Anda di halaman 1dari 4

Bab I

Perumusan Dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara


A. Sejarah Singkat Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai)
1. Jepang Menguasai Indonesia Setelah Belanda Menyerah Di Kalijati, Subang Jawa
Barat Tanggal 8 Maret 1942
2. Jepang Masuk Ke Indonesia Dengan Semboyan “Jepang Pelindung Asia, Jepang
Pemimpin Asia, Jepang Cahaya Asia”, Untuk Menarik Simpati Bangsa Indonesia.
3. Pihak Sekutu (Inggris, Amerika, Belanda) Melakukan Serangan Balasan.
4. Tanggal 1 Maret 1945 Jepang Mengumumkan Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai).
5. Tanggal 29 April 1945 BPUPKI Diresmikan Bersamaan Dengan Hari Ulang Tahun
Kaisar Hirohito.
6. Bpupki Berjumlah 62 Orang Indonesia Dan 7 orang Perwakilan Jepang.
7. Ketua BPUPKI Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat Dengan Dua Wakil Yaitu
Ichibangase Yosio (Jepang) Dan R.P Soeroso (Indonesia).
8. BPUPKI Mengadakan Sidang Dua Kali.
9. Sidang Pertama Tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 Membahas Dasar Negara.
10. Sidang Kedua Tanggal 10 Juli – 17 Juli 1945 Membahas Rancangan Undang-Undang
Dasar.
11. Pada Masa Reses Antara Sidang Pertama Dan Sidang Kedua Diadakan Sidang Tidak
Resmi Yang Dihadiri 38 Orang Yang Bertujuan Membahas Rancangan Undang-
Undang Dasar 1945 Yang Dipimpin Oleh Ir. Soekarno.
12. Sidang BPUPKI Bertempat Di Gedung Chuo Sangi In Yang Kini Disebut Gedung
Pancasila.
B. Perumusan Dasar Negara
1. Usulan Dasar Negara Pada Sidang Pertama BPUPKI Secara Berurutan
Dikemukakan Oleh Muhammad Yamin, Soepomo Dan Ir. Soekarno.
2. Tanggal 29 Mei Muhammad Yamin Mengusulkan Lima Dasar Yaitu Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
Sosial.
3. Tanggal 31 Mei 1945 Soepomo Menyampaikan Pidatonya Tentang Dasar Negara
Yaitu Persatuan, Kekluargaan, Keseimbangan Lahir Dan Batin, Musyawarah,
Keadilan Rakyat.
4. Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno Menyampaikan Pidatonya Tentang Dasar
Negara Yaitu Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme Atau Peri Kemanusiaan,
Mufakat Atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan Yang Berkebudayaan.
5. Pada Akhir Sidang Pertama Ketua BPUPKI Membentuk Panitia Kecil Yang
Bertugas Mengumpulkan Usulan Para Anggota Yang Akan Dibahas Pada Sidang
Berikutnya.
6. Panitia Kecil Tersebut Beranggotakan Delapan Orang Yaitu Ki Bagoes Hadi
Koesoemo, Kyai Haji Wachid Hasjim, Mr. Muhammad Yamin, Sutarjo
Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata, Drs. Moh. Hatta Dan
Ketuanya Ir. Soekarno.
7. Usulan Dibagi Dalam Beberapa Golongan Yaitu
- Yang Minta Indonesia Lekas Merdeka
- Mengenai Dasar
- Soal Unifikasi Dan Federasi
- Bentuk Negara Dan Kepala Negara
- Mengenai Warga Negara
- Mengenai Daerah
- Agama Dan Negara
- Mengenai Pembelaan Dan
- Soal Keuangan
8. Sesudah Sidang Chuo Sangi In Panitia Kecil Mengadakan Rapat Dengan Tiga
Puluh Delapan (38) Anggota Bpupki Di Kantor Besar Djawa Hookokai.
9. Rapat Tersebut Membentuk Lagi Satu Panitia Kecil Yang Dinamakan Panitia
Sembilan.
10. Panitia Sembilan Diketuai Oleh Ir. Soekarno Dengan Moh.Hatta Sebagai
Wakilnya, Dan Anggota Yang Terdiri Atas Golongan Islam Dan Golongan
Nasionalis, Antara Lain : Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Muhammad Yamin, Kh.
Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, H. Agus Salim
Dan Mr. A.A. Maramis.
11. Tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan Mencapai Kesepakatan Tentang
Rancangan Pembukaan Hukum Dasar (Undang-Undang Dasar) Yang Dinamakan
Piagam Jakarta atau Jakarta Charter, Ir. Soekarno Menyebutnya Sebagai
Mukadimah Dan Oleh Sukiman Wirjo Sandjojo Disebut “Gentlemen’s Agreement
(Empat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Benegara)
12. Naskah Mukadimah Dibawa Ke Sidang Kedua Bpupki Tanggal 10-17 Juli 1945.
13. Tanggal 14 Juli 1945 Mukadimah Disepakati Oleh Bpupki.
14. Dalam Alinea Keempat Naskah Piagam Jakarta Terdapat Rumusan Dasar Negara
Sebagai Berikut.
1) Ketuhanan, Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-
Pemeluknya.
2) Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

