Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KUANTITATIF

SECARA
TITRASI IODO-IODIMETRI

MODUL
KIMIAANALITIK

i
KATA PENGANTAR

Modul ini merupakan modul utama bagi siswa SMK yang mengambil Bidang
keahlian kimia dan program kleahlian analisis kimia. Modul ini berjudul “Analisis
Kuantitatif Secara Titrasi Iodo-iodimetri”, sebagai bahan ajar bagi siswa kelas 05
semester 3 dengan alokasi waktu 30 jam ( 30 x 45 Menit ). Melalui modul ini
diharapkan siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai
unit kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif metode iodo-iodimetri.
Modul analisis kuantitatif secara titrasi Iodo-iodimetri ini dikembangkan
dengan mengintegrasikan kompetensi keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara
utuh, sehingga peserta didik terampil melaksanakan analisis kuantitatif secara
titrasi Iodo-iodimetri yang didasari oleh pemahaman konsep dan sikap
tanggungjawab di dalam memecahkan analisis kimia. Modul ini meliputi
pengetahuan tentang pengertian analisis kuantitatif secara titrasi Iodo-iodimetri,
jenis-jenis titrasi Iodo-iodimetri, teori dasar Iodo-iodimetri, jenis indikator yang
digunakan dalam titrasi Iodo-iodimetri, perhitungan penentuan dan penetapan
secara titrasi iodo-iodimetri serta reaksi yang terjadi selama proses titrasi serta
selama praktikum.
Modul ini digunakan untuk melangsungkan proses pemelajaran maupun kerja
mandiri. Untuk merefleksikan keberhasilan, diharapkan siswa melatih diri secara
intensif dengan cara melaksanakan aktivitas dan evaluasi yang tersedia dalam
modul. Kemudian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar, siswa dapat
melihat kriteria penilaian yang dapat ditetapkan
Dengan keinginan belajar yang tinggi, upaya yang sungguh-sungguh, berlatih secara
teratur, insya Alloh keberhasilan akan anda raih dengan baik.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
PETA KEDUDUKAN MODUL.....................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Deskripsi................................................................................1
B. Prasyarat...............................................................................1
C. Petunjuk Penggunaan Modul........................................................2
D. Tujuan Akhir...........................................................................3
E. Kompetensi............................................................................5
F. Cek Kemampuan.....................................................................11
BAB II PEMBELAJARAN........................................................................12
A. Rencana Belajar Siswa..............................................................12
B. Kegiatan Belajar.....................................................................13
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran................................................13
b. Uraian Materi.....................................................................13
c. Rangkuman.......................................................................15
d. Tugas..............................................................................15
e. Tes Formatif 1...................................................................15
f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1................................................16
g. Lembar Kerja.....................................................................17
II. EVALUASI...................................................................................19
III. PENUTUP...................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19
PETA KEDUDUKAN MODUL

BIDANG KEAHLIAN KIMIA

PROGRAM
KEAHLIAN
ANALISIS
KIMIA

MODUL MODUL MODUL


LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3

 Komunikasi personal  Analisis fisik non  Analisis kromatografi


 Kegiatan di lab instrumental kolom
 Pembersihan dan  Analisis jenis klasik  Analisis kromatografi
penyiapan lab  Analisis organoleptik lapis tipis dan kertas
 Penyimpanan pereaksi  Analisis kolorimetri
dan pembuangan  Analisis gravimetric
 Analisis
pereaksi kadaluarsa  Analisis proksimat spektrofotometri UV-
 Pembersihan dan  Analisis volumetri Visible
perawatan peralatan lab  Analisis mikrobiologi  Analisis elektrokimia
 Pengambilan dan  Analisis fotometri nyala
penanganan sampel
dan emisi atomik
 Pembuatan dan
standarisasi larutan
 Keselamatan dan
kesehatan kerja
 Penyimpanan bahan
kimia
 Penggunaan prosedur
analisis
 Penyiapan alat analisis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul ini berjudul Analisis Kuantitatif Secara Titrasi Iodo-iodimetri.
Materi pelajaran meliputi pengertian Iodo-iodimetri, klasifikasi Iodo-
iodimetri, teori dasar Iodo-iodimetri, dan praktikum.
Untuk mempermudah dan memperoleh pemahaman yang memadai
dalam mempelajari modul ini, disaranklan anda terlebih dahulu
mempelajari dan memahami modul sebelumnya yang diberikan di kelas X
seperti: (1) Modul penyimpanan pereaksi, (2) Modul pembersihan dan
perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4)
Modul pembuatan larutan, (5) Modul keselamatan kerja, (6) Modul
penyimpanan bahan kimia, (7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8)
Modul penyiapan alat analisis.
Beberapa kemampuan (competencies) dan kinerja (performance) yang
harus dicapai setelah anda mempelajari modul ini adalah anda dapat
melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi Iodo-iodimetri.
Dengan dimilikinya kemampuan kognitif, psikomotor, afektif yang
dijadikan sasaran pada modul ini diharapkan anda mempunyai bekal
minimal dalam melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi Iodo-
iodimetri. Dunia kerja yang akan anda hadapi nanti, tentunya banyak
kaitannya dengan pengerjaan analisis ini. Oleh karena itu kemampuan
melaksanakan analisis secara titrasi Iodo-iodimetri ini merupakan bagian
yang tidak dapat dihindari, sehingga yang diperoleh melalui modul ini
sangatlah penting.

