Ginjal
Ginjal
http://www.word-to-pdf-convert.comBAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ginjal
a. Anatomi ginjal
pada kedua belah sisi tulang belakang agak di sebelah atas pinggang.
Kedua organ ini dipertahankan posisinya oleh jaringan yang mengikat pada
lebih 11 – 13 cm, lebar 5 – 7,5 cm, tebal 2,5 cm dan berat antara 115 – 170
fibrosa yang dalam keadaan normal halus dan mudah dilepas. Ginjal dapat
dapat dibagi menjadi medula sisi luar dan medula sisi dalam yang
Satuan unit fungsional dari ginjal adalah nefron yang terdiri dari suatu
berhubungan. Setiap ginjal manusia sendiri terdiri dari sekitar 1,2 juta
Gambar 1. Ginjal
metabolisme itu ada sampah sisa – sisa metabolisme yang harus di buang
kembali masuk darah, oleh karena itu ginjal bisa memilih mana zat yang
harus dibuang bersama urine dan mana zat yang masih perlu di simpan
tubuh maka fungsi ginjal sebagai alat ekskresi bersifat selektif. (Kiyatno,
1991)
metabolisme.
salah satu fungsi ginjal proses hemostasis yaitu dengan cara pemekatan
mulai dari nefron sampai uretra. Selain pembuangan urine melalui saluran
khusus tadi, ginjal juga mengsekresi zat langsung masuk darah, tidak
melalui saluran khusus. Karena hasil ekskresi langsung masuk darah tanpa
hormon.
2. Degradasi hormon
misalnya insulin, ekskresi insulin yang beredar oleh ginjal kurang lebih
1995).
a. Definisi
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan
penyakit gagal ginjal kronik, klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai laju
filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi menunjukkan nilai laju
b. Penyebab
1) Penyebab pre-renal
2) Penyebab renal
dalam ginjal.
metabolisme tubuh
b) Bau yang khas yang keluar dari mulut. Faktor uremik adalah bau
dikarenakan racun yang tidak bisa dikeluarkan pada air seni keluar
melalui kulit
darah
sel-sel darah karena kadar racun seperti ureum yang tinggi pada
kulit.
menurun.
feet syndrom)
kejang.
(kardiovaskuler)
manis.
apabila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain seperti diabetes
C. Hemodialisa
mengalami disfungsi, antara lain akibat dari komplikasi dengan penyakit lain
seperti diabetes dan hipertensi, atau bisa juga disebabkan karena hal lain
seperti batu ginjal, kista ginjal, atau akibat penyalahgunaan obat- obatan
sehingga dalam hidup sehari-harinya, pasien dengan gangguan pada ginjal
melakukan kerja berat dan melakukan diet ketat sesuai anjuran dokter ahli
dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau
selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu
atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau
dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh. Hemodialisa memerlukan jalan
masuk ke aliran darah, maka dibuat suatu hubungan buatan antara arteri dan
ke dalam dialisat.
b) Proses Ultrafiltrasi yaitu proses berpindahnya air dan
1. Prosedur hemodialisa
ginjal kronik. Pada ginjal kronik, dialisis harus dilakukakan 2-3 kali per
minggu untuk jangka waktu total 8-30 jam. Darah dipompakan ke alat
dialisis oleh pompa pengaduk melului saluran dengan peralatan yang tepat
untuk mengatur aliran dan tekanan di dalam sistem tersebut, aliran darah
kira-kira harus 300 sampai 450 ml/menit. Tekanan hidrostatik negatif pada
aliran dengan aliran darah pada nilai sebesar 500 ml/menit (Carpenter dan
Lazarus, 1995).
D. Eritrosit
dibentuk melalui suatu proses pematangan yang terdiri atas beberapa tahap,
oleh gabungan faktor ginjal dengan protein plasma Ransangan untuk produksi
(Boedina, SK, 2001). Jumlah eritrosit baru yang diproduksi setiap hari sangat
banyak, maka sumsum tulang memerlukan banyak prekursor untuk
pantotenat
c. Asam amino
Morfologi eritrosit dapat diamati pada sediaan apus yang dicat dengan
pulasan Wright, Giemsa atau menggunakan zat warna lain. Eritrosit normal
berbentuk bikonkav dengan diameter 7-9 µm. Gambaran sediaan apus yang
darah yang sangat kecil dengan pengenceran yang tinggi. Cara ini memekan
2002 ).
E. Anemia
1. Pengertian
2. Gejala
adalah :
e. Saluran ginjal : uremia, gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik
kronik.
2011).
3. Pemeriksaan laboratorium
3) Kadar besi serum menurun <50 mg/dl, total iron binding capacity
rusak atau suatu respons fase akut, misalnya pada inflamasi. Kadar
F. Fe/TIBC
1. Pengertian
Zat besi (Fe) adalah unsur mineral yang paling penting dibutuhkan
bertindak sebagai pembawa oksigen dalam darah, dan juga berperan dalam
transfer CO2 dan H positif pada rangkaian trasport elektron yang diatur
oleh fosfat organik (Soeida, 2008).
Total kapasitas pengikatan zat besi ( TIBC ) adalah Zat besi yang
Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan. Sumber baik zat
besi adalah makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan. Ada dua
bagian zat besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk
bentuk zat besi yang fungsional dan berjumlah antara 5-25 mg/kg berat
badan. Feritin dan hemosiderin adalah bentuk zat besi reserva yang
1999).
Menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan
3. Metabolisme besi ( fe )
Zat besi merupakan unsur yang penting dalam tubuh dan hampir
Kompartemen zat besi yang terbesar dalam tubuh adalah hemoglobin yang
besi.
dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Zat besi yang berlebihan akan
terganggu dan terdapat pelepasan feritin dari sel hati yang rusak.Pada
yang mekanismenya belum jelas, akibatnya kadar feritin intrasel dan serum
besi intrasel dan berkaitan pula dengan cadangan zat besi intrasel (
hemosiderin ).
yang berikatan dengan transferin akan terukur sebagai kadar besi serum
yang dalam keadaan normal hanya 20-45% transferin yang jenuh dengan
zat besi, sedangkan kapasitas daya ikat transferin seluruhnya disebut total
iron binding capacity (TIBC) = daya ikat besi total. (Ria Bandiara, 2003)
sum tulang dan bagian tubuh lain. Di dalam sum-sum tulang besi
yang bisa mencapai 200 hingga 1500 mg. disimpan sebagai protein feritin
dan hemosiderin di dalam hati (30%). Sum - sum tulang belakang (30%)
dan selebihnya dalam limfa dan otot. Dari simpanan besi tersebut hingga
zat besi ada tiga faktor utama yang mempengaruhi penyerapan zat besi
oleh tubuh, yaitu ketersediaan zat besi dalam tubuh, bioavailabilitas zat
besi, dan adanya faktor penghambat penyerapan zat besi. Apabila jumlah
zat besi yang berada dalam tubuh menurun maka penyerapan zat besi akan
wanita justru setelah masa manopouse cadangan zat besi dalam tubuh
Tubuh yang kekurangan zat besi akan mengatur agar kebutuhan zat
besi untuk pembentukan sel-sel darah merah tetap dapat terpenuhi. Oleh
pencernaan dan absorbsi berlangsung lebih efisien. Jumlah zat besi dalam
meningkat.
Defisiensi besi terjadi karena : (1) Konsumsi Sumber zat besi yang
penghambat /inhibitor. (2) Asupan makanan sumber zat besi kurang. (3)
Meningkatnya kebutuhan zat besi misalnya pada keadaan hamil dan pada
ABX PENTRA 400 dan eritrosit menggunakan ABX PENTRA 60. Prinsip
kerja alat ABX PENTRA 400 adalah cahaya putih dari lampu halogen
pemantuan dari cermin pantul dan dipertajam oleh lensa kondensor kedua,
reagensia dan bahan pemeriksaan yang telah selesai bereaksi. Cahaya yang
ABX, 2008)
ukuran sel yang melewati filter dengan memakai tegangan listrik, spesimen
seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Eritrosit, MCV, MCH, MCHC dan
sedang yang terjadi akibat infeksi kronis, peradangan trauma atau penyakit
neoplastik yang telah berlangsung 1–2 bulan dan disertai penyakit hati, ginjal
dan endokrin. Jenis anemia ini ditandai dengan kelainan metabolisme besi,
utama: (1) Ketahanan hidup eritrosit yang memendek akibat terjadinya lisis
eritrosit lebih dini, (2) Adanya respon sum - sum tulang akibat respon
serum. Oleh karena itu penentuan parameter besi yang lain diperlukan untuk
H. Kerangka Teori
Penyebab :
Darah Darah
J. Hipotesis penelitian
hemodialisa.
sesudah hemodialisa.