No 1 Kel 3
No 1 Kel 3
a. Individual Level
Di tingkat individual dijelaskan bahwa kemampuan negosiasi pada dalam diri
perempuan sebagai cara untuk dapat mempromosikan keefektifan kepemimpinan.
kemampuan negosiasi Rometty ini terlihat ketika IBM memutuskan untuk
mengakuisisi PwC, Rometty yang pada saat itu menjadi seorang manajer umum
berperan penting dalam integrasi PwC dengan IBM untuk membawa integrasi ini
dengan lancar. Dengan kemampuan Rometty tersebut membawa Rometty menjadi
wakil presiden grup di IBM.
b. Interpersonal Level
Rometty ini menciptakan sejarah di IBM dengan diangkatnya menjadi CEO wanita
pertama. dengan diangkatnya rometty ini sebagai CEO Wanita pertama akan
mengurangi stereotip gender dan mindset orang orang bahwa wanita tidak dapat
menduduki posisi penting di karirnya sehingga mampu memecahkan glass ceiling.
c. Organizational Level
Pada tingkat organisasional dijelaskan bahwa salah satu cara untuk mempromosikan
keefektifan kepemimpinan perempuan yakni dari budaya organisasi mereka sendiri.
Pada kasus Rometty, ia telah berhasil memimpin beberapa bisnis terpenting IBM
selama dekade terakhir mulai dari pembentukan Layanan Bisnis Global IBM hingga
pembangunan Unit Pasar Pertumbuhan IBM. Rometty terbukti mampu membawa
peran CEO dengan disertai kombinasi unik dari visi, fokus klien, dorongan yang tidak
ada henti-hentinya, dan semangat untuk IBM dan masa depan perusahaan.
d. Societal Level
Pada level terakhir, yakni masyarakat, wanita telah mendapatkan pengakuan. Pada
tingkat ini, akan terciptanya kesetaraan gender dalam tanggung jawab domestik.
Sehingga, kemungkinan besar selanjutnya kita akan melihat lebih banyak perempuan
dalam peran kepemimpinan elit dengan:
1. Perubahan dalam norma tempat kerja dan peluang perkembangan bagi perempuan,
2. Kesetaraan gender yang lebih besar dalam tanggung jawab rumah tangga,
3. Kekuatan negosiasi yang lebih besar bagi perempuan, terutama terkait pekerjaan
dan keseimbangan rumah,
4. Efektivitas dan dominasi bisnis milik perempuan, dan
5. Perubahan ketidaksesuaian antara perempuan dan kepemimpinan.
Dalam kasus terlihat bahwa telah banyak pemimpin wanita yang sukses dan
menduduki jabatan penting di 500 perusahaan di majalah Fortune. Selain itu, juga
dicontohkan dengan jelas kesuksesan yang diraih oleh Virginia 'Ginni' M. Rometty
yang telah berhasil memimpin beberapa bisnis terpenting IBM selama dekade terakhir
mulai dari pembentukan Layanan Bisnis Global IBM hingga pembangunan Unit Pasar
Pertumbuhan IBM.
Hal ini membuktikan bahwa dengan keempat tingkatan di atas akan membawa pada
keefektifan kepemimpinan yang tidak terhalang oleh glass ceiling, sekaligus
pemilihan Rometty sebagai CEO IBM adalah hal yg tepat dan tidak perlu diragukan
lagi.