B. Prasyarat
Untuk menguasai secara optimal kemampuan yang dituntut dari modul
Analisis kuantitatif secara titrasi Iodo-iodimetri ini, anda harus menguasai:
(1) Modul penyimpanan pereaksi,
(2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab,
(3) Modul pengambilan dan penanganan sampel,
(4) Modul pembuatan larutan,
(5) Modul keselamatan kerja,
(6) Modul penyimpanan bahan kimia,
(7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan
(8) Modul penyiapan alat analisis.
Kemampuan khusus yang harus anda tekuni dan latih secara intensif dari
modul-modul yang dipersyaratkan tersebut adalah:
(1) Cara pengambilan dan penanganan sampel
(2) Terampil menyiapkan alat analisis
(3) Terampil menggunakan prosedur analisis

1
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan
pembelajaran maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil
belajar, maka pada bagian ini diberikan penduan belajar bagi siswa dan
panduan mengajar bagi guru.

1. Panduan Belajar bagi Siswa


a. Bacalah dengan cepat keseluruhan modul ini (skimming)
b. Buatlah diagram yang merangkum konsep utama yang dibicarakan
dalam modul ini berikut aktivitas yang diminta. Beri kotak segi
empat untuk setiap konsep utama yang dibicarakan. Tiap kotak
diberi nomor urut untuk memudahkan penelusuran isi konsepnya.
c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10 x 10 cm (lebih baik lagi
kertas lipat berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan
nomor dan makna atau isi konsep sesuai yang tercantum dalam
diagram.
d. Pahamkan isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram.
e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep
yang belum anda pahami hingga mendapat kejelasan
f. Jawablah semua soal-soal yang menguji penguasaan konsep,
kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan.
Pelajari kembali apabila penguasaan kurang dari 80%. Ingat! Kunci
jawaban hanya digukan setelah anda mengerjakan soal, dan hanya
digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda.
g. Melalui praktiukm, latihlah setiap langkah eksperimen analisis
secara titrasi Iodo-iodimetri hingga anda terampil melaksanakan
analisis tersebut. Ikuti prosedur kerja, lakukan secara cermat setiap
tahapan pengerjaan.

2. Panduan Mengajar bagi Guru


a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih
dahulu dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat
struktur konsep utama dalam bentuk diagram transparansi
penentuan kadar secara titrasi Iodo-iodimetri.
b. Tugaskan pada siswa untuk membaca modul secara berkelompok.
Diskusikan hal-hal yang belum dipahami, jelaskan dengan
menggunakan media transparan yang telah dipersiapkan.
c. Tugaskan pada siswa untuk menguji penguasaan konsep dengan car
mengerjakan soal-soal yang telah ada dalam modul. Bagi siswa yang
belum mencapai penguasaan minimal 80% diminta untuk
mempelajari kembali secara mandiri di rumahnya.
d. Siapkan panduan praktikum untuk analisis secara titrasi Iodo-
iodimetri
e. Tugaskan tiap kelompok siswa untutk menyiapkan alat dan bahan
kimia untuk keperluan analisis secara titrasi Iodo-iodimetri
f. Demonstrasikan terlebih dahulu teknik pengerjaan titrasi Iodo-
iodimetri hingga analisisnya.
g. Pantau tiap kelompok peserta didik selama praktikum dan rekam
aktivitasnya dengan menggunakan format observasi dan format
sikap.
h. Diskusikan elemahan-kelemahan yang umumnya dilakukan tiap
kelompok. Individu dan temukan cara penyelesaiannya.
i. Evaluasi kemampuan siswa sesuai sasaran yang tercantum dalam
modul ini baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun
sikap. Penilaian aspek pengetahuan dalam menggunakan soal yang
tercantum dalam modul. Penilaian keterampilan dan sikap sebaiknya
dilakukan sejak proses pembelajaran berlangsung, sedangkan
penilaian pengetahuan dilakukan setelah pengkajian modul dalam
pembelajaran selesai.

