Anda di halaman 1dari 6

Hasil wawancara

1.Bagaimana kedekatan anda dengan orang tua anda dan saudara kandung anda?

“Jadi hubungan saya dengan ibu saya tentunya sangat baik, karena dia adalah
orang tua saya dan yang mengurus saya selama ini, jadi kita memiliki kedekatan yang
sangat baik.”

“Hubungan saya dengan kakak saya juga sangat baik, bahkan bisa di bilang
sangat dekat karena saya menganggap kakak saya sebagai teman ngobrol, teman
main, dan terkadang kita juga saling memotivasi, tentunnya kakak saya yang lebih
sering memberi motivasi kepada saya.”

“kalau hubungan saya dengan ayah, saya rasa jauh dari baik karena ayah saya
meninggalkan saya sejak kelas 5 SD, jadi sampai saat ini saya belum sepenuuhnya
merasakan sosok ayah sampai selama ini”

2.Konflik apa saja sih yang pernah kamu alami dengan keluarga anda?

“konflik terakhir yang saya ingat yaitu, pada saat saya meminta untuk membelikan HP
baru tetapi orang tua saya masih menahan, nah di situ muncul konflik perdebatan antara saya
dengan ibu saya, tetapi masih dalam batas wajar dan tidak ada kekerasan di antara kita.
Akhirnya solusinya, ibu saya membelikan HP baru kepada saya karenan memang HP saya
sudah ber umur 4 tahun, dan bisa di katakana sudah tidak layak pakai karena rusak dan
mengalami banyak trouble.”

3.Bagaimana dengan pola asuh orang tua yang di berikan kepada anda?

“kalau pola asuh orang tua saya pada saat saya SD yaitu, masih bisa di katakan
otoriter karena pada saat saya kecil sampai sd bisa di katakana masih dalam
pengawasan oleh orang tua saya. Lalu pola asuh orang tua kami pada saat kami smp
dan sma bisa di kata lebih otoritatif karena kita sudah remaja dan pastinya kita sudah
mulai mengenal yang namanya mencari jati diri dan kita juga saling memahami dan
menghormati agar hubungan kita tetap baik.
4.Kemudian dari pola asuh yang di berikan oleh orang tua anda selama ini, efek apa yang
timbul pada diri anda?

“Jadi efeknya kami menjadi remaja yang lebih terwat, kita juga menjadi lebih
mandiri dan bisa menjaga hubungan baik dengan orang tua maupun dengan saudara,
dan bila ada masalah yang terjadi di antara kita, kita akan bermusyawarah dan
mencari solusinya bersama-sama.”
1. Di keluarga dekat kamu dengat dengan siapa ?

-saya lebih dekat denga ibu saya

2.Apa yang membuat kamu dekat denga orang tersebut?

-Karena saya dan ibu saya,jika kita bicara masalah pribadi dan semacamnya kita selalu Bicara
nyambung, lebih asik curhat denga ibu , ibu saya seperti teman bagi saya dan saya tidak dekat
dengan ayah saya

3.Konflik apa yang pernah kamu alami Dengan ayah anda ?

-Saya tidak dekat dengan ayah karena, ayah saya sangat serius, dan saya anak nya suka
becanda, dan jika kita becanda dengan ayah, ayah langsung marah

4.Pola asuh orang tua kamu bagaimana ?

-Ayah saya suka mengekang kamu anak nua, jadi kita merasa di tantang Dengan kekangan
itu, jadi apa yang ayah larang, biasanya kita lakukan

-Ibu saya memberi kebebasan kepada semua anaknya jika kita tau batasan,jadi kita anaknya
kayak tidak mau melakukan yang salah agar ibu tidak kecewa, dan dia tidak merasa bersalah
sudah salah mendidik anaknya

5.Bagaimana kedekatan anda dengan saudara ?

- saya dan saudara tidak terlalu dekat, karena pemikiran kita tidak sama dan karena pemikiran
tidak sama kita sering berdebat dan akhirnya memicu perkelahian di rumah

6.Jika anda sedang berkelahi Dengan saudara,bagaimana posisi orangtua anda menempatkan
diri ?

