Bersabar dalam menanti Jodoh

Siang hari yang sangat disayangi jika terlewati, bagaimana tidak... kehidupan anak santri
yang tertutup dan jadwal kegiatan rutin yang sangat full time. Waktu seperti inilah yang
sangat jarang bisa dirasakan, berkumpul dengan keluarga teman-teman satu asrama. Bercanda
tawa dengan lepas seakan semua kelelahan itu terhapus sudah.

Aku sangat nyaman tinggal dipesantren ini, bagaimana tidak disinilah arti kekeluargaan yang
sesungguhnya kutemui. Yang mana sangat jarang kutemui saat aku masih berada dirumah.
Jujur tak pernah terbesit dalam benakku jika akhirnya semua yang telah kulalui ini harus
berakhir. Hari yang kala itu sangat membuatku bahagia namun mengisahkan cerita yang lain.
Tujuan keluargaku datang ternyata bukan hanya untuk menjenguk melainkan untuk
membawaku kembali kerumah.

Betapa hancur hatiku saat itu.. Segala pertanyaan pun ku luncurkan kepada mereka “
tidakkah kalian bisa memberiku sedikit kesempatan untuk mewujudkan keinginanku?”

Aku dipindahkan Kesalah satu sekolah Negeri, dan memulai hari-hari yang baru bagiku.
Disinilah aku bertemu dengan Aisye, seorang cwe yang lain dari pada yang lain. Bagaimana
tidak... seorang cwe yang biasanya feminim namun tidak dengan Aisye... Ia memang sungguh
beda, Awalnya aku juga terkejut melihat dia. Namun ternyata ia orang yang supel dan mudah
bergaul.

Suatu hari ketika aku dan Aisye sedang berjalan aku bertemu berpapasan dengan Arans, salah
satu pengurus osis dan juga ketua Rohis. “ Assalamualaikum ukhty jangan lupa ya besok ada
pembukaan rohis gabungan di aula sekolah kita, jangan lupa datang”. Arans yang sering
dikatakan oleh orang-orang jarang bersuara seperti itulah suara aslinya.

“subhanallah..., begitu menyentuh suara Arans, gak nyangka.. meleleh hatiku Din.., Din aku
berasa mau pingsan” ujar Aisye yang tiada henti memuji keindahan suara seorang Aransca...

“ingat Din, jaga mata jaga hati.. hingga yang halal menghampiri..!” Tegas Dinda kepada
Aisye.

http://rud1.abatasa.co.id/post/detail/1600/-ketika-takdir-menguji-cinta-