Anda di halaman 1dari 10

Tugas Biologi

Nama : Simplisius Bugis Aryanto

Kelas : XII IPA 2

 Tugas I
35. 25% (B)
36. PPHH-pulen tahan hama (E)
37. Drosophila tidak mampu menghasilkan gamet yang berbeda (E)
38. Hipertrichosis, dari gen yang terpaut pada kromosom Y (D)

 Tugas II [EVOLUSI]
1. Biston belaturia adalah contoh fenomena yang berkaitan dengan evolusi karena melakukan
adapatasi dan seleksi alam. Sebelum revolusi industri, lingkungan, pohon, dan bunga
berwarna cerah. Ngengat berwarna cerah lebih adaptif dengan lingkungannya sehingga
terlihat oleh predator atau mangsanya. Oleh karena itum ngengat berwarna cerah tetap
hidupm berkembangbiakm dan jumlahnya semakin banyak. Namun sebaliknya negenagt
berwarna gelap mudah terlihat oleh mangsanya sehingga semakin lama jumlahnya semakin
berkurang atau terkena seleksi alam. Setelah revolusi industri, lingkungan, pohon, dan
bunga-bungaan tertutup oleh jelaga berwarna gelap (hitam). Ngengat berwarna gelap lebih
adaptif dengan lingkungannya dibandingkan ngengat berwarna cerah. Ngengat berwarna
gelap tidak mudah terlihat oleh mangsanya sehingga tetap hidup, berkembang biak, dan
jumlahnya semakin bertambah. Namun sebaliknya, ngengat berwarna cerah mudah terlihat
oleh mangsanya sehingga semakin lama jumlahnya semakin berkurang atau terkena seleksi
alam. Jadi, jawabannya terdapat pada obsen (A).
2. Kelemahan Teori Evolusi Darwin yaitu:
Teori Darwin atau lebih tepatnya Teori Evolusi Darwin menyatakan bahwa semua
makhluk hidup di muka bumi ini memiliki satu nenek moyang yg sama. Menurut teori ini
semua makhluk hidup mengalami evolusi ( perubahan sedikit demi sedikit dalam waktu yg
sangat lama ) untuk dapat bertahan dari seleksi alam. Menurut perhitungan teori evolusi
Darwin bahwa munculnya peradaban manusia tidak lebih dari
10.000 tahun Pada 1880 silam, di bawah kaki sebuah gunung di California ditemukan hasil
galian arkeologi yang sebagian besar adalah peralatan batu yang sangat halus, dan dapat
dipastikan bahwa ini adalah bekas peningalan pada 55 juta tahun yang lampau. Walaupun
memiliki kelemahan akan tetapi, teori Darwin juga memiliki keunggulan yaitu yaitu dapat
menjelaskan mengapa begitu banyak spesies yang "mirip" susunan DNA-nya. Semakin
mirip suatu spesies dgn spesies lain menandakan semakin "dekat" kerabat antara spesies2
tersebut. Keseluruhannya melalui teori evolusi, Darwin membuat kesimpulan bahwa dia
tidak pernah mengenal teori mutasi yang memungkinkan adanya perubahan mengejut pada
keturunan. Beliau hanya percaya hanya alam sekitar saja yang boleh menimbulkan
modifikasi yang disampaikan oleh plasma darah. Dari sifat analogi hewan dan tumbuhan,
Darwin juga yakin bahwa organisme hidup itu berasal dari satu moyang .Ini telah diperkuat-
kan oleh penemuan beliau sendiri bahwa hewan berasal dari proses yang serupa dan
mempunyai kesertaan bentuk. Teori Darwin didasarkan pengamatan dan kesimpulan

a. Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi. Jumlah keturunan yang
dilahirkan lebih banyak dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.
b. Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit perubahan.
c. Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama.
d. Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup.
e. Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak ada dua
individu yang identik.
f. Beberapa variasi dalam spesies secara langsung mempengaruhi kemampuan
individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.
g. Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan.
h. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki
kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih
banyak melakukan reproduksi.
i. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang
dimilikinya kepada generasi berikutnya.
j. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-
lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung
secara terus-menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies
baru.

Stuart Newman, profesor sel biologi dan anatomi di New York Medical College,
ketika mengulas buku bahwa teori Charles Darwin salah kaprah , karangan dari Jerry Fodor
dan Massimo Piattelli-Palmarini:

“Evolusi memerlukan sebuah teori yang meyakinkan jika perjuangannya agar diterima
masyarakat hendak dimenangkan. Karya berani Jerry Fodor dan Massimo Piattelli-
Palmarini, What Darwin Got Wrong, secara meyakinkan memperlihatkan bahwa seleksi
alam bukanlah teori itu. Dengan menggunakan literatur ilmiah yang merambah cakupan
molekuler, perilaku dan kognitif, dengan penjelajahan yang piawai memasuki biologi
perkembangan-evolusi dan fisika sistem rumit, melakukan pembongkaran filosofis terhadap
model baku perubahan evolusi yang cenderung tak dapat dikembalikan lagi.

3. Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis
tetap berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan
mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka,
udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan. Louis Pasteur melakukan percobaan dengan
merancang alat berupa labu yang dilengkapi dengan tabung panjang berbentuk leher angsa.
Ia mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu kemudian memasukannya ke dalam
labu, yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan
udara tanpa perlakuaan apapun dan tanpa disaring dibiarkannya keluar masuk labu tersebut.
Setelah diinkubasikan beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikrooganisme
dalam labu tersebut.
Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroorganisme tidak
mencapai larutan nutrisi, mereka mengendap dalam bagian tabung leher angsa yang
berbentuk hudup U dan aliran udara berkurang, sehingga partikel-partikel tadi tidak terbawa
ke dalam labu. Apabila labu yang berisi nutrisi kemudian penyimpanannya diletakan secara
miring, sehingga memungkinkan partikel debu memasuki labu lewat aliran udara, maka
setelah beberapa lama disimpan ditemukan kehidupan mikrooganisme dalam gelas labu
tersebut.
Hasil percobaan ini memberikan bukti kuat kepada para ahli akan ketidakbenaran
teori abiogenesis dan selanjutnya para ahli pada masa itu menerima teori baru mengenai asal
mula kehidupan dengan yaitu teori biogenesis, yang berarti kehidupan berasal dari
kehidupan sebelumnya. Pasteur juga menghasilkan karya-karya di bidang mikrobiologi yang
sangat terkenal, diantaranya tentang fermentasi dan mikroorganisme penyebab penyakit dan
muncullah teori nutfah fermentasi dan teori nutfah penyakit.
Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru
dengan 3 isi sebagai berikut:
 Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
 Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
 Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Jadi, kelebihan percobaan Louis Pasteur membuktikan bahwa mikroorganisme yang
muncul dari air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, tetapi dari mikrooganisme
yang ada di udara luar.

 Tugas III [MUTASI]


1. No 33 dan 40
a. No 33
Analisis Obsen:
A adalah sindrom klinefelter laki-laki (44A + XXY)
B adalah sindrom edward anak laki-laki (Trisomi Kromosom 18 sehingga menjadi 45A +
XY)
C adalah sindrom down anak perempuan (Trisomi Kromosom 21 sehingga menjadi 45A
+ XX)
D adalah sindrom down ana laki-laki (Trisomi Kromosom 21 sehingga 45A + XXY)
E adalah sindrom patau anak laki-laki (Trisomi Kromosom 21 sehinnga menjadi 45A +
XY)
Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada obsen (D).
b. No 40
Analisis Obsen:
H= kulit normal
h= kulit albino
C= iris hitam
c= iris coklat
P1: HHcc >< HHCC
G: Hc HC
F1: HHCc
P2: HHCc >< hhcc
G: HC hc
Hc
F2:
 HhCc = kulit normal iris hitam 50%
 Hhcc = kulit normal iris coklat 50%
Jadi, setengah keturunannya memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam. (C.)

2. Perbedaan Mutasi Gen dan Mutasi Kromosom


Mutasi berasal dari bahasa latin "mutatus"  yang artinya adalah perubahan Mutasi
adalah perubahan materi genetik (DNA) dan kromosom yang dapat diwariskan secara
genetis pada keturunannya.
a. Definisi
Mutasi gen adalah mutasi yang disebabkan oleh perubahan nukleotida-nukleotida
penyusunnya, sedangkan mutasi kromosom adalah mutasi yang disebabkan oleh
perubahan struktur kromosom ataupun nomor kromosom yang berubah.
b. Penyebab
Mutasi gen disebabkan oleh kesalahan replikasi DNA, penambahan metagen
kimia, fisika, ataupun biologi. Sedangkan mutasi kromosom disebabkan oleh terjadinya
duplikasi, inversi, penghapusan, penambahan, ataupun translokasi kromosom pada proses
meiosis.
c. Perubahan yang Disebabkan
Mutasi gen biasanya hanya terjadi pada satu gen saja sehingga hanya memberikan
perubahan pada skala yang kecil. Sedangkan mutasi kromosom merubah banyak gen
didalamnya dan menyebabkan perubahan dalam skala yang besar.
d. Perbaikan
Beberapa perubahan nukleotida pada mutasi genetik dapat diperbaiki karena
adanya pos pemeriksaan saat siklus sel, sedangkan mutasi gen yang tidak bisa diperbaiki
akan menyebabkan beberapa penyakit.
Adapun mutasi kromosom tidak dapat diperbaiki karena bersifat permanen
sehingga dapat membuat suatu penyakit yang berakibat fatal dan sulit disembuhkan.
e. Penyakit yang Disebabkan
Mutasi pada gen dapat menyebabkan penyakit seperti hemophilia, sickle-sel
anemia, penyakit Tay-Sachs, dan pembelahan sel yang tidak terkendali atau biasa disebut
dengan kanker.
Mutasi pada kromosom dapat menyebabkan sindrom klinefelter, down sindrom,
dan sindrom turner.

3. Mutasi Gen Delesi


Delesi adalah pengurangan urutan nitrogen dalam DNA. Misalnya, rantai DNA
awalnya CCA-TTA-GCG, lalu sitosin di awal rantainya mengalami delesi dan hilang.
Akibatnya, rantai DNA-nya akan berubah menjadi CAT-AAG-CG.

 Tugas IV [BIOTEKNOLOGI]
1. Berkaitan dengan pengertiannya, dalam hal ini KBBI mengartikan bioteknologi sebagai
pemanfaatan rekayasa pada beberapa aspek kehidupan, seperti makhluk hidup, sistem,
maupun proses biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan meningkatkan potensi
makhluk hidup. Bioteknologi sendiri, dirancang untuk mempermudah memenuhi kebutuhan
manusia.
a. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional adalah jenis bioteknologi yang untuk menghasilkan
jasa dan barangnya memakai bantuan mikrooorganisme seperti bakteri dan jamur agar
bisa menciptakan enzim-enzim tertentu. Untuk bioteknologi jenis ini, pengaplikasian
teknik biokimia, biologi dan rekayasa masih terbatas. Bioteknologi tradisional atau
konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
memproduksi atau menghasilkan makanan atau bahan makanan. Dibawah ini beberapa
contoh dari bioteknologi konvensional:
 Yoghurt Pembuatan Yoghurt menggunakan bahan dasar yang sama dengan
pembuatan keju yaitu susu. Namun dalam pembuatan Yoghurt ini bedanya
menggunakan susu segar dengan memberi bakteri asam laktat dari jenis
Streptococcus thermophylus dan Lactobacillus bulgaricus. peran bakteri dalam
kehidupan manusia yang menguntungkan dan merugikan bisa anda jadikan sebagai
informasi tambahan.
 Antibiotik pinisilin Antibiotik ini terbentuk dengan memanfaatkan kemampuan
jamur Penicillium crysogenum dan jamur Penicillium notatum untuk mensintesis
antibiotik (ditemukan oleh Alexander Fleming, 1926 ).
 Tempe Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai yang di masak dengan cara
direbus dan menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus stoloniferus atau ragi
tempe. manfaat biologi di bidang makanan bisa anda jadikan sebagai informasi
tambahan.
 Mentega Bentuk dari mentega ini hampir sama dengan margarine, bedanya mentega
terbuat dari bahan hewani, sedangkan margarine dari bahan nabati. Mentega terbuat
dari bahan dasar susu segar yang di beri campuran bakteri dari jenis Leuconostoc
cremoris Streptococcus lactis.
 Sauerkraut Makanan yang berasal dari jerman ini terbuat dari bahan dasar sayuran
seperti kubis yang di campur dengan bakteri asam laktat sejenis seperti Leuconostoc.
 Nata de coco Makanan yang bertekstur kenyal dan terlihat seperti jelly ini dibuat
dengan bahan dasar air kelapa yang di beri bakteri Acetobacter xyllinum.
 Kecap Penyedap rasa atau bumbu dapur yang memiliki rasa manis maupun asin ini
dibuat dengan bahan dasar kedelai hitam dan ada juga yang berbahan dasar air
kelapa. Pembuatan kecap ini menggunakan bantuan jamur Aspergillus wentii.
 Tape Makanan tradisional yang satu ini pembuatannya menggunakan bahan dasar
ketela atau singkong dan sereal seperti beras ketan, campuran yang dipakai adalah
ragi atau Saccharomyces cerevisiae.
 Bir Pembuatan Bir dari bahan mentah biji sereal (semisal gandum) dengan agen
hayati khamir dari jenis Aspergillus oryzae dengan cara fermentasi.
 Keju Makanan yang satu ini berasal dari bahan dasar susu murni dengan cara
pembuatan memisahkan zat-zat padat dalam susu dengan proses susu dikentalkan.
Proses ini dibantu dengan bakteri asam laktat (dari genus : Streptococcus dan
Lactobacillus) yang memfermentasikan laktosa menjadi zat asam laktat. Terkadang
pembuatan keju juga menggunakan jamur Penicillium requefort dan Penicillium
camembert.
 Roti Komposisi roti adalah dari bahan dasar utama tepung terigu dengan tambahan
air dan di fermentasi-kan dengan ragi atau bakteri khamir dari jenis Saccharomyces
cerevisiae. Tapi tidak semua roti menggunakan ragi.
b. Bioteknologi modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menghasilkan jasa dan barang
dengan menggunakan rekayasa genetika berupa DNA rekombinan. Sekedar informasi
DNA rekombinan adalah proses pemutusan dan penyambungan DNA. Caranya adalah
dengan melakukan kloning fungsi sel dan kultur jaringan. Dilihat dari perkembangannya,
hasil bioteknologi ini masih dalam kategori terarah. Selain itu, hasilnya juga sangat
memuaskan dan dapat dikendalikan sepenuhnya dengan baik. Bioteknologi di zaman
modern seperti sekarang ini memungkinkan manusia untuk melakukan manipulasi
genetik. Teknik manipulasi seperti ini memang mulai berkembang semenjak banyak
ilmuan yang sukses memanipulasi genetik secara in vitro. Bioteknologi jenis ini lebih
mengeksploitasi proses biologi demi kepentingan industri. Beberapa contoh dari
bioteknologi modern yaitu:
 Bibit tanaman yang seragam. Bibit ini diperoleh melalui teknik kultur jaringan.
Dengan teknik kultur jaringan ini dapat dihasilkan atau diproduksi bibit tanaman
yang seragam dalam kuota yang besar. Beberapa contoh tanaman yang sudah
dihasilkan melalui kultur jaringan diantaranya adalah Papaver somniferum yang
menghasilkan kodein untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp yang menghasilkan
jasmine yang dapat digunakan sebagai bahan parfum aroma melati.
 Antibodi monoclonal Antibodi monoklonal ini masih sejenis dengan antibodi yang
diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang berbeda atau sama.
Teknik ini sering dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma atau DNA
rekombinan.
 Bayi tabung Bayi tabung adalah suatu metode untuk mengatasi masalah kemandulan
agar dapat keturunan. Biasanya metode ini di lakukan ketika metode lainnya tidak
berhasil. Proses bayi tabung terdiri dari pengendalian proses ovulasi secara
hormonal, serta pemindahan sel telur dari ovarium yang dibuahi oleh sel sperma
dalam sebuah medium cair, sehingga terjadi pembuahan.
 Hormon Insulin Hormon insulin adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar
pankreas melalui aliran darah. Hormon insulin berperan dalam menjaga kestabilan
kadar gula dalam pembuluh darah. Hormon insulin diperoleh melalui teknologi
plasmid dalam rekayasa genetik.
 Domba Dolly Domba dolly ini dihasilkan melalui kloning yaitu transfer inti sel
autosom atau diploid ke dalam ovum atau haploid yang sudah diambil inti telurnya.
 Tanaman kebal hama Tanaman kebal hama adalah tumbuh-tumbuhan yang telah
disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis. Dengan
senyawa ini maka Tanaman akan kebal terhadap hama penyakit. Hama dan penyakit
pada tumbuhan bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.
 Hormon Bovine Somatotrophin (BST) Bovine somatotrophin adalah hormon
pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetik.
 Vaksin malaria Vaksin ini dihasilkan dari rekayasa genetik dengan memanfaatkan
DNA virus cacar air yang kurang aktif.
 Interferon Arti dari interferon adalah sejenis protein yang dihasilkan dari teknik
DNA rekombinan dengan tujuan menghambat replikasi virus.
 Pelestarian spesies langka Biasanya pelestarian hewan atau tumbuhan langka ini di
lakukan dengan menggunakan teknik rekayasa genetik.
 Terapi genetik Terapi genetik adalah modifikasi genetik dari sel makhluk hidup
dengan tujuan untuk mencegah, mengurangi bahkan dapat menyembuhkan penyakit.
Pengaplikasian terapi genetik ini dilakukan dengan cara merekayasa genetik.
 Hewan transgenik Hewan Transgenik adalah hasil rekayasa genetika yang memiliki
sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu
yang mengandung faktor anti hemofilia. Dalam beberapa kasus hewan transgenik ini
dapat dirancang untuk beberapa keperluan contohnya untuk keperluan visual yang
menarik, pembelajaran, untuk menghasilkan daging yang lebih banyak, atau untuk
melakukan tugas penelitian tertentu yang lebih baik.
 Antibiotik jenis baru Antibiotik yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru
yang diperoleh dari rekayasa genetik. (Galur yaitu sekelompok individu dalam satu
jenis yang homozigot / mendekati homozigot untuk satu atau gabungan karakteristik
tertentu yang akan menjadi ciri dari galur itu).
2. Dampak positif dan negatif dari bioteknologi

Dampak positif bioteknologi:

 Meningkatkan produksi sumber makanan

Makanan dari tanaman dapat ditingkatkan produksinya dengan bioteknologi.


Misalnya dengan mengubah gen agar tanaman menjadi lebih cepat berbuah.

 Meningkatkan kekebalan terhadap hama

Bioteknologi dapat meningkatkan kekebalan tanaman terhadap hama. Misalnya


dengan rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman padi yang tahan wereng.

 Mengolah produk makanan

Produk makanan dapat dihasilkan dengan bioteknologi melalui fermentasi


menggunakan mikroorganisme. Contoh makanan dan minuman yang dihasilkan dengan
bioteknologi termasuk tempe, kecap, keju, yoghurt dan nata de coco.

 Menyediakan sumber energi  alternatif yang ramah lingkungan

Sumber energi  alternatif  dihasilkan bioteknologi antara lain adalah Bioetanol


yang dibuat dari fermentasi karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman. Bahan baku
bioetanol misalnya adalah tanaman tebu dan jangung.

 Membantu mengatasi pencemaran

Pecemaran lingkungan dapat dikurangi dengan menggunakan mikroba pengurai,


seperti bakteri pengurai plastik dan jamur yang memakan sisa tanaman.

Dampak negatif bioteknologi:

 Berkurangnya keanekaragaman hayati

Meski bermanfaat, ada beberapa resiko bioteknologi ini, antara lain adalah resiko
terjadinya kontaminasi gen yang berakibat berkurangnya keanekaragaman hayati.
Gen dari tanaman atau hewan yang mengalami rekayasa genetika dapat masuk ke
tanaman atau hewan di alam, melalui perkembangbiakan seksual, misalnya penyerbukan
pada tanaman.

Misalnya, kedelai yang dimodifikasi agar tahan pestisida (Roundup Ready soy)
memiliki resiko melakukan perkawinan silang dengan kedelai alami. Ini akan berakibat
pada hilangnya varietas alami akibat perkawinan silang. Padahal varietas alami memiliki
keunggulan, meski tidak tahan pestisida, seperti rasa yang lebih enak atau lebih besar
bijinya.

 Menimbulkan pencemaran lingkungan

Penggunann bioteknologi yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan


pencemaran, misalnya pembuangan limbah kecap dan tempe, yang langsung ke saluran
air tanpa dikelola dengan baik.

3. Kloning Gen
Kloning gen atau molekuler ialah sekelompok salinan gen yang berifat identik
yang direplikasi dari satu gen yang dimasukkan dalam sel inang. Kloning gen meliputi
serangkaian isolasi fragmen DNA spesifik dari genom suatu organisme, penentuan sekuen
atau fragmen DNA, pembentukan molekul DNA rekombinan, dan ekspresi gen target dalam
sel inang.
a) Berikut langkah dasar kloning gen.
 Penentuan sekuen atau fragmen DNA melalui sekuensing bertujuan untuk memastikan
fragmen DNA yang diisolasi adalah gen target sesuai dengan kehendak kita.
 Suatu fragmen DNA yangmengandung gen target yang akan diklon, selanjutnya
dimasukkan ke dalam molekul DNA sirkular yang disebut vektor (plasmid, phage atau
cosmid) untuk menghasilkan chimoera atau molekul DNA rekombinan. Vektor
bertindak sebagai wahana atau wadah, yang membawa gen masuk ke dalam sel inang.
 DNA rekombinan yang dihasilkan kemudian ditransformasi ke dalam sel inang
(biasanya sel bakteri, misalnya strain E. Coli walaupun sel-sel jenis lain dapat
digunakan untuk diproduksi lebih banyak.
 Di dalam sel inanag, vektor melakukan replikasi menghasilkan banyak turunan
identik, baik vektornya maupun gen yang dibawanya (gen target).
 Ketika sel inang membelah, salinan molekul DNA rekombinan (yang mengandung gen
target) diwariskan pada progeni dan terjadi replikasi vektor selanjutnya.
 Setelah terjadi seumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan koloni atau klon sel
inanag yang identik.
 Setiap sel dalam klon mengandung satu salinan atau lebih molekul DNA rekombinan
telah diklon.
 Gen-gen target yang ada di dalam sel inang jika diekspresikan akan menghasilkan
produk gen yang kita inginkan.
b) Contoh aplikasi kloning gen adalah produksi insulin. Fragmen DNA spesifik penyadi
insulin diisolasi dan diklon dalam suatu vektor memebentuk DNA rekombinan yang
selanjutnya produksi insulin dilakukan di dalam sel inang bakteri E. Coli.
c) Vektor untuk kloning gen
 Vektor adalah pembawa gen masuk ke dalam sel inang dan tertanggungjawab atas
replikasinya.
 Syarat untuk apat bertidnak sebagai vektor, yaitu harus mampu memasuki sel inang
dan dapat mengadakan replikasi untuk menghasilkan salinan dalam jumlah besar.
 Beberapa contoh vektor ialah plasmid dan bakteriofag. Plasmid merupakan molekul
DNA sirkuler yang terdapat dalam bakteri dan berbagai osganisme lain. Plasmid dapat
melakukan replikasi dengan tidak tergantung pada kromosom sel inang. Sedangkan
bakteriofag merupakan virus yang harus menginfeksi bakteri pada waktu infeksi
molekul DNA. Bakteriofag diinfeksikan ke dalam sel inang, kemudian DNA ini
mengalami replikasi.
d) Teknik dasar kloning gen, yaitu:
 Teknik untuk mengisolasi DNA.
 Teknik untuk memotong DNA.
 Teknik untuk menggabungkan atau menyambung DNA.
 Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.
e) Perangkat kloning gen
 Enzim restriksi, digunakan untuk memotong DNA.
 Enzim DNA ligase digunakan untuk menyambung DNA.
 Plasmid, digunakan sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau mengklonkan
fragmen DNA atau mengubah sifat bakteri.
 Transposon, digunakan sebagai alat untuk meakukan mutagenesis dan untuk
menisipkan penanda.
 Pustaka genom, digunakan untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah
diklonkan.
 Enzim transkripsi balik, digunakan untuk membuat DNA berdasarkan RNA.
 Pelacak DNA/RNA, digunakan untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang
diinginkan atau untuk mendeteksi klon yang benar

Anda mungkin juga menyukai