D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang dicapai setelah menyelesaikan modul ini tertuang
pada tabel sebagai berikut:
Kinerja yang Kondisi/ variabel yang
Kriteria keberhasilan
diharapkan diberikan
Terampil  Konsep dasar analisis a. Unit kompetensi ini
melaksanakan Iodo-iodimetri menjelaskan
analisis volumetri dikuasai minimal 80% pekerjaan analisis
dengan metoda Iodo-  Menunjukkan proses sampel uji secara
iodimetri (P) secara dan hasil kerja rutin yang dapat
cermat dan benar analisis volumetri dilakukan oleh
yang mengacu pada dengan cara Iodo- personal
SOP (A) yang iodimetri laboratorium
dilandasi prinsip menggunakan
indikator spesifik (K) metoda Iodo-
iodimetri
b. Dalam
melaksanakan
prosedur analisis
dan membuat
kesimpulan hasil
analisis harus sesuai
dengan instruksi
kerja, prosedur K3
dan GLP
c. Peralatan yang
digunakan adalah
peralatan umum
laboratorium kimia
analitik
K = Kognitif; P = Psikomotor; A = Afektif
E. Kompetensi
Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini mengacu pada kurikulum SMK sebagai berikut:

Materi Pokok Pemelajaran


Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5 6
Mengaplikasikan  Reaksi redoks Mendeskripsikan
dasar-dasar  Potensial elektroda teori dasar :
analisis titrasi  Reaksi spontan  reaksi redoks
redoks  Titrasi redoks  Pot elektroda
 Indikator redoks  Pengertian reaksi
spontan
 Perubahan
potensial
elektroda
sepanjang titrasi
redoks
 Indikator redoks
Membuat larutan  Peralatan bahan  Peralatan keselamatan kerja  Mendeskripsikan  Dapat membuat  Menggunakan
baku Na2S2O3 disiapkan sesuai IK  Peralatan analisis pembuatan larutan baku peralatan
(Iodometri)  Larutan baku  Instruksi kerja Larutan baku Na2S2O3 O,IN keselamatan kerja
 Na2S2 O3 dibuat  Validasi data Na2S2O3  Menetapkan dg baik dan benar
sesuai IK  Mendeskripsikan Na2S2O3  Menentukan
 Larutan baku penentuan terhadap peralatan analisis
 Na2S2O3 dibakukan konsentrasi larutan baku dg tepat
sesuai IK larutan baku primer KIO3  Menggunakan
 Data dicatat dan Na2S2O3  Menggunakan peralatan nalisis
hasil analisis  Menuliskan fungsi peralatan dg baik tepat dan
 dihitung dalam pereaksi keselamatan cermat
satuan yang sesuai  Mendeskripsikan kerja  Melaksanakan IK
 Pereaksi disimpan IK  Menggunakan sesuai SOP.
dan peralatan  Mendeskripsikan peralatan
dibersihkan sesuai IK peralatan analisis analisis
 Mendeskripsikan
perhitungan

