Anda di halaman 1dari 17

BAHAN AJAR

KD 3.9 Menjelaskan teori, prinsip dan mekanisme evolusi serta pandangan terkini para
ahli terkait spesiasi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 menjelaskan teori asal usul makhluk hidup
3.9.2 menjelaskan teori evolusi sebelum Darwin
3.9.3 menjelaskan teori evolusi Darwin
3.9.4 menjelaskan perbandingan teori evolusi Lamarck, Weissman, dan Darwin
3.9.5 menjelaskan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi
3.9.6 menjelaskan petunjuk-petunjuk evolusi
3.9.7 menjelaskan hubungan antara mekanisme evolusi dengan hukum Hardy-
Weinberg
3.9.8 menjelaskan syarat terjadinya spesiasi
3.9.9 menjelaskan proses spesiasi

I. Pengertian Evolusi

Evolusi adalah proses perubahan secara bertahap dalam jangka waktu yang lama. Waktu
proses evolusi sangat lama, yaitu ratusan, ribuan, hingga jutaan tahun. Sebagai imu pengetahuan,
kajian evolusi didasarkan atas data keanekaragaman dan keseragaman makhluk hidup dalam
tingkat komunitas, dan kemudian dalam perkembangan berikutnya didukung oleh data-data
penemuan fosil. Teori tentang evolusi merupakan teori yang tetap hangat dipertentangkan
sampai saat ini. Banyak tokoh yang berpendapat tentang hal ini, tetapi belum ada satu teori yang
dapat menjawab semua fakta dan kejadian tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
II. Teori Asal usul Makhluk Hidup
A. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis
dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 - 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu
pengetahuan dari Yunani Kuno.
B. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo”
(makhluk hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh Biologi lain, seperti
berikut.
1. Fransisco Redi (1626-1698)
Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang
pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk
mendapat fakta yang benar. Perangkat percobaan Francisco Redi dapat Anda lihat pada
gambar berikut.

Gambar 1. Percobaan Fransisco Redi


Keterangan:
a. tabung I diisi potongan daging segar dan tidak ditutup dan dibiarkan terbuka
b. tabung II diisi potongan daging segar dan ditutup kain kasa
c. Tabung III diisi potongan daging segar dan ditutup rapat
Setelah beberapa hari ternyata botol tabung I terdapat banyak belatung belatung, tabung
II terdapat sedikit belatung, dan tabung III tidak ada .
Kesimpulan: belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat
yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk.
2. Spallanzani
Spallanzani melakukan kegiatan eksperimen pada tahun 1765. Spallanzani mengadakan
pembuktian dengan air kaldu yang ditempatkan di dalam tabung seperti pada gambar
berikut ini.

Gambar 2. Percobaan Spallanzani


Keterangan:
a. Tabung 1 diisi air kaldu yang dipanaskan dan dibiarkan terbuka.
b. tabung II diisi air kaldu yang dipanaskan dan ditutup kain kasa
c. tabung III diisi air kaldu yang dipanaskan dan ditutup rapat
Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup berasal dari
sesuatu yang hidup.
3. Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Pasteur membuat labu berleher
angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara. Prinsip tabung
ini adalah udara dapat masuk ke dalam tabung, tapi debu akan menempel pada
lengkungan leher tabung. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 3. Percobaan Louis Pasteur

Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian
kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa
hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu
sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio
spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup pula.
C. Teori Biokimia
Berdasarkan teori biokimia, bumi ini pada awalnya sangat panas sekali, kemudian suatu
ketika bumi mengalami proses pendinginan. Dari proses-proses tersebut maka dapat
dihasilkan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang berat akan menyusun bumi sedangkan
bahan yang ringan akan menyusun atmosfer. Teori evolusi kimia dicetuskan oleh
beberapa tokoh berikut.
1. Harold Urey
Urey adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berpendapat bahwa atmosfer
bumi pada suatu saat kaya akan molekul-molekul seperti CH4 (metana), NH3
(ammonia), H2 (hidrogen) dan H2O dalam bentuk gas. Adanya energi yang berasal
dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis, akan mengakibatkan molekul-
molekul tersebut mengadakan reaksi kimia untuk membentuk zat-zat hidup.
2. Stanley Miller
Miller adalah murid dari Urey. Ia membuat suatu percobaan untuk membuktikan teori
Urey. Ia melakukan percobaan dengan mengisi tabung tabung dengan CH4, NH3, H2,
dan H2O. Campuran gas-gas tersebut dialirkan melalui labu dilengkapi elektroda
yang dapat melepaskan bunga api listrik yang bertegangan tinggi selama satu minggu.
Setelah percobaan tersebut, dilihat ternyata ditemukan beberapa jenis asam amino.
Asam amino adalah zat yang menyusun protoplasma makhluk hidup. Pada temuannya
ini asam amino tersebut belum menunjukkan gejala hidup.
3. A. I. Oparin
Oparin adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Ia berpendapat bahwa asam
amino terbentuk secara alami. Menurut Oparin, bumi pada awalnya memiliki
persediaan cukup bahan-bahan organik. Dalam waktu yang lama maka bahan-bahan
organik tersebut akan berikatan satu dengan lainnya membentuk selaput-selaput,
kemudian molekul organik berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan
menyatukan diri sehingga terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik. Ikatan
kompleks inilah yang diperkirakan merupakan awal dari kehidupan.
III. Teori Evolusi Sebelum Darwin

A. Plato (428-348 SM) berpendapat pencipta menciptakan dunia dari kehancuran, kemudian
menciptakan para dewa yang akan membuat manusia berjenis kelamin laki-laki, sedangkan
wanita dan hewan muncul dari reinkarnasi jiwa laki-laki.
B. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato. Aristoteles menggolongkan semua
organisme di dalam suatu skala alam, dari yang sederhana hingga yang kompleks.
C. Copernicus dan Galileo (1543) berpendapat bahwa matahari merupakan pusat dari rotasi
planet-planet, bukan bumi. Dunia organik dan dunia fisik dapat diatur dengan hukum-hukum
alami.
D. Erasmus Darwin (1731-1802) menyatakan bahwa kehidupan di bumi memiliki asal-usul
yang sama dan respon fungsional diwariskan pada keturunannya.
E. Baron George Cuvier (1797-1875) menyatakan bahwa kepunahan spesies akan digantikan
oleh spesies yang baru. Suksesi (perubahan) fauna dari zaman ke zaman disebabkan oleh
serangkaian bencana yang disusul dengan penciptaan spesies.

IV. Teori evolusi Darwin


A. Perjalanan Darwin dalam Penemuan Teori Evolusi
Charles Robert Darwin (1809–1882) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris.
yang melakukan pelayaran menuju ke Kepulauan Galapagos.. Dalam pelayarannya Charles
Darwin menemukan dan mengamati berbagai macam burung Finch yang memiliki berbagai
macam bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menunjukkan adanya hubungan
kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat. Hasil penemuan burung Finch oleh
Darwin dapat Anda lihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Variasi bentuk paruh burung Finch


Perhatikan bentuk paruh dari masing-masing burung tersebut! Burung Finch nomor 1–7
adalah burung Finch tanah, yang mencari makanan di tanah atau di semak yang rendah. Burung
Finch nomor 8–13 adalah burung Finch pohon, makanannya berupa insekta.
Menurut Darwin, burung-burung Finch yang ditemukan di kepulauan Galapagos
sebenarnya berasal dari Amerika Selatan. Namun, karena suatu hal (misalnya perubahan iklim),
burung-burung tersebut beremigrasi menuju ke kepulauan Galapagos, burung-burung Finch
tersebut tersebar ke daerah-daerah yang berbeda kondisi lingkungannya. Daerah yang satu
terpisah (terisolasi) dengan daerah lainnya atau terjadi isolasi geografi. Alam mengadakan
seleksi sehingga hanya varian (variasi baru) yang adaptif yang dapat hidup dan berkembang biak.
Dalam perkembangannya, individu tersebut akan mengalami perubahan-perubahan secara
berangsur-angsur dari generasi ke generasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru,
sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mati dan punah. Ide Darwin tersebut dituangkan
dalam bukunya yang berjudul On The Origin Spesies By Means Of Natural Selection, yang
berarti terjadinya spesies baru melalui proses seleksi alam, dan The Preservation Of Favored
Races In The Strunggla For Live yang berarti, setiap individu harus berusaha mendapatkan
kebutuhan untuk kelangsungan hidup.

V. Perbedaan Teori Lamarck, Weismann, dan Darwin


Perbedaan teori evolusi Lamarck, Weismann dan Darwin dapat dilihat pada tabel berikut.
Lamarck Weismann Darwin
Evolusi terjadi karena Variasi yang diwariskan induk Evolusi terjadi karena seleksi
makhluk hidup beradapttasi kepada keturunannya diatur alam, faktor genetik dan
dengan lingkungan oleh faktor genetik mutasi gen

VI. Fenomena yang Berkaitan dengan Evolusi


A. Adaptasi dan Seleksi Alam
Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris,
ngengat Biston betularia berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi
setelah berlangsungnya revolusi industri, ternyata ngengat yang berwarna gelap lebih banyak
daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di
habitatnya masih bersih, sehingga ngengat berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk
dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat
ngengat tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat ngengat berwarna gelap lebih adaptif
sehingga sulit dilihat predator. Proses adaptasi dan seleksi alam pada Biston betularia ini terlihat
pada gambar berikut.

Gambar 6. Ngengat Biston betularia berwarna putih dan hitam

B. Seleksi Alam berdasarkan Resistensi


Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri
yang resisten terhadap antibiotik misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit
bakteri yang bertahan hidup ketika antibiotik diberikan. Namun beberapa lama kemudian koloni
bakteri yang resisten terhadap antibiotik menjadi banyak. Pada peristiwa ini antibiotik hanya
merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap
antibiotik seperti pada tabel 1.
Tabel 1 Pengaruh Penggunaan Antibiotik terhadap Resistensi Bakteri

VII. Petunjuk Adanya Evolusi


Petunjuk adanya evolusi adalah sebagai berikut.
A. Fosil
Bukti langsung mengenai terjadinya evolusi dapat diamati melalui temuan-temuan fosil.
Jadi, fosil adalah sisa-sisa organisme dari masa lalu yang mengalami mineralisasi di dalam
batuan. Proses mineralisasi merupakan penggantian bahan-bahan organik dengan beranekaragam
mineral batuan, seperti: CaCO3, SiO2, Fe CO3, Fe S2, dan sebagainya. Oleh karena itulah fosil
sering ditemukan dalam kondisi yang mengeras atau membatu.

Melalui penelitian fosil, dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan, perkembangan,
atau suksesi organisme yang merupakan bukti langsung dari evolusi, yaitu dari organisme
sederhana menjadi organisme yang semakin kompleks dan semakin beragam. Namun, suksesi ini
tidak berlangsung secara terus-menerus. Ada saatnya ketika perkembangan terhenti karena
bencana alam, habitat telah penuh, atau kepunahan organisme karena tidak mampu beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan.
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan
sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari
studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang
hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
 Tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
Pada kuda ada pertambahan ukuran dari 30 cm menjadi setinggi 180 cm (kuda masa
kini). Dengan bertambahnya ukuran tubuh, maka lari kuda dapat bertambah cepat
(langkah menjadi lebih panjang), sedangkan predator yang sanggup memangsanya
menjadi jauh lebih sedikit.
 Leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata
menjadi makin jauh.
 Perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun
menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
 Bertambah panjangnya anggota tubuh (kaki) hingga dapat dipakai untuk berlari cepat.
Kaki yang panjang tidak saja menyebabkan langkah lebih panjang, tetapi juga berarti
efisiensi dalam pemakaian energi untuk melangkah di daerah padang.
 Reduksi jari kaki dari lima menjadi satu. Tulang-tulang telapak atau cara berjalan dengan
jari memberikan fleksibilitas kaki yang baik. Namun, hal ini akan menjadi gangguan
karena beban tubuh menjadi jauh lebih berat. Reduksi tulang-tulang telapak dan tulang-
tulang jari akan sangat mengurangi fleksibilitas kaki, tetapi kaki yang terbentuk akan
menjadi jauh lebih kuat untuk menahan berat tubuh. Perubahan tulang-tulang kaki kuda
dapat dilihat pada berikut.
Gambar 7. Perubahan tulang-tulang kaki kuda Eohippus hingga kuda Equus

B. Perbandingan Anatomi
1) Homologis
Anggota tubuh organisme dengan struktur dasar yang sama, tetapi fungsinya berbeda
disebut homologis. Contohnya, sayap burung memiliki homologi dengan sirip paus, namun
sayap burung berfungsi untuk terbang sedangkan sirip paus berfungsi untuk berenang.
Homologis alat-alat tubuh pada berbagai mahluk hidup ini merupakan petunjuk tentang adanya
evolusi. Homologis organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin
banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek
moyangnya mungkin sama.
2) Analogis
Analogis adalah anggota tubuh organisme yang berfungsi sama, tetapi struktur dasarnya
yang berbeda. Contoh analogi adalah sayap kupu-kupu, sayap burung, sayap capung, dan sayap
kelelawar. Semuanya berfungsi untuk terbang. Sirip ikan dengan sirip paus atau sirip pinguin
yang sama-sama untuk berenang.

Gambar 9. Perbandingan Homologis dan Analogis

C. Embriologi Perbandingan
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan
yang sama dalam perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan
mengalami suatu tahapan dimana vertebrata memiliki kantung insang pada bagian samping
tenggorokannya. Pada tahapan perkembangan embrio, persamaan pada embrio ikan, katak, ular,
burung, manusia, dan semua vertebrata lain jauh lebih terlihat daripada perbedaannya.
Sementara perkembangan embrio tersebut berlangsung, berbagai embrio vertebrata
menjadi semakin bervariasi, dan pada akhirnya menjadi akan memiliki ciri khas pada kelasnya.
Contohnya, pada ikan, kantung insang akan berkembang menjadi insang; pada vertebrata darat,
struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain, seperti saluran Eustachius
yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan pada manusia. Adanya persamaan
perkembangan pada semua golongan vertebrata tersebut menunjukkan adanya hubungan
kekerabatan, yaitu semakin banyak persamaan, maka semakin dekat hubungan kekerabatannya
dan semakin sedikit persamaannya, maka semakin jauh hubungan kekerabatannya.
Gambar 11. Perbandingan embiologi pada vertebrata

D. Perbandingan biokimia
Jika dianalisis secara kimia, tubuh beberapa makhluk hidup menunjukkan adanya
kesamaan. Contohnya adalah kandungan ion dalam darah, protein, dan reaksi antigen dengan
antibodi pada hewan.

E. Perbandingan Fisiologis
Organisme mempunyai ciri-ciri fisiologis yang sama, seperti respirasi, ekskresi dan
sebagainya. Meskipun secara morfologis dan jumlah sel yang membentuk setiap organisme
berbeda-beda, tetapi terdapat kemiripan-kemiripan fisiologisnya. Contoh: kemiripan dalam
kegiatan pernafasan dan pembentukan ATP dan penggunaannya dalam berbagai proses
kehidupan pada hampir semua organisme adalah serupa.

F.   Organ Tubuh yang Tersisa


Pada beberapa hewan maupun pada manusia dapat kita temukan beberapa organ
vestigial.  Organ vestigial merupakan organ sisa yang tidak berguna lagi. Contoh:
1. Pada manusia ditemukan umbai cacing, otot penggerak telinga, rambut pada dada dan 
tulang ekor, bentuk gigi taring yang runcing dan adanya selaput pada sudut mata sebelah
dalam.
2. Pada burung kiwi dan pinguin anggota gerak depan (sayap) mengalami penyusutan
sehingga tidak dapat berfungsi untuk terbang.
3. Pada hewan yang hidup di laut yang dalam matanya mengalami reduksi sehingga tidak
dapat melihat, sedangkan mata pada ikan yang hidup di tempat yang terang berkembang
dengan baik.
4. Pada paus dewasa kulitnya tidak mempunyai rambut, sedangkan pada masa embrionya
mempunyai rambut.

G. Domestikasi
Domestikasi adalah usaha manusia untuk mengubah atau menjadikan hewan atau
tumbuhan liar manjadi hewan atau tumbuhan budidaya. Melalui proses domestikasi manusia
telah menciptakan bentuk-bentuk spesies yang berbeda dari moyangnya. Saat manusia telah
mengenal cara bercocok tanam, banyak tumbuhan yang telah didomestikasi atau dibudidayakan.
Selain itu hewan-hewan yang dipelihara saat ini telah berubah sifat aslinya, dari liar menjadi
jinak.

VIII. Mekanisme Evolusi dan Hukum Hardy Weinberg


Dasar mekanisme evolusi ialah variasi genetik dan seleksi alam yang merupakan mekanisme
akibat mutasi gen dan rekombinasi genetik. Rekombinasi genetik dapat dijelaskan melalui
Hukum Hardy Weinberg.
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu
populasi akan berada pada keadaan yang tetap atau konstan (sama) dari generasi ke generasi
apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas


(kesuburan) yang sama.
2. Perkawinan antara genotip terjadi secara acak (random)
3. Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya
4. Populasi harus cukup besar
5. Tidak terjadi migrasi antar populasi
6. Tidak terjadi seleksi alam
Hukum Hardy-Weinberg dituliskan dalam rumus matematika berikut:
(p+q)2 =1
P2+2pq+q2 =1
AA+2Aa+aa =1
Dimana:
P2 : frekuensi genotip homozigot dominan
pq : frekuensi genotip heterozigot
q2 : frekuensi genotip homozigot resesif

 Contoh 1:
Frekuensi genotipe aa dalam suatu populasi adalah 0,16. Tentukan frekuensi gen A serta
frekuensi genotipe AA, Aa, dan aa!
Jawab:
Diketahui: frekuensi genotip aa (q2) = 0,16
Ditanya: a. frekuensi alel A
                  b. frekuensi genotipe AA dan Aa
Jawaban:
Frekuensi alel a (q) = √frekuensi genotipe aa = √q2 = √0,16 = 0,4
a. Frekuensi alel A (p) = 1 - q = 1 - 0,4 = 0,6
b. Frekuensi genotipe AA = p2 = (0,6)2 = 0.36
     Frekuensi genotipe Aa = 2pq = 2 x 0.6 x 0.4 = 0,4
 Contoh 2:
Sebuah desa dihuni oleh 10.000 orang penduduk. 9% diantaranya membawa sifat albino.
Berapakah jumlah orang yang membawa sifat normal?
Jawab:
Diketahui: jumlah penduduk = 10.000 orang
albino (q2)= 9%
Ditanya: jumlah pembawa sifat normal
Jawaban:
q2 = 0.09
q = √0.09 = 03
p = 1 - q = 1 - 0,3 = 0.7
Jumlah carrier albino = 2pq x 10.000 = 2 x 0,7 x 0,3 x 10.000 = 4.200 orang
Jumlah orang yang membawa sifat normal = p2 x 10.000 = (0,7)2 x 10.000 = 4900 orang

IX. Spesiasi atau terbentuknya individu baru


Spesiasi adalah munculnya spesies baru yang berbeda dari induknya yang merupakan akibat
adanya populasi yang terisolasi. Terbentuknya spesies baru dalam suatu populasi diawali
dengan adanya perubahan faktor dalam (instrinsik) akibat dari tekanan faktor luar
(ekstrinsik). Faktor luar berkaitan dengan lingkungan. Sementara itu, faktor dalam berkaitan
dengan gen. perubahan faktor dalam dari generasi ke generasi dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk, kebiasaan, dan sifat suatu jenis yang berbeda dari aslinya
sehingga akan memunculkan jenis baru. Proses spesiasi terjadi karena adanya isolasi
geografi, isolasi reproduksi dan domestikasi.
A. Isolasi Geografi
Isolasi geografi merupakan suatu batas alam. Apabila batas alam tidak dapat dilewati, suatu
populasi tidak akan pernah bertemu dengan populasi yang lain. Oleh karena itu, perkawinan
secara ilmiah tidak dapat terjadi. Ditinjau dari segi geografi proses spesiasi dapat dibagi dua
yaitu simpatri dan yang tidak simpatri.
a. Proses spesiasi simpatri
Proses spesiasi simptari adalah proses spesiasi yang terjadi dalam area geografi yang sama
dari suatu spesies yang paling berkerabat. Contohnya populasi Mus musculus domestikus
(mencit) di Eropa barat memiliki sejumlah populasi kecil yang tidak interfertilisasi dengan
populasi sebelahnya walaupun penyebarannya sangat luas di Eropa Barat
b. Proses spesiasi tidak simpatri
Proses spesiasi tidak simpatri adalah proses spesiasi yang terdapat dalam area geografi
yang berbeda dibandingkan dengan area geografi suatu spesies yang berkerabat. Proses
ini dapat kita bedakan menjadi tiga kategori yang lebih spesifik yatiu spesiasi alopatri,
parapatri dan peripatri.
1) Spesiasi alopatri adalah suatu proses spesiasi yang terjadi di daerah yang berjauhan
atau berlainan dari suatu spesies yang paling dekat kekerabatannya. Contohnya
monyet Sulawesi, Macaca brunnescens (yang hidup di Pulau Muna dan Pulau
Buton) dianggap jenis berbeda dari Macaca ochreata (yang hidup di Sulawesi
Tenggara) karena terpisah geografi.
2) Spesiasi parapatri adalah proses spesiasi yang terjadi di daerah yang bersebelahan
dengan daerah dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Contohnya Macaca nigra dan Macaca nigrescens merupakan spesies berbeda karena
terpisah oleh zona hybrid di Sulawesi Utara
3) Spesiasi peripatri adalah poses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir dari daerah
suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Contohnya ular tambak
Cerberus rynchops memiliki penyebaran yang luas mulai dari India, Indo-Cina,
hingga Maluku dan Nusa Tenggara.
B. Isolasi Reproduksi
Isolasi reproduksi adalah terhalangnya proses reproduksi sehingga gagal menghasilkan
kerturunan yang fertil.
Faktor terjadinya isolasi reproduksi adalah sebagai berikut :
1. Isolasi Ekogeografi
Isolasi ekogeografi adalah pemisahan 2 populasi karena hambatan fisik berupa
gunung yang tinggi, laut yang luas , atau padang pasir yang luas. Secara alamiah 2
populasi tersebut  tidak dapat melakukan perkawinan, tapi jika dikawinkan maka akan
menghasilkan spesies yang baru.
Contohnya : Ayam kampung yang  jika dikawinkan dengan ayam hutan maka akan
menghasilkan Ayam Bekisar.
2. Isolasi Habitat
Isolasi habitat adalah isolasi yang terjadi di antara dua populasi yngang mempunyai
habitat yang berbeda. Dengan perbedaan itu, keduanya tidak dapat melakukan
perkawinan. Bahkan jika keduanya dicampur dalam satu tempat, maka yang terjad
hanya perkawinan sesama jenis. Contohnya Bufo fowleri (di air sungai yang tenang)
dengan Bufo americanus (di kubangan air hujan).
3. Isolasi Musim
Isolasi musim adalah dua populasi simpatrik yang memiliki masa kematangan sel
gamet yang berbeda atau perbedaan waktu perbungaan sehingga meskipun jika
berada dalam satu areal tidak memungkinkan terjadinya perkawinan. Contohnya
adalah Pinus radiata (berbunga pada awal Februari) dan Pinus muricata (berbunga
pada bulan April).
4. Isolasi Perilaku
Isolasi perilaku dalah perbedaan perilaku kawin yang dimiliki oleh setiap spesies
sehingga tidak akan pernah terjadi perkawinan dua individu yang berbeda spesies
walaupun berada pada satu tempat (habitat).
5. Isolasi Mekanik
Isolasi mekanik adalah isolasi yang menyangkut struktur alat kelamin suatu spesies
layaknya mekanisme “lock and key”.  Alat kelamin suatu spesies khas dengan
pasangannya sehingga tidak memungkinkan terjadinya perkawinan antara dua spesies
yang berbeda jenis. Contohnya adalah Anjing Cihuahua dengan Great Dans
6. Isolasi Gamet
Adalah terhalangnya sel gamet sampai ke alat reproduksi betina. Contohnya adanya
cairan  spermatozoid lalat buah Dosophilla virilis tidak dapat bergerak pada saluran
Drosophilla americanus sehingga terjadi kematian sel sperma pada saluran
reproduksi betina tersebut.

KEPUSTAKAAN

Aryulina, Diah, dkk. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.

Campbell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Irnaningtyas. 2015. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai