Anda di halaman 1dari 16

Makalah Autoimun

Disusun Oleh

MUSTIKA WASNAWATI

31181028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG

2021
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan judul makalah “Autoimun” hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Oleh
karena itu kami selaku penulis mengucapkan terimakasih sebesarnya kepada :

1. Allah SWT, yang selalu memberikan kesehatan dan kesempatan kepada


penulis selama kegiatan PKL berlangsung.
2. apt. Dr. Entris Sutrisno. MH.Kes., selaku Rektor Universitas Bhakti
Kencana Banadung.
3. apt. Dr. Patonah M.Si. selaku pembimbing di Universitas Bhakti Kencana
Bandung
4. apt. Tantri Suryandani, S.Farm. selaku Preceptor Apotek K-24
Kiaracondong.
5. Ayah dan Ibu terimakasih atas limpahan doa, dukungan, dan motivasi
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
6. Seluruh karyawan Apotek K-24 Kiaracondong yang selalu mmberikan
arahan dan pengetahuan.
7. Seluruh staf Dosen dan Tata Usaha di lingkungan Universitas Bhakti
kencana Bandung, yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik
dari segi teoritis maupun moril dalam menyelesaikan studi penulis.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................7
2.1 pengertian Autoimun...................................................................................................7
2.2 penyebab autoimun.....................................................................................................8
2.3 Mekanisme Terjadinya Autoimun.............................................................................9
2.4 Faktor faktor yang berpengaruh pada perkembangan penyakit Autoimun........10
2.5 Jenis- jenis penyakit Autoimun.................................................................................10
2.6 Cara Mendiagnosa Penyakit Autoimun...................................................................13
2.6.1 Mengobati Autoimun..........................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 kesimpulan..................................................................................................................14
3.2 saran............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Autoimunitas adalah kegagalan dari suatu organisme untuk mengenali


bagian bagian penyusunnya sendiri sebagai diri, yang memungkinkan respon
imun terhadap sel sendiri dan jaringan tubuh. Setiap penyakit dari hasil respon
imun yang menyimpang diistilahkan sebagai suatu penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk
salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel jaringan atau organ tubuh
manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi.
Jadi adanya penyakit autoimun tidak memberikan dampak peningkatan
ketahanan tubuh dalam melawan suatu penyakit, tetapi justru terjadi
kerusakan tubuh akibat kekebalan yang terbentuk.
Bahan yang bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen
adalah molekul yang mungkin terdapat dalam sel atau di atas permukaan sel
( seperti bakteri, virus, atau sel kanker). Beberapa antigen ada pada jaringan
sendiri tetapi biasanya, sistem imunitas bereaksi hanya terhadap antigen dari
bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap antigen sendiri. Sistem munitas
kadang kadang rusak, menterjemahkan jaringan tubuh sendiri sebagai antigen
asing dan menghasilkan antibodi (disebut autoantibodi) atau sel imunitas
menargetkan dan menyerang jaringan tubuh sendiri. Respon ini disebut reaksi
autoimun. Hal tersebut menghasilkan radang dan kerusakan jaringan. Efek
seperti itu mungkin merupakan gangguan autoimun, tetapi beberapa orang
menghasilkan jumlah yang begitu kecil autoantibodi sehingga gangguan
autoimun tidak terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian autoimun ?
2. penyebab autoimun ?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya autoimun ?
4. Apa faktor-faktor yang berpengaruh pada perkembangan penyakit
autoimun?
5. Apa jenis-jenis penyakit autoimun?
6. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit autoimun ?
7. Bagaimana cara mengobati penyakit autoimun ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian autoimun.
2. Untuk mengetahui penyebab autoimun.
3. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya autoimun.
4. Untuk mengetahui factor-faktor yang berpengaruh pada perkembangan
penyakit autoimun.
5. Untuk mengetahui jenis jenis penyakit autoimun.
6. Untuk mengetahui cara mendiagnosa penyakit autoimun.
7. Untuk mengetahui cara mendiagnosa penyakit autoimun.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian Autoimun


Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang
disebabkan oleh mekanisme normal yang gagal berperan untuk mempertahankan
self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Respon imun terlalu aktif menyebabkan
fungsi imun, menyerang Bagian dari tubuh tersebut dan merupakan kegagalan
fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang jaringan nya
sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada Ada apa yang terlihat nya
atau berbahaya. Bahan seperti itu termasuk mikro jasad, parasit (seperti cacing), sel
kanker, dan malah pencangkokan organ dan jaringan.

