021-1: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) No. 0056.P/DIR/2020
GARDU PELANGGAN
TEGANGAN MENENGAH
Bagian 1: Pole-mounted Metering
Circuit Breaker (PMCB)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.021-1: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) No. 0056.P/DIR/2020
GARDU PELANGGAN
TEGANGAN MENENGAH
Bagian 1: Pole-mounted Metering
Circuit Breaker (PMCB)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
GARDU PELANGGAN
TEGANGAN MENENGAH
Bagian 1: Pole-mounted Metering
Circuit Breaker (PMCB)
ER
UA
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
h
PLN
PT PLN (PERSERO)
TENTANG
SPLN D3.021-1
GARDU PELANGGAN TEGANGAN MENENGAH, BAGIAN 1: POLE-MOUNTED
METERI NG CI RCU IT BREAKER
15. Keputusan
Paraf ly
t
PLN
15. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
033.]VDIR/2005 tentang Penetapan PT PLN (Persero)
Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan sebagai
Penanggung Jawab Kegiatan Standardisasi di Lingkungan
PT PLN (Persero).
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 07 Agustus 2020
KTUR UTAMA,
I
a
DIRT]KS
t
Is t
IFLI ZAINI
Paraf
Susunan Kelompok Bidang Standardisasi Distribusi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 0013.K/DIR/2020
Daftar Isi
i
SPLN D3.021-1: 2020
ii
SPLN D3.021-1: 2020
Daftar Gambar
Daftar Tabel
iii
SPLN D3.021-1: 2020
Prakata
Standar ini merupakan bagian dari serial SPLN D3.021 tentang Gardu Pelanggan
Tegangan Menengah. Standar SPLN D3.021-1 ini menetapkan persyaratan spesifikasi
perangkat Pole-mounted Metering Circuit Breaker (PMCB).
Dengan ditetapkannya standar SPLN D3.021-1, maka semua gardu pelanggan tegangan
menengah berupa PMCB yang terpasang pada jaringan harus memenuhi ketentuan pada
standar ini dan segala ketentuan yang bertentangan dengan standar ini dinyatakan tidak
berlaku lagi.
v
SPLN D3.021-1: 2020
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi perangkat Pole-mounted Metering Circuit Breaker yang
digunakan sebagai Alat Pengukur dan Pembatas (APP) untuk pelanggan sampai dengan 5
MVA yang terpasang pada jaringan tegangan menengah.
2 Tujuan
Sebagai ketentuan persyaratan teknis pada pengadaan PMCB bagi unit-unit operasional
PLN serta ketentuan desain, pembuatan dan pengujian bagi pabrikan, laboratorium uji, dan
institusi sertifikasi produk.
3 Acuan Normatif
Dokumen-dokumen berikut terkait dengan standar ini. Dalam hal terjadi perubahan pada
dokumen tersebut, maka ketentuan dapat mengikuti edisi terakhir.
1
SPLN D3.021-1: 2020
Bushing
Perangkat insulasi yang berfungsi sebagai penyangga terminal masukan ataupun keluaran,
serta sebagai penyekat antara bagian konduktor bertegangan dengan bagian penghalang
konduktif yang dibumikan (selungkup).
Transformator arus
Perangkat instrumen arus listrik pada suatu peralatan yang pembacaan arusnya dalam
kondisi pemakaian normal, proporsional dengan arus masukannya dan berbeda fase
dengan sudut mendekati nol, untuk arah hubungan yang bersesuaian.
Transformator tegangan
Perangkat instrumen tegangan listrik pada suatu peralatan yang pembacaan tegangannya
dalam kondisi pemakaian normal, proporsional dengan tegangan masukannya dan
berbeda fase dengan sudut mendekati nol, untuk arah hubungan yang bersesuaian.
Selungkup
Rakitan dari pelat logam atau non-logam yang berfungsi memberikan perlindungan pada
komponen di dalam PMCB terhadap pengaruh-pengaruh luar dan perlindungan bagi
manusia terhadap sentuhan tegangan langsung.
