Rasidin Karo Karo 16/11/2020

RASIDIN KARO KARO

OPTIMISASI

Optimisasi

First and Second Derivative

Mempelajari bagaimana kita dapat mengetahui kapan

semua fungsi yang manaik atau menurun
Aplication to Economic Analysis
Kita membahas tentang Analisis
1. Produksi Maksimum
Pengujian First Derivative dan 2. Titik Balik (Law of Diminishing Return)
Second Derivative
Mempelajari dan menguji pada titik tertentu
kapan mengalami kondisi yang increasing atau
decreasing

1
Rasidin Karo Karo 16/11/2020

1
FIRST DERIVATIVE

Derivative Lebih Tinggi First Derivative

Misalkan y = f(x)
y = f(x)
y = f (x) f(x2)
f(x2)

f(x1)
𝑑𝑦
= f (x) first derivative f(x1)
𝑑𝑥
Turunan pertama y responnya terhadap x 0 x1 x2 x 0 x1 x2 x

𝑑2𝑦
= f (x) second derivative Gambar 10.1 Gambar 10.2
𝑑𝑥2
Turunan kedua y responnya terhadap x
y = f(x) → fungsi increasing y = f(x) → fungsi decreasing
𝑑3𝑦
= f (x) third derivative
𝑑𝑥3
Turunan ketiga y responnya terhadap x Teori 1

• Jika f(x) adalah fungsi yang menaik maka f’(x)  0

Contoh y = 2x5
• Jika f(x) adalah fungsi yang menurun maka f ’(x)  0

𝑑𝑦
= 5.2𝑥 5−1 = 10𝑥4 Teori 2
𝑑𝑥
𝑑2𝑦 • Jika f’ (x) > 0 untuk seluruh interval x, maka f adalah fungsi menaik
= 4.10𝑥 4−1 = 40𝑥3
𝑑𝑥2
• Jika f’ (x) < 0 untuk seluruh interval x, maka f adalah fungsi menurun
𝑑3𝑦
= 3.40𝑥 3−1 = 120𝑥2
𝑑𝑥3 4

2
Rasidin Karo Karo 16/11/2020

Contoh Maksimum dan Minimum

Carilah nilai x untuk fungsi berikut: ❖ Aplikasi derivatif paling banyak diterapkan dalam mencari:

f(x) = x2 – 2x + 1 1. nilai maksimum dan/atau

dan tentukan apakah fungsi tersebut menaik 2. nilai minimum dari sebuah fungsi tertentu

atau menurun: Solusi: ❖ Harga optimum atau best prices dihasilkan dari sebuah proses yang

f’(x) = 2x – 2 disebut maximization atau optimization dari fungsi misalnya fungsi

❑ Jika nilai x > 1, maka f’(x) = 2x - 2 > 0 keuntungan atau fungsi produksi

yang mengimplikasikan bawah f’(x) > 0, ❖ Teori

maka fungsi tersebut adalah increasing. 1. Sebuah fungsi f(x) dapat dikatakan memiliki local maximum pada

❑ Jika x < 1, maka f’(x) < 0 maka fungsi x = c jika f(c) > f(x) untuk seluruh x. Pada titik P dan Q pada

tersebut decreasing. Gambar 4a, dan 4b merupakan local maximum

Q
2. Sebuah fungsi f(x) dapat dikatakan memiliki local minimum pada
z0 P z0
y =f(x) y =f(x) x = c jika f(c) < f(x) untuk seluruh x. Pada titik A dan B pada
Gambar 5a, dan 5b merupakan local minimum
0 x1 c x2 x 0 x1 c x2 x ❖ Istilah titik ekstrim akan digunakan untuk menangani kedua istilah
Gambar 4a: Titik Ekstrim (Local Maximum) Gambar 4b: Titik Ekstrim (Local Maximum)
maximum dan mínimum
y y
❖ Nilai x = c disebut sebagai titik kritis (critical point) dari fungsi f yang
y =f(x)
y =f(x)
kontinue, maka f(c) merupakan hasil dari f (x) = 0.
A
B ❖ Dengan kata lain bahwa untuk mencapai titik kritis, syarat yang harus
dilakukan adalah f (x) = 0 atau first derivatives dari fungsi f sama
0 x1 c x2 x 0 x1 c x2 x

Gambar 5a: Titik Ekstrim (Local Minimum) Gambar 5b: Titik Ekstrim (Local Manimum) dengan nol (FONC=0).

