Anda di halaman 1dari 3

MATERI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

KELAS X (UMUM)
KD 3.1 HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

Kedudukan manusia
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial.
a. Makhluk individu
Sebagai makhluk individu manusia diberi kemampuan untuk hidup dan mengatasi beberapa masalah sendiri.
Dalam kondisi tertentu manusia memiliki kepentingan sendiri yang berbeda dengan manusia lain, seperti hasrat,
keinginan atau tujuan hidup.
b. Makhluk sosial
Selain kodratnya sebagai makhluk individu, manusia juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi segala
kebutuhannya. Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yang artinya selain sebagai
mahluk individu manusia juga adalah mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain.

Pengertian Bangsa
Bangsa adalah sekelompok manusia yang hidup dalam suatu wilayah tertentu. Yang memiliki kesamaan asal
keturunan, adat, bahasa, ideologi, budaya dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri. Karena persamaan itu, maka
bangsa memiliki rasa persatuan, serta memiliki cita-cita bersama yang ingin dilak1sanakan di dalam negara tempat
mereka tinggal.
Jadi bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang hidup dalam wilayah Indonesia

Pengertian Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari kata state dalam bahasa Inggris, kata staat dalam bahasa Belanda dan
Jerman, kata etat dalam bahasa Perancis, yang semuanya itu diambil dari bahasa Latin status atau statum, yang
berarti meletakkan dalam keadaan berdiri atau keadaan yang tegak dan tetap, atau suatu yang memiliki sifat-sifat
yang tegak dan tetap.
Menurut Franz Magnis-Suseno, negara merupakan satu kesatuan masyarakat politik. Fungsinya adalah membuat,
menerapkan dan menjamin berlakunya norma kelakuan untuk seluruh masyarakat. Norma ini berlaku dengan pasti.
Artinya negara tidak membiarkan aturan-aturannya dilanggar. Bila dilanggar, pelanggarnya ditindak dan dikenai
sanksi. Sanksi tersebut kalau perlu dengan menggunakan paksaan fisik.

Sifat Negara
Menurut Miriam Budiardjo, setiap negara mempunyai sifat:
a. Memaksa. Negara mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara sah.
b. Memonopoli. Hanya negara yang mempunyai monopoli untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan
bersama dari masyarakat.
c. Mencakup semua. Kekuasaan mengatur yang dimiliki oleh negara meliputi semua orang dalam batas-batas
kekuasaannya. Tidak ada orang yang terbebas dari pengaturan negara. Kewenangan negara dapat mengatur
hampir semua segi kehidupan warga negara.

Unsur terbentuknya negara


Menurut Oppenheim dan Lauterpacht unsur negara terdiri atas rakyat yang bersatu, daerah/wilayah tertentu,
pemerintah yang berdaulat. Unsur terbentuknya negara juga tertuang dalam Konvensi Montevideo sebagai hasil
Konferensi Antar negara-negara Amerika (Pan-Amerika) di Montevideo (ibukota Uruguay) tahun 1933 pasal 1 yang
meliputi: penduduk tetap, wilayah tertentu, pemerintahan, serta kemampuan mengadakan hubungan dengan
negara lain.
a. Unsur konstitutif (mutlak)
1. Rakyat
Semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau penghuni negara yang tunduk pada
kekuasan negara tersebut.
Berdasarkan lama menetapnya:
a) Penduduk. Yaitu orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu negara untuk dalam jangka
waktu yang lama atau menetap. di Indonesia dibuktikan dengan KTP
b) Bukan Penduduk. Yaitu mereka yang berada dalam suatu negara tidak secara menetap atau hanya
sementara waktu. Contoh: turis asing
Berdasarkan ikatan hukum:
a) Warga Negara / WNI. Yaitu orang-orang Indonesia asli atau orang-orang bangsa lain yang secara
hukum diakui sebagai warga negara suatu negara dan terikat dengan hukum negara itu.
b) Bukan Warga Negara / WNA: yaitu orang-orang yang ada di suatu negara, tapi secara hukum masih
terikat dengan hukum negara asalnya. Secara hukum tidak menjadi anggota negara tempat dia tinggal,
namun tetap tunduk pada pemerintahan dimana mereka berada. Contoh: duta, konsul, kontraktor
asing, dll

2. Wilayah. Adalah tempat tinggal rakyat dan pemerintahan yang berdaulat


a) Daratan. Yaitu wilayah yang berupa daratan / tanah.
Batas wilayah daratan dibedakan menjadi:
1) Batas alami. Yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara alami.
Contoh: Sungai, gunung, lembah, ngarai
2) Batas buatan. Yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang sengaja dibuat oleh manusia.
Contoh: Patok, Pagar, Gapura
3) Batas astronomi. Yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang ditentukan berdasarkan posisi
astronomi. Ditentukan dengan garis lintang dan garis bujur.
Contoh: 6°LU – 11°LS dan 95°BT – 141°BT
Batas wilayah sangat penting sebagai pagar yuridis dan politis berlakunya kedaulatan nasional suatu
negara. Karena menyangkut pelaksanakaan kedaulatan suatu negara dalam berbagai bentuk. Seperti:
1) Berkuasa penuh terhadap kekayaan alam yang ada di dalamnya
2) Berkuasa dalam menegakkan kedaulatan hukum di dalam wilayah teritorial negara
3) Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya, bila tidak mempunyai izin dari
negara tersebut.

b) Lautan. Yaitu wilayah yang berbentuk lautan.


Konsepsi hukum laut:
1) Res Nullius. Bahwa negara boleh mengambil kekuasaan teritorial yang belum di klaim dan
memperoleh kekuasaan ketika salah satu penduduknya memasuki wilayah tersebut. Laut dapat
diambil dan dimiliki oleh tiap-tiap negara. Oleh John Sheldon dari Inggris, dalam buku Mare
Clausum
2) Res Communis. Bahwa laut merupakan milik bersama masyarakat dunia sehingga tidak dapat
diambil atau dimiliki oleh tiap-tiap negara. Oleh Hugo de Groot (Grotius) dari Belanda dalam buku
Mare Liberum.
Dasar hukum laut:
1) Deklarasi Djuanda, 13 desember 1957. Yaitu lebar wilayah laut Indonesia 12 mil diukur dari garis
pantai
2) Pengumuman pemerintah tanggal 17 Februari 1969 tentang Landas Kontinen Indonesia
3) Undang-undang no 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia
4) Konvensi hukum laut internasional III tahun 1982 UNCLOD PBB di Jamaika.
5) Traktat multilateral yang diratifikasi oleh 119 negara pada 10 Desember 1982 di montego Bay-
Jamaika.
Batas-batas wilayah laut meliputi:
1) Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas.
Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24
mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut.
Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang
terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis
dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi
mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah
permukaan laut.
2) Zona Bersebelahan
Zona ini adalah 12 mil laut diukur dari tepi luar laut teritorial, atau selebar 24 mil laur diukur dari
garis pantai. Pada daerah ini negara memiliki otoritas dalam hal pencegahan dan hukuman atas
pelanggaran hukum-hukum adat dan peraturan, fiskal, imigrasi.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis
dasar / garis pantai. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan
pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut.
Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di
bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas
landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling
tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari
garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya.
Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
tanggal 21 Maret 1980
4) Landas Kontinen
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari
sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua
buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika
ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara
tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran
lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah
Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
Point to point theory adalah teori tentang penentuan garis pantai / garis dasar, diukur dengan
menghubungkan titik titik terluar pulau terluar suatu negara pantai, pada saat air surut.

c) Udara. Yaitu wilayah diatas wilayah negara atau diatas wilayah daratan dan laut teritorial suatu
negara. Dalam pasal 1 Konvensi Paris 1919 yang telah diganti dengan Konvensi Chicago 1944
dinyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan utuh dan eksklusif di wilayah udaranya.
Berdasarkan UU No 20 tahun 1982 tentang pertahanan negara, wilayah kedaulatan dirgantara adalah
yang termasuk Geo Stationary Orbit (GSO) sejauh 35.761 km. GSO dapat diketahui dengan menarik
garis dari pusat bumi menyinggung batas wilayah laut Indonesia (Laut Teritorial) hingga ketinggian
35.761 km dari permukaan bumi.

d) Daerah Ekstrateritorial. Yaitu daerah yang menurut kebiasaan internasional diakui sebagai daerah
kekuasaan suatu negara, meskipun daerah itu berada di wilayah kekuasaan negara lain.
Contoh: Gedung kedutaan suatu negara yang ada di negara lain, kapal berbendera suatu negara yang
berlayar di laut bebas, pesawat berbendera suatu negara yang mengudara di kawasan udara bebas.

3. Pemerintahan yang berdaulat


a) Pengertian Pemerintah
Pengertian pemerintah dalam arti sempit. Adalah suatu badan yang memiliki wewenang melaksanakan
kebijakan negara yang terdiri atas presiden, wakil presiden dan para menteri. (eksekutif saja)
Pengertian pemerintah dalam arti luas. Adalah gabungan semua badan kenegaraan yang berkuasa
memerintah di wilayah suatu negara, meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif.
b) Kedaulatan Negara. Kekuasaan tertinggi terletak pada negara.
Berdaulat kedalam. Pemerintah mempunyai wewenang tertinggi untuk menjalankan pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah memonopoli kekuasaan di
dalam wilayahnya, tanpa ada kekuasaan lain yang dapat menandinginya.
Berdaulat keluar. Pemerintah mempunyai kekuasaan tertinggi untuk memelihara keutuhan wilayah dan
mempertahankan wilayahnya terhadap serangan dari pihak luar. Pemerintah hanya tunduk pada
ketentuan yang telah ditetapkan dan tidak terikat pada ketentuan lain. Negara lain harus menghormati
kekuasaan negara tersbut dan tidak boleh ikut campur urusan dalam negerinya.

Sifat pokok kedaulatan menurut Jean Bodin:


a) Asli. Tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi
b) Permanen. Kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri, meskipun pemegang kedaulatan telah
berganti
c) Tunggal. Hanya negaralah yang mempunyai kekuasaan tertiinggi
d) Tidak terbatas. Kekuasaan tidak dibatasi oleh siapapun. Karena jika dibatasi, kekuasaan tertinggi yang
dimiliki negara akan lenyap.

b. Unsur deklaratif: pengakuan dari negara lain


Pentingnya pengakuan negara lain didasari pada faktor sebagai berikut:
1. Adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik yang timbul dari dalam (kudeta) maupun
intervensi dari negara lain
2. Adanya ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri
tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain

Pengakuan dari negara lain dibedakan menjadi:


1. Pengakuan de facto. Pengakuan menurut kenyataan bahwa suatu negara telah berdiri dan dapat
mengadakan hubungan dengan negara lain yang mengakuinya. Pengakuan de facto diberikan apabila suatu
negara baru telah memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara dan telah menjadi pemerintahan yang
stabil. (pengakuan menurut kenyataan)
2. Pengakuan de jure. Pengakuan secara hukum oleh negara lain bahwa suatu negara telah berdiri.
India adalah negara yang pertama kali mengakui kedaulatan negara Indonesia. Disusul Mesir, Suriah, Irak,
Burma, Australia dan beberapa negara Arab lainnya.

Anda mungkin juga menyukai