Setiap penyakit yang dihasilkan dari seperti respon ilmu yang menyimpang,
kerusakan jaringan atau gangguan fungsi fisiologis yang ditimbulkan oleh respon
autoimun di sebut penyakit autoimun.

Penyakit autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk


salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh manusia
justru Dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Jadi adanya
penyakit autoimun tidak memberikan dampak Pak peningkatan ketahanan tubuh
dalam melawan suatu penyakit tetapi justru terjadi kerusakan tubuh akibat
kekebalan yang terbentuk.

Bahan yang bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen


adalah molekul yang mungkin terdapat dalam sel atau di atas permukaan sel
( seperti bakteri, virus, atau sel kanker). Beberapa antigen, seperti molekul serbuk
sari atau makanan, ada di mereka sendiri. Sistem imunitas bereaksi hanya terhadap
antigen dari bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap antigen dari orang yang
yang memiliki jaringan sendiri. Tetapi, sistem imunitas kadang-kadang rusak,
Terjemahkan jaringan tubuh sendiri sebagai antibodi asing dan menghasilkan
( disebut autoantibodi) atau sel imunitas menargetkan dan menyerang jaringan
tubuh sendiri. Respon ini disebut reaksi autoimun titik Hal tersebut menghasilkan
radang dan kerusakan jaringan. efek seperti itu mungkin merupakan gangguan
autoimun.

2.2 penyebab autoimun


Reaksi autoimun dapat dicetuskan oleh beberapa hal :

1. Senyawa yang ada di badan yang normal nya dibatasi di area tertentu
( disembunyikan dari sistem kekebalan tubuh) dilepaskan ke dalam aliran
darah. Misalnya, pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola mata
dilepaskan ke dalam aliran darah. cairan merangsang sistem kekebalan
tubuh untuk mengenali mata sebagai benda asing dan menyerangnya.
2. Senyawa normal di tubuh berubah, misalnya, oleh virus, obat, sinar
matahari, atau radiasi. bahan senyawa yang berubah mungkin
kelihatannya asing bagi sistem kekebalan tubuh. Misalnya, virus bisa
menular dan demikian mengubah sel di badan. Sel yang ditulari oleh virus
merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerangnya.
3. Senyawa asing yang merupai senyawa badan alami mungkin memasuki
badan. Sistem kekebalan tubuh dengan kurang hati-hati dapat
menjadikan senyawa badan mirip seperti Ti bahan asing sebagai sasaran.
Misalnya, bakteri penyebab sakit kerongkongan mempunyai beberapa
antigen yang mirip dengan sel jantung manusia. Jarang terjadi, sistem
kekebalan tubuh dapat menyerang jantung orang sesudah sakit
kerongkongan (reaksi ini bagian dari demam rheumatik)
4. Sel yang yang yang yang mengontrol produksi antibodi misalnya, limfosit
B (salah satu sel darah putih) mungkin rusak dan menghasilkan antibodi
abnormal yang menyerang beberapa sel badan.
5. Keturunan mungkin terlibat pada beberapa kekacauan autoimun.
Kerentanan kekacauan, daripada kekacauan itu sendiri, mungkin diwarisi.
Pada orang yang rentan, satu pemicu, seperti infeksi virus atau kerusakan
jaringan, dapat membuat kekacauan berkembang. Faktor hormonal juga
mungkin dilibatkan, karena banyak kekacauan autoimun lebih sering
terjadi pada wanita.

2.3 Mekanisme Terjadinya Autoimun


Jika tubuh dihadapkan sesuatu yang asing maka Tubuh memerlukan
ketahanan berupa respon imun untuk melawan substansi tersebut dalam upaya
melindungi dirinya sendiri dari kondisi yang potensial menyebabkan penyakit. Untuk
melakukan hal tersebut secara efektif maka diperlukan kemampuan untuk
mengenali dirinya sendiri sehingga dapat memberikan respon pada kondisi asing
atau bukan dirinya sendiri. Pada penyakit autoimun terjadi kegagalan untuk
mengenali beberapa bagian dari dirinya (NH, 1998).