Panel kontrol
Panel yang secara kesatuan berfungsi untuk memberi perintah buka/tutup, pemantauan
status, termasuk pembacaan pengukuran pada sakelar, yang terhubung ke sakelar melalui
kabel hubung.
Bagian pada panel kontrol yang berfungsi sebagai antarmuka operator dengan sakelar.
2
SPLN D3.021-1: 2020
Kabel hubung
Kabel yang menghubungkan sakelar dengan panel kontrol yang dapat terdiri dari kabel
perintah, kabel instrumen, dan kabel status.
Nilai rms arus yang dapat dialirkan secara kontinu oleh PMCB pada kondisi pelayanan yang
ditetapkan pada standar ini, dengan kenaikan suhu tidak melebihi batas yang ditetapkan.
Arus normal pengenal menggunakan R10 series, yang dispesifikasikan pada IEC 60059,
terdiri dari angka 1 - 1,25 - 1,6 - 2 - 2,5 - 3,15 – 4 – 5 – 6,3 – 8 dan kelipatan 10n.
Nilai rms dari arus primer dimana sakelar dapat menahannya selama durasi sekian detik
tanpa timbul kerusakan.
Nilai rms arus hubung-singkat pada saat sakelar melakukan pemutusan tanpa terjadi
kerusakan.
Nilai rms arus hubung-singkat pada saat sakelar melakukan pemasukan tanpa terjadi
kerusakan.
5 Kondisi Pelayanan
Kondisi pelayanan yang ditetapkan pada SPLN ini adalah kondisi pelayanan normal:
a. Pasangan luar;
b. Suhu udara sekitar tidak melebihi 40 ºC dan suhu rata-ratanya sepanjang 24 jam tidak
melebihi 35 ºC;
c. Kelembaban relatif tertinggi 100%;
d. Ketinggian tempat pemasangan tidak melebihi 1.000 meter dari permukaan laut.
3
SPLN D3.021-1: 2020
6 Karakteristik
CATATAN:
*) Untuk PMCB yang menggunakan CT dengan rasio < 50 A, sesuai dengan arus ketahanan waktu
singkat pada CT terpasang dan harus ditulis pada pelat nama PMCB. Lihat Tabel 4.
4
SPLN D3.021-1: 2020
Nilai maksimum
Bahan logam
No. Bagian yang diuji 1) Suhu Kenaikan
pelapis
[oC] suhu [K]
1. Kontak Perak, Nikel 105 65
2. Koneksi busbar 2) Perak, Nikel 115 75
Timah 105 65
Tanpa Pelapis 90 50
3. Terminal untuk kabel eksternal Perak, Nikel, Timah 90 50
4. Bagian selungkup yang diakses:
- tersentuh saat operasi - 70 30
- tidak tersentuh saat operasi - 80 40
5. Selungkup bagian bawah - 80 40
CATATAN:
1) Pengujian dilakukan dengan memberikan arus normal pengenal.
2) Bila koneksi mempunyai pelapis berbeda, persyaratan nilai maksimum mengikuti nilai
terbesar.
Komponen utama PMCB dibagi dalam 2 bagian, yaitu panel utama dan panel kontrol.
Panel utama
Panel utama PMCB didesain dengan menggunakan selungkup agar dapat ditempatkan di
area terbuka pada gardu tiang. Selungkup harus dapat memberikan pengamanan sesuai
dengan desain tingkat pengamanan pada Tabel 1.
5
SPLN D3.021-1: 2020
CATATAN:
Bentuk komponen pada gambar hanya merupakan ilustrasi dan tidak dimaksudkan untuk
penyeragaman.
6
SPLN D3.021-1: 2020
Jarak udara
Jarak udara (air clearance) fase-fase dan fase-bumi dari konduktor pada sirkit utama PMCB
minimal 220 mm. Apabila jarak udara kurang dari 220 mm, konduktor harus dilapisi dengan
insulasi dari jenis yang dapat memadamkan nyala api.
Jenis pemutus tenaga adalah pasangan tetap (fixed type) dengan desain lateral (interface
kontrol berada di samping susunan terminal fase) dengan media pemutusan SF6 atau
vacuum.
