menjadi berkat bagi seluruh dunia. Covenant
itu selalu didasarkan kepada kesetiaan Allah. Hal itu terlihat dengan jelas karena
Allah berulang kali berjanji dengan Abraham. Dengan demikian Allah menjadi terikat
untuk melaksanakan seluruh janji-Nya. Untuk mengukuhkan ikatan covenant itu,
Allah mengundang Abraham untuk melakukan sebuah upacara khidmat pemotongan
hewan korban sebagaimana diuraikan dalam Kejadian 15:7-21 sebagai tanda bahwa
Allah sendiri yang mensahkan covenant tersebut. Pada hari itulah TUHAN
mengadakan perjanjian dengan Abraham serta berfirman ” (Kejadian 15:17-18).
Sekali lagi inisiatif Allah, Allah berjanji memberikan tanah Kanaan, Abraham akan
menjadi bapa suatu bangsa yang besar dan Allah berjanji menjadi Allah mereka
(Kejadian12:2-3; 13:14-17; 17:7). Covenant dengan Abraham adalah covenant yang
didasarkan kepada janji-janji Allah. Covenant itu penuh kasih karunia sebab covenant
itu bukan antara dua pihak yang sederajat. Pemenuhan janji- janji Allah tidak
bergantung atas kewajiban yang bebankan kepada Abraham dan keturunannya.
Akhirnya covenant itu menjadi kekal untuk keturunannya (Kejadian 17:19)
c. Covenant Allah dengan Musa
Covenant ini adalah antara Allah dengan umat Isarel, keturunan Abraham;
covenant itu diikat Allah dengan umat Israel melalui Musa. Bangsa Isarel dipilih oleh
Allah dan dilepaskan dari perbudakan Mesir (Keluaran 15:4). Dasarnya adalah kasih
Allah kepada mereka (Keluaran 7:6-8) dan covenant-Nya dengan leluhur: “Allah
mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya, Selanjutnya
Allah mengutus Musa dengan berkata: “Bukan saja Aku telah mengadakan
perjanjianku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat
mereka tinggal sebagai orang asing,tetapi Aku juga telah mendengar erang orang
Isarel yang telah diperbudak oleh orangMesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku ”
(Keluaran 6:3-4). Pembebasan dari perbudakan adalah agar mereka beribadah kepada
Allah dalam kesucian dan kebenaran.
d. Covenant Allah dengan Daud
Covenant dengan Daud adalah kelanjutan dari janji-janji Allah kepada
leluhurIsrael. Di dalam Daud janji itu dipenuhi, diperbaharui dan diperluas. Melalui
nabi Natan janji diberikan kepada Daud (II Samuel 7:12-17). Setelah Daud
mengalami kesuksesan dalam kerajaannya, ia bermaksud mendirikanBait Allah
supaya umat Israel dapat menyembah Allah disana. Tetapi nabi Natan menyampaikan
Firman Tuhan bahwa Daud tidak boleh membangun Bait Allah, ia hanya boleh
mempersiapkan semua materi yang dibutuhkan, dan anaknya, Salomo yang akan
membangun Bait Allah tersebut. Dalam Kitab Mazmur, covenant Allah dengan Daud
diuraikan dengan cara yang hampir sama dengan covenant-Nya kepada Abraham.
Inisiatif dari Allah sangat jelaskarena janji- janji Allah tampil ke depan. Engkau telah
berkata: “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah
kepada Daud, hamba-Ku: untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak
cucumu, dan membangun takhtamu turun temurun. Aku juga akan mengangkat dia
menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi diantararaja-raja di bumi. Aku akan
memelihara kasih setiaku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh
bagi dia” (Mazmur 89:3-4; 28-29). Sebagaimana covenant dengan leluhur Israel,
covenant dengan Daud ini didasarkankepada anugrah Allah dan tidak bersyarat.
3. Metodologi yang saya minati
4. Relasi masa pencerahan dengan munculnya teologi Perjanjian Lama

Anda mungkin juga menyukai