Anda di halaman 1dari 7

An.

MTA; 1 thn; 74 cm; 9,2 kg

Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan demam sejak ± 1 hari terakhir. Demam diakui ibu
naik turun sejak semalam. Keluhan lain: batuk (+) sejak 2 hari terakhir, grok-grok, dahak seperti
susah untuk dikeluarkan. Pilek (+) sejak 1 hari terakhir. Muntah (+) apabila pasien batuk, berisi
dahak berwana putih. Pasien sempat kejang di puskesmas saat sedang menunggu obat. Kejang
berupa kaku di seluruh tubuh dengan mata mendelik keatas. Riwayat kejang sebelumnya
disangkal. Saat kejang suhu pasien sedang tidak tinggi.

Tanda-tanda Vital:
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,7 C

Status Generalis:
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB
Thorax : Retraksi dinding dada (-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: Bising usus (+) normal, nyeri tekan (-) turgor normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)

Diagnosis: ISPA, Suspek Epilepsy

Tatalaksana:

- Paracetamol Syr 120 mg/ 5 ml 3 x ¾ cth


- Dexa tab 0,5 mg No. II
- CTM tab 4 mg No. II
m.f. pulv dtd No. X
S 3 dd pulv I
- Amoxicillin Syr 250 mg/ 5ml 3 x ½ cth
- Stesolid Suppositoria No. II
Ny. BH; 43 thn; 158 cm; 52 kg

Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada daerah tulang kering kakinya sejak 2 minggu
terakhir. Pasien mengaku sering seperti ini hilang timbul. Menurutnya kulit sering korengan
kehitaman apabila digaruk. Riwayat alergi disangkal. Gatal-gatal yang dialami pasien sangat
mengganggunya sampai sulit untuk tidur. Keluhan lain selain gatal disangkal.

Tanda-tanda Vital:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,2 C

Status Generalis:
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB
Thorax : Retraksi dinding dada (-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: Bising usus (+) normal, nyeri tekan (-) turgor normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)

Status Lokalis:

- a/r: tibialis anterior: terdapat macula hiperpigmentasi disertai ekskoriasi yang telah
mongering, distribusi lokalisata, perdarahan aktif (-)

Diagnosis: Suspek dermatitis dd/ neurodermatitis

Tatalaksana:

- Hidrokortison salep 2,5% S applic part dol


- CTM 2 x 4 mg
An. RZ; 7 thn; 124 cm; 23 kg

Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan gatal-gatal di tubuh sejak ± 2 minggu. Gatal
dirasakan di seluruh tubuh, namun terutama di sela-sela jari dan lipatan tubuh seperti
selangkangan dan ketiak. Pasien mengaku merasa sangat gatal terutama pada malam hari dan
membuatnya sulit untuk tidur karena gatal yang mengganggu. Menurut ibu pasien, kakak
pasien juga mengalami hal seperti ini sebelumnya dan sudah berobat namun belum ada
perbaikan. Kakak pasien memang tinggal di pondok tapi terkadang suka pulang kalau libur.
Riwayat penyakit: (-)
Riwayat alergi: disangkal

Pemeriksan Tanda Vital:


- Kesadaran: compos mentis GCS: E4M6V5
- Nadi: 88 x/menit
- RR: 18x/menit
- Suhu: 36,4 C

Pemeriksaan Sistem:
- Kepala: conjungiva anemis (-/-), slera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)
- Leher: tidak teraba pembesaran KGB
- Dada: SDV (+/+); ronkhi (+/+); wheezing (+/+), BJ I & II normal, gallop (-), murmur (-)
- Perut: supel, bising usus (+) dbn, nyeri tekan abdomen (-)
- Anggota gerak: akral hangat, CRT < 2 detik

Status Lokalis:
- A/r interdigitalis palmar dextra et sinistra: terdapat papul-papul seperti terowongan
disertai lenting yang tersebar, warna sama dengan kulit sekitar, suhu normal, ekskoriasi
(+).
- A/r interdigitalis plantar dextra et sinistra: terdapat papul-papul seperti terowongan
disertai lenting yang tersebar, warna sama dengan kulit sekitar, suhu normal, ekskoriasi
(+).
- A/r intertriginosa dextra et sinistra: terdapat papul-papul seperti terowongan disertai
lenting yang tersebar, warna sama dengan kulit sekitar, suhu normal, ekskoriasi (+).

Diagnosa:
- Scabies tanpa infeksi sekunder
Penatalaksanaan:
Tatalaksana (obat pulang):
- Scabimite Zalf (oleskan diseluruh tubuh kecuali bagian wajah dan kepala diamkan
semalaman lalu bilas keesokan harinya). Ulangi pemakaian 1 minggu kemudian
- CTM 2 x 4mg

Tatalaksana Non-famakologi:
- Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan hygiene.
- Anjurkan untuk seluruh anggota keluarga dibawa untuk berobat agar pengobatan dapat
tuntas
- Anjurkan untuk mencuci seluruh pakaian keluarga dengan air panas, menjemur kasur
dan mengganti seprei seminggu sekali
- Jangan membawa sembarang orang masuk ke dalam kamar dan tidur di tempat tidur
untuk menghindari risiko penularan berulang
An. ZA; 2 th; 81,5 cm; 9,9 kg

Pasien datang dibawa dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari yang lalu. Hari ini pasien BAB cair 4 kali,
kemarin BAB cair 5-6× sehari, ampas (+), darah dan lendir (-), muntah (-), demam (+) naik turun sejak 2
hari terakhir. Pasien BAK tidak ada keluhan. Pasien masih mau minum namun makan berkurang. Pasien
tidak memiliki riwayat alergi. Ibu pasien mengaku anaknya masih diberikan ASI dan makanan keluarga.
Riwayat imunisasi dasar lengkap.

Pemeriksaan Tanda Vital:


KU: Tampak aktif menangis
TTV:
Nadi: 96x/menit,
Suhu: 36,5C

Pemeriksaan Sistem:
Kepala: Normocephal
Mata : Mata cekung (-), pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-)
THT: Mukosa mulut tidak kering
Jantung: BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: BU (+), supel, turgor kembali cepat
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik

Diagnosis:
- Diare Cair Akut tanda dehidrasi

Penatalaksanaan:
- Garam oralit No. V
- Zinc Syrup 20mg/5ml 1x1 cth
- Paracetamol syr 120 mg/5 ml 3 x 1 cth
- Menjelaskan kepada ibu pasien bahwa tidak ditemukannya tanda-tanda dehidrasi.
- Edukasi tanda-tanda dehidrasi, jika ada langsung dibawa ke UGD RS
- Edukasi untuk selalu menjaga kebersihan, perhatikan asupan makanan dan jangan jajan sembarangan
apalagi anak mempunyai riwayat alergi.
- Edukasi bahwa selama mengalami ASI tetap dilanjutkan seperti biasa dan makan makanan yang bergizi
pasien memotong kuku jempol kakinya, namun kependekan lalu beberapa hari setelahnya jempolnya
menjadi nyeri dan seperti bernanah. Pasien hanya mengobatinya dengan betadine di rumah namun
belum ada perbaikan dan lama kelamaan semakin nyeri. Keluhan demam (-), meriang (-).

Tanda-tanda Vital:

Nadi : 76x/menit

Respirasi : 18x/menit

Suhu : 36,1 C

Status Generalis

Kepala : Normocephal, mata cekung (-)

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Leher : Tidak teraba pembesaran KGB

Thorax : Retraksi dinding dada (-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung : S1S2 reguler, murmur (-)

Abdomen : Bising usus (+) normal, nyeri tekan (-) turgor normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)

Status lokalis: pada digiti I pedis sinistra terdapat bengkak, warna hiperemis, pus (+), darah (+), suhu:
hangat, nail plate masih intak.

Diagnosis: paronikia digiti I sinistra

Ekstraksi kuku

Amoxicilin 3 x 500 mg

Asam mefenamat 3 x 500 mg

Gentamicin zalf sue applic part dol


Edukasi:

- Rajin ganti balut setiap hari terutama saat balutan basah

- Tidak ada pantangan makan, namun akan lebih baik makan tinggi protein

- Selalu jaga kebersihan luka

- Beritahu pasien bahwa kuku akan tumbuh lagi, namun mungkin memerlukan waktu agak lebih lama

- Kontrol kembali jika suatu saat luka tidak cepat kering, demam dan bernanah

Anda mungkin juga menyukai