Pemutus tenaga harus memiliki laporan uji jenis sesuai IEC 62271-100 dari laboratorium
independen.
Transformator arus
Transformator arus harus memiliki laporan uji jenis SPLN D3.014-1: 2009.
Transformator tegangan
Transformator tegangan harus memiliki laporan uji jenis SPLN D3.014-2: 2010.
Bushing
Bushing PMCB terbuat dari bahan polimer / porcelain / cast-resin dengan tipe air-to-air
dengan memenuhi persyaratan IEC 60137 dengan jarak rambat bushing bagian luar
minimal 31 mm/kV.
Bushing PMCB dapat menggunakan kabel tanah inti tunggal 12/20kV yang dilewatkan
melalui lubang pada selungkup. Sebagai penyangga kabel pada selungkup harus
digunakan cable-lock sehingga pasangan kabel terkunci di tempatnya dengan tetap
memenuhi indeks pengaman yang dipersyaratkan. Kabel harus memiliki karakteristik tahan
terhadap sinar Ultraviolet (UV). Pada kedua ujung kabel tersebut harus dipasang terminasi.
7
SPLN D3.021-1: 2020
Busbar
Busbar utama harus dibuat dari tembaga dengan ukuran minimal 150 mm2 dan dilapisi
insulasi dengan tipe yang dapat memadamkan sendiri nyala api.
Pencegah kondensasi
Panel utama PMCB harus dilengkapi dengan pencegah kondensasi yang terdiri dari
thermostat dan pemanas. Pabrikan harus dapat merekomendasikan setelan thermostat
pada lokasi pemasangan PMCB.
Karakteristik pemanas:
CATATAN:
Sirkit pemanas harus dilengkapi dengan MCB.
Selungkup utama
Bahan yang dapat digunakan untuk selungkup pada panel utama PMCB adalah:
a. Pelat baja SPCC dengan ketebalan terukur tidak kurang dari 2 mm.
b. Pelat alumunium alloy dengan ketebalan terukur tidak kurang dari 3 mm.
Bagian sambungan (las) harus melalui proses sand blasting setelah proses pengelasan.
Selungkup harus didesain untuk mampu menahan berat total panel utama beserta
komponen peralatan di dalamnya.
Bagian dasar selungkup harus diberi lubang untuk jalur kabel kontrol. Lubang tersebut
harus dilengkapi dengan karet penutup dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran kabel,
sehingga pada kondisi terpasang, tingkat pengamanan selungkup dapat tetap
dipertahankan.
Selungkup harus dilengkapi dengan dudukan yang dipasang pada bagian bawah panel
utama dengan ukuran yang didesain sehingga panel utama dapat berdiri dengan kokoh di
atas permukaan tanah dan dapat menopang dengan kuat saat dipasang pada travers.
Pada bagian atas selungkup panel utama harus disediakan fasilitas lifting lug atau
penggantung yang dapat dioperasikan melalui alat pengangkat (katrol/crane/dll).
8
SPLN D3.021-1: 2020
Pintu
Selungkup panel utama PMCB dilengkapi daun pintu pada sisi depan dan belakang, yang
dapat dibuka dengan sudut buka tidak kurang dari 160 derajat. Pada pintu depan PMCB
disediakan pintu kecil yang dapat dibuka untuk mengakses interface pemutus tenaga tanpa
harus membuka pintu depan.
Daun pintu harus dilengkapi dengan tulangan. Pemasangan daun pintu pada selungkup
harus menggunakan engsel yang terbuat dari stainless steel. Daun pintu harus dilengkapi
dengan kunci-master pasangan luar. Khusus daun pintu depan dilengkapi dengan handel.
Pintu bagian luar harus dilengkapi dengan logo PLN dan tanda peringatan keselamatan
kerja dan keselamatan umum (Gambar 3).
BAHAYA LISTRIK
Ventilasi udara
Selungkup panel utama PMCB dilengkapi dengan ventilasi udara yang terdiri dari sirip-sirip
dan dilapis dengan pelat berlubang dan ram.
