Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Made Yoga Wiratama

NOMOR : 23
KELAS : XII MIPA 3

PENGENALAN KONSEP

1. Di antara banyak teori sains yang ada di dunia ini, teori evolusi mungkin merupakan salah
satu teori yang sangat kontroversial. Bukan hanya di kalangan orang awam, teori ini juga
masih banyak diperdebatkan di kalangan para ilmuwan itu sendiri.Bagi kalangan awam, teori
evolusi dianggap sebagai teori yang melanggar atau menyalahi kodrat manusia sebagai
manusia seutuhnya. Padahal, mungkin ada kesalahpahaman spesifik yang membuat teori ini
tidak dapat diterima dengan baik. Teori evolusi adalah sebuah teori yang digagas oleh
Charles Darwin pada 1859 silam melalui bukunya yang fenomenal berjudul On the Origin of
Species. Di sini, Darwin menjelaskan bahwa evolusi merupakan perubahan frekuensi alel
(genetik) pada sifat-sifat terwariskan yang ada pada suatu generasi ke generasi berikutnya.
Live Science dalam lamannya menjelaskan bahwa perubahan-perubahan ini diakibatkan oleh
setidaknya tiga proses kombinasi utama, yakni reproduksi, variasi, dan seleksi alam. Nah,
proses perubahan dalam evolusi inilah yang mengakibatkan munculnya banyak spesies
makhluk hidup di dunia. Hal ini terjadi akibat spesiasi (lonjakan keragaman spesies).
Adaptasi juga merupakan faktor penting dalam evolusi makhluk hidup, contohnya adanya
perbedaan minor antara orang-orang yang tinggal di pantai dengan orang yang tinggal di
pegunungan. Jumlah sel darah merah orang gunung lebih banyak daripada sel darah merah
orang pantai. Ini adalah proses adaptasi alami yang terjadi dalam tubuh manusia secara
minor. Semua makhluk hidup pasti memiliki spesies yang berbeda dan perbedaan spesies
tersebut merupakan bukti bahwa teori evolusi memang benar-benar terjadi di alam.
Perbedaan spesies dapat terjadi akibat adaptasi ketat, kondisi geografis wilayah, mutasi
genetik, dan seleksi alam.
Mengapa banyak orang awam yang menghubungkan antara manusia dengan kera? Itu
terjadi karena adanya kesalahpahaman yang mungkin sulit untuk dimengerti oleh orang
awam tentang teori evolusi yang sesungguhnya. Teori evolusi tidak pernah menyatakan
bahwa manusia berasal dari kera. Teori evolusi hanya menyatakan bahwa semua makhluk
hidup di dunia ini, termasuk manusia, berasal dari nenek moyang yang sama. Dalam suatu
masa waktu, terjadilah percabangan spesies yang terjadi akibat beberapa faktor di atas.
Jumlah ledakan spesies yang terjadi di zaman purba terjadi tidak dalam waktu yang pendek,
melainkan terjadi pada rentang waktu ratusan juta tahun. Bayangkan saja, jika ribuan tahun
saja sudah bisa didapatkan adanya beberapa perbedaan minor dalam tiap spesies, ratusan juta
tahun tentu akan melahirkan spesies-spesies yang bisa sangat berbeda dengan leluhurnya.
Bukti bahwa hewan primata berkerabat dekat dengan manusia yaitu genetiknya. DNA
antara manusia dengan hewan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97%. Bukan berarti
manusia dianggap berasal dari kera. Namun, dengan fakta ini, bisa dilacak bahwa manusia
dan hewan primata memiliki nenek moyang yang sama.

EKSPLORASI

(Gambar a)

(Gambar b)

(Gambar c) (Gambar d)
(Gambar e)

GAMBAR PETUNJUK EVOLUSI


A Salah satu fosil yang ditemukan dalam keadaan lengkap adalah fosil
(Evolusi kuda) kuda yang merupakan hasil temuan penyidik Amerika, Marsh, dan
Osbom. Perubahan yang ditunjukkan fosil-fosil kuda merupakan
petunjuk kebenaran evolusi, yaitu perubahan secara berangsurangsur
dalam jangka waktu lama yang disebabkan oleh pada setiap zaman
geologi ditemukan fosil-fosilnya secara lengkap. Fosil jenis kuda
pertama diperkirakan hidup puluhan juta tahun yang lalu. Kuda pertama
hidup kira-kira 60 juta tahun yang lalu pada zaman Eosin. Oleh para
ahli, kuda pertama ini diberi nama Hyracotherium (Eohippus). Dari
kerangka fosil diketahui bahwa kuda ini hanya sebesar kucing. Jumlah
jari kaki belakangnya tiga. Jika dibandingkan Hyracotherium (Eohippus)
dengan Equus (kuda zaman sekarang) tampak sekali perbedaannya.
Eohippus Hyracotherium (60 juta tahun yang lalu) → Mesohippus (40
juta tahun yang lalu) → Meryhippus (30 juta tahun yang lalu) →
Pliohippus (10 juta tahun yang lalu) → Equus (yang lalu)
B Individu yang mengalami variasi disebut varian. Darwin berpendapat
(Contoh variasi variasi-variasi tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar, misal
yang terdapat makanan, suhu, dan tanah. Jika individu yang telah mengalami
pada 1 spesies perubahan berada pada tempat yang berbeda dari asalnya, dalam
kumbang) perkembangannya akan mengalami perubahan yang sifatnya menetap
dan akan makin berbeda dengan nenek moyang dari tempat asal-usulnya.
Darwin juga berpendapat pada peristiwa domestikasi spesies,
manusia berasal dari spesies liar yang kemudian mengalami
perubahan yang akhirnya terjadi variasi. Dalam hal ini variasi
yang bisa terjadi adalah variasi yang terdapat pada satu spesies kumbang.
C Organ-organ tubuh yang mempunyai bentuk dan fungsi berbeda, tetapi
(Homologi mempunyai bentuk dasar sama dikenal dengan Homologi. Contoh
anggota tubuh homologi adalah anggota tubuh depan dari manusia dipakai untuk
depan berbagai memegang. Sedangkan, pada burung dan kelelawar anggota tubuh depan
hewan) untuk terbang, kaki depan buaya dan salamander untuk berjalan, sirip
dada ikan dan paus untuk berenang. Organ-organ tersebut memiliki
bentuk dasar yang sama, tetapi dengan adanya evolusi, organ-organ
tersebut menjadi berbeda. Akibatnya, terjadi perubahan adaptasi yang
berbeda sehingga fungsinya menjadi berbeda.
D Bukti evolusi dapat juga dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan
(Perbandingan organisme. Zigot yang merupakan hasil peleburan antara gamet jantan
embrio pada dan gamet betina akan berkembang menjadi embrio. Pada hewan
beberapa vertebrata, ternyata perkembangan dan pertumbuhan embrio tersebut
vertebrata) memperlihatkan bentuk yang mirip satu sama lain. Pada perkembangan
lebih lanjut, barulah embrio-embrio tersebut menunjukkan adanya
perbedaan. Awal perkembangan ikan mirip dengan perkembangan
embrio hewan lain dan manusia. Meskipun bentuk dewasa setiap
organisme tersebut jauh berbeda, kesamaan mereka saat awal
perkembangannya merupakan hal yang menguatkan adanya kesamaan
nenek moyang hewan-hewan tersebut. Kesamaan embrio ini sering
digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi. Jika dua spesies berasal
dari nenek moyang yang sama, keduanya mungkin masih memiliki
kesamaan dalam perkembangannya.
E Adaptasi menyebabkan adanya organ yang memiliki fungsi sama, tetapi
(Analogi pada memiliki struktur dasar berbeda. Hal demikian disebut analogi.
sayap kupu- a) Sayap kupu-kupu analogi dengan sayap burung, keduanya berfungsi
kupu, kelelawar, untuk terbang.
dan burung) b) Sayap kelelawar analogi dengan sayap burung, keduanya berfungsi
untuk terbang.
Sebutkan dan jelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan terjadinya evolusi!

A) Spesies
Spesies adalah sekelompok makhluk hidup, anggota dari populasi yang dapat
melakukan perkawinan silang dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil. Variasi
dalam satu spesies disebabkan adanya gen yang berbeda-beda. Namun, perbedaan gen
pada varietas tersebut tidak cukup banyak sehingga masih dapat melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.
B) Spesiasi
Suatu spesies terbentuk melalui mekanisme tertentu. Proses pembentukan spesies
disebut spesiasi. Spesiasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Anagenesis (evolusi filetik) : terbentuknya satu spesies baru dari satu
populasi tunggal.
b) Kladogenesis (evolusi bercabang) : terbentuknya dua atau lebih spesies baru daari
spesies awalnya.
C) Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ada
beberapa macam adaptasi, yaitu :
a. Adaptasi struktur
Adaptasi ini bergantung pada tinggi rendahnya tingkatan organisme. Semakin tinggi
tingkatan organisme semakin kompleks struktur tubuhnya. Kompleks tidaknya
struktur organisme ini merupakan hasil adaptasi dengan lingkungan. Contoh: burung
memiliki sayap untuk terbang, ikan memiliki sirip dan tubuhnya pipih sehingga
mudah untuk hidup di air.
b. Adaptasi fisiologi
Penyesuaian kerja faal tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh : burung memiliki kantung udara, tubuh kaktus berduri (daunnya mereduksi
menjadi duri ) untuk mengurangi penguapan air karena tempat hidupnya yang sangat
kering.
c. Adaptasi sistem sensori
Hewan-hewan malam mengembangkan sistem sensorinya untuk beradaptasi dengan
lingkungan.
Contoh : kelelawar dapat terbang dalam kegelapan dan tidak menabrak benda di
depannya karena mengeluarkan suara frekuensi tinggi (ultrasonik), getaran ini
mengenai benda dan dipantulkan kembali ke telinga kelelawar sehingga dapat
mendeteksi benda di depannya.
d. Adaptasi tingkah laku
Penyesuaian tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungannya
Contoh : tanaman putri malu megatupkan daunnya ketika disentuh. e. Adaptasi
reproduksi
Adaptasi reproduksi makhluk hidup terhadap lingkungannya
Contoh : pisces dan amfibi melakukan fertilisasi eksternal di dalam air, sedangkan
reptile, aves dan mamalia melakukan fertilisasi internal setelah melakukan kopulasi.
f. Adaptasi organisasi sosial
Beberapa jenis hewan melakukan adaptasi organisasi sosial
Contoh : semut, rayap dan lebah dalam organisasi sosial mereka terdapat pembagian
tugas, misalnya ratu untuk bertelur, jantan untuk mengawini ratu, tentara untuk
melindungi dan pekerja untuk mencari makanan.
g. Adaptasi koevolusi
Adaptasi dengan melakukan perubahan struktur organ antara dua spesies yang
berbeda sehingga dapat mudah dalam bekerja sama.
Contoh : kutu memiliki mulut penusuk dan penghisap untuk menusuk dan menghisap
darah inang.
D) Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif adalah penyebaran satu spesies ke suatu lingkungan, kemudian spesies
itu melakukan adaptasi terhadap lingkungannya yang baru, sehingga muncul dua atau
beberapa spesies baru.
E) Divergensi
Evolusi dari satu spesies menghasilkan banyak spesies seperti yang telah diuraikan
pada radiasi adaptif
F) Konvergensi
Spesies berbeda akhirnya memiliki struktur tubuh yang sama karena hidup di
lingkungan yang sama.
EVALUASI DIRI

1 Seleksi alam adalah terjadi perubahan pada suatu lingkungan hidup. Perubahan inilah yang
kemudian berpotensi mengakibatkan evolusi. Sebab, ketika menghadapi perubahan ini,
organisme mungkin akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

2. Syarat-syarat menurut Hardy-Weinberg agar frekuensi gen dalam populasi relatif sama
antara lain :
- Jumlah populasi harus besar.
- Populasi terisolasi yang berarti tidak terjadi migrasi.
- Tidak terjadi mutasi sehingga jumlah mutasi gen dalam alel setimbang.
- Tidak terjadi seleksi alam.
- Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama.
- Terjadi perkawinan acak

3. Orang buta warna = aa


aa = 9/900
aa = 0.01
a = 0.1
A+a = 1
A + 0.1 = 1
A = 0.9
Frekuensi gen normal = AA
AA = 0.9 x 0.9
AA = 0.81
Jadi frekuensi gen normalnya 81%
4. Mutasi umumnya merugikan, tetapi dalam kenyataannya setiap spesies berevolusi ke arah
yang baik. pendapat saya tentang pernyataan tersebut adalah Meskipun dianggap
merugikan,mutasi sangat diperlukan dalam kelangsungan hidup. Karena jika ada perubahan
kondisi lingkungan, sebuah mahluk hidup akan bermutasi dan menyesuaikan dengan
lingkungannya. Jika tidak bermutasi maka mahluk hidup tersebut akan punah bahkan
musnah. Mutasi juga secara tidak langsung menyebabkan adanya varietas baru dari suatu
organisme. Hal ini mempengaruhi tingkat populasi yang lebih tinggi karena kalo ada varietas
baru ada kemungkinan muncul juga varietas unggul. Keadaan ini erat hubungannya dengan
kecepatan pergantian generasi, mobilitas organisme, besarnya populasi, tingkat tropiknya,
serta jadi salah satu penyebab terjadinya evolusi.

PERMASALAHAN

Sifat albino dikendalikan oleh gen homozigot resesif yaitu aa aa = q2


q2 = 25
10000 q2 = 0,0025 q = 0,05
Jika p + q = 1 maka p = 1 – q p = 1 – 0,05
p = 0,95
A. Orang yang normal bergenotipe AA = p2
= (0,95)2
= 0,9025
Sehingga persentase orang normal adalah:
= 0,9025 × 100% = 90,25%
B. Orang yang carier bergenotipe Aa = 2 pq
= 2 x 0,95 x 0,05 = 0,095
Jadi persentase orang carier adalah:
= 0,095 × 100% = 9,5%

Anda mungkin juga menyukai