KELAS : TINGKAT 3B
Di Susun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih tak pilih kasih, lagi Maha Penyayang.
Segala puji adalah milik Allah Tuhan yang maha mengatur lagi maha bijaksana, yang maha
penyayang lagi maha dermawan dan maha pengasih lagi maha pemurah. Karena hanya dengan
rakhmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Sebagai manusia biasa, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Demi kesempurnaan dan peningkatan kualitas makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari
berbagai pihak dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian penyusunan makalah ini yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan pada kami guna terselesainya makalah ini, dengan tidak
mengurangi rasa hormat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dan membantu kami dalam
melaksanakan kuliah nanti. Amiinn. . . . . .
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu infark miokard.
2. Untuk mengetahui penyebab dari infark mikord.
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan infark miokard.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pada dasarnya jantung adalah alat tubuh yang berfungsi sebagai pemompa darah.
Jantung terletak dalam rongga dada bagian kiri agak ke tengah, tepatnya di atas sekat
diafragma yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Di bawah jantung
terdapat lambung. Di sebelah kiri dan kanan jantung terdapat kedua paru-paru.
Jantung terbentuk dari serabut-serabut otot bersifat khusus dan dilengkapi jaringan saraf
yang secara teratur dan otomatis memberikan rangsangan untuk berdenyut. Dengan
denyutan ini jantung memompa darah yang kaya akan oksigen dan zat makanan ke
seluruh tubuh, termasuk arteri koroner serta darah yang kurang oksigen ke paru-paru
Agar dapat mendorong sirkulasi darah ke seluruh organ tubuh, jantung normal berdenyut
rata-rata 70 kali per menit dan tiap kali berdenyut memompakan 60 cc darah ke
pembuluh nadi dengan tekanan sampai 130 mm Hg. Berarti setiap hari,
jantung berdenyut 100.800 kali dan darah yang berhasil dipompakan secara terus menerus
sebanyak 6.048 liter. Dalam keadaan bekerja fisik atau berolahraga, kerja jantung
meningkat menjadi 2 sampai 5 kali dibandingkan dengan keadaan istirahat, karena pada
waktu bekerja berbagai alat tubuh membutuhkan zat-zat makanan dan oksigen yang lebih
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ukuran jantung kira-kira sekepal tangan
Dua ruang atas disebut serambi jantung atau atrium sebelah kanan dan kiri.
Dua ruang bawah disebut bilik jantung atau ventrikel sebelah kanan dan kiri.
Empat buah klep jantung, dua diantaranya menghubungkan serambi dan bilik
kanan serta serambi dan bilik kiri (triscupid dan mitral). Sedangkan dua buah
yang lain mengatur aliran darah keluar jantung dari bilik kiri dan kanan (aorta dan
pulmonary). Klep-klep jantung membuka dan menutup aliran darah dalam rongga
jantung agar mengalir ke satu arah dan mencegah terjadinya arus balik menurut
Suatu sistem listrik yang terdiri dari simpul-simpul Sinatrial node dan
Atrioventricular node serta serabut saraf yaitu suatu kelompok jaringan khusus
listrik yang berfungsi mengatur irama jantung dan pengantar rangsangan listrik
Proses pemompaan darah sehingga darah dapat bersirkulasi ke tubuh dan paru-
a. Pada saat jantung sedang relaks (diastole), darah kurang oksigen dari vena
tubuh mengalir ke serambi kanan. Pada saat yang sama, serambi kiri terisi
b. Pusat listrik yang ada di serambi kanan menembakkan impuls listrik yang
menyebabkan kedua serambi mengkerut secara serentak. Pada saat yang sama,
c. Tahap berikutnya adalah pemompaan darah dari bilik. Pada tahap ini sinyal
listrik dari node yang lain menyebabkan kedua bilik mengkerut secara
serempak. Ini mendorong darah yang kurang oksigen dari ke paru- paru.
Darah yang kaya oksigen dari bilik kiri didesak ke dalam arteri utama yang
disebut aorta dan dari sini darah disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Klep-
klep tertutup untuk menjamin agar tidak ada aliran balik ke serambi.
Untuk ini berlangsung kira-kira 60-70 kali per menit bila tubuh sedang istirahat.
Sistem pembuluh dan peredaran darah merupakan suatu jaringan pembuluh nadi
(arteri) serta pembuluh balik (vena), yang secara garis besar terdiri tiga sistem alirah
darah, yaitu :
a. Sirkulasi Pulmonal
Dari bilik jantung (ventrikel) darah mengalir ke paru-paru melalui klep pulmonik
masuk ke serambi kiri. Sistem peredaran darah kecil ini berfungsi membersihkan
darah yang setelah beredar ke seluruh tubuh memasuki serambi jantung kanan
dengan kadar O2 yang rendah antara 60-70% dan kadar CO2 yang tinggi antara 40-
45%. Setelah beredar melalui kedua paru-paru, kadar zat O2 meningkat menjadi
kira-kira 96% serta CO2 menurun. Proses pembersihan gas dalam jaringan paru-
dan berdinding sangat tipis dimana gas O2 dari udara diserap oleh komponen sel
darah merah. Adapun gas CO2 dikeluarkan sebagian melalui udara pernafasan.