Sirip ventilasi dipasang pada bidang samping kanan dan kiri selungkup.
Jumlah dan ukuran ventilasi udara ditentukan oleh pabrikan dengan mempertimbangkan
tingkat pengamanan selungkup dan kenaikan suhu.
Dudukan komponen
Dudukan komponen terbuat dari bahan yang sama dengan selungkup dengan ketebalan
pelat minimal 3 mm dan dapat diperkuat dengan besi kolom UNP sehingga dapat
menopang kokoh komponen rakitan.
Dudukan komponen dipasang dengan sistem mur-baut pada besi kolom UNP di dalam
selungkup. Jumlah mur-baut terpasang adalah sedemikian hingga keseluruhan komponen
dapat terpasang dengan kuat dan tahan terhadap gaya-gaya mekanis saat PMCB
dioperasikan.
9
SPLN D3.021-1: 2020
Busbar pembumian terdapat di dalam panel utama PMCB, harus dipasang pada badan
selungkup (tidak pada dudukan komponen), dan harus terhubung langsung secara elektris.
Busbar pembumian menggunakan busbar tembaga berukuran minimal 20 x 5 mm.
Pada selungkup luar, harus terdapat minimal 1 (satu) terminal pembumian berupa ground
lug/stud untuk menghubungkan pembumian panel utama ke sistem pembumian eksternal.
Terminal pembumian tersebut harus terhubung ke busbar pembumian di dalam panel
utama secara elektris.
Terminal pembumian menggunakan baut minimal ukuran M12 dan disertai simbol
pembumian.
Selungkup dan bagian-bagiannya (dudukan komponen, base plate transformator arus dan
tegangan, pintu, pembumian bushing, dan sebagainya) harus terhubung dengan baik ke
terminal pembumian.
Interkoneksi dari setiap bagian selungkup tersebut harus didesain sedemikian sehingga bila
dilalui arus searah 30 A, tegangan jatuh antara bagian selungkup tersebut dengan terminal
pembumian harus tidak melebihi 3 V.
Sakelar dan sirkit bantu pada panel utama PMCB maupun pada panel kontrol harus mampu
dilalui arus dari perangkat yang dikontrolnya secara kontinu.
Instalasi sirkit bantu menggunakan kabel NYAF dengan luas penampang minimal 1,5 mm2
dan harus sesuai dengan nominal arus operasi; dan khusus untuk inti kabel dari terminal
sekunder transformator arus minimal 4 mm2 dan harus sesuai dengan burden transformator
arus terpasang.
Setiap koneksi kabel ke terminal harus dilengkapi dengan sepatu kabel yang sesuai.
Persyaratan koneksi untuk kWh meter mengikuti ketentuan SPLN terkait.
10
SPLN D3.021-1: 2020
Panel Kontrol
Selungkup
Selungkup panel kontrol menggunakan material stainless steel dengan ketebalan minimal
2 mm. Bagian sambungan (las) harus melalui proses sand blasting setelah proses
pengelasan. Jika dilakukan galvanisasi maka harus mempunyai ketebalan yang seragam
dengan ketebalan minimal 80 µm. Pada proses finalisasi dapat dilakukan pengecatan
menggunakan cat tahan UV dengan ketebalan cat minimal 80 µm.
Selungkup panel kontrol harus memenuhi tingkat pengamanan sesuai pada Tabel 1.
Bagian dalam pintu panel dilengkapi dengan kantung untuk penyimpanan dokumen seperti
manual book atau Standard Operating Procedure (SOP).
Bagian pintu depan selungkup dilengkapi tanda peringatan keselamatan umum seperti
pada Gambar 5.
Antarmuka panel kontrol minimal harus dilengkapi dengan display dan tombol-tombol untuk
mengontrol dan memonitor akses langsung di bawah ini:
a. Besaran metering;
b. Setelan fungsi PMCB dan konfigurasi database;
c. Event log;
d. Kontrol: PMCB CLOSE dan TRIP;
e. Status: komunikasi data dan status baterai;
f. Reset;
Lampu led indikator: PMCB CLOSED atau TRIP, alarm gangguan, fasa-fasa bertegangan
(outgoing), dan low battery.
11
SPLN D3.021-1: 2020
PMCB harus dilengkapi dengan baterai dan pengisi dayanya yang diletakkan di dalam
panel kontrol. Baterai difungsikan untuk mengoperasikan PMCB saat tidak ada catu daya
eksternal.
Baterai merupakan jenis baterai kering yang tidak memerlukan pemeliharaan dengan
karakteristik deep-cycle-battery atau yang didesain untuk fungsi sebagai standby power
supplies.
Pengisi daya baterai harus memiliki fitur memutus saat baterai penuh, penstabil tegangan,
boost charge, dan memiliki mekanisme proteksi dari beban lebih dan hubung singkat. Sirkit
masukan pengisi daya baterai harus dilengkapi dengan arrester tegangan rendah.
Panel utama dan panel kontrol PMCB dihubungkan melalui kabel hubung dengan panjang
minimal 10 m tanpa sambungan. Jenis kabel adalah pasangan luar dan memiliki
karakteristik tahan terhadap sinar UV dan flame retardant. Kabel instrumen ini harus dapat
digunakan untuk analog atau digital.
Setiap inti kabel yang digunakan memiliki luas penampang minimal 1,5 mm2 dan harus
sesuai dengan nominal arus operasi. Khusus untuk inti kabel dari terminal sekunder
transformator memiliki arus minimal 4 mm2 dan harus sesuai dengan burden transformator
arus terpasang.
12
SPLN D3.021-1: 2020
Konektor harus memenuhi persyaratan standar DIN EN IEC 61984 dan memiliki tingkat
pengamanan IP65.
Pada kedua ujung kabel digunakan kontak tipe male. Bagian fixing part konektor yang
ditempatkan di panel utama dan panel kontrol menggunakan kontak tipe female
(Gambar 6).
Pin pada konektor harus sesuai dengan urutan sesuai Gambar 7.
Kabel hubung terpasang pada selungkup PMCB maupun panel kontrol sedemikian hingga
mampu tahan terhadap gaya-gaya mekanis saat PMCB dioperasikan.
Urutan pin:
13
SPLN D3.021-1: 2020
Lengkapan
Lengkapan merupakan komponen yang tidak terkait langsung dengan desain PMCB.
Karakteristik dasar:
CATATAN:
Dilengkapi dengan bracket yang didesain agar dapat dipasang dengan kokoh menahan beban
transformator catu daya pada tiang.
Transformator catu daya harus memiliki laporan uji karakteristik sesuai SPLN D3.014-2:
2010.
Relai
PMCB harus dilengkapi dengan relai pengaman yang terpasang di dalam panel kontrol.
Relai pengaman harus memiliki laporan uji jenis sesuai IEC 60255 dari laboratorium
independen.
Khusus untuk difungsikan pada jaringan dengan sistem tahanan tinggi, relai harus mampu
mendeteksi Directional Ground Fault (DGF) (I0, kV0, dan sudut).
14
SPLN D3.021-1: 2020
Fungsi pembatasan arus harus memenuhi karakteristik TDL sesuai Tabel 3 dan dibuktikan
dengan laporan pengujian dari laboratorium PLN.
4 In Instantaneous
Fungsi dan fitur relai lainnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing unit PLN.
Energy meter
PMCB harus dilengkapi energy meter dengan ketentuan memenuhi persyaratan SPLN dan
mempunyai izin tipe dari Direktorat Metrologi Republik Indonesia.
8 Penandaan
Panel utama PMCB dan komponen pada Butir 7.1.2 s/d 7.1.4 harus mempunyai pelat nama
masing-masing. Pelat nama setiap komponen harus tetap terpasang sesuai kondisi aslinya.
Pelat nama PMCB terbuat dari logam dan ditempatkan di pintu depan panel utama PMCB.
Semua informasi pada pelat nama harus mudah terbaca dan tidak mudah terhapus.
Pelat nama harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan mencantumkan informasi yang
tercantum pada Tabel 4. Judul jenis informasi dapat disingkat.
15
SPLN D3.021-1: 2020
CATATAN:
*) Nilai aktual arus ketahanan waktu singkat sesuai pelat nama CT terpasang untuk PMCB yang
menggunakan CT dengan rasio < 50 A.
Pada pintu depan harus diberi penandaan “PMCB-YYYY”, dengan YYYY adalah tahun
produksi (contoh: PMCB-2020). Ukuran tulisan penandaan dibuat dengan tinggi huruf
minimal 100 mm.
Panel kontrol harus dilengkapi dengan pelat nama yang terbuat dari logam dan dipasang
pada pintu selungkup pada posisi yang mudah terlihat.
Semua informasi pada pelat nama harus mudah terbaca dan tidak mudah terhapus.
Pelat nama harus ditulis dalam bahasa Indonesia, adapun informasi minimal yang harus
ada tercantum pada Tabel 5.
16
SPLN D3.021-1: 2020
Pengujian jenis
Pengujian jenis adalah pengujian secara lengkap terhadap sampel prototipe dari suatu tipe
kubikel yang disiapkan oleh pabrikan untuk membuktikan apakah desain kubikel tersebut
memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan standar ini.
Jumlah sampel uji adalah 1 (satu) unit untuk setiap tipe, namun uji kapasitas pemasukan
dan pemutusan dapat menggunakan sampel tersendiri.
Untuk pengajuan uji jenis, pabrikan harus memberikan dokumen dan informasi kepada
Laboratorium yang berkaitan dengan tipe kubikel yang diuji:
d. Surat pernyataan bahwa software untuk relai pengaman merupakan bagian terpadu dari
kubikel, sehingga dapat digunakan PLN tanpa pengadaan terpisah;
e. Diagram skematik rangkaian kontrol;
f. Diagram urutan pin pada konektor;
g. Gambar konstruksi, dilengkapi nilai torsi untuk setiap baut pada sirkit utama;
h. Daftar komponen PMCB dan panel kontrol;
i. Dokumen proses pembuatan selungkup sesuai Butir 7.1.8 dan 7.2.1;
j. Laporan uji bushing (jika menggunakan);
k. Dokumen karakteristik tahan terhadap sinar UV pada kabel bushing (jika
menggunakan);
l. Dokumen karakteristik flame retardant dan tahan terhadap sinar UV pada kabel hubung;
m. Dokumen karakterstik baterai dan pengisi daya baterai sesuai Butir 7.2.3.
PMCB dinyatakan lulus pengujian jenis bila sampel uji dapat memenuhi seluruh mata uji
pada Tabel 6 kolom 4.
Laporan uji jenis hanya berlaku untuk tipe PMCB yang diuji, namun dapat diperluas untuk
tipe PMCB lain sepanjang PMCB tersebut memiliki desain dengan karakteristik less severe.
Kondisi less severe diverifikasi melalui jarak bebas (clearance) fase-ground yang lebih
besar.
Laporan uji jenis dari PMCB dengan nilai arus dan durasi hubung singkat yang lebih tinggi
dinyatakan berlaku untuk yang lebih rendah sepanjang konstruksi dan komponennya
identik.
a) Pemutus tenaga;
Perubahan merek dan/atau tipe hanya dapat dilakukan bila PMCB lulus uji verifikasi
oleh Laboratorium PLN.
c) Transformator arus;
Perubahan merek atau rasio hanya dapat dilakukan bila:
1. Transformator pengganti mempunyai laporan uji jenis dari Laboratorium PLN;
2. Transformator pengganti memenuhi ketentuan Butir 7.1.3.
18
SPLN D3.021-1: 2020
Pabrikan harus mengubah nilai pengenal PMCB pada pelat nama terkait dengan
perubahan karakteristik transformator arus.
d) Transformator tegangan;
Perubahan merek hanya dapat dilakukan bila:
1. Transformator pengganti mempunyai laporan uji jenis dari Laboratorium PLN;
2. Transformator pengganti memenuhi ketentuan Butir 7.1.4.
e) Relai pengaman.
Perubahan merek dan/atau tipe hanya dapat dilakukan bila:
1. Relai pengganti mempunyai laporan uji jenis dari laboratorium independen;
2. Relai pengganti memenuhi uji karakteristik TDL oleh Laboratorium PLN;
3. Relai pengganti memenuhi ketentuan Butir 7.3.2.
Mata uji verifikasi ditentukan oleh laboratorium PLN berdasarkan pengaruh perubahan
terhadap mutu PMCB keseluruhan.
Pengujian rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan oleh pabrikan terhadap seluruh PMCB
yang diproduksi untuk memastikan bahwa kualitasnya identik dengan sampel uji jenis.
Mata uji rutin tercantum pada Tabel 6 kolom 5 dan dilakukan oleh pabrikan.
Pabrikan harus mendokumentasikan hasil uji rutin dan laporan hasil ujinya harus
ditempatkan pada PMCB tersebut.
Pengujian serah terima adalah pengujian yang dilakukan terhadap sampel yang diambil
secara acak dari sejumlah PMCB yang akan diserahterimakan ke PLN.
Mata uji pengujian serah-terima tercantum dalam Tabel 6 kolom 6, dengan catatan PLN
dapat menambah mata uji lainnya berdasarkan evaluasi terhadap permasalahan baik pada
proses pengujian serah terima maupun yang terjadi di lapangan. Item pengujian yang
dilakukan terhadap masalah tersebut berdasarkan kajian teknis baik pihak PLN maupun
pabrikan.
19
SPLN D3.021-1: 2020
a. PMCB yang akan diserah-terimakan harus telah lulus uji jenis dan identik dengan PMCB
yang diuji jenis;
b. PMCB yang akan diserah-terimakan harus lulus uji rutin dan dilengkapi dengan laporan
pengujiannya;
c. Pengujian serah terima disaksikan oleh PT PLN;
d. Jumlah sampel adalah 10 % (dibulatkan) dari jumlah yang akan diserahterimakan
dengan jumlah minimal 1 (satu) unit pada kelompok tersebut.
a. Sampel PMCB dinyatakan baik, jika hasil pengujian dari seluruh mata uji pada Tabel 6
kolom 6 berhasil baik.
b. Seluruh PMCB yang akan diserahterimakan dinyatakan diterima jika semua sampel
yang diuji hasilnya baik.
c. Pengujian serah terima dinyatakan gagal dan semua PMCB yang akan
diserahterimakan ditolak, jika:
1) 1 (satu) sampel mengalami kegagalan dimana jumlah yang diserahterimakan ≤ 10
(kurang atau sama dengan sepuluh);
2) > 1 (lebih dari satu) sampel mengalami kegagalan.
d. Pengujian serah terima dapat diulang dengan mengambil sampel baru, jika 1 (satu)
sampel mengalami kegagalan dimana jumlah yang diserahterimakan > 10 (lebih dari
sepuluh).
e. Terhadap kelompok PMCB pada Butir d), pabrikan atau pemasok harus segera
melakukan evaluasi terhadap kelompok PMCB sebelum pengambilan sampel baru.
Adapun jumlah sampel pada pengujian ini sejumlah 20% dari total yang diajukan
kembali dan tidak boleh ada yang gagal.
Kriteria keidentikan
20
SPLN D3.021-1: 2020
Pengujian pengawasan
Pengujian pengawasan dilakukan terhadap sejumlah sampel PMCB yang diambil oleh PLN
untuk melihat kesesuaian mutunya.
Mata uji pengawasan dapat diambil dari mata uji jenis atau pengujian lain dalam rangka
memverifikasi kualitas PMCB, menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
21
SPLN D3.021-1: 2020
Serah
Mata uji Metode uji Persyaratan uji Jenis Rutin
terima
1 2 3 4 5 6
1. Pemeriksaan komponen
1.1 Kesesuaian komponen Butir 7 ✓ ✓ ✓
1.2 Dimensi Gambar desain pabrikan; ✓ ✓ ✓
Butir 9.3.3.
1.3 Jarak udara Butir 7.1.1 ✓