Maksimum dan Minimum Pengujian Turunan Pertama

Contoh: Tentukanlah titik kritis dari fungsi f(x) = x2 – 6x + 4 ❑ Tidak semua fungsi memiliki titik ekstrim. Namun jika f (x) = 0 maka

fungsi f tersebut di titik ekstrim.

Solusi: f (x) = 2x – 6 = 0
x=3
• Ini menunjukkan bahwa titik kritis dari f(x) adalah 3, karena pada saat x = 3 ❑ Andaikan x = c merupakan titik ekstrim dari fungsi f, maka untuk

maka f (x) = 0. menentukan apakah titik ekstrim merupakan local maximum atau local
• Fungsi ini dikatakan local minimum (Lihat Gambar 7), karena nilai f(c) < f(x),
minimum maka perlu dilakukan pengujian terhadap first derivative dari
yaitu f(c) = -5 dan f(x) = 3 dengan demikian maka f(c) < f(x).
• Sebagai ilustrasi kita tentukan fungsi dimana f(x) berada di interval 8  x  -2. fungsi, yaitu:

Substitusikan nilai x tersebut ke fungsi, sehingga diperoleh.

1. Jika f (x) > 0 hanya untuk x < c dan f (x) < 0 hanya untuk x > c,

20
f(x) = x2 – 6x + 4 → di interval - 2  x  8 maka c adalah local maximum dari fungsi f.

15 f(x) =(-1)2–6(-1) + 4 = 1 + 6 + 4 = 11 ditulis (-1, 11)

f(x) =(-2)2–6(-2) + 4 = 4 +12 + 4 = 20 ditulis (-2, 20) 2. Jika f (x) < 0 hanya untuk x < c dan f (x) > 0 hanya untuk x > c,
f(x) = (0)2 – 6(0) + 4 = 0 – 0 + 4 = 4 ditulis (0, 4)
10 f(x) = (1)2 – 6(1) + 4 = 1 – 6 + 4 = - 1 ditulis (1, -1)
f(x) = (2)2 – 6(2) + 4 = 4 – 12 + 4 = - 4 ditulis (2, -4) maka c adalah local minimum dari fungsi f.
5 f(x) = (3)2 – 6(3) + 4 = 9 – 18 + 4 = - 5 ditulis (3, -5)
f(x) = (4)2 – 6(4) + 4 = 16 – 24 + 4 = - 4 ditulis (4, -4)
f(x) = (5)2 – 6(5) + 4 = 25 – 30 + 4 = - 1 ditulis (5, -1)
-4 -2
0
0 2 4 6 8 10
f(x)
f(x)
= (6)2 – 6(6) + 4 = 36 – 36 + 4 = 4
= (7)2 – 6(7) + 4 = 49 – 42 + 4 = 11
ditulis (6, 4)
ditulis (7, 11)
3. Jika f (x) memiliki tanda yang sama dimana x < c dan x > c , maka
f(x) = (8)2 – 6(8) + 4 = 36 – 36 + 4 = 20 ditulis (8, 20)
-5
(3,-5) c bukan local ekstrim dari fungsi f.
-10

3
Rasidin Karo Karo 16/11/2020

Pengujian Turunan Pertama Pengujian Turunan Pertama

x f'(x) =15x(x-4) y (x, y) Titik Ekstrim Fungsi
Carilah titik ekstrim dan tentukan apakah fungsi tersebut fungsi menaik atau fungsi -5 675 >0 -1075 (-5,-1075) (-5, 675) Increasing
-4 480 >0 -500 (-4,-500) (-4, 480) Increasing
menurun -3 315 >0 -105 (-3,-105) (-3, 315) Increasing
-2 180 >0 140 (-2,140) (-2, 180) Increasing
y = f(x) = 5x3 – 30x2 + 300 -1 75 >0 265 (-1,265) (-1, 75) Increasing
0 0 >0 300 (0,300) (0, 0) Not Local Extremum
Solusi: f (x) = 15x2 – 60x = 0 1 -45 <0 275 (1,275) (1, -45) Decreasing
2 -60 <0 220 (2,220) (2, -60) Decreasing
3 -45 <0 165 (3,165) (3, -45) Decreasing
15x(x – 4) = 0 4 0 >0 140 (4,140) (4, 0) Increasing
5 75 >0 175 (5,175) (5, 75) Increasing
6 180 >0 300 (6,300) (6, 180) Increasing
7 315 >0 545 (7,545) (7, 315) Increasing
• Nilai 0 terjadi ketika 15x = 0 atau x - 4 = 0, sehingga x = 0 atau x = 4 8 480 >0 940 (8,940) (8, 480) Increasing
9 675 >0 1515 (9,1515) (9, 675) Increasing
• Maka titik ekstrim dari fungsi berada pada titik x = 0 dan x = 4.
• Dengan demikian disini terdapat tiga interval, yaitu (-, 0), (0, 4) dan (4, )
(Ilustrasi Lihat Tabel Berikut) 1750
1500

Interval (- , 0) (0, 4) (4, ) 1250

1000
Uji Titik -1 3 5
750
f '(x) =15x (x-4) 15(-1) (-1 – 4) 15(3) (3 – 4) 15(5) (5 – 4)
500
= 75 > 0 = - 45 < 0 = 75 > 0 250
f Increasing Decreasing Increasing 0
-10 -5 -250 0 5 10

-500
-750
-1000 7
-1250

y y = f (x) y = f (x)

concave upward

y=f(x)
y

y=f(x)
x

SECOND DERIVATIVE
2
0 x 0 x

concave downward

4
Rasidin Karo Karo 16/11/2020

Second Derivative dan Concavity Pengujian Second Derivative

Teori
Contoh, carilah nilai x dan gambarkanlah apakah kurva tersebut concave
1. x = c adalah local maximum ketika f (c) = 0 dan f (c) < 0
upward atau concave downward dari fungsi
2. x = c adalah local minimum ketika f (c) = 0 dan f (c) > 0
1 4
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 𝑥 3 + 2𝑥 2
Istilah: 6
4 3
✓ First derivative → syarat keharusan (nescessary condition) 𝑦′ = 𝑓′(𝑥) = 𝑥 − 3𝑥 2 + 4𝑥
6
✓ Second derivative → syarat kecukupan (sufficient condition) 𝑦′′ = 𝑓′′(𝑥) = 2𝑥 2 − 6𝑥 + 4

1 3
Contoh 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 untuk mencari nilai x, kita pecahkan fungsi f sehingga kita peroleh
30

3 2 𝑦′′ = 𝑓′′(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
First derivative 𝑓′ = 2𝑥 − 𝑥 =0
30
0.1𝑥 = 2 Kemudian faktorkan, akan diperoleh:
𝑥 = 20 Disebut titik kritis c = 20
2(𝑥 − 1)(𝑥 − 2)

6
Second derivative 𝑓" = 2 − 𝑥 = 0 Selanjutnya kita harus menentukan titik dimana y > 0 (concave upward) dan
30
6 dimana y < 0 (concave downward). Pertama, tentukan y = 0, yaitu:
𝑥=2
30
30 60
𝑥=2 = = 10 2(x – 1) (x – 2) = 0
6 6

Substitusikan x = 20 ke f 6 maka kita akan menghasilkan x = 1 dan x = 2

𝑓" = 2 − (20)
30
120
𝑓" = 2 − = −38 local maximum 9
30

Pengujian Second Derivative Pengujian Second Derivative

✓ Titik ini dibagi dalam tiga garis interval yaitu (-, 1), (1, 2) dan (2, ).

✓ Untuk masing-masing y memiliki tanda yang konstan, sehingga kita

9.5
(-1.5, 8.7) 9.0
dapat memilih pengujian titik yang sesuai dan menghitung titik y 8.5
8.0
pada titik tersebut.
7.5
7.0
✓ Hasilnya ditampilkan pada Tabel berikut 6.5
6.0

Interval (- , 1) (1, 2) (2, ) 5.5

5.0
Uji Titik 0 1.5 3 4.5
4.0
y =2(x-1)(x-2) 2(-1) (– 2) 2(0.5) (–0.5) 2(2) (1)
3.5
(-1, 3.2) 3.0
=>0 = <0 =>0
2.5
Concavity Upward Downward Upward 2.0 (2, 2.7)
1.5
1.0
0.5
✓ Maka fungsi f bersifat concave upward ketika x < 1 dan x > 2 dan (1, 1.2)
0.0
fungsi f bersifat concave downward ketika 1 < x < 2. -2 -1 0 1 2 3 4

✓ Karakteristik ini ditunjukkan pada Gambar 16 berikut ini. Gambar 16

10

5
Rasidin Karo Karo 16/11/2020

3
Aplikasi di Ekonomi
Titik Balik

Titik Balik Contoh Titik Balik

Maka ketika:
❖ Sebuah fungsi dengan kurva yang memilii titik balik (point of inflection) adalah 1. Nilai x < 10, f (x) adalah positif maka kurva adalah concave upward
ketika kurva berubah dari concave upward menjadi concave downward atau 2. Nilai x > 10, f (x) adalah negatif maka kurva adalah concave downward
sebaliknya.
160.0
Pengujian Second Derivatif di Berbagai Titik x
❖ Jika x = x1 merupakan titik balik dari kurva y = f(x), maka di salah satu sisi 140.0 (20, 133.33)
y = f(x) f’ (x) f‘’ (x)
kurva dari x1 adalah concave upward, yaitu f (x) > 0 dan disisi lain kurva dari
120.0
x Y MPP APP
100.0 0 0.0
(26, 90.13)

x1 concave downward, yaitu f (x) < 0. 80.0

60.0
(10, 66.67)
2
4
3.73
13.87
3.6
6.4
1.87
3.47
1.60
1.20
6 28.80 8.4 4.80 0.80
❖ Sehingga secara bergantian atau melompat dari satu sisi ke sisi lain dari x = x1, 40.0
8 46.93 9.6 5.87 0.40
20.0
10 66.67 10.0 6.67 0.00
f (x) berubah tanda. 0.0
0 5 10 15 20 25 30
12 86.40 9.6 7.20 -0.40
14 104.53 8.4 7.47 -0.80
16 119.47 6.4 7.47 -1.20
Sebagai ilustrasi tambahan, carilah titik balik (point of inflection) dari fungsi 18 129.60 3.6 7.20 -1.60
20 133.33 0.0 6.67 -2.00
produksi berikut ini, yaitu 12.0
22 129.07 -4.4 5.87 -2.40
10.0 24 115.20 -9.6 4.80 -2.80
2
1 3 8.0 26 90.13 -15.6 3.47 -3.20
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 𝑥 1 3
30 6.0
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥
Solusi: 4.0 30
APP
2.0
3 2 First derivative
𝑓′ = 2𝑥 − 𝑥 0.0

30 -2.0
0 5 10 15 20 25 30
3 2
MPP 𝑓′ = 2𝑥 − 𝑥 =0
6 -4.0 30
𝑓" = 2 − 𝑥=0 0.1𝑥 = 2
30 𝑥 = 20
6
6 Second derivative 𝑓" = 2 − 𝑥=0
𝑥=2 30
30 6
30 60 30
𝑥=2
𝑥=2 = = 10 Dengan demikian maka titik balik adalah 10
6 6 30 60
𝑥=2 = = 10
6 6

6
Rasidin Karo Karo 16/11/2020

Titik Balik Contoh Titik Balik

160.0

(20, 133.33)
Maka ketika:
140.0
1. Nilai x < 10, f (x) adalah positif maka kurva adalah concave upward
120.0
2. Nilai x > 10, f (x) adalah negatif maka kurva adalah concave downward
100.0
(26, 90.13)
80.0
(10, 66.67)
Pengujian Second Derivatif di Berbagai Titik x 1 3
60.0 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥
30
40.0
y = f(x) f ’ (x) f‘’ (x)
20.0 x Y MPP APP First derivative
0.0
0 0.0
3 2
0 5 10 15 20 25 30 2 3.73 3.6 1.87 1.60 𝑓′ = 2𝑥 − 𝑥 =0
30
0.1𝑥 = 2
4 13.87 6.4 3.47 1.20
𝑥 = 20
6 28.80 8.4 4.80 0.80
8 46.93 9.6 5.87 0.40 Second derivative
12.0
10 66.67 10.0 6.67 0.00 6
10.0
12 86.40 9.6 7.20 -0.40 𝑓" = 2 − 𝑥=0
30
8.0
14 104.53 8.4 7.47 -0.80 6
𝑥=2
6.0
16 119.47 6.4 7.47 -1.20 30
30 60
4.0 𝑥=2 = = 10
APP 18 129.60 3.6 7.20 -1.60 6 6
2.0 20 133.33 0.0 6.67 -2.00
0.0 22 129.07 -4.4 5.87 -2.40
0 5 10 15 20 25 30
-2.0 24 115.20 -9.6 4.80 -2.80
MPP
-4.0 26 90.13 -15.6 3.47 -3.20

Thank you!
Any questions?

Rasidin Karo Karo S – makaro888@gmail.com