Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kita
semua, Nabi Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul “Observasi Manajemen Keuangan di Mts Al


Firdaus Panti” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan.

Makalah ini terdiri dari 4 bab, Bab I mengenai pendahuluan yang di


dalamnya dijelaskan mengenai latar belakang masalah, batasan dan rumusan
masalah, dan tujuan penelitian. Bab II kajian teori, Bab III pembahasan dan
analisis hasil observasi dan bab yang terakhir yakni bab IV mengenai kesimpulan
dan saran.

Kami menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak untuk penelitian kedepannya. Kami berharap, makalah ini dapat berguna
khususnya bagi kami, dan umumnya bagi semua insan pendidikan.

Jember, 05 September 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR ................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen .......................................................................................... 5
B. Keuangan ............................................................................................. 6
C. Manajemen Keuangan ......................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Profil Sekolah ...................................................................................... 11


B. Struktur Organisasi .............................................................................. 12
C. Sumber-SumberKeuangan Sekolah ..................................................... 13
D. Pos-Pos Pengeluaran Sekolah............................................................... 13
E. Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah................................................ 13
F. Proses Perencanaan Keuangan Sekolah................................................ 14
G. Proses Penanggungjawaban Keuangan Sekolah................................... 14
H. Komponen Anggaran BOS................................................................... 14
I. Prosedur Penyusunan Anggaran BOS.................................................. 15
J. Anggaran BOS...................................................................................... 15
K. RAPBS.................................................................................................. 15
L. Komponen RAPBS............................................................................... 15
M. Prosedur Penyusunan RAPBS.............................................................. 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau


lembaga dalam membantu individu atau kelompok orang untuk mencapai
tujuan pendidikan. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
keberhasilan tujuan pendidikan adalah aspek keuangan. Masalah
pendidikan tidak tidak dipungkiri selalu berhadapan dengan masalah
keterbatasan dana yang berakibat secara langsung terhadap pengembangan
sekolah. Kegiatan manajemen keuangan sekolah juga tidak dapat terlepas
dari kendala atau hambatan yang dialami selama proses pendidikan
berlangsung di sekolah, baik kendala yang disebabkan oleh internal
maupun eksternal sekolah.

Manajemen keuangan merupakan potensi yang sangat menentukan


dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen
pendidikan. Manajemen keuangan merupakan bagian dari kegiatan
pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut kemampuan
sekolah untuk merencanakan, mengelola, mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan keuangan sekolah secara efektif dan transparan
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Manajemen keuangan meliputi pembiayaan merupakan salah satu


sumber dana yang secara langsung menunjang efektifitas dan efesiensi
pengelolaan pendidikan. Kemampuan sekolah untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana secara transparan terhadap masyarakat dan pemerintah
untuk membuktikan bahwa sekolah tersebut layak dinyatakan sebagai
sekolah yang berkualitas.Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas,
maka perlu adanya pengelolaan dana secara menyeluruh dan profesional
terhadap sumber daya yang ada dalam pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Keuangan Sekolah?
2. Bagaimana tujuan dari Manajemen Keuangan Sekolah?
3. Apa saja prinsip-prinsip dari Manajemen Keuangan Sekolah?

C. Tujuan Penelitian

3
1. Untuk menjelaskan tentang pengertian dari Manajemen Keuangan
Sekolah.
2. Untuk menjelaskan tentang tujuan-tujuan dari Manajemen Keuangan
Sekolah.
3. Untuk menjelaskan tentang prinsip-prinsip dari Manajemen Keuangan
Sekolah.

BAB II

4
KAJIAN TEORI

A. MANAJEMEN KEUANGAN
Pengertian manajemen adalah proses pengelolaan sumber daya
yang dimiliki oleh sekolah atau lembaga pendidikan yang diantaranya
meliputi manusia, uang, metode, materiil, mesin dan pemasaran yang
dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses (Rohiat,2010).
Pengelolaan yang dilakukan harus melalui suatu proses dan dikelola
berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi dari manajemen itu sendiri.
Sedangkan keuangan adalah ilmu atau seni untuk mempelajari
bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi,
dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga
menghitung resiko dalam menjalankan suatu proyek.
Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif
dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan
yang baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena
setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu
perlu manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian,pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen
keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,
pemanfaatan dana (Lipham, 1985; Keith, 1991), pelaporan, pemeriksaan dan
pertanggungjawaban. Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian
aktivitas terdiri dari perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan
pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program, pengesahan dan
penggunaan anggaran sekolah. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan ,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan (Depdiknas Ditjen
Dikdasmen, 2000). Dengan demikian manajemen keuangan sekolah merupakan
rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan
sekolah.

5
B. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan


kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya,
dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai
pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan
manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas
kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan
bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-
jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.

C. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah


prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa
pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas
juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing
prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

1. Transparansi

Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang


manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan.
Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan
berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian

6
penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan
dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan
seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat
menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat,
orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai.
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua
warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan
dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di
ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang
membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang
tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari
orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan
informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.

2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk
mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam
manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang
berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung
jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat
dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para
penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan
berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar

7
kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling
menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat
dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat
.
3. Efektivitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah


ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi,
karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi
sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi
lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”.
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam
rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif
outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

4. Efisiensi

Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan.


Efficiency ”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004).
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran(out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi
tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua
hal:

a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga


dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.

8
Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu,
tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan dapat dilihat pada Gambar 2.1
berikut ini:

Banyak menggunakan
waktu, tenaga, dan
biaya A

Penggunaan
waktu, tenaga,
dan biaya lebih B D
sedikit
Hasil
Paling sedikit Tertentu
menggunakan C
waktu, tenaga,
dan biaya

Gambar 2.1 Hubungan Penggunaan Waktu, Tenaga, Biaya dan Hasil yang
Diharapkan

Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan daya C dan hasil D yang


paling efisien, sedangkan penggunaan daya A dan hasil D menunjukkan
paling tidak efisien.

b. Dilihat dari segi hasil


Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu,
tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik
kuantitas maupun kualitasnya. Ragam efisiensi tersebut dapat dilihat dari
Gambar 2.2 berikut ini
Hasil sedang

B
Hasil terkecil

Penggunaan waktu, biaya, dan tenaga tertentu


A C

D Hasil besar

9
Gambar 2.2 Hubungan Penggunaan Waktu, Tenaga, Biaya tertentu dan
Ragam Hasil yang Diperoleh

Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan


hasil B paling tidak efisien. Sedangkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A
dan hasil D paling efisien.

Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan


terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung
jawab.

10
BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. PROFIL SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
Nama : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Bondowoso
NSS : 21 135 11 08 001
Alamat : Traktakan-Wonosari-Bondowoso
Kelurahan : Traktakan
Kecamatan : Wonosari
Kab/Kota : Bondowoso
Propinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 68282
Status Sekolah : Negeri
Tahun Berdiri : 1970
Jumlah Guru dan Staf : 37
Jumlah Siswa : 338
Luas Tanah/Bangunan :
Telpon/Fax : (0332) 422153
2. Visi : “BERILMU DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”
3. Misi
a. Menumbuhkan semangat untuk menguasai ilmu agama
dan ilmu pengetahuan umum pada siswa yang
berlandaskan iman dan taqwa
b. Mengembangkan pola pikir yang
cerdas,kritis,kreatif,demokratis dan islami
c. Mengembangkan kreatifitas guru dan siswa sesuai
dengan potensi yang dimiliki secara professional
d. Mewujudkan lingkungan madrasah yang ramah,
nyaman, indah, rindang dan kondusif untuk belajar
e. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat

11
f. menumbuhkan penghayatan nilai-nilai agama islam
untuk membentuk siswa yang berakhlakul karimah
g. menumbuhkan budi pekerti yang luhur
h. menumbuhkan sikap berbakti pada orang tua dan guru
i. menumbuhkan sikap bakti pada agama,nusa dan bangsa
j. menumbuhkan rasa saling toleransi dan saling
menghormati
B. STRUKTUR ORGANISASI

Komite

KEPALA PERPUS OSM

KOORDINA KOORDINATOR
TOR EKSKUL
MGMP KEPALA
LABORATORIUM,

BK/BP
12
PENDIDIK WALI KELAS
WALI KELAS
C. SUMBER-SUMBER KEUANGAN SEKOLAH
 Sumber keuangan MTsN 1 Bondowoso berasal dari DIPA yang terdiri dari
:
1. 472.129 BOS MTs Rp 1000.000/siswa
2. 2.133.994 Tunjangan Profesi Guru
3. 2.135.994 Gaji dan Tunjangan
4. 2.135.994 Keperluan Perkantoran

D. POS-POS PENGELUARAN KEUANGAN SEKOLAH


 Pos-pos pengeluaran di MTsN 1 Bondowoso dikeluarkan berdasarkan
kegiatan yang terdapat di sekolah baik itu yang sifatnya kurikulum,
pengembangan kompetensi sekolah maupun ekstrakurikuler dan kegiatan
yang berinteraksi dengan sekolah baik itu tingkat kabupaten, provinsi
maupun nasional.
1. Tunjangan profesi guru diperuntukkan untuk guru-guru PNS yang
sudah sertifikasi atau mempunyai sertifikat pendidik.
2. Gaji dan tunjangan diberikan kepada semua pegawai PNS yang berada
di lingkungan MTsN 1 Bondowoso, berikut dengan tunjangannya ,
baik itu tunjangan kinerja maupun tunjangan lainnya yang melekat
pada gaji.
3. Keperluan perkantoran di peruntukkan bagi keperluan ATK kantor dan
honorarium pengelola keuangan dan honorarium satpam.

E. PROSES PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH


 Proses pengelolaan dana keuangan di MTsN 1 Bondowoso dilakukan
melalui KPPN Bondowoso dengan terlebih dahulu menerbitkan DRPP
(khusus untuk BOS), dan menerbitkan SPP (Surat Permintaan
Pembayaran) serta SPM ( Surat Perintah Membayar ) yang dibuat oleh
operator sekolah dan ditanda tangani oleh PPK ( Pejabat Pembuat
Komitmen ) dan PP-SPM ( Pejabat Penandatangan- SPM) yang diajukan
ke KPPN, setelah itu KPPN menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan

13
Dana) dan dana akan dikeluarkan melalui bank yang telah disetujui
sebelumnya.

F. PROSES PERENCANAAN KEUANGAN SEKOLAH


 Proses perencanaan keuangan di MTsN 1 Bondowoso yaitu dengan
mengadakan rapat dewan sekolah dan dibuatkan TOR dan RAB untuk
diajukan ke aplikasi RKAKL keuangan.

G. PROSES PENANGGUNGJAWABAN KEUANGAN SEKOLAH


 Proses penanggungjawaban keuangan di sekolah ini, yaitu pengeluaran
uang dilaporkan setiap bulan sekali dan per semester, kemudian dikelola
sesuai dengan pos-pos yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan.
Bentuk pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat dibuktikan dengan
berbagai kuitansi yang mendukung setiap transaksi yang dilakukan. Proses
pertanggungjawanban keuangan sekolah dilakukan oleh bendahara
pengeluaran yang ada di MTsN 1 Bondowoso yang disampaikan ke
KPPN. Dan laporan ini dilakukan setiap bulan sekali dan per semester.

H. KOMPONEN ANGGARAN BOS


 Komponen anggaran BOS di MTsN 1 Bondowoso terdiri dari :
a. Pengembangan Kompetensi Lulusan
b. Pengembangan Kurikulum (Workshop Pengembangan Kurikulum)
c. Pengembangan Proses Pembelajaran
d. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah
f. Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah
g. Pengembangan Kesiswaan
h. Pengembangan Standar Penilaian

14
I. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN BOS
 BOS disusun dari RKM (Rencana Kegiatan Madrasah) dilanjutkan
kepenyusunan RAB (Rencana Anggaran Belanja) lalu ke aplikasi RKAKL
dan disetujui oleh Menteri Keuangan baru akan di terbitkan DIPA.

J. ANGGARAN BOS
 Data anggaran BOS di MTsN 1 Bondowoso sebesar Rp 1.000.000,- per
siswa tiap tahunnya.

K. RAPBS (RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN dan BELANJA


SEKOLAH)
 RAPBS merupakan plafon pendanaan yang dibutuhkan dan harus
disediakan serta direncanakan ketika dana tersebut didapatkan. RAPBS
inilah yang menjadi dasar pengelolaan manajemen sekolah. Segala hal
yang dilakukan oleh sekolah harus tercover di RAPBS tersebut. Jika tidak,
maka kegiatan tersebut harus diprogramkan di tahun berikutnya. RAPBS
ini disusun melalui rapat intern antara pihak sekolah dan komite madrasah.

L. KOMPONEN RAPBS
 Komponen yang terdapat dalam RAPBS terdiri dari 8 standar pendidikan,
yaitu : standar isi, standar proses, standar pengeolaan, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan,
standar sarana prasarana, dan standar penilaian.

M. PROSEDUR PENYUSUNAN RAPBS


1. Kepala Sekolah menganalisis kebutuhan sekolah dengan
memperhatikan skala prioritas yang dibutuhkan sekolah dan
menganalisis RAPBS tahun lalu. Jika Kepala Sekolah tidak membuat
RAPBS maka akan dipertimbangkan dari RAPBS tahun lalu.
2. Kepala sekolah melalui musyawarah aparat sekolah menyusun RAPBS
yang akan dikaji secara mendalam.

15
3. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah,
selanjutnya Ketua Komite dan pengurus lainnya melakukan verifikasi
dan penilaian terhadap RAPBS yang diajukan.
4. Setelah diverifikasi dan diberikan penilaian oleh Ketua Komite dan
pengurus, selanjutnya RAPBS dibawa ke rapat pengurus komite.
5. Setelah disahkan dan ditetapkan, RAPBS ini dipaparkan di depan
orang tua murid. Jika ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan
penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program kerja dan RAPBS
dianggap sah dan dapat dijalankan.

16
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Di sekolah yang telah kami pilih untuk tempat observasi yaitu
MTsN 1 Bondowoso, sudah memiliki sumber dana dari pemerintah pusat
dan daerah. Pos-pos pengeluaran sudah terarahkan sesuai dengan
kebutuhan sekolah. Pengelolaannya juga sudah sesuai dengan program
kerja yang sudah ada karena realisasinya tidak melebihi target yang telah
ditetapkan kepala sekolah sebagai penanggung jawab, bendahara sekolah,
komite sekolah, dan beberapa wali murid atau masyarakat sekitar sekolah
yang tergabung dalam komite sekolah. Pengeluaran keuangan sekolah juga
selalu dicatat secara baik dan rinci oleh bendahara sekolah dan
memberikan laporan pada dinas terkait setiap bulan sekali dan setiap
semester. Semua bentuk penanggung jawaban batas keluar masuknya
keuangan di MTsN 1 Bondowoso dibuat oleh bendahara sekolah dan
diketahui oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab.
B. Saran
Saran kami untuk MTsN 1 Bondowoso dalam hal manajemen
keuangan, tetap mengikuti prosedur-prosedur yang telah diberikan oleh
dinas terkait, serta tetap mempertahankan pelaporan keuangan yang
transparan dan akurat yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

17
DOKUMENTASI

18
19
Daftar pustaka
Saefullah . 2018. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta : Pustaka
Setia
Pidarta , Made. 2008 . Manajemen Pendidikan Indonesia , Jogjakarta :
Rineka Cipta
Suryosubroto, 2010 . Manajemen Pendidikan Di Sekolah , Jogjakarta :
Rineka Cipta
Hikmat, 2009. Manajemen Pendidikan ,Jakarta : Pusaka Setia
Tilaar ,2006 . Manajemen Pendidikan Nasional , Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/index

20

Anda mungkin juga menyukai