Ada 80 grup penyakit autoimun serius pada manusia yang memberikan tanda
kesakitan kronis yang menyerang pada hampir seluruh bagian tubuh manusia.
Gejala-gejala yang ditimbulkan mencangkup gangguan nervous gastrointestinal,
endokrin sistem, kulit dan jaringan ikat lainnya, mata, darah, dan pembuluh darah.
Pada gangguan penyakit tersebut di atas, problema pokoknya adalah terjadinya
gangguan sistem imun yang menyebabkan terjadinya nya salah arah sehingga
merusak berbagai organ yang seharusnya dilindunginya.
2.4 Faktor faktor yang berpengaruh pada perkembangan penyakit Autoimun
Penyakit autoimun timbul akibat patahnya toleransi kekebalan diri dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor (multi faktor). Faktor-faktor yang bersifat
predisposisi dan atau bersifat kontributif adalah:

1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko penyakit autoimun.


Reaksi autoimun dijumpai.

2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria

3. Infeksi, yaitu virus epstein-Barr, mikoplasma streptokok, klebsiella, malaria, dan


lain-lain berhubungan dengan beberapa penyakit autoimun.

4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat shock protein) sering sebagai
antigen sasaran dan mungkin bereaksi silang dengan antigen mikroba

5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat menginduksi penyakit autoimun

6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit autoimun terjadi pada usia dewasa

a. pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.


b. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus mendistribusikan obat
yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
c. Sebagai sarana informasi obat kepada masyarakat dan tenaga kesehatan
lainnya.

2.5 Jenis- jenis penyakit Autoimun


1. Penyakit anemia hemolitik autoimun
Penyakit ini Menyerang sel darah merah, ditandai dengan gejala anemia
(berkurangnya jumlah sel darah merah) terjadi, menyebabkan kepenatan,
Kelemahan, dan sakit kepala ringan. Limpa mungkin membesar, anemia bisa
hebat dan bahkan fatal.
2. Penyakit bulbus pemphigold
Penyakit ini menyerang kulit, ditandai dengan lepuh besar, yang kelilingi oleh
area bengkak yang merah, terbentuk di kulit gatal biasa, dengan pengobatan
prognosis baik.
3. Penyakit sindrom goodpasture
Penyakit ini menyerang paru-paru dan ginjal, ditandai dengan gejala seperti
pendeknya nafas, batuk darah, kepenatan bengkak dan gatal mungkin
berkembang. Prognosis baik jika pengobatan dilakukan sebelum kerusakan paru-
paru atau ginjal hebat terjadi.
4. Penyakit graves Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid, ditandai dengan
kelenjar gondok dirangsang dan membesar, menghasilkan kadar tinggi hormon
tiroid. Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat, tidak tahan panas, tremor,
berat kehilangan, dan kecemasan, dengan pengobatan prognosis baik.
5. Penyakit tiroiditis hashimoto Penyakit ini menyerang kelenjar tiroid, ditandai
dengan kelenjar gondok dan rusak menghasilkan kadar hormon tiroid rendah
titik gejala seperti berat badan bertambah kulit kasar, tidak tahan kedinginan,
dan mengantuk pengobatan seumur hidup dengan hormon tiroid perlu dan
biasanya mengurangi gejala secara sempurna.
6. penyakit multiple Sclerosis
Penyakit ini menyerang otak dan spinal cord, ditandai dengan seluruh sel syaraf
yang terkena rusak. Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal syaraf yang
terkena rusak. Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal syaraf seperti
biasanya. Gejala mungkin termasuk kelemahan, sensasi abnormal, kegamangan,
masalah dengan pandangan, kekejangan otot dan sukar menahan hajat. Gejala
berubah ubah tentang waktu dan mungkin datang dan pergi. Prognosis berubah-
ubah.
7. Myasthenia gravis.
Ditandai dengan meningkatnya rasa lelah selama beraktivitas.
8. Rheumatoid arthritis.
Gejalanya berupa rasa nyeri, adanya peradangan, dan terjadi pembengkakan
pada sendi. Biasanya bagian jari tangan yang sering merasakan kaku dan nyeri
pada pagi hari. Jika tak segera diatasi akan menimbulkan cacat sendi permanen.
9. Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease.
Gejala penyakit ini seperti demam, berat badan menurun, diare, BAB disertai
darah dan nyeri pada perut.
10. Ankylosing spondilitis.
Penyakit ini lebih menyerang pria muda dengan gejala sakit di pinggang pada
pagi hari dan akan reda setelah beraktivitas. Jika dibiarkan akan menyulitkan
pergerakan tubuh seperti membungkuk.
11. Sjorgen syndroma.
Seseorang terkena sjorgen syndroma jika memiliki gejala seperti nyeri pada
sendi, merasa lemas, mulut dan mata terasa kering. Kalau tidak segera
melakukan tindakan penanganan, bisa merusak gigi, mata, bahkan ginjal dan
paru.
12. Skleroderma.
Ciri dari penyakit ini seperti terjadinya penebalan pada kulit, terasa keras,
tampak mengkilat dan kencang, warna kulit berubah pada cuaca dingin. Jangan
biarkan penyakit ini semakin parah yang berakibat organ tubuh gagal
menjalankan fungsinya.
13. Diabetes mellitus tipe 1.
Penyakit ini timbul akibat antibodi menyerang sel yang menghasilkan insulin.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi mengendalikan kadar gula darah pada
pankreas. Tanpa insulin, kadar gula darah meningkat yang dapat berpengaruh
terhadap ginjal, penglihatan, gusi, dan saraf.

2.6 Cara Mendiagnosa Penyakit Autoimun


Pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya radang dapat diduga sebagai
gangguan autoimun. Misalnya , pengendapan laju eritrosit ( ESR ) seringkali
meningkat karena protein yang dihasilkan dalam merespon radang menggaggu
kemampuan sel darah merah ( eritrosit ) untuk tetap ada didarah. Pemerikasaan
darah untuk mengetahui anti body yang berbada yang biasa terjadi pada orang
yang mempunyai gangguan autoimun khusus. Contoh antibody , antinuclear
yang biasa di lupus erythemetosus sistemik , dan factor rheumatoid atau anti –
cyclic citrullinated peptide ( anti-CCP ). anti body , yang biasanya ada diradang
sendi rheumatoid . Anti bodi ini kadang kadang terjadi pada orang yang tidak
yang mempunyai gangguan autoimun, oleh sebab itu pemeriksaan biasa
menggunakan kombinasi hasil tes dan tanda gejala orang untuk mengambil
keputusan apakah gangguan autoimun .

2.6.1 Mengobati Autoimun


 Menekan system kekebalan tubuh ( imunosupresan ) seperti azathioprine
, chlorambucil , cycloposphosphamide , cyclosporine , mycophenolate
dan methotrexate .
 Mengurangi radang seperti kortikosteroid , prednison
 Mengobati radang sendi rheumatoid seperti etanercept , infliximab dan
adalimumab
 Melawan kanker sel darah putih seperti rituximab
 Plasmapheresis digunakan untuk mengobati gangguan autoimun.
BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan
Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang
disebabkan oleh menkanisme normal yang gagal berperan untuk mempertahankan
self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Respon imun terlalu aktif menyebabkan
disfungsi imun, menyerang bagian dari tubuh tersebut dan merupakan kegagalan
fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang jaringannya
sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada apa yang terlihatnya sebagai
bahan asing atau berbahaya. Bahan seperti itu termasuk mikro-jasad, parasit
(seperti cacing), sel kanker, dan malah pencangkokkan organ dan jaringan.

Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (Imunospresan), seperti


azathioprine,chlorambucil, cyclophosphamide, cyclophosphamide, cyclosporine,
mycophenolate, dan methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan
seringkali dengan jangka Panjang. Tetapi, obat ini menekan bukan hanya reaksi
autoimun tetapi juga kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa
asing, termasuk mikro-jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Konsekuensinya, risiko
infeksi tertentu dan kanker meningkat.

3.2 saran
Pada penyakit autoimun kebanyakan disebabkan oleh factor gaya hidup
seseorang yang menyebabkan berkurangnya kepekaan system imun terhadap
melawan suatu penyakit. Sehingga sangat disarankan untuk selalu menjaga pola
hidup sehat agar system kekebalan tubuh dapat peka terhadap melawan suatu
penyakit.

Di Indonesia sendiri ditemukan banyak penderita penyakit autoimun yang


kebanyakan terjadi karena factor gaya hidup yang tidak sehat. Maka dari itulah kita
sebagai tenaga kesehatan masyarakat untuk melakukan kegiatan penyuluhan
tentang gaya hidup sehat untuk menekan bahaya yang kemungkinan terjadi pada
penderita autoimun serta untuk mengurangi jumlah potensi masyarakat terhadap
penyakit autoimun.
DAFTAR PUSTAKA
Herlianty, Poppy (2010). Penyakit Autoimun. Dari
http://poppyherlianty.blogspot.co.id/2010/12/penyakit-autoimun.html

Muhlisin, Ahmad (2017). Penyakit Autoimun – Pengertian, Gejala dan Pengobatan.


Dari https://mediskus.com/penyakit/penyakit-autoimun-pengertian-gejala-
pengobatan

Anda mungkin juga menyukai