Dengan demikian darah yang memasuki serambi kanan dikatakan darah kotor
karena kurang O2 sedangkan darah yang memasuki serambi kiri disebut darah
b. Sirkulasi Sistemik
Darah kaya O2 dari serambi kiri memasuki bilik kiri melalui klep mitral untuk
makanan yang diperlukan oleh seluruh sel dari alat-alat tubuh kita. Darah ini
dipompakan keluar dari bilik kiri dan melewati klep aorta serta memasuki
c. Sirkulasi Koroner
Pembuluh koroner utama dibagi menjadi Right Coronary Artery (RCA), Left
Coronary Artery (LCA), left arterior descending artery dan circum flexi artery.
Artinya, khusus untuk menyuplai darah ke otot jantung yaitu melalui pembuluh
koroner dan kembali melalui pembuluh balik yang kemudian menyatu serta
bermuara langsung ke dalam bilik kanan. Melalui sistem peredaran darah koroner
ini, jantung mendapatkan O2, zat makanan serta zat-zat lain agar dapat
Infark Miokard adalah suatu kondisi medis yang mengancam keselamatan jiwa
yang ditandai dengan kematian otot jantung dikarenakan penyumbatan arteri koroner
secara tiba-tiba dimana hal ini menghalangi pasokan darah ke otot jantung. Penyumbatan
biasanya terjadi pada lumen arteri koroner yang telah dipersempit oleh plak yang
berlemak dari aterosklerosis, yang sepenuhnya disumbat oleh gumpalan darah atau suatu
plak arteri. Otot jantung yang kekurangan oksigen akan mengalami kematian dalam
keadaan tersebut, sehingga menimbulkan nyeri dada yang menekan gejala dari infark
miokard. Ini merupakan keadaan medis yang darurat yang membutuhkan perawatan
medis yang secepatnya untuk mencegah kerusakan permanen pada sebagian besar
jantung dan kematian dini.
Infark miokard atau nekrosis iskemik pada miokardium, diakibatkan oleh iskemia
pada miokard yang berkepanjangan yang bersifat irreversible. Waktu diperlukan bagi sel-
sel otot jantung mengalami kerusakan adalah iskemia selama 15-20 menit. Infark
miokard hampir selalu terjadi di ventrikel kiri dan dengan nyata mengurangi fungsi
ventrikel kiri, makin luas daerah infark, makin kurang daya kontraksinya. Secara
fungsional, infark miokard menyebabkan : berkurangnya kontraksi dengan gerak dinding
abnormal, terganggunya kepaduan ventrikel kiri, berkurangnya volume denyutan,
berkurangnya waktu pengeluaran dan meningkatnya tekanan akhir-diastole ventrikel kiri.
Gangguan fungsi tidak hanya tergantung luasnya infark, tetapi juga lokasinya karena
berhubungan dengan pasokan darah. Infark juga dinamakan berdasarkan tempat
terdapatnya seperti infark subendokardial, infark intramural, infark subepikardial, dan
infark transmural. Infark transmural meluas dari endokardium sampai epikardium. Semua
infark miokard memiliki daerah daerah pusat yang nekrotik/infark, dikelilingi daerah
cedera, diluarnya dikelilingi lagi lingkaran iskemik. Masing-masing menunjukkan pola
EKG yang khas. Saat otot miokard mati, dilepaskan enzim intramiokard, enzim ini
membantu menentukkan beratnya infark. Jaringan otot jantung yang mati, diganti
jaringan parut yang dapat mengganggu fungsinya (Dr. Jan Tambayong, 2007).
Pathway Infark Miokard
2) Enzim jantung dan isoenzim, CPK-MB meningkat antara 4-6 jam, memuncak
dalam 12-24 jam.
4) Sel darah putih, leukosit (10.000-20.000) tampak pada hari kedua sehubungan
dengan proses inflamasi.
7) Foto dada, mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK.
Ada tiga kelas obat-obatan yang biasa digunakan untuk meningkatkan suplai oksigen
Smeltzer dan Bare, 2002:791-802).
a. Vasodilator
Vasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalh nitrogliserin.
Nitrogliserin menyebabkan dilatasi arteri dan vena, sehingga menurunkan jumlah
darah yang kembali ke jantung (pre load) dan mengurangi beban kerja (viorkload)
jantung.
b. Antikoagulan
Heparin digunakan untuk membantu mempertahankan integritas jantung. Dengan
memperpanjang waktu pembekuan darah dapat menurunkan kemungkinan
pembentukan trombus dan akan menurunkan aliran darah.
c. Trombosit
Tujuan trombosit untuk melarutkan setiap trombus yang telah terbentuk di arteri
koroner, memperkecil penyumbatan dan juga luasnya infark, contohnya
steptokinase atau anti streptease, selain itu pemberi analgetik juga bisa diberikan.
Morfin dapat menurunkan tekanan dalam kapiler paru, mengurangi perembasan
cairan ke jaringan paru dan menurunkan kecepatan napas. Diuretik bisa diberikan
untuk vasodilatasi dan penimbunan darah di pembuluh darah perifer, contohnya
furosemide (lasix).
2) Penatalaksanaan keperawatan
Menurut Doenges et alll (2000;84) dasar data pengkajian yang perlu diperhatikan pada
pasien dengan infark miokard adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas
Pasien sering mengalami kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur. Ditandai adanya
takikardia dan dispnea pada saat istirahat maupun beraktivitas.
b. Sirkulasi
Adanya riwayat infark miokard sebelumnya, penyakit arteri koroner, gagal
jantung kronis, masalah tekanan darah dan diabetes mellitus perlu ditanyakan
pada pasien. Ditandai dengan tekanan darah dapat normal atau naik atau turun,
nadi dapat normal penuh atau tak kuat juga bisa lemah tapi kuat, dan disritmia.
c. Nyeri atau ketidaknyamanan
Nyeri dada yang timbulnya mendadak atau tidak berhubungan dengan aktivitas,
tida hilang dengan istirahat skala nyeri 1-10. Hal ini ditandai dengan wajah
meringis, menangis, merintih. Perubahan frekuensi atau irama jantung, tekanan
darah, pernapasan, warna kulit, kesadaran.
d. Pernapasan
Pada pasien infark dapat terjadi dispnea, batuk dengan atau tanpa produksi
sputum, riwayat merokok dan pernapasan kronis, ditandai dengan peningkatan
frekuensi pernapasan, napas sesak, pucat, sianosis.
Tindakan keperawatan utama pada paisen infark meliputi sebagai berikut (Corwin,
2001:371) :
1. Diberikan oksigen untuk meningkatkan oksigen darah sehingga beban atau
jantung berkurang dan perfusi sistemik meningkat.
2. Pembahasan aktivitas fisik untuk mengurangi beban kerja jantung membantu
membatasi luas kerusakan.
3. Obat untuk menghilangkan nyeri untuk menenangkan pasien juga sebagai
vasodilator yang bekerja menurunkan preload dan afterload, contohnya morfin.
4. Diberikan diuretik untuk mencegah kelebihan volume serta timbulnya gagal
jantung kongestif.
2. DIAGNOSA
a. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
b. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-faktor
listrik, penurunan karakteristik miokard.
c. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan , iskemik, kerusakan otot
jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria
d. Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan dengan penurunan
perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air , peningkatan tekanan hidrostatik,
penurunan protein plasma.
3. INTERVENSI
a. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
intervensi
Pantau dan catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal dan non verbal, respon
hemodinamix.
Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri, lokasi, intensitas (0-10), lamanya,
kualitas dan penyebaran.k
Berikan lingkungan yang tenang, aktivitas perlahan dan tindakan nyaman.
Bantuk melakukan tehnik relaksasi, misalnya nafas dalam.
Periksa tanda vial sebelum dan sesudah obat narkotik.
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Berikan obat sesuai dengan indikasi, contoh analgetik.
b. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-faktor
listrik, penurunan karakteristik miokard.
Itervensi
Auskultasi tekanan darah dan evaluasi kualitas dan kesamaan nadi sesuai indikasi.
Pantau adanya murmur atau gesekan dan auskultasi bunyi nafas.
Pantau frekuensi jantung dan irama, catat adanya disritmia.
Catat respon terhadap aktivitas dan peningkatan istirahat dengan cepat.
Berikan makanan kecil, mudah dikunyah, batasi asupan kafein; contoh : kopin,
coklat.
Pantau data laboratorium, contoh enzim jantung, GDA dan elektrolit.
4. Implementasi
5. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infark Miokard adalah suatu kondisi medis yang mengancam keselamatan
jiwa yang ditandai dengan kematian otot jantung dikarenakan penyumbatan arteri
koroner secara tiba-tiba dimana hal ini menghalangi pasokan darah ke otot jantung.
Terdapat 2 faktor resiko yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Adaempat
faktor resiko biologis infark miokard yang tidak dapat diubah yaitu Usia, jenis
kelamin, ras dan riwayat keluarga.
Faktor resiko lain masih dapat diubah, sehingga berpotensi dapat
memperlambat proses aterogenik. Faktor- faktor tersebut yaitu abnormalitas kadar
serum lipid, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, faktor psikososial, konsumsi
buah-buahan, diet dan alkohol, aktivitas fisik.
Gejala dan tanda tanda yang menyerang penyakit ini salah satunya adalah
Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak mereda, bagian
bawah sternum dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama. Keparahan
nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi. Nyeri yang
tajam dan berat yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan
(biasanya lengan kiri).
B. Saran
Di harapakan mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan [ada pasien dengan
infrak mikord.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/infark-miokard-_-
951000103122
http://kamuskesehatan.com/arti/infark-miokard/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22069/4/Chapter%20II.pdf
https://www.academia.edu/5866950/LP_AMI_ICVCU
https://indokeperawatan.wordpress.com/2011/02/11/asuhan-keperawatan-infark-miokard-
akut-ima/