15. Tanggal 18 Agustus 1945 Dasar Negara Yang Tercantum Dalam Piagam Jakarta
Mengalami Perubahan, Rumusan Dasar Negara Yang Diubah Adalah Sila
Pertama Yng Berbunyi Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam
Bagi Pemeluk-Pemeluknya Diubah Menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

16. Latar Belakang Perubahan Sila Pertama Adalah Bahwa Wakil-Wakil Protestan
Dan Katolik Keberatan Dengan Bunyi Piagam Jakarta Pada Sila Pertama.
C. Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Tanggal 7 Agustus BPUPKI Dibubarkan Sekligus Dibentuknya Panitia Persiapan


Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Atau Dokuritsu Zyunbi Inkai.
2. Tanggal 8 Agustus 1945 Tiga Orang Pendiri Negara Yaitu Ir. Soekarno, Mohammad
Hatta, Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat Berangkat Menemui Jendral Besar
Terauchi, Saiko Sikikan Di Saigon ( Vietnam).
3. PPKI Beranggotakan 21 Orang (12 Orang Dari Jawa, 3 Orang Dari Sumatra, 2 Orang
Dari Sulawesi, 1 Orang Dari Kalimantan, 1 Orang Dari Nusa Tenggara, 1 Orang Dari
Maluku, 1 Orang Dari Golongan Tionghoa) Yang Diketuai Oleh Ir. Soekarno Dan
Mohammad Hatta Sebagai Wakilnya.
4. Tanggal 14 Agustus Jepang Menyerah Tanpa Syarat Kepada Sekutu.
5. Tanpa Sepengetahuan Jepang Anggota PPKI Ditambah Enam Orang Menjadi Dua
Puluh Tujuh (27) Orang.
6. Hari Jumat Tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno Didampingi Mohammad Hatta
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia Ke Seluruh Dunia.
7. Tanggal 18 Agustus 1945 Ppki Mengadakan Sidang.
8. Hal Yang Dibahas Dan Diubah Dalam Sidang Tanggal 18 Agustus 1945
- Kata Mukadimah Diganti Menjadi Kata Pembukaan
- Sila Pertama Yaitu "Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam
Bagi Pemeluk-Pemeluknya" Diganti Menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa"
- Pasal 28 UUD 1945 Yang Berbunyi "Negara Berdasar Atas Ketuhanan Dengan
Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya" Diganti
Menjadi Pasal 29 UUD 1945 Yaitu "Nagara Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa"
- Pada Pasal 6 Ayat (1) Yang Semula Berbunyi Presiden Ialah Orang Indonesia Asli
Dan Beragama Islam Diganti Menjadi Presiden Ialah Orang Indonesia Asli.
9. Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 Menghasilkan :
- Mengesahkan Undang-Undang 1945.
- Memilih Dan Mengangkat Soekarno Sebagai Presiden Dan Drs. Mohammad Hatta
Sebagai Wakil Presiden.
- Tugas Presiden Sementara Dibantu Oleh Komite Nasional Indonesia Pusat
Sebelum Dibentuknya MPR Dan DPR.
10. PPKI Mengadakan Sidang Kedua Pada Tanggal 19 Agustus 1945 Dan Menghasilkan
- Membentuk 12 Kementerian Dan 4 Menteri Negara
- Membentuk Pemerintahan Daerah. Indonesia Dibagi Menjadi 8 Provinsi Yang
Dipimpin Oleh Seorang Gubernur.
11. 8 Provinsi Tersebut Adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda
Kecil, Maluku, Sulawesi, Dan Borneo.
12. PPKI Kembali Mengadakan Sidang Pada Tanggal Sidang 22 Agustus 1945 Dan
Menghasilkan :
- Membentuk Komite Nasional Indonesia
- Membentuk Partai Nasional Indonesia
- Membentuk Badan Keamanan Rakyat
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Bertujuan Agar Tidak Memancing
Permusuhan Dengan Tentara Asing Di Indonesia. Anggota BKR Adalah Himpunan
Bekas Anggota PETA, Heiho, Seinendan, Keibodan, Dan Semacamnya.

Anda mungkin juga menyukai