-kedua orang tua saya langsung mengumpulkan kita anaknya dan menanyakan masalah apa
yang terjadi, dan nantinya kita cari solusi bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut

7.jika orangtua anda punya salah,apa yang anda lakukan ? - kita akan negur, karena di
keluarga harus sama" negur kalau ada salah, jadi kita tidak boleh dimain mereka,karena kalau
kita diamain dan tidak menegur mereka,mereka akan melakukan kesalahan yang sama

8.bagaumana perliaku otangtua dalam mendukung talenta anda


- di kembangin dengan cara di tanya maunya apa, agar nanti bila ada kegagalan tidak
menyalahkan orang tua,bahwa yang dilakukan itu adalah keinginan sendiri

9.apakah orangtua kamu pernah menuntut kamu ,dan bagaimana kamu menanggapinya ?

-peernah, dan saya langsung memberikan masukan kepada ortua, bahwa semua orang itu
beda dalam kemampuan nya , dan jika kemauan orang tua saya kira dapat saya penuhi,maka
saya akan memenuhinya.

10.Konflik yang sering terjadi di keluraga anda ?

- pemicu konflik di keluarga itu adalah masalah keuangan dan sering juga karena kurang
komunikasi.

11.Apa efeknya bagi perkembangan ada -

-karena konflik itu memicu perkelahian kedua orangtua saya, suasana rumah jadi tidak
bersahabat, karena itu saya pergi mencari kedamaian di luar rumah.
1.Kedekatan dengan keluarga

Subjek sangan dekat dengan keluarga, bisa dikatakan keluarga adalah hal yang paling
penting. Namun subjek lebih cenderung dekat kepada ibu karena ibu yang selalu bersamanya.

2.Konflik dalam keluarga,efek, & cara mengatasi

Jarang adanya konflik dalam keluarga subjek dikarenakan mereka sangat akrab antara
orangtua dengan anak, namun dengan kakak sering ada iseng-iseng satu sama lain, namun
tidak menjadi konflik dalam hubungan keluarga tersebut. Untuk efeknya saya lebih
memahami kakak-kakak saya karena ingin menghabiskan waktu bersama, dan menyayangi
mereka, caranya lebih meluangkan waktu dengan keluarga.

3.Pola asuh & efek

Polah asuh pada keluarga subjek tergolong tegas , dalam keluarga diajarkan agar tidak cepat
mengeluh,bersikap tegas dan juga berpendidikan. Namun mereka tidak didik menggunakan
kekerasan. Efeknya, subjek menjadi orang yang tegas dan harus memiliki komitmen dalam
pendiriannya.

Dari hasil wawancara pada Agnes usia 18th, kedekatanya pada keluarga dibilang
sangat dekat antara orangtua dengan anak dan saudara, karena mereka selalu berkomunikasi
dengan baik pada waktu senggang. Untuk konflik dalam keluarga agnes umumnya tidak ada
antara orang tua dengan anak, namun antara kakak dan adik sering ada iseng-iseng satu sama
lain, namun tidak menjadi pertengkaran atau konflik. Efek dan cara mengatasinya, subjek
lebih memahami kakak-kakak saya karena ingin menghabiskan waktu bersama, dan
menyayangi mereka, caranya lebih meluangkan waktu dengan keluarga. Pola asuh yang
diterapkan dalam keluarga subjek adalah Polah Asuh Demokrtis, efeknya subjek menjadi
orang yang tegas dan harus memiliki komitmen dalam pendiriannya namun tidak terlepas dari
pandangan orang tua.
Dari Hasil wawancara subjek yang berinisial “S” berusia 18th, mengenai
kedekatannya dengan keluarga inti sangat dekat tidak ada batasan antara orang tua dan
anak namun hubungan dengan saudara kandung (Adik) memiliki hubungan yang kurang
baik. Untuk konflik yang terjadi pada keluarga subjek antara orang tua dengan subjek
tidak ada melainkan konflik dengan subjek dengan saudara kandung (Adik). Efek dari
konflik yang terjadi pada subjek itu lebih bisa mengendalikan diri dan emosionalnya. Pola
asuh keluaganya menggunakan Pola Asuh Demokratis. Efek terhadap subjek atas pola
asuh yang di berikan yaitu dapat mengendalikan diri dan memposisikan diri dimanapun
tanpa ada rasa bingung, cemas.

Anda mungkin juga menyukai