Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR I

ACARA PRAKTIKUM KE : 4

PENGAMATAN JARINGAN TUMBUHAN

Nama : Febry Anadya Ekaputri

NIM : 24020120140169

Kelompok :7

Hari, tanggal : Senin. 05 Oktober 2020

Asisten : Syafa Nurul Afifah

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2020
ACARA IV

JARINGAN TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama dimana
jaringan tersebut memiliki peranan yang mendukung proses pertumbuhan dan
perkembangan yang dilakukan oleh tumbuhan. Jaringan sendiri berdasarkan
jenisnya dibedakan menjadi empat yaitu epidermis, parenkim, penyokong,dan
pengangkut. Tanaman dibagi menjadi 2 jenis yaitu monokotil dan dikotil,
perbedaan dari kedua jenis tanaman tersebut antara lain terdapat cambium
pada tanaman dikotil sedangkan pada monokotil tidak. Bagian tanaman antara
lain terdiri atas daun, batang,dan akar. Struktur jaringan pada batang umunya
memiliki xylem sebagai pengangkut zat hara dan floem sebagai pengangkut
hasil fotosintesis keseluruh bagian tanaman. Struktur jaringan pada daun
umumnya memiliki stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas pada
tanaman. Struktur penyusun pada jaringan batang ataupun jaringan daun pun
berbeda sesuai dengan fungsi jaringan tersebut.
I.2 TUJUAN
1.2.1 Mengenal berbagai macam jaringan pada tumbuhan
1.2.2 Membedakan jaringan meristem dengan jaringan permanen
1.2.3 Mengenal berbagai macam jaringan meristem berdasarkan letaknya
pada tumbuhan
1.2.4 Membedakan berbagai macam jaringan permanen serta fungsi dan
letaknnya pada tumbuhan
II. TINJAUAN
II.1Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel yang memiliki struktur fungsi
dan bentuk yang sama. Organ tumbuhan dibangun oleh berbagai jenis
jaringan antara lain jaringan epidermis, jaringan dasar dan jaringan
pengangkut. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang ditemukan
pada lapisan terluar atau jaringan yang terdapat di permukaan setiap
organ tumbuhan. Tumbuhan memiliki berbagai jaringan dasar yang
dibedakan berdasarkan struktur dinding sel maupun bentuknya antara
lain parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Parenkim merupakan jaringan
dasar yang paling banyak ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan.
Posisi jaringan dasar pada tumbuhan bervariasi. Sebagi contoh jaringan
pada daun jaringan kolenkim banyak ditemukan pada bagian helaian,
tangkai maupun tulang daun. (Silalahi.2019) Jaringan tumbuhan secara
umum terdiri dari dua domain yang dipisahkan oleh membran selektif:
apoplas dan simplas. Apoplas tersusun dari dinding sel dan ruang antar
sel, sedangkan simplas tersusun oleh semua protoplas yang dapat
dihubungkan dengan plasmodesmata. Oleh karena itu, jalur air dan zat
terlarut ada tiga: apoplastik, simplastik dan transeluler (Krauser.2013)

II.2Jaringan Meristem

Meristem apical (Beck.2012)

Jaringan meristem terdiri dari meristem apikal dan meristem lateral.


Meristem lateral akan menghasilkan deret sel yang berfungsi dalam
memperpanjang jaringan sehingga daun tanaman akan semakin panjang
dan lebar, serta akan mepengaruhi luas daun tersebut (Iskandar.2015)
meristem adalah daerah jaringan terlokalisasi yang, dengan pembelahan
sel, menambahkan sel-sel baru ke bagian tumbuhan atau tumbuhan. Pada
pucuk tumbuhan vaskuler aktivitas meristem menghasilkan pertambahan
panjang dan / atau diameter, dan mengikuti pertumbuhan dan diferensiasi
sel, pembentukan berbagai daerah jaringan dewasa pada sumbu serta
pembentukan organ seperti daun, kerucut. sisik, sporofil, bintik, bagian
bunga, dll. Beberapa meristem adalah dapat mengabadikan diri, dan
dengan demikian dapat dianggap sebagai meristem "permanen".
Kebanyakan meristem apikal dan kambium vaskular adalah meristem
dari jenis ini dan, sebagai hasil dari aktivitasnya, menyediakan mode
vaskular pada tumbuhan vascular dimana pertumbuhannya bersifat tak
tentu. (Beck.2012)

II.3Jaringan Permanen

Jaringan pengangkut (Nurfadillah.2010)

Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari


pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk
yang disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada
yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak
membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen. Jaringan dewasa
dibagi menjadi 4 macam yaitu Jaringan Epidermis merupakan jaringan
yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Fungsi
jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
Kedua Jaringan Parenkim nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan
parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging
buah dan endosperm. Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang
bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim
mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun
telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi. Ketiga
Jaringan Penguat/Penyokong nama lainnya stereon. Fungsinya untuk
menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan
sklerenki. Keempat Jaringan Pengangkut bertugas mengangkut zat-zat
yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem
atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
( Nurfadillah.2010)
III. METODE PENELITIAN
III.1Alat
3.1.1 Mikroskop
3.1.2 Laptop
3.1.3 Alat tulis
III.2Bahan
3.2.1 Buku panduan praktikum
3.2.2 power point materi
3.2.3 laporan sementara
III.3Cara Kerja
3.3.1 Buku panduan praktikum dipelajari
3.3.2 Room meeting dimasuki oleh praktikan untuk menjalankan asistensi
3.3.3 Asistensi dilakukan, penjelasan terkait praktikum diamati dengan baik
oleh praktikan
3.3.4 Video yang diputar pada saat asistensi diperhatikan oleh praktikan
3.3.5 Laporan sementara dibuat oleh praktikan sesuai dengan format yang
diberikan
IV. HASIL PENGAMATAN

NO GAMBAR GAMBAR KETERANGAN


PRIBADI REFERENSI
1 1. Tunas apical
2. Meristem apical
3. Protoderm
4. Tunas samping
Preparat melintang
ujung batang 5. ]prokambium
(Sutara.2016)
(Dok.Pribadi2020)
2 1. Guard cells
2. Stoma
3. Bundle sheath
4. Stoma

(Sutara.2016) 5. Cuticle
Preparat melintang
daun monokotil 6. Epidermis
7. Xylem
(Dok.Pribadi2020)
8. Floem
9. Kolenkim
10. Trikoma
11. Epidermis
bawah
3 1. Epidermis
2. Korteks
3. Parenkim
4. xylem
Preparat melintang
batang monokotil (Ahmad.2013) 5. phloem

(Dok.Pribadi2020)
4 1. kutikula
2. epidermis atas
3. kolenkim
4. palisade
Preparat melintang 5. xylem
daun dikotil
6. floem
(Sutara.2016)
(Dok.Pribadi2020) 7. stomata
8. epidermis
bawah
5 1. epidermis
2. korteks
3. floem
4. cambium
5. xylem
Penampang lintang 6. phloem
batang dikotil (Ahmad.2013)
(Dok.Pribadi2020)
V. PEMBAHASAN
Praktikum Biologi Dasar I acara IV yang berjudul “Pengenalan
Jaringan Tumbuhan” telah dilaksanakan pada selasa, 05 Oktober 2020 pukul
08.00-10.50 WIB secara virtual via Microsoft Teams. Tujuan praktikum yaitu
mengenal bermacam macam jaringan pada tumbuhan, membedakan jaringan
meristem dengan jaringan permanen, mengenal berbagai macam jaringan
meristem berdasarkan letaknya pada tumbuhan, membedakan berbagai macam
jaringan permanen berdasakan fungsi dan letaknya pada organ tumbuhan. Alat
yang digunakan pada saat praktikum online adalah laptop dan alat tulis. Bahan
yang digunakan pada saat praktikum online adalah buku panduan praktikum,
power point materi, dan laporan sementara. Cara kerja adalah penuntun
praktikum dipelajari dengan baik, room meeting dimasuki oleh praktikan guna
menjalankan asistensi, video dan penjelasan pada saat asistensi diperhatikan,
laporan sementara dibuat oleh praktikan.
Jaringan Tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki
karakteristik dan fungsi yang sama yang menyusun organ tumbuhan guna untuk
melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Silalahi (2019) bahwa Jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel yang memiliki
struktur fungsi dan bentuk yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdapat
mekanisme apoplas dan simplas dimana apoplas adalah system untuk
mengangkut air dari akar ke xylem sedangkan simplas adalah system trasnspor
air dengan cara osmosis. Hal ini sesuai dengan pendapat Krauser (2013) bahwa
Apoplas tersusun dari dinding sel dan ruang antar sel, sedangkan simplas
tersusun oleh semua protoplas yang dapat dihubungkan dengan plasmodesmata.
Oleh karena itu, jalur air dan zat terlarut ada tiga: apoplastik, simplastik dan
transeluler. Jaringan pada tumbuan terbagi menjadi dua yaitu jaringan embrioni
dan jaringan dewasa dimana hal tersebut dipaparkan lebih dalam oleh
Nurfadillah (2010) bahwa Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel-sel
melakukan pembelahan diri. Namun dengan adanya pertumbuhan dan
perkembangaan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas dibagian khusus
dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri.
Jaringan embrionik ini disebut jaringan meristem. Sel-sel meristem akan tumbuh
dan mengalami spesialisasi secara morfo-fisiologi (mengalami diferensiasi)
membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk
membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.

V.1Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan penyusun organ suatu tumbuhan yang
terdiri dari sel-sel yang memiliki fungsi dan karakteristik yang sama Hal ini
sesuai dengan pendapat Silalahi (2019) bahwa Jaringan merupakan kumpulan
dari sel-sel yang memiliki struktur fungsi dan bentuk yang sama. Jaringan pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan embrionik dan jaringan
dewasa. Hal ini dipaparkan lebih dalam oleh Saputra (2019) bahwa jaringan
tumbuhan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pertama jaringan meristem
dimana jaringan yang sel penyusunnya bersifaat embrional serta jaringan
dewasa adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dari sel
pembelahan meristem.
Jaringan meristem merupakan jaringan embrionik yang masi aktif
membelah hal ini sesuai dengan pendapat Nurfadillah (2010) bahwa Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Pada umumnya, sel-sel
penyusun jaringan meristem berdinding tipis, isodiametris, dan relatif kaya akan
protoplasma. Hal ini juga dijelaskan menurut Sutara (2016) bahwa Jaringan
meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat
meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari
tumbuhan. Jaringan meristem biasanya berada di ujung-ujung akar atau ujung-
ujung batang dinamakan meristem apical. Hal ini sesuai dengan pendapat Beck
(2012) bahwa Meristem apikal terletak di ujung menembak puncak, daerah
paling distal dari batang atau cabang lateral, dan dekat ujung akar (tepat di
belakang tutup akar), Puncak pucuk tidak hanya terdiri dari meristem apikal
tetapi juga dari daerah jaringan transisi di bawah sumbu, protoderm, meristem
dasar dan jaringan provaskuler dan primordia daun dekat ujung batang. Seperti
yang diketahui bahwa tumbuhan memiliki vakuola yang relative besar. Vakuola
ini yang menjadi lapisan pembatas dari meristem apical. Hal ini sesuai dengan
pendapat Beck (2012) bahwa Meristem apikal dari banyak gymnospermae,
termasuk sikas dan Ginkgo, ditandai dengan zonasi sitohistologis yang khas.
Biasanya, meristem apikal dibatasi oleh satu lapisan permukaan di bawahnya
yang merupakan sekelompok kecil sel vakuolat yang relatif besar yang terdiri
dari zona sel ibu pusat.
Meristem sekunder merupakan jenis meristem yang berasal dari
jaringan dewasa, Hal ini dipaparkan lebih lanjut oleh Nurfadillah (2010) bahwa
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Fungsi dari meristem sendiri
adalah sebagai tempat pembelahan yang berfungsi untuk pertumbuhan tinggi
batang, pertumbuhan akar untuk meluaskan wilayah serapannya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nurfadillah (2010) Bahwa Kemampuan jaringan meristem
untuk bermitosis secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan dapat bertambah
tinggi dan besar.
Jaringan permanen merupakan jaringan yang sudah mengalami fase
diferensiasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Saputra (2019) bahwa jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah terdiferensiasi dan terspesilisasi dari sel-sel
pembelahan meristem. Jaringan permanen terdiri dari jaringan epidermis yang
berada diposisi terluar guna melindungi organ dibawahnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Silalahi (2019) bahwa Jaringan epidermis merupakan jaringan
yang ditemukan pada lapisan terluar atau jaringan yang terdapat di permukaan
setiap organ tumbuhan. Jaringan epidermis pada umumnya terdiri dari satu
lapisan saja namun beberapa tumbuhan ada yang memiliki banyak lapisan.
Secara umum jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung atau sebagai
perantara dengan lingkungan sekitar.
Lalu ada jaringan parenkim sebagai penyusun mayoritas sel
tumbuhan,hal ini dipaparkan lebih dalam oleh Nurfadillah (2010) bahwa
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan
kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan
penting dalam proses regenerasi. Lalu ada jaringan penyokong berupa kolenkim
dan skelerenkim, hal ini dipaparkan lebih dalam oleh Silalahi (2019) bahwa
jaringan kolemkim memiliki struktur yang lebih kokoh. Hal tersebut
berhubungan dengan adanya penebalan dinding sel sekunder pada jaringan
kolenkim sedangkan Jaringan sklerenkim mengalami penebalan dinding sel yang
lebih tebal dibandingkan dengan jaringan kolemkim dan juga penebalan dinsing
sel pada jaringan sklerenkim lebih merata sehingga lebih kuat. Yang terakhir
adalah jaringan pengangkut berupa xylem dan floem, hal ini dipaparkan lebih
dalam oleh Sutara (2016) bahwa Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan
yang berfungsi untuk transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri dari
xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis.

V.1.1 Penampang melintang ujung batang


Pada pengamatan diketahui bagian-bagian yang terlihat pada
penampang melintang ujung batang adalah tunas apical, meristem apical,
meristem dasar, dan protoderm. Hal ini sesuai dengan pendapat Hayati
(2016) bahwa bagian yang terlihat pada penampang ujung batang adalah
tunas apical, meristem apical, meristem dasar, protoderm, dan tunas
lateral. Tiap bagian tersebut pastinya memiliki fungsi yang berbeda satu
sama lain yang berguna untuk menyokong pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuan. Hal ini dijelaskan lebih dalam oleh
Silalahi (2019) bahwa tunas apical berfungsi untuk membentuk jaringan
baru, meristem apical berfungsi untuk menyokong tumbuhan, meristem
dasar berfungsi untuk membentuk jaringan dasar.

V.1.2 Penampang lintang daun (Zea mays)


Berdasarkan pengamatang yang dilakukan dapat diketahui
bahwa bagian yang terliat adalah sel penjaga, xylem,floem, epidermis,
dan kolenkim. Hal ini sesuai dengan pendapat Malak (2017) bahwa
Struktur Anatomi daun tumbuhan terdapat bagian-bagian seperti
layaknya tumbuhan lain. Bagian-bagian tersebut yakni, Epidermis atas,
Epidermis bawah, Kolenkim, Xylem, stomata, Fhloem. Malak (2017).
tiap bagian penyusun tersebut memiliki fungsi masing-masing, hal ini
juga dijelaskan oleh Malak (2017) bahwa Epidermis merupakan
kumpulan sel yang seragam dan berada pada bagian terluar, Sel
epidermis memiliki struktur yang padat dengan dinding sel yang
kadangkala menebal karena mengandung silika, sehingga memperkuat
helaian daun, epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi,
dinding terluarnya di tutupi oleh kutikutula dan tidak mengandung
kroloplas, epidermis bawah serupa dalam struktur permukaan atas tapi
memiliki banyak stomata. Kolenkim merupakan jaringan jaringan
penguat pada organ- organ tumbuhan yang masih aktif melakukan
perkembangan. Stomata merupakan salah satu bagian yang terdapat pada
daun tumbuhan yang berperan penting dalam penyediakan bahan untuk
diolah dalam foto sintesis. Xylem merupakan jaringan pengangkut pada
tanaman yang berfungsi menyalurkan air serta mineral ke daun. Floem
atau jaringan tapis merupakan jaringan pengangkut pada berfungsi
sebagai pengangkut atau menyalurkan hasil fotosintesis ke seluruh
jaringan tumbuhan.

V.1.3 Penampang melintang batang (Zea mays)


Batang memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengalirkan
bahan-bahan yang akan digunakan untuk fotosintesis dari akar ke daun
serta menjadi sumbu dari suatu tumbuhan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Rosanti (2013) batang merupakan bagian tubuh tumbuhan
yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan. Pertumbuhan batang dapat dilihat dari percabangannya,
kebanyakan tumbuhan melakukan percabangan walaupun sedikit. Pada
dasarnya, morfologi batang pada tingkat pertumbuhan batang pokok
inilah yang akan menjadi arsitektur tumbuhan. Pada pengamatan yang
dilakukan dapat diketahui bahwa bagian yang ada pada batang jagung
adalah epidermis, korteks, parenkim, xylem,dan floem dan pastinya tiap
struktur tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini sesuai dengan
pendapat Malak (2017) bahwa Struktur Anatomi batang tumbuhan
terdapat bagian-bagian seperti layaknya tumbuhan lain. Bagian-bagian
tersebut yakni, Epidermis, Parenkim, Berkas pembuluh. Jaringan
epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan
epidermis pada akar misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta
berkutikula pada akar dan batang. Parenkim berfunsi sebagai jaringan
pengisi pada tubuh tumbuhan, jaringan ini juga termasuk jaringan yang
bersifat meristematis sehingga mampu membentuk jaringan. Berkas
pembuluh yang terlihat seperti bulatan kecil dan berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis dan mengangkut bahan-bahan dari daun ke bagian
tubuh lain seperti batang dan akar atau umbi.

V.1.4 Penampang melintang daun dikotil


Pada pengamatan dapat disimpulkan bawa struktur
penyusunnya terdiri dari Kutikula, epidermis, xylem, floem, dan stomata.
Hal ini sesuai dengan yang dipaparkan oleh Malak (2017) bahwa
Struktur Anatomi daun tumbuhan terdapat bagian-bagian seperti
layaknya tumbuhan lain. Bagian-bagian tersebut yakni, Epidermis atas,
Epidermis bawah, Kolenkim, Xylem, stomata, Fhloem. Dimana tiap
strukturnya memiliki fungsi yang berbeda guna menyokong berjalannya
peran daun pada tanaman, hal ini juga dipaparkan lebih lanjut oleh
Malak (2017) terkait fungsi struktur penyusunnya yaitu, Sel epidermis
memiliki struktur yang padat dengan dinding sel yang kadangkala
menebal karena mengandung silika, sehingga memperkuat helaian daun,
epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding
terluarnya di tutupi oleh kutikutula dan tidak mengandung kroloplas,
epidermis bawah serupa dalam struktur permukaan atas tapi memiliki
banyak stomata, tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel yang di
sebut dengan substomata. Dikotil mempunyai kambium floem di luar
kambium sebagai pembatas,
V.1.5 Penampang lintang batang dikotil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa terdapat epidermis, korteks,xylem,floem,cambium, dan parenkim.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sutara (2016) bahwa Pada batang dikotil
muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan stele. Epidermis
terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang. Daerah di
sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks
dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah
kolenkim dan daerah parenkim. Kolenkim menempati posisi di bawah
epidermis, dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri atas
perisikel, berkas vaskuler dan empulur. Berkas vaskuler tersusun
melingkar. Masing-masing berkas terdiri atas xilem, kambium dan floem.
Cambium pada tanaman dikotil nantinya akan berdiferensiasi menjadi
xylem dan floem sekunder. Hal ini sesuai dengan pendapat Bria (2018)
bahwa dimana menghasilkan ke arah dalam berupa xilem sekunder dan
ke arah luar berupa floem sekunder, kambium ini disebut dengan
kambium vasikuler.
VI. KESIMPULAN
VI.1 Mengenal berbagai macam jaringan yang ada pada tumbuhan
Jaringan yang ada pada tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu
jaringan meristem yang terdiri dari meristem primer (Berada pada ujung-
ujung) dan meristem sekunder ( Kambim gabus ), serta jaringan
permanen ( epidermis, jaringan penyokong berupa kolenkim dan
skelerenkim, jaringan pengangkut berupaq xylem dan floem, parenkim )
VI.2 Membedakan jaringan meristem dengan jaringan permanen
Jaringan meristem bersifat embrionik dimana sel sel nya masiha ktif
membelah guna menambah panjang dan lebar dari batang dan akar,
sedangkan jaringan pemanen sel-sel nya sudah tidak aktif membelah
dikarenakan suda melewati dase diferensiasi dari hasil pembelahan sel-
sel meristem.
VI.3 Mengenal berbagai macam jaringan meristem beserta letaknya
Meristem dibagi menjadi dua jenis yaitu meristem primer dan meristem
sekunder. Meristem primer terletak pada apical batang, apical akar, dan
pucuk daun dimana guna dari meristem ini adalah menambah tinggi
batang dan menambah panjang akar guna meluaskan daerah resapan,
sedangkan meristem primer itu adala meristem yang berfungsi untuk
menambah lebar batang, contoh dair meristem ini adalah cambium dan
felogen
VI.4 Membedakan berbagai macam jaringan permanen berdasarkan
letak pada organ
Jaringan permanen dibagi jadi empat, yang pertama adalah epidermis
yang berada terluar dari organ tumbuhan dan berfungsi untuk melindungi
struktur yang berada dibawahnya. Kedua adalah parenkim dimana
parenkim adalah penyusun sebagian besar organ tumbuhan, biasa disebut
dengan sel penjaga atau Guard cell. Ketiga adalah jaringan penyokong
yang berfungsi untuk menyokong tanaman, contohnya adalah kolenkim
(Jaringan penyokong yang terdiri dari sel hidup) dan skelerenkim
(Jaringan penyokong yang terdiri dari sel mati). Keempat adalah jaringan
pengangkut yang terdiri atas xylem dan floem, dimana xylem berfungsi
untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun untuk menjalankan
proses fotosintesis, floem berfungsi untuk mengedarkan hasil
fotosintesiss dari daun keseluruh bagian tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad et al.2013. pengembangan media preparat jaringan tumbuhan menggunakan


pewarnaan alternative dari filtrate daun pacar. Jurnal UNESA Bioedu Vol. 02
No.01. Januari 2013
Asahina et al. 2015. Molecular and physiological mechanisms regulating tissue reunion
in incised plant tissues. J. Plant Res (2015) 128:381–388.
Beck.2012. Meristems of the shoot. UCL : Institute of education
Bria.2018. Analisis Struktur Anatomi Batang Anyelir (Dianthus caryophyllus L.) dan
Kontribusinya Terhadap Sistematik Ordo Caryophyllales. Jurnal Saintek Lahan
Kering JSLK 1 (1) 8 – 9.
Fitriani et al. 2019. Profil Miskonsepsi Materi Jaringan Tumbuhan pada Mahasiswa
Biologi dan Pendidikan Biologi Salah Satu Perguruan Tinggi di Surakarta.
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019
Hapsari et al.2018. Pertumbuhan Batang, Akar dan Daun Gulma Katumpangan (Pilea
microphylla (L.) Liebm.). Jurnal UNDIP Volume 3 Nomor 1. Februari 2018
Hayati. 2016. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta : Deepublish.
Isnandar et al. 2015. Pertumbuhan beberapa klon bibit kakao pada tanah gambut dan
podsolik merah kuning. JOM Faperta Vol. 2 No.1. Februari 2015
Kurniawati et al. 2015. Analisis bentuk jaringan pembuluh trakea pada preparat
maserasi berbagai genus piper sebagai sumber belajar biologi. Jurnal pendidikan
biologi Indonesia vol.01 No.02.
Krauser et al.2013. Homogenization Approach to Water Transport in Plant Tissues with
Periodic Microstructures. Math. Model. Nat. Phenom. Vol. 8, No. 4, 2013, pp. 80-
111
Malak.2017. Identifikasi anatomi tumbuhan sirih hutan. Biolearning journal Volume
08. Juni 2017
Mulyani.2014. Pohon aren sebagai tanaman fungsi konservasi. JURNAL GEOGRAFI
VOLUME 14 NO. 2.
Nurfadillah.2010. peningkatan hasil belajar biologi siswa melalui penggunaan media
flashcard pada konsep struktur tubuh tumbuhan siswa kelas VIII MTSN
Tinambungpolman. Makassar : UIN alaudin Makassar.
Rosanti.2018. Struktur Morfologi Batang Tumbuhan di Taman Wisata Alam Punti
Kayu Palembang. Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Volume
15 No. 1. Juni 2018
Saputra.2019. Peningkatan hasil belajar siswa VIII pada konsep struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan melalui model pembelajaran DMP. Aceh : Universitas bireun
aceh
Silalahi.2019. Anatomi, fisiologi, dan perkembangan tumbuan I. Jakarta : UKI Press
penerbitan Universitas Kristen Indonesia.
Sunarti et al .2018. Tingkat kesamaan Acacia manginum, Acacia auriculiformis, dan
hibridnya berdasarkan sifat anatomi akar, batang, dan daun. Jurnal ilmu
kehutanan 12 al 234-247.
Sutara. 2016. Struktur dan anatomi tumbuhan. Bali : FMIPA Udayana
Tanzerina et al.2013. studi adaptasi anatomi program vegetative Neptunia oleraceae
hasil seleksi lini pada fitoremediasi limbah cair amoniak. Jurnal semirata FMIPA
Universitas Lampung 2013.
LAMPIRAN

1. Jurnal nasional

2. Jurnal internasional
LEMBAR PENGESAHAN

Semarang, 09 Oktober 2020

Mengetahui,
Asisten Praktikan

Syafa Nurul Afifah Febry Anadya Ekaputri


24020118130086 2402012014169

Anda mungkin juga menyukai