5
Materi Pokok Pemelajaran
Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5 6
Membuat larutan  Peralatan bahan  Peralatan keselamatan kerja  Mendeskripsikan  Dapat  Menggunakan
baku I2 disiapkan sesuai IK  Peralatan analisis pembuatan membuat peralatan
 Larutan baku I2  Instruksi kerja larutan baku I2 larutan baku I2 keselamatan kerja
dibuat sesuai IK  Validasi data  Mendeskripsikan  Menetapkan I2 dg baik dan benar
 Larutan baku I2 penetapan terhadap  Menentukan
dibakukan sesuai IK konsentrasi lrt larutan baku peralatan analisis
 Data dicatat dan baku I2 Na2S2O3 dg tepat
hasil analisis dihitung  Menuliskan fungsi  Menggunakan  Menggunakan
dalam satuan yang pereaksi peralatan peralatan nalisis
sesuai  Mendeskripsikan keselamatan dg baik tepat dan
 Pereaksi di IK kerja cermat
 simpan dan peralatan  Mendeskripsikan  Menggunakan  Melaksanakan IK
dibersihkan sesuai IK peralatan analisis peralatan sesuai SOP.
 Mendeskripsikan analisis
perhitungan
Materi Pokok Pemelajaran
Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5 6
Menentukan kadar  Peralatan dan bahan  Peralatan keselamatan kerja  Menuliskan reaksi  Melaksanakan  Menggunakan
Cu2+ dalam disiapkan sesuai IK Peralatan analisis  Menuliskan fungsi analisis secara peralatan
CuSO4.5H2O  Sampel CuSO4.5H2O  Pengidentifikasian sampel pereaksi Iodometri pd keselamatan kerja
(Iodometri) disiapkan sesuai IK  Penyiapan sampel  Mendeskripsikan penentuan Cu2+ dg baik dan benar
 Dilakukan titrasi  Teknik titrasi IK  Menggunakan  Menentukan
penentuan kadar Cu2+  Instruksi kerja  Mendeskripsikan peralatan peralatan analisis
sesuai IK  Validasi data peralatan analisis keselamatan dg tepat
 Data dicatat dan  Menuliskan kerja  Menggunakan
hasil analisis dihitung perhitungan  Menggunakan peralatan nalisis
dlm satuan yg sesuai peralatan dg baik tepat dan
 Pereaksi disimpan analisis cermat
dan peralatan  Melaksanakan IK
dibersihkan sesuai IK sesuai SOP.
Materi Pokok Pemelajaran
Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5 6
Menentukan kadar  Peralatan dan bahan  Peralatan keselamatan kerja  Menuliskan reaksi  Melaksanakan  Menggunakan
Cl2 - bebas dalam disiapkan sesuai IK Peralatan analisis  Menuliskan analisis secara peralatan
kaporit  Sampel Cl2 –bebas,  Pengidentifikasian sampel fungsi pereaksi Iodometri pd keselamatan kerja
(Iodometri) disiapkan sesuai IK  Penyiapan sampel  Mendeskripsikan penentuan Cl2 dg baik dan benar
 Dilakukan titrasi  Teknik titrasi IK bebas  Menentukan
penentuan kadar Cl2  Instruksi kerja  Mendeskripsikan  Menggunakan peralatan analisis
bebas sesuai IK  Validasi data peralatan analisis peralatan dg tepat
 Data dicatat dan  Menuliskan keselamatan  Menggunakan
hasil analisis perhitungan kerja peralatan nalisis
dihitung dlm satuan  Menggunakan dg baik tepat dan
yg sesuai peralatan cermat
 Pereaksi disimpan analisis  Melaksanakan IK
dan peralatan sesuai SOP.
dibersihkan sesuai IK
Materi Pokok Pemelajaran
Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1 2 3 4 5 6
Menentukan kadar  Peralatan dan bahan  Peralatan keselamatan kerja  Menuliskan reaksi  Melaksanakan  Menggunakan
vitamin C dalam disiapkan sesuai IK Peralatan analisis  Menuliskan fungsi analisis secara peralatan
sampel vitamin C  Sampel vitamin C  Pengidentifikasian sampel pereaksi Iodometri pd keselamatan kerja
(Iodimetri) disiapkan sesuai IK  Penyiapan sampel  Mendeskripsikan penentuan % dg baik dan benar
 Dilakukan titrasi  Teknik titrasi IK vit.C  Menentukan
penentuan kadar  Instruksi kerja  Mendeskripsikan  Menggunakan peralatan analisis
vitamin C sesuai  Validasi data peralatan analisis peralatan dg tepat
IK  Menuliskan keselamatan  Menggunakan
 Data dicatat dan perhitungan kerja peralatan nalisis
hasil analisis dihitung  Menggunakan dg baik tepat dan
dl satuan yg sesuai peralatan cermat
 Pereaksi disimpan analisis  Melaksanakan IK
dan peralatan sesuai SOP.
dibersihkan sesuai IK
F. Cek Kemampuan
Lembar ini merupakan lembar kemampuan anda terhadap isi materi
yang akan dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang
sebagai alat evaluasi diri, oleh karena itu harus diisi dengan sejujurnya dan
apabila sebagian besar pertanyaan sudah anda kuasai, maka anda dapat
mengajukan ujian tulis atau praktikum pada guru.
Berikan tanda centang (√) pada tingkat penguasaan sesuai dengan
kemampuan anda:
Tingkat penguasaan
No. Aspek yang harus dikuasai
Baik Sedang Kurang
Pemahaman anda tentang makna
1
analisa secara Iodo-iodimetri
Pemahaman anda tentang klasifikasi
2
titrasi Iodo-iodimetri
Pemahaman anda tentang indikator
3
yang digunakan
Pemahaman anda tentang Titik Akhir
4
(TA) dan Titik Ekivalen (TE)
5 Pemahaman anda tentang pemilihan
alat yang sesuai
Pemahaman anda tentang pemilihan
6
pelarut yang digunakan
Pemahaman anda tentang zat yang
7 bertindak sebagai oksidator dan
reduktor pada titrasi Iodo/Iodimetri
Pemahaman anda tentang larutan baku
8 primer yang dapat digunakan pada
titrasi Iodo/Iodimetri
Keterampilan anda pada pembuatan
9
larutan Iodium
Keterampilan anda dalam penentuan
10
[Na2S2O3]
Keterampilan anda dalam penentuan %
11
Cu2+
Keterampilan anda dalam penentuan %
12
Cl2-bebas dalam kaporit
13 Keterampilan anda dalam penentuan [I2]
Keterampilan anda dalam penentuan %
14
Vitamin C
Keterampilan anda dalam menafsirkan
15
hasil analisis
Keterampilan anda dalam melaporkan
16
hasil analisis secara tertulis
Keterampilan anda dalam melaporkan
17
hasil analisis secara lisan
Catatan:
Baik = Jika anda menguasai > 80% materi
Sedang = Jika anda menguasai 60% - 80% materi
Kurang = Jika anda menguasai < 60% materi

11
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan
menggunakan modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat
dimodifikasi sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi : Melaksanakan analisis dengan metode Iodo-iodimetri
Sub kompetensi :
- Menyiapkan sampel
- Melakukan prosedur analisis
- Melaporkan hasil pengujian
Tanda
Tempat Perubahan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu tangan
Belajar dan alasan
guru
KBM-1
Diskusi tentang:
- Konsep dasar Iodo-
iodimetri
- Klasifikasi titrasi iodo-
iodimetri
- Titik Akhir
- Indikator spesifik

KBM-2
Diskusi & Latihan
tentang:
- Teknik pengerjaan
iodo-iodimetri
- Praktikum penetapan
[Na2S2O3]
- Penetapan % Cu2+
metoda Haen
- Penetapan % Cu2+
metoda Bruhns
- Praktikum penetapan
[I2]
- Penetapan % Cl2 bebas
- Penetapan % vitamin
C
B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Kognitif
Siswa diharapkan dapat:
 Mendeskripsikan pengelompokan Iodo-iodimetri
 Mendeskripsikan indikator yang digunakan dalam titrasi Iodo-
iodimetri
 Mendeskripsikan teknik analisis Iodo-iodimetri
 Menghitung kadar zat yang diukur
Sikap
Siswa diharapkan dapat:
 Menerapkan teknik pengukuran analisis Iodo-iodimetri sesuai SOP
 Menghitung kadar zat yang diukur dengan tepat dan teliti
Keterampilan
Siswa diharapkan dapat:
 Menerapkan prinsip-prinsip titrasi Iodo-iodimetri
 Memilih jenis titrasi Iodo-iodimetri
 Melakukan pemilihan pelarut yang sesuai
 Memilih indikator yang tepat
 Menerapkan teknik analisis Iodo-iodimetri
 Menghitung kadar zat yang diukur

b. Uraian Materi
Iodimetri dan Iodometri adalah metode penentuan kuantitatif yang
dasar penentuannya adalah jumlah I2, yang bereaksi dengan cuplikan
atau terbentuk oleh cuplikan kalau direaksikan dengan ion I-.
Jadi dasar reaksi yang digunakan pada Iodimetri dan iodometri adalah:
1
I2 + 2e- 2I-
2
Pada Iodimetri, dasar penentuan jumlah/ kadar ion atau unsur
tertentu dalam cuplikan adalah jumlah I2 yang dapat direduksinya. Jadi
pada iodimetri, larutan bakunya adalah larutan I2.
Kesetimbangan reaksi tersebut diatas dapat berjalan baik ke kanan
maupun ke kiri. Pada reaksi 1 I 2 bekerja/ bertindak sebagai oksidator,
sedangkan pada reaksi 2 I2 bertindak sebagai reduktor.
Pada reaksi 1 zat yang akan dititrasi mempunyai potensial reduksi
yang lebih rendah dari pada reaksi 2. Bisa juga dikatakan bahwa zat-zat
oksidator yang lebih lemah dioksidasi oleh iodium, sedangkan zat-zat
oksidator yang lebih kuat membebaskan iodium dari iodida-iodida.
Contoh dari reaksi-reaksi dimana iodium bekerja sebagai oksidator:
1. oksidasi dari tiosulfat
2S O 2- + I S O 2- + 2I-
2 3 2 4 6
2. oksidasi dari sulfit
SO32- + I2 + H2O SO42- + 2H+ + 2I-
3. oksidasi dari arsen trioksida
As2O3 + 2I2 2H3AsO4 + 4H+ + 4I-
Contoh reaksi-reaksi dimana iodida dioksidadi menjadi I 2
1. oksidasi oleh peroksida
2I- + H2O2 + 2H+ I2 + 2H2O
2. oksidasi oleh permanganat+
10I- + 2MnO - + 16H 5I + 2Mn2+ + 8H O
4 2 2
3. oksidasi oleh- iodat
I- + 5IO + 6H+ 3I + 3H O
3 2 2

I2 atau iodium adalah zat padat yang sangat mudah menguap, agak
sukar larut dalam air. I2 ternyata jauh lebih mudah larut dalam larutan
KI dan ini disebabkan oleh terjadinya reaksi:
I2 + I- I3-
Karena itu larutan baku I2 dibuat dengan melarutkan I2 dalam
larutan KI. Sebagai pengoksid larutan I 2 yang sebenarnya adalah larutan
I3- akan mengalami reaksi reduksi :
I3- + 2e- 3I-
Reaksi ini dapat dianggap sebagai reaksi reduksi I 2 tapi dalam
larutan I-.
I2 + I- + 2e- 2I- + I-
Karena itu reaksi reduksi larutan I 2 dalam KI tetap ditulis, agar
lebih sederhana, sebagai reaksi reduksi terhadap I2 saja:
I2 + 2e- 2I-
Meskipun demikian masih ada satu hal yang perlu diperhaikan,
yaitu tentang harga Eo atau potensial elektroda standarnya. Menurut
tabel, untuk reaksi:
I2 + 2e- 2I- harga Eo nya = 0,5345 volt
Menurut penelitian harga Eo untuk reaksi reduksi terhadap larutan
I2 dalam KI = 0,5355 volt.
Jadi pada iodimetri, secara teoritis, ion-ion yang dapat ditentukan
kadarnya adalah ion bentuk tereduksi yang mempunyai potensial
elektroda yang agak jauh lebih kecil dari 0,5355 volt. Ion-ion dengan
harga Eo yang lebih kecil adalah ion Fe(CN) 4-6, Cu2+, Sn2+, Ti3+ dan lain-
lain.
Pada iodometri, dasar penentuan jumlah atau kadar sesuatu ion
adalah jumlah I2 yang terbentuk kalau ion iodida I- yang sengaja
itambah teroksidasi menjadi I2. titrasi yang dilakukan pada iodometri
bertujuan hanya untuk menentukan jumlah I2 ini.
Jadi pada iodometri:
a. Ion yang dapat ditentukan jumlah atau kadarnya adalah ion yang
bersifat sebagai pengoksid dalam pengertian ion yang berbentuk
teroksidasi yang harga potensial standarnya lebih besar dari 0,5355
volt
b. Larutan bakunya pasti bukan larutan I2. Larutan baku sekunder yang
digunakan pada iodometri adalah larutan natrium tiosulfat, Na2S2O3.

Indikator
Baik pada iodimetri maupun iodometri, titrasinya selalu berkaitan
dengan I2. meskipun warna I2 (bentuk teroksidasi) berbeda dengan warna
I- (bentuk tereduksi), secara teoritis untuk titrasi ini tidak memerlukan
indikator, tapi karena warnanya, dalam keadaan encer, sangat “lemah’,
maka pada titrasi ini diperlukan indikator. Indikator yang digunakan
adalah larutan kanji (amilum). Kanji atau amilum dengan I 2 akan bereaksi
dan reaksinya adalah reaksi yang dapat balik :
I2 + amilum kompleks iod-amilum
Kompleks iod-amilum ini adalah senyawa yang agak sukar larut dalam air
sehingga kalau pada reaksi ini I2 tinggi, kesetimbangan akan terletak jauh
di sebelah kanan, kompleks iod-amilum yang terbentuk banyak, akan
terjadi endapan. Akibatnya kalau pada titrasi I2 “hilang” karena
tereduksi, kesetimbangannya tidak segera kembali bergeser ke arah kiri,
warna kompleks iod-amilum agak sukar hilang.

Pemakaian larutan indikator ini:


1) Pada iodimetri
Karena setiap saat sepanjang titrasi I2 dalam larutan reaksi kecil
bahkan sebelum TE dicapai praktis = 0, maka larutan indikator dapat
ditambahkan dari sejak awal titrasi artinya larutan indikator
ditambahkan sebelum titrasinya dimulai.
2) Pada iodometri
Pada iodometri, karena I2 di awal titrasi sangat besar, amaka larutan
indikator tidak dapat ditambahkan di awal titrasi. Larutan indikator
ditambahkan pada saat-saat menjelang TE dicapai, yaitu pada saat I2
cukup kecil.

c. Rangkuman
Prosedur pengerjaan analisis kuantitatif metode Iodo-iodimetri:
1. Penyiapan sampel
2. Penyiapan larutan pereaksi
3. Perlakuan terhadap sampel
4. Proses titrasi
5. Perhitungan berdasarkan data analisis
6. Melaporkan hasil praktikum

d. Tugas
1. Pelajari pedoman ekperimen dengan teliti
2. Siapkan peralatan dan bahan untuk keperluan eksperimen
3. Jawab semua pertanyaan yang terdapat dalam panduan
eksperimen
4. Siapkan semua bahan untuk mempresentasikan hasil eksperimen
5. Buat laporan tertulis tentang eksperimen yang dilakukan

e. Tes Formatif 1
Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan cara pembuatan dan penyimpanan larutan I2 yang sangat
peka terhadap cahaya matahari!
2. Apa yang dimaksud dengan :
a) Iodimetri
b) Iodometri
3. Apa perbedaan dari Iodimetri dan Iodometri ?
4. Apa sebab penambahan ind.amylum pada Iodimetri pada awal
titrasi, sedangkan pada iodometri pada akhir titrasi ?
5. Sebutkan 2 faktor yang menyebabkan kesalahan pada titrasi Iodi
dan Iodometri ! Jelaskan !

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1


1. Membuat larutan I2 adalah dengan cara melarutkan sejumlah
tertentu I2 dalam larutan Kalium Iodida, KI + 20%, sebelum
diencerkan dengan aqua dm.
2. Iodimetri : metode titrasi yang menggunakan penitrasi Iodium
Iodometri : metode titrasi yang menghasilkan I2, lalu dititrasi
dengan larutan tiosulfit (Na2S2O3).
3. Perbedaan Iodimetri dan Iodometri
1
I2 + 2e- 2I-
2
a) Pada Iodimetri (1) : Iodium bekerja sebagai oksidator
b) Pada Iodometri (2) : Iodida bekerja sebagai reduktor
4. Iodium berikatan dengan amylun  Iodamylum (warna biru)
a) Pada Iodometri telah ada Iodium yang dengan amylum
membentuk kompleks Iod-amylum yang berwarna biru.
Warna biru ini akan hilang, seiring dengan habisnya Iodium
yang terbentuk tersebut telah berikatan dengan Na2S2O3
 (TA titrasi)
b) Pada Iodimetri, mula-mula belum ada Iodium ketika
dititrasi dengan larutan iodium, maka zat bereaksi dengan
Iodium, dan berlebih, Iodium dapat diketahui terbentuknya
warna biru dari kompleks Iod-amylum  (TA titrasi)
5. Dua faktor penyebab kesalahan pada Iodi dan Iodometri
a) Oksidasi dari Iodida dalam keadaan asam oleh O2 dari udara

4 I- + O2 + 4 H+  I2 + 2 H2 O

Oksidasi ini berjalan lambat dalam keadaan netral, tetapi


apabila keadaan asam bertambah, maka akan lebih cepat.
Sinar matahari pun dapat mempercepat reaksi itu, oleh karena
itu ion-ion Iodida yang diasamkan/tidak diasamkan harus segera
dititrasi.

b) Kecepatan menguap dari Iodium


Agar penguapan larut Iodium tidak begitu besar, maka larutan
itu harus dibubuhi KI hingga berlebih (Konsentrasi I- minimal 4
%), dimana Iodida yang ditambahkan itu mengikat molekul-
molekul Iodium menjadi ion triiodida

I2 + I- I3 –

Karena reaksi ini bolak balik maka suatu larutan tri iodida pada
reaksi-reaksi kimia bereaksi sebagai Iodium murni.
g. Lembar Kerja
Peralatan yang dibutuhkan:
 Neraca analitik
 Botol timbang
 Batang pengaduk
 Labu ukur 250 mL
 Pipet seukuran 25 mL
 Labu Erlenmeyer 250 mL + tutup
 Buret cokelat 50 mL
 Botol semprot
 Shacker
 Lumpang dan alu
 Gelas ukur 10 mL
 Gelas ukur 25 mL

Prosedur Analisis:

1. Pembuatan Larutan Na2S2O3 + 0,1 N


• Timbang 25 g Na2S2O3.5H2O
• Larutkan dan encerkan dengan air bebas O2 sampai dengan
volume 1 L
• Tambahkan 0,1 g Na2CO3
• Biarkan selama 1 hari
• Saring dengan kertas saring
• Tetapkan konsentrasinya

2. Penetapan [Na2S2O3]
• Timbang 1,25 g K2Cr2O7 yang kering dan murni
• Larutkan dan encerkan dalam labu ukur 250 mL
• Pipet 25,00 mL masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL
bertutup asah
• Tambahkan 1 g KI bebas iodat,
• Tambahkan pula 25 mL HCl 2N
• Titrasi s.d. hampir TA
• Tambahkan 5 mL amylum
• Lanjutkan titrasi s.d. TA (biru tepat menghilang)
• Lakukan titrasi hingga diperoleh volume konstan
• Hitung [Na2S2O3]

3. Penentuan % Cu2+ Metoda Haen


• Timbang 5 gram contoh Cu2+
• Larutkan, bilasi dan encerkan dalam labu ukur 250 mL
• Pipet 25 mL dan masukkan ke dalam Labu erlenmeyer bertutup
• Tambahkan 5 mL H2SO4 4N
• Tambahkan 1 gram KI bebas iodat
• Tutup rapat labu dan kocok
• Titrasi I2 yang dibebaskan dengan larutan Na2S2O3 standar
• Tambahkan amylum jika hampir TA
• Lanjutkan titrasi s.d. TA (biru tepat menghilang)
• Lakukan titrasi hingga diperoleh volume konstan
• Baca volume pemakaian
• Hitung % Cu2+ dalam contoh!

4. Penentuan % Cu2+ Metoda Bruhns


• Timbang 5 gram contoh Cu2+
• Larutkan, bilasi dan encerkan dalam labu ukur 250 mL
• Pipet 25,00 mL dan masukkan ke dalam Labu erlenmeyer
bertutup asah
• Tambahkan 5 mL H2SO4 4N
• Tambahkan 0,2 gram KI bebas iodat
• Tambahkan 5 mL KSCN 10%
• Tutup rapat labu dan kocok
• Titrasi I2 yang dibebaskan dengan larutan Na2S2O3 standar
• Tambahkan amylum jika hampir TA
• Lanjutkan titrasi s.d. TA (biru tepat menghilang)
• Lakukan titrasi hingga diperoleh volume konstan
• Baca volume pemakaian
• Hitung % Cu2+ dalam contoh!

5. Penetapan % Cl2
• Timbang + 1,5 g contoh kaporit
• Pirik sampai menjadi pasta
• Larutkan, bilas dan encerkan dengan aqua DM dalam labu ukur
250 mL
• Tambahkan eter jika terdapat banyak gelembung busa
• Pipet 25,00 mL larutan sampel dan masukkan ke dalam labu
Erlenmeyer bertutup asah
• Tambahkan 1,5 g KI
• Tambahkan 5 mL H2SO4 4N
• Tutup rapat labu dan kocok
• Titrasi I2 yang dibebaskan dengan larutan Na2S2O3 standar
• Tambahkan amylum jika hampir TA
• Lanjutkan titrasi s.d. TA (biru tepat menghilang)
• Baca volume pemakaian
• Hitung % Cl2 dalam contohl!

6. Penetapan [I2]
• Pipet 25,00 mL larutan Na2S2O3 standar
• Masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 mL bertutup asah
• Tambahkan 5 mL amylum
• Titrasi dengan I2 yang akan ditetapkan konsentrasinya s.d TA
(biru jelas)
• Baca volum pemakaian
• Hitung [I2]
7. Penentuan % Vitamin C
• Timbang 20 tablet vitamin C dan rata-ratakan berat per-
tabletnya
• Gerus hingga halus
• Timbang sejumlah sampel vitamin C yang setara dengan 250-300
mg vitamin C
• Masukkan ke dalam labu Erlenmeyer bertutup asah
• Tambahkan 25 mL aqua DM
• Tambahkan 2 mL amylum 1%
• Titrasi dengan larutan iodium standar s.d. TA biru jelas
• Baca volume pemakaian
• Hitung % Vit. C dalam contoh !

II. EVALUASI

III. PENUTUP

Sertifikat kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi Iodimetri


dan Iodometri, akan diberikan kepada peserta didik setelah semua komponen
evaluasi dilaksanakan dan mencapai kriteria yang ditetapkan. Bagi peserta didik
yang belum mampu mencapai kriteria yang ditetapkan wajib melaksanakan
remidial.

Komponen yang dimuat dalam sertifikat meliputi aspek sikap (efektif),


pengetahuan (Kognitif) serta keterampilan (skill) yang didapat peserta didik selama
mengikuti pelajaran.

Sertifikat ini digunakan sebagai bukti untuk melanjutkan pada tingkat kompetensi
dan modul berikutnya

DAFTAR PUSTAKA
 Vogel, Arthur I. Inorganic Quantitative Analysis.
 Tim Teaching Kimia Analitik.Job sheet Kimia Analitik, dengan no.
dokumen JS.KA.ANA.U.013.A.5.01 s.d.
JS.KA.ANA.U.013.A.5.08. SMK Negeri 13 Bandung.

Anda mungkin juga menyukai