2.1 FTTH
FTTH dapat didefinisikan sebagai arsitektur jaringan optic mulai dari sentral
office (STO) hingga ke perangkata pelanggan, sedangkan desain berasal dari
kata Desaino dalam bahasa Itali yang artinya adalah suatu gambar yang
mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan disini desain merupakan
suatu seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu
didalamnya terdapat keterangan- keterangan seperti dimensi, symbol – symbol
yang digunakan, penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung
desain apa yang ditampilkan.
Sebelum penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu lihat analogi dari jarlokat
dengan jarlokaf, seperti gambar dibawah ini.
Dalam jaringan akses fiber / FTTH sama hal seperti pada jaringan akses
tembaga dimana terdapat segmen – segmen catuan, pada jaringan FTTH
terdapat Catuan Kabel Feeder, Catuan Kabel Distribusi, Catuan Kabel Drop dan
Catuan kabel Indoor dan peraqngkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT seperti
pada gambar dibawah ini:
Keterangan Gambar :
Segmen A : Catuan kabel Feeder
Segmen B : Catuan kabel Distribusi
Segmen C : Catuan kabel Penanggal/Drop
Segmen D : Catuan kabel Rumah/Gedung
Karena FTTH harus dapat dapat melayani bandwidth Up to 100 M maka Spliting
maksimal yang diperbolehkan adalah sebanyak 32, sehingga kombinasi splitter
dalam instalasi menjadi sebagai berikut :
• Single Stage menggunakan Spliter n:32
• Two Stage menggunakan kombinasi Spliter n:4 dan n:8, atau n:2 dan n:16.
2.2 Konsep Dasar Desain
Dalam mendesain suatu jaringan FTTH harus mempertimbangkan berbagai
aspek diantaranya layanan yang akan di delivery, pemilihan teknologi,
keuntungan dan kerugian, cost serta analisa pasar serta pengembangan dimasa
mendatang.
2.2.1 Memenuhi kebutuhan pasar
Dalam mendesain jaringan harus disesuaikan dengan trend teknologi saat ini
dan perkembangannya serta disesuaikan dengan kebutuhan calon pelanggan
baik untuk saat ini maupun untuk masa mendatang.
2.2.2 Tepat sasaran
Artinya dalam merencanakan pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan
yang ada dilapangan serta untuk memenuhi kebutuhan demand yang baru,
sehingga hasil dari pembangunan tidak mubazir, artinya sesuai dengan tata
ruang master plan dari pengembang atau dari pemda dalam hal ini dinas tata
kota.
2.2.3 Effektif & Effisien
Dalam merancang desain harus mempertimbangkan cost atau aspek
ekonomisnya, sehingga hasil pembangunan tidak berlebihan serta tepat guna.
2.3 Aturan Umum Desain FTTH
• Moda Penggelaran FTTH
o Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan SPBT dan
di lokasi yang tidak dimungkinkan membangun Aerial System dengan
potensi demand broadband yang tinggi
o Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan optimalisasi
Pole eksisting,
o Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak
memungkinkan aerial dan duct.
• Link budget Jaringan fiber optik GPON dari OLT dan ONT adalah 28 dB
(GPON). Untuk mengantisipasi kebutuhan operasional (perbaikan jaringan
FO) maka desain FTTH dengan maksimum redaman 25 dB atau ekivalen
dengan panjang fiber optik dari OLT sampai dengan ONT maksimum 17 km.
• Maksimum total panjang FO feeder untuk konfigurasi RING adalah 20 km
• Splitter Max 2 stage dengan konfigurasi 1 core feeder maks. ke 32 Home
Pass/Lebih sesuai dengan link budget yang diperoleh, dengan aturan sbb.:
o Secara umum menggunakan Two Stage (contoh penempatan splitter,
splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP).
o Single stage dipergunakan untuk: HRB, perumahan dimana semua
rumah dipenuhi sampai dengan roset, demand terkonsentrasi dalam
jumlah kecil, dan lokasi dengan jarak jangkauan yang jauh (Link budget
kristis)
• Type connector yang digunakan per elemen adalah SC-UPC
• Type tiang yang digunakan untuk sistem aerial dapat menggunakan tiang
beton atau tiang besi beserta aksesoris masing-masing tiang
• Kontribusi Loss Maksimum Per Elemen
MODUS APLIKASI
=============================================================
Sesuai dengan definisinya jaringan fiber pada FTTH sampai dengan lokasi
pelanggan, sehingga FTTH diaplikasikan pada Gedung bertingkat ( HRB ),
Perumahan dan untuk layanan Backhaul.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan modus
aplikasi FTTH, yaitu sebagai berikut :
• Densitas pelanggan untuk saat ini dan masa mendatang.
• Jenis layanan yang diperlukan untuk saat ini dan kemungkinan
perkembangannya di masa mendatang
• Teknologi yang akan dipilih untuk layanan Broadband dimasa depan apakah
menggunakan ADSL, VDSL atau HFC, hal ini akan berpengaruh pada
boundary area TKO.