Anda di halaman 1dari 9

BAB 4.

Uji Hipotesis

Tujuan Pengujian Hipotesis:


Bukan membuktikan apakah hipotesa benar atau salah,
tetapi mengumpulkan kenyataan-kenyataan yang
mendukung dan tidak mendukung hipotesis.
Jadi yang dilihat : berapa besar kemungkinan hipotesis
benar/salah

Hipotesis Null versus Hipotesis Alternatif


Menyatakan tidak ada hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti, atau perbedaan antara dua
kelompok yang ditemukan dengan penelitian hanya
disebabkan faktor kebetulan.
Pada uji H0 dan H1 memungkinkan mendapatkan
kesimpulan H0 dianggap benar meskipun sebenarnya
salah atau menolak H0 padahal sebenarnya H0 benar.
Kesalahan menolak H0 padahal H0 benar dianggap
kesalahan yang lebih serius daripada sebaliknya.
Dua type kesalahan uji dari fungsi kuasa uji;
Kesalahan Tipe I: menolak Ho, padahal Ho benar
à Memutuskan ada perbedaan, padahal tidak ada
perbedaan
Kesalahan Tipe II: menerima Ho, padahal Ho salah
à Memutuskan tidak ada perbedaan, padahal ada
perbedaan
Probabilitas Kesalahan Tipe I & II:
(kesalahan Tipe I) (menolak H0 |H0 benar)
(kesalahan Tipe II) (tidak menolak H0 |H0 salah)
Makin kecil nilai α, makin kecil pula kemungkinan
kesalahan tipe I
Mengapa tidak membuat α sekecil mungkin?
 Jika kesalahan Tipe I (α) diperkecil, maka kesalahan
tipe II justru naik (menerima H0 padahal H0 salah)
 Besarnya α dan β ditentukan oleh peneliti
 Hubungan α dan β terbalik

Arah Pengujian Hipotesis:


1. Pengujian 2 sisi (two-tail test)
2. Pengujian 1 sisi (one-tail test)

1. Pengujian 2 sisi (two-tail test)


- dipakai jika kita tidak dapat menyatakan dengan
pasti hasilnya

2. Pengujian 1 sisi (one-tail test)


- dipakai jika kita dapat menyatakan dengan pasti
hasil yang diharapkan
atau

Daerah Kritis (Critical Region)


Daerah untuk menolak H0, atau daerah untuk kejadian-
kejadian yang mempunyai probabilitas untuk timbul
sangat kecil di bawah H0
Prosedur Uji Hipotesis Statistik
1. Tentukan distribusi probabilitas dan parameter
yang akan di uji
2. Tentukan H0 dan H1
3. Pilih statistik uji
4. Tentukan α dan daerah kritis(daerah penolakan H0)
5. Beri kesimpulan

Langkah-langkah uji hipotesis:


i. Menentukan H0 dan H1
ii. Menentukan tingkat signifikansi α
iii. Menentukan daerah kritis
iv.Menghitung statistik uji
v. Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh
dari statistik uji, apakah H0 ditolak atau diterima
Uji Hipotesis untuk mean populasi
1. Jika n besar dan diketahui
i.

ii.

iii.

diketahui (asumsi data masa lalu)

Statistik uji:
Daerah kritis: H0 ditolak bila
i.
ii.
iii.

2. Jika n besar dan tidak diketahui


i.

ii.
iii.

Statistik uji:
Daerah kritis: H0 ditolak bila
i.
ii.
iii.

3. Uji hipotesis untuk proporsi populasi dengan


ukuran sampel besar
i.

ii.

iii.
Statistik uji:
Daerah kritis: H0 ditolak bila
i.
ii.
iii.
4. Uji hipotesis untuk µ dimana ukuran sampel kecil
dan tidak diketahui
i.

ii.

iii.

Statistik uji:
Daerah kritis: H0 ditolak bila
i.
ii.
iii.
Estimasi interval
Bila adalah probabilitas yang cukup besar dan L
serta U adalah fungsi dari sampel random
sedemikian hingga

Maka (L,U) sisebut interval kepercayaan untuk


parameter .

1. Jika n cukup besar dan dimana diketahui,


maka
Interval kepercayaan untuk adalah

2. Jika n cukup besar dan dimana tidak


diketahui sehingga diestimasi oleh s, maka
Interval kepercayaan untuk adalah
3. Interval kepercayaan untuk proporsi populasi
dengan n besar

adalah proporsi sampel

4. Populasi normal, ukuran sampel kecil, tidak


diketahui, interval kepercayaan untuk
adalah

Anda mungkin juga menyukai