Anda di halaman 1dari 3

7.

Pengertian Pasar Primer dan Pasar Sekunder

Di dalam pasar modal terdapat beberapa pasar yang memiliki kriteria- kriteria
tersendiri. Kriteria pasar modal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pasar Primer
Menurut Mushawir (2017), Pasar primer adalah penawaran efek dari suatu
perusahaan kepada masyarakat (publik) oleh suatu indikasi penjaminan untuk
pertama kalinya sebelum efek tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Mekanisme
perdagangannya adalah sebagai berikut: pertama, saham atau efek yang diterbitkan
oleh perusahaan penerbit (emiten) akan ditawarkan kepada investor oleh pihak
penjamin emisi (underwriter) melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang
bertindak sebagai agen penjual saham. Proses ini disebut dengan Penawaran Umum
Perdana (IPO).

Prosedur penawaran dan pemesanan effek di pasar perdana dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Penawaran perdana suatu saham atau obligasi suatu perusahaan kepada investor
publik dilakukan melalui penjamin emisi dan agen penjual. Tata cara pemesanan
saham atau obligasi seperti harga penawaran, jumlah saham yang ditawarkan, masa
penawaran dan informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat berharga
berskala nasional dan juga dibagikan ke publik dalam bentuk prospektus.
b. Investor yang berminat dapat memesan saham atau obligasi dengan cara
menghubungkan penjamin emisi atau agen penjual dan kemudian mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan.
c. Investor kemudian melakukan pemesanan saham atau obligasi tersebut dengan
disertai pembayaran.
d. Penjamin emisi dan agen penjual mengumumkan hasil penawaran umum tersebut
kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
e. Proses penjatahan saham atau obligasi (biasanya disebut dengan allotment)
kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh penjamin emisi dan emiten yang
telah mengeluarkan saham atau obligasi. Dalam proses penjatahan ini ada beberapa
istilah yang harus diperhatikan.
f. Undersubscribed, adalah kondisi dimana total saham atau obligasi yang dipesan
oleh investor kurang dari total saham atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi
ini semua investor akan mendapatkan saham atau obligasi sesuai dengan jumlah
yang dipesannya.
g. Oversubscribed, adalah kondisi dimana total saham atau obligasi yang dipesan
oleh investor lebih dari total saham atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini
terdapat kemungkinan investor mendapatkan saham atau obligasi kurang dari jumlah
yang dipesan atau bahkan tidak mendapatkan sama sekali.
h. Apabila jumlah saham atau obligasi telah terjadi oversubscribed maka kelebihan
dana investor akan dikembalikan (refund).
i. Saham atau obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor melalui
penjamin emisi dan agen penjual.

2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek
diperjualbelikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor
untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di bursa setelah terlaksananya
penawaran perdana. Di pasar ini efek-efek diperdagangkan dari satu investor ke
investor lain.
Prosedur penawaran dan pemesanan effek di pasar sekunder dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di
salah satu perusahaan efek.
b. Selanjutnya investor tersebut harus mendepositkan sejumlah uang tertentu
sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.
c. Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar sekunder diawali
dengan order (pesanan) untuk harga tertentu.
d. Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (round lot)
efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) efek.
e. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan sekuritas akan
bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antar order tersebut,
maka proses selanjutnya adalah proses terjadinya transaksi.

8. Jumlah Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


Data melalui website IDX per 27 Februari 2021 menunjukkan bahwa ada sebanyak
728 profil perusahaan tercatat. Jumlah  perusahaan tercatat ini masih berpotensi
bertambah. Sebab, BEI masih memiliki 11 perusahaan yang berada
di pipeline pencatatan saham BEI. Hal ini menunjukkan minat perusahaan yang tinggi
untuk melakukan initial public offering (IPO) di tengah kondisi pandemi saat ini dan
Pasar Modal Indonesia terus memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai