Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis yang disusun oleh,


Nama siswa :
1. Amirotun Nabila
2. Melinda Ulil Marta
3. Nailul Alfi Khoiroh
4. Ummu Saidatul Fitriya
Kelas : Ilmu Pengetahuan Sosial 2
Judul Karya Tulis : Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat
Bali, dengan ini penulis menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini adalah benar – benar hasil
karya penulis sendiri yang belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan
tinggi atau lembaga maupun agar dapat diterima sebagai syarat untuk mengikuti ujian.

Tumpang..................................

Guru Pembimbing,

.............................

KARYA TULIS ILMIAH 1


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan- Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafaatnyadi akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir semester 2, dengan judul
pengaruh pariwisata terhadap ekonomi masyarakat Bali.
Penulis tentu menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk karya tulis ini, supaya nantinya dapat
menjadi karya tulis yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesarnya – besarnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak khususnya kepada guru yang telah membimbing kami dalam membuat karya tulis ini.
Walaaikumsalam Wr. Wb

Penulis,

KARYA TULIS ILMIAH 2


DAFTAR ISI

1. Lembar Pengesahan ...........................................................................................................1

2. Kata Pengantar....................................................................................................................2

3. Daftar isi..............................................................................................................................3

4. Bab I Pendahuluan ..............................................................................................................4

4.1 Latar Belakang.......................................................................................................4

4.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4

4.3 Tujuan...................................................................................................................4

4.4 Manfaat................................................................................................................4

5. Bab II Isi..............................................................................................................................5

5.1 Kajian Pustaka......................................................................................................5

5.2 Pembahasan.........................................................................................................6

6. Bab III Penutup...................................................................................................................10

6.1 Kesimpulan...........................................................................................................10

6.2 Saran....................................................................................................................10

7. Daftar Pustaka....................................................................................................................11

8. Dokumentasi gambar.........................................................................................................12

KARYA TULIS ILMIAH 3


BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sesungguhnya, pariwisata telah lama menjadi perhatian, baik dari segi
ekonomi, politik, administrasi kenegaraan, maupun sosiologi, sampai saat ini belum
ada kesepakatan secara akademis mengenai apa itu pariwisata. Secara etimologi,
kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua kata yaitu pari
dan wisata. Pari berarti “banyak” atau “keliling”, sedangkan wisata berarti “pergi”
atau “bepergian”. Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusnya diartikan sebagai
perjalanan yang dilakukan berkali – kali atau berputar – putar, dari suatu tempat ke
tempat lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk
pengertian jamak, kata “Kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau
“tourism” (Yoeti, 1996:122).1
Pariwisata memiliki pengaruh yang besar disetiap wilayah. Selain menjadi
destinasi orang – orang yang melakukan travelling, seringnya keberadaan pariwisata
disuatu daerah menjadi daya tarik tersendiri untuk para investor dan stakeholder
untuk menjadikan pariwisata sebagai lahan bisnis. Pemerintah daerah pemilik
tempat wisata memiliki peranan penting untuk bekerjasama dengan investor untuk
mengembangkan dan menjaga tempat wisata tersebut.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh pariwisata terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Bali?
b. Bagaimana masyarakat Bali mengelola tempat pariwisata tersebut?
3. Tujuan
a. Menganalisis pengaruh pariwisata terhadap ekonomi masyarakat Bali
b. Menganalisis pengelolaan tempat wisata tersebut yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan
4. Manfaat
a. Mengetahui pengaruh pariwisata masyarakat Bali
b. Mengetahui pengelolaan pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan

1
Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.Pustaka Larasan Hlm 15
KARYA TULIS ILMIAH 4
BAB II ISI

1. Kajian Pustaka
1.1 Pengertian pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah daya yang ada
atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang.2 Pengaruh merupakan suatu daya
atau kekuatan yang timbul dari sesuat, baik itu orang maupun benda serta
segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa – apa yang ada
disekitarnya.3
Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila
sesesorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia bisa mengajak
mereka untuk menuruti apa yang ia inginkan. Namun bila pengaruh
seseorang kepada masyarakat adalah negatif, maka masyarakat justru akan
menjauhi dan tidak lagi menghargainya.4
1.2 Pengertian Pariwisata
Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri
atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti “banyak” atau “keliling”, sedangkan
wisata berarti “pergi” atau “bepergian”. Atas dasar itu, maka kata pariwisata
seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali – kali atau berputar –
putar, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata “Kepariwisataan” dapat
digunakan kata “tourisme” atau “tourism”.5

1.3 Pengertian Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan seni tertua didunia. Istilah ekonomi itu sendiri
bersala dari bahasa Yunani Oikos Nomos, yang berarti tata laksana rumah tangga. Sesudah

2
Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka,
2005), hlm 849
3
Yosi Abdian Tindaon, Pengertian Pengaruh, diakses pada tanggal 18 November 2015 pukul 21.15
4
Duniapelajar.com. Pengertian Pengaruh Menurut Beberapa Ahli, diakses pada tanggal 21 November 2015
pukul 07,21
5
Yoeti, O.A. 1984. Pariwisata Dan Lingkungan Hidup. Bandung: Penerbit Angkasa.hlm 112
KARYA TULIS ILMIAH 5
melalui masa yang sangat panjang, barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk takrif
(definisi) yang mantap seperti sekarang ini. 6

1.4 Pengertian Masyarakat


Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki ke empat ciri yaitu: 1) Interaksi
antar warga – warganya, 2) Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas kuat yang
mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118). 7

2. Pembahasan
2.1 Pengaruh Pariwisata terhadap Ekonomi Masyarakat Bali

Secara formal, para ahli membedakan dampak sosial ekonomi yang terjadi karena
kegiatan pariwisata, terdiri dari Efek Langsung (Direct Effects), Efek Tidak Langsung
(Indirect Effects) dan Efek Induksi (Induced Effects). Sementara itu, Efek Tidak Langsung
dan Efek Induksi kadang-kadang disebutnya sebagai Efek Sekunder (Secondary Effects)
yang menyertai Efek Langsung selaku Efek Primer (Primary Effect).
(Cohen, Erik, 1984: 112) Analisis dampak sosial ekonomi kegiatan pariwisata
lazimnya berfokus pada perubahan penjualan, penghasilan dan penempatan tenaga kerja
di daerah bersangkutan yang terjadi akibat kegiatan pariwisata. Secara nyata, kegiatan
pariwisata memberikan manfaat pada penjualan, keuntungan, lapangan kerja,
pendapatan pajak dan penghasilan dalam suatu daerah. 81)Peningkatan pendapatan
negara dalam valuta asing atau devisa, sehingga akan bisa memperkuat neraca
pembayaran. Bahwa pariwisata menyumbang kepada neraca pembayaran merupakan
perbandingan antara semua mata anggaran yang diterima oleh negara dari negara-
negara asing sebagai 10 pemasukan dan semua anggaran yang harus dibayar kepada
negara-negara asing sebagai pengeluaran. Karena wisatawan itu membelanjakan uang
yang diterima dinegara yang dikunjunginya, maka denga sendirinya penerimaan dari
wisatawan mancanegara itu merupakan faktor yang penting agar neraca pembayaran

6
Muchtolifah. Ekonomi Makro. Penerbit Unesa Press.hlm 1
7
Pengantar ilmu antropologi, koentjaraningrat, rineka cipta, 2009, jakarta. Hlm 115-118
8
“The sociology of tourism : approaches, issues and findings” annual review of sociology, 1984. hlm 112
KARYA TULIS ILMIAH 6
menguntungkan. Inilah atinya, kalau dikatakan bahwa pariwisata menyumbang kepada
neraca pembayaran.
(Nyoman Pendit S, 1994: 65) Akan tetapi penerimaan dari pariwisata menambah
besarnya volume uang didalam masyarakat, dan ini dapat menimbulkan inflasi kalau
produksi komoditi didalam negeri tidak bertambah. Inilah sebabnya maka dikawasan
pariwisata harga-harga biasanya lebih mahal dari pada di daerah-daerah. Banyaknya
barang tidak dapat mengimbangi laju pertambahan uang yang beredar9. 2)Penambahan
pendapatan negara dari penerimaan pajak. Banyaknya wisatawan yang berkunjung
tentunya banyak juga wisatawan yang membelanjakan uangnya untuk membeli barang
yang ada di daerah sekitar. Dengan demikian secara tidak langsung pemerintah
mendapat pajak yang nantinya akan dibayarkan oleh para pedagang yang barangnya laku
terjual. Semakin banyak wisatawan berkunjung maka semakin banyak pula yang membeli
barang, maka pajak yang diterima oleh 11 Negara juga semakin banyak. Pajak yang telah
dibayarkan oleh pedang kemudian akan dikelola untuk dapat digunakan dalam
pembangunan daerah seperti pengembangan objek daerah wisata dan lain sebagainya.
3)Menimbulkan adanya dampak pergandaan (multiplier effect). Bahwa sejumlah uang
yang diterima masyarakat akan dikeluarkan lagi, yang menerima belakangan ini akan
mengeluarkan lagi dan seterusnya. Akibatnya di dalam sosial ekonomi masyarakat akan
terjadi pertambahan uang berganda. Inilah yang dimaksud dengan dampak pergandaan
(multiplier effect) Dikarenakan adanya “kebocoran-kebocoran” yaitu sebagian dari uang
tidak ikut beredar di dalam masyarakat karena ditabung atau karena dibelanjakan untuk
barang atau jasa import, sehingga bagian uang tersebut mengalir ke masyarakat luar
negeri. Jadi peredaran uang itu berjalan terus tetapi tidak tanpa batas, karena pada suatu
saat dampak pergandaan itu begitu kecil sehingga praktis nihil. 4)Terbentuknya
kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Kesempatan berusaha yang langsung untuk
menerima kebutuhan wisatawan meliputi usaha akomodasi, restoran, biro perjalanan,
pusat perbelanjaan. Sedangkan lapangan usaha yang tidak langsung seperti : kerajinan,
industri pakaian, industri olahraga dan lapangan usaha yang lain yang berkaitan dengan
kebutuhan manusia. Luasnya kesempatan dalam berusaha berarti akan membuka
lapangan kerja karena sektor pariwisata merupakan sektor padat karya yaitu kegiatannya
membutuhkan tenaga manusia yang cukup banyak. Kecuali itu pariwisata juga
9
Ilmu pariwisata sebuah pengantar perdana, pendit i nyoman s. Pradnya paramita, 1994, jakarta. Hlm 65
KARYA TULIS ILMIAH 7
memerlukan tenaga kerja untuk keperluan pemberian jasa perorangan, seperti
pramuwisata, instruktur, misalnya untuk main sky, pramuria di club malam, pelayan di
bar, pengangkut barang, sopir dan sebagainya. Ini semua membuat tenaga kerja yang
diperlukan di bidang pariwisata menurut perbandingan lebih banyak dari pada di usaha-
usaha lain. Banyak tenaga kerja di bidang pariwisata itu memerlukan pendidikan dan
latihan khusus, sehingga menimbulkan lapangan kerja di bidang pendidikan.
5)Mendorong pembangunan daerah Daerah industri bukan daerah yang biasanya
berkembang menjadi kawasan pariwisata. Daerah-daerah di mana terdapat atraksi
wisata ialah daerah-daerah terpencil dengan penduduk dan kebudayaan terasing, pantai
laut tanpa penduduk, atau dengan kegiatan penangkapan ikan sekadarnya, pegunungan
dengan pemandangan dan hawa yang sejuk dan sebagainya. Semuanya daerah di mana
boleh dikatakan tidak terjadi pembangunan. Karna di daerah itu terdapat atraksi wisata,
maka daerah-daerah tersebut dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata.
Kalau hal ini terjadi pada perkembangan kepariwisataan di daerah, maka akan
mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mempersiapkan dan membangun sarana
dan prasarana yang diperlukan seperti: a)Pembangunan dan perbaikan jalan, b)Instalasi
listrik, c)Pembenahan obyek dan daya tarik wisata, d)Perbaikan lingkungan. (Cohen ,
1984: 145) Selain itu juga akan mendorong para infestor untuk menanamkan modalnya
dalam pembangunan obyek dan daya tarik wisata. Usaha sarana akomodasi, usaha jasa
biro perjalanan, restaurant dan rumah makan.
Menurut Cohen (1984) Dampak pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal
dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok besar yaitu:
1)Dampak terhadap penerimaan devisa,
2)Dampak terhadap pendapatan masyarakat,
3)Dampak terhadap kesempatan kerja,
4)Dampak terhadap harga-harga,
5)Dampak terhadap distribusi manfaat/keuntungan,
6)Dampak terhadap kepemilikan dan control
7)Dampak terhadap pembangunan pada umumnya, dan
8)Dampak terhadap pendapatan pemerintah. 10

10
“The sociology of tourism : approaches, issues and findings” annual review of sociology, 1984. hlm 145

KARYA TULIS ILMIAH 8


Di samping pengembangan pariwisata mempunyai manfaat yang positif bagi
pembangunan juga mempunyai berbagai macam dampak negatif, antara lain :

a) Mahalnya harga barang atau jasa pelayanan

b) Tumbuhnya sikap mental materialisme

BAB II PENUTUP

1. Kesimpulan

KARYA TULIS ILMIAH 9


Pariwisata memberikan pengaruh dalam kehidupan perekonomian suatu
negara,bangsa,maupun dunia.keuntungan yang diperoleh suatu negara yang
mengembangkan industri pariwisata antara lain berupa bertambahnya kesempatan kerja,
meningkatnya penerimaan pendapatan nasional yang berani pula meningkatnya income per
capita, meningkatnya penghasilan pajak, dan memprkuat posisi neraca pembayaran luar
negeri(yoeti, 1980:21-22).11Banyak kompleksi tas yang muncul dari sifat industri yang
berbagai macam dan rentang untung- rugi yang dapat meluas pada atau dilahirkan oleh
berbagai kelompok industri atau secara individu (Pearce, 1983:53). 12

2. Saran

Untuk study berikutnya, diharapkan untuk menguji faktor atau variabel bebas yang
lain karena hasil penelitian menyatakan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi
oleh variabel pendapatan sektor pariwisata saja tetapi masih banyak variabel bebas lainya
yang dapat mempengaruhi.

DAFTAR PUSTAKA

11
Yoeti, O.A. 1980. Pemasaran Pariwisata Bandung: Penerbit Angkasa, hlm 21 - 22
12
Pearce, D. 1983. Tropics In Applied Geography Tourist Development. New York: Longman Inc, hlm 53
KARYA TULIS ILMIAH 10
Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.Pustaka
Larasan Hlm 15

Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Balai Pustaka, 2005), hlm 849
Yosi Abdian Tindaon, Pengertian Pengaruh, diakses pada tanggal 18 November 2015 pukul
21.15
Duniapelajar.com. Pengertian Pengaruh Menurut Beberapa Ahli, diakses pada tanggal 21
November 2015 pukul 07,21
Yoeti, O.A. 1984. Pariwisata Dan Lingkungan Hidup. Bandung: Penerbit Angkasa.hlm 112
Muchtolifah. Ekonomi Makro. Penerbit Unesa Press.hlm 1

Pengantar ilmu antropologi, koentjaraningrat, rineka cipta, 2009, jakarta. Hlm 115-118
“The sociology of tourism : approaches, issues and findings” annual review of sociology,
1984. hlm 112
Ilmu pariwisata sebuah pengantar perdana, pendit i nyoman s. Pradnya paramita, 1994,
jakarta. Hlm 65
“The sociology of tourism : approaches, issues and findings” annual review of sociology,
1984. hlm 145
Yoeti, O.A. 1980. Pemasaran Pariwisata Bandung: Penerbit Angkasa, hlm 21 - 22
Pearce, D. 1983. Tropics In Applied Geography Tourist Development. New York: Longman
Inc, hlm 53

DOKUMENTASI GAMBAR

KARYA TULIS ILMIAH 11


Pusat Perbelanjaan juga menjadi salah satu faktor pendorong perekonomian masyarakat
Bali

Doc. Pusat perbelanjaan “Joger Jelek Bali” yang harus dikunjungi saat pergi ke Bali

Doc. Pusat perbelanjaan “Krisna” yang terkenal dengan harga barangnya yang terjangkau

KARYA TULIS ILMIAH 12


KARYA TULIS ILMIAH 13

Anda mungkin juga menyukai