Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NOMOR :5
KELAS : XII MIPA 3
PENGENALAN KONSEP
1. Di antara banyak teori sains yang ada di dunia ini, teori evolusi mungkin merupakan salah
satu teori yang sangat kontroversial. Bukan hanya di kalangan orang awam, teori ini juga
masih banyak diperdebatkan di kalangan para ilmuwan itu sendiri.Bagi kalangan awam, teori
evolusi dianggap sebagai teori yang melanggar atau menyalahi kodrat manusia sebagai
manusia seutuhnya. Padahal, mungkin ada kesalahpahaman spesifik yang membuat teori ini
tidak dapat diterima dengan baik. Teori evolusi adalah sebuah teori yang digagas oleh
Charles Darwin pada 1859 silam melalui bukunya yang fenomenal berjudul On the Origin of
Species. Di sini, Darwin menjelaskan bahwa evolusi merupakan perubahan frekuensi alel
(genetik) pada sifat-sifat terwariskan yang ada pada suatu generasi ke generasi berikutnya.
Live Science dalam lamannya menjelaskan bahwa perubahan-perubahan ini diakibatkan oleh
setidaknya tiga proses kombinasi utama, yakni reproduksi, variasi, dan seleksi alam. Nah,
proses perubahan dalam evolusi inilah yang mengakibatkan munculnya banyak spesies
makhluk hidup di dunia. Hal ini terjadi akibat spesiasi (lonjakan keragaman spesies).
Adaptasi juga merupakan faktor penting dalam evolusi makhluk hidup, contohnya adanya
perbedaan minor antara orang-orang yang tinggal di pantai dengan orang yang tinggal di
pegunungan. Jumlah sel darah merah orang gunung lebih banyak daripada sel darah merah
orang pantai. Ini adalah proses adaptasi alami yang terjadi dalam tubuh manusia secara
minor. Semua makhluk hidup pasti memiliki spesies yang berbeda dan perbedaan spesies
tersebut merupakan bukti bahwa teori evolusi memang benar-benar terjadi di alam.
Perbedaan spesies dapat terjadi akibat adaptasi ketat, kondisi geografis wilayah, mutasi
genetik, dan seleksi alam.
Mengapa banyak orang awam yang menghubungkan antara manusia dengan kera? Itu
terjadi karena adanya kesalahpahaman yang mungkin sulit untuk dimengerti oleh orang
awam tentang teori evolusi yang sesungguhnya. Teori evolusi tidak pernah menyatakan
bahwa manusia berasal dari kera. Teori evolusi hanya menyatakan bahwa semua makhluk
hidup di dunia ini, termasuk manusia, berasal dari nenek moyang yang sama. Dalam suatu
masa waktu, terjadilah percabangan spesies yang terjadi akibat beberapa faktor di atas.
Jumlah ledakan spesies yang terjadi di zaman purba terjadi tidak dalam waktu yang pendek,
melainkan terjadi pada rentang waktu ratusan juta tahun. Bayangkan saja, jika ribuan tahun
saja sudah bisa didapatkan adanya beberapa perbedaan minor dalam tiap spesies, ratusan juta
tahun tentu akan melahirkan spesies-spesies yang bisa sangat berbeda dengan leluhurnya.
Bukti bahwa hewan primata berkerabat dekat dengan manusia yaitu genetiknya. DNA
antara manusia dengan hewan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97%. Bukan berarti
manusia dianggap berasal dari kera. Namun, dengan fakta ini, bisa dilacak bahwa manusia
dan hewan primata memiliki nenek moyang yang sama.
EKSPLORASI
(Gambar a)
(Gambar b)
(Gambar c) (Gambar d)
(Gambar e)
A) Spesies
Spesies adalah sekelompok makhluk hidup, anggota dari populasi yang dapat
melakukan perkawinan silang dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil. Variasi
dalam satu spesies disebabkan adanya gen yang berbeda-beda. Namun, perbedaan gen
pada varietas tersebut tidak cukup banyak sehingga masih dapat melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.
B) Spesiasi
Suatu spesies terbentuk melalui mekanisme tertentu. Proses pembentukan spesies
disebut spesiasi. Spesiasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Anagenesis (evolusi filetik) : terbentuknya satu spesies baru dari satu
populasi tunggal.
b) Kladogenesis (evolusi bercabang) : terbentuknya dua atau lebih spesies baru daari
spesies awalnya.
C) Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ada
beberapa macam adaptasi, yaitu :
a. Adaptasi struktur
Adaptasi ini bergantung pada tinggi rendahnya tingkatan organisme. Semakin tinggi
tingkatan organisme semakin kompleks struktur tubuhnya. Kompleks tidaknya
struktur organisme ini merupakan hasil adaptasi dengan lingkungan. Contoh: burung
memiliki sayap untuk terbang, ikan memiliki sirip dan tubuhnya pipih sehingga
mudah untuk hidup di air.
b. Adaptasi fisiologi
Penyesuaian kerja faal tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh : burung memiliki kantung udara, tubuh kaktus berduri (daunnya mereduksi
menjadi duri ) untuk mengurangi penguapan air karena tempat hidupnya yang sangat
kering.
c. Adaptasi sistem sensori
Hewan-hewan malam mengembangkan sistem sensorinya untuk beradaptasi dengan
lingkungan.
Contoh : kelelawar dapat terbang dalam kegelapan dan tidak menabrak benda di
depannya karena mengeluarkan suara frekuensi tinggi (ultrasonik), getaran ini
mengenai benda dan dipantulkan kembali ke telinga kelelawar sehingga dapat
mendeteksi benda di depannya.
d. Adaptasi tingkah laku
Penyesuaian tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungannya
Contoh : tanaman putri malu megatupkan daunnya ketika disentuh. e. Adaptasi
reproduksi
Adaptasi reproduksi makhluk hidup terhadap lingkungannya
Contoh : pisces dan amfibi melakukan fertilisasi eksternal di dalam air, sedangkan
reptile, aves dan mamalia melakukan fertilisasi internal setelah melakukan kopulasi.
f. Adaptasi organisasi sosial
Beberapa jenis hewan melakukan adaptasi organisasi sosial
Contoh : semut, rayap dan lebah dalam organisasi sosial mereka terdapat pembagian
tugas, misalnya ratu untuk bertelur, jantan untuk mengawini ratu, tentara untuk
melindungi dan pekerja untuk mencari makanan.
g. Adaptasi koevolusi
Adaptasi dengan melakukan perubahan struktur organ antara dua spesies yang
berbeda sehingga dapat mudah dalam bekerja sama.
Contoh : kutu memiliki mulut penusuk dan penghisap untuk menusuk dan menghisap
darah inang.
D) Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif adalah penyebaran satu spesies ke suatu lingkungan, kemudian spesies
itu melakukan adaptasi terhadap lingkungannya yang baru, sehingga muncul dua atau
beberapa spesies baru.
E) Divergensi
Evolusi dari satu spesies menghasilkan banyak spesies seperti yang telah diuraikan
pada radiasi adaptif
F) Konvergensi
Spesies berbeda akhirnya memiliki struktur tubuh yang sama karena hidup di
lingkungan yang sama.
EVALUASI DIRI
1 Seleksi alam adalah terjadi perubahan pada suatu lingkungan hidup. Perubahan inilah yang
kemudian berpotensi mengakibatkan evolusi. Sebab, ketika menghadapi perubahan ini,
organisme mungkin akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Syarat-syarat menurut Hardy-Weinberg agar frekuensi gen dalam populasi relatif sama
antara lain :
- Jumlah populasi harus besar.
- Populasi terisolasi yang berarti tidak terjadi migrasi.
- Tidak terjadi mutasi sehingga jumlah mutasi gen dalam alel setimbang.
- Tidak terjadi seleksi alam.
- Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama.
- Terjadi perkawinan acak
PERMASALAHAN