BIOLOGI DASAR I
ACARA PRAKTIKUM KE : 4
NIM : 24020120140169
Kelompok :7
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
ACARA IV
JARINGAN TUMBUHAN
I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama dimana
jaringan tersebut memiliki peranan yang mendukung proses pertumbuhan dan
perkembangan yang dilakukan oleh tumbuhan. Jaringan sendiri berdasarkan
jenisnya dibedakan menjadi empat yaitu epidermis, parenkim, penyokong,dan
pengangkut. Tanaman dibagi menjadi 2 jenis yaitu monokotil dan dikotil,
perbedaan dari kedua jenis tanaman tersebut antara lain terdapat cambium
pada tanaman dikotil sedangkan pada monokotil tidak. Bagian tanaman antara
lain terdiri atas daun, batang,dan akar. Struktur jaringan pada batang umunya
memiliki xylem sebagai pengangkut zat hara dan floem sebagai pengangkut
hasil fotosintesis keseluruh bagian tanaman. Struktur jaringan pada daun
umumnya memiliki stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas pada
tanaman. Struktur penyusun pada jaringan batang ataupun jaringan daun pun
berbeda sesuai dengan fungsi jaringan tersebut.
I.2 TUJUAN
1.2.1 Mengenal berbagai macam jaringan pada tumbuhan
1.2.2 Membedakan jaringan meristem dengan jaringan permanen
1.2.3 Mengenal berbagai macam jaringan meristem berdasarkan letaknya
pada tumbuhan
1.2.4 Membedakan berbagai macam jaringan permanen serta fungsi dan
letaknnya pada tumbuhan
II. TINJAUAN
II.1Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel yang memiliki struktur fungsi
dan bentuk yang sama. Organ tumbuhan dibangun oleh berbagai jenis
jaringan antara lain jaringan epidermis, jaringan dasar dan jaringan
pengangkut. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang ditemukan
pada lapisan terluar atau jaringan yang terdapat di permukaan setiap
organ tumbuhan. Tumbuhan memiliki berbagai jaringan dasar yang
dibedakan berdasarkan struktur dinding sel maupun bentuknya antara
lain parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Parenkim merupakan jaringan
dasar yang paling banyak ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan.
Posisi jaringan dasar pada tumbuhan bervariasi. Sebagi contoh jaringan
pada daun jaringan kolenkim banyak ditemukan pada bagian helaian,
tangkai maupun tulang daun. (Silalahi.2019) Jaringan tumbuhan secara
umum terdiri dari dua domain yang dipisahkan oleh membran selektif:
apoplas dan simplas. Apoplas tersusun dari dinding sel dan ruang antar
sel, sedangkan simplas tersusun oleh semua protoplas yang dapat
dihubungkan dengan plasmodesmata. Oleh karena itu, jalur air dan zat
terlarut ada tiga: apoplastik, simplastik dan transeluler (Krauser.2013)
II.2Jaringan Meristem
II.3Jaringan Permanen
(Sutara.2016) 5. Cuticle
Preparat melintang
daun monokotil 6. Epidermis
7. Xylem
(Dok.Pribadi2020)
8. Floem
9. Kolenkim
10. Trikoma
11. Epidermis
bawah
3 1. Epidermis
2. Korteks
3. Parenkim
4. xylem
Preparat melintang
batang monokotil (Ahmad.2013) 5. phloem
(Dok.Pribadi2020)
4 1. kutikula
2. epidermis atas
3. kolenkim
4. palisade
Preparat melintang 5. xylem
daun dikotil
6. floem
(Sutara.2016)
(Dok.Pribadi2020) 7. stomata
8. epidermis
bawah
5 1. epidermis
2. korteks
3. floem
4. cambium
5. xylem
Penampang lintang 6. phloem
batang dikotil (Ahmad.2013)
(Dok.Pribadi2020)
V. PEMBAHASAN
Praktikum Biologi Dasar I acara IV yang berjudul “Pengenalan
Jaringan Tumbuhan” telah dilaksanakan pada selasa, 05 Oktober 2020 pukul
08.00-10.50 WIB secara virtual via Microsoft Teams. Tujuan praktikum yaitu
mengenal bermacam macam jaringan pada tumbuhan, membedakan jaringan
meristem dengan jaringan permanen, mengenal berbagai macam jaringan
meristem berdasarkan letaknya pada tumbuhan, membedakan berbagai macam
jaringan permanen berdasakan fungsi dan letaknya pada organ tumbuhan. Alat
yang digunakan pada saat praktikum online adalah laptop dan alat tulis. Bahan
yang digunakan pada saat praktikum online adalah buku panduan praktikum,
power point materi, dan laporan sementara. Cara kerja adalah penuntun
praktikum dipelajari dengan baik, room meeting dimasuki oleh praktikan guna
menjalankan asistensi, video dan penjelasan pada saat asistensi diperhatikan,
laporan sementara dibuat oleh praktikan.
Jaringan Tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki
karakteristik dan fungsi yang sama yang menyusun organ tumbuhan guna untuk
melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Silalahi (2019) bahwa Jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel yang memiliki
struktur fungsi dan bentuk yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdapat
mekanisme apoplas dan simplas dimana apoplas adalah system untuk
mengangkut air dari akar ke xylem sedangkan simplas adalah system trasnspor
air dengan cara osmosis. Hal ini sesuai dengan pendapat Krauser (2013) bahwa
Apoplas tersusun dari dinding sel dan ruang antar sel, sedangkan simplas
tersusun oleh semua protoplas yang dapat dihubungkan dengan plasmodesmata.
Oleh karena itu, jalur air dan zat terlarut ada tiga: apoplastik, simplastik dan
transeluler. Jaringan pada tumbuan terbagi menjadi dua yaitu jaringan embrioni
dan jaringan dewasa dimana hal tersebut dipaparkan lebih dalam oleh
Nurfadillah (2010) bahwa Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel-sel
melakukan pembelahan diri. Namun dengan adanya pertumbuhan dan
perkembangaan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas dibagian khusus
dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri.
Jaringan embrionik ini disebut jaringan meristem. Sel-sel meristem akan tumbuh
dan mengalami spesialisasi secara morfo-fisiologi (mengalami diferensiasi)
membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk
membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
V.1Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan penyusun organ suatu tumbuhan yang
terdiri dari sel-sel yang memiliki fungsi dan karakteristik yang sama Hal ini
sesuai dengan pendapat Silalahi (2019) bahwa Jaringan merupakan kumpulan
dari sel-sel yang memiliki struktur fungsi dan bentuk yang sama. Jaringan pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan embrionik dan jaringan
dewasa. Hal ini dipaparkan lebih dalam oleh Saputra (2019) bahwa jaringan
tumbuhan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pertama jaringan meristem
dimana jaringan yang sel penyusunnya bersifaat embrional serta jaringan
dewasa adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dari sel
pembelahan meristem.
Jaringan meristem merupakan jaringan embrionik yang masi aktif
membelah hal ini sesuai dengan pendapat Nurfadillah (2010) bahwa Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Pada umumnya, sel-sel
penyusun jaringan meristem berdinding tipis, isodiametris, dan relatif kaya akan
protoplasma. Hal ini juga dijelaskan menurut Sutara (2016) bahwa Jaringan
meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat
meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari
tumbuhan. Jaringan meristem biasanya berada di ujung-ujung akar atau ujung-
ujung batang dinamakan meristem apical. Hal ini sesuai dengan pendapat Beck
(2012) bahwa Meristem apikal terletak di ujung menembak puncak, daerah
paling distal dari batang atau cabang lateral, dan dekat ujung akar (tepat di
belakang tutup akar), Puncak pucuk tidak hanya terdiri dari meristem apikal
tetapi juga dari daerah jaringan transisi di bawah sumbu, protoderm, meristem
dasar dan jaringan provaskuler dan primordia daun dekat ujung batang. Seperti
yang diketahui bahwa tumbuhan memiliki vakuola yang relative besar. Vakuola
ini yang menjadi lapisan pembatas dari meristem apical. Hal ini sesuai dengan
pendapat Beck (2012) bahwa Meristem apikal dari banyak gymnospermae,
termasuk sikas dan Ginkgo, ditandai dengan zonasi sitohistologis yang khas.
Biasanya, meristem apikal dibatasi oleh satu lapisan permukaan di bawahnya
yang merupakan sekelompok kecil sel vakuolat yang relatif besar yang terdiri
dari zona sel ibu pusat.
Meristem sekunder merupakan jenis meristem yang berasal dari
jaringan dewasa, Hal ini dipaparkan lebih lanjut oleh Nurfadillah (2010) bahwa
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Fungsi dari meristem sendiri
adalah sebagai tempat pembelahan yang berfungsi untuk pertumbuhan tinggi
batang, pertumbuhan akar untuk meluaskan wilayah serapannya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nurfadillah (2010) Bahwa Kemampuan jaringan meristem
untuk bermitosis secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan dapat bertambah
tinggi dan besar.
Jaringan permanen merupakan jaringan yang sudah mengalami fase
diferensiasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Saputra (2019) bahwa jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah terdiferensiasi dan terspesilisasi dari sel-sel
pembelahan meristem. Jaringan permanen terdiri dari jaringan epidermis yang
berada diposisi terluar guna melindungi organ dibawahnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Silalahi (2019) bahwa Jaringan epidermis merupakan jaringan
yang ditemukan pada lapisan terluar atau jaringan yang terdapat di permukaan
setiap organ tumbuhan. Jaringan epidermis pada umumnya terdiri dari satu
lapisan saja namun beberapa tumbuhan ada yang memiliki banyak lapisan.
Secara umum jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung atau sebagai
perantara dengan lingkungan sekitar.
Lalu ada jaringan parenkim sebagai penyusun mayoritas sel
tumbuhan,hal ini dipaparkan lebih dalam oleh Nurfadillah (2010) bahwa
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan
kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan
penting dalam proses regenerasi. Lalu ada jaringan penyokong berupa kolenkim
dan skelerenkim, hal ini dipaparkan lebih dalam oleh Silalahi (2019) bahwa
jaringan kolemkim memiliki struktur yang lebih kokoh. Hal tersebut
berhubungan dengan adanya penebalan dinding sel sekunder pada jaringan
kolenkim sedangkan Jaringan sklerenkim mengalami penebalan dinding sel yang
lebih tebal dibandingkan dengan jaringan kolemkim dan juga penebalan dinsing
sel pada jaringan sklerenkim lebih merata sehingga lebih kuat. Yang terakhir
adalah jaringan pengangkut berupa xylem dan floem, hal ini dipaparkan lebih
dalam oleh Sutara (2016) bahwa Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan
yang berfungsi untuk transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari
xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis.
1. Jurnal nasional
2. Jurnal internasional
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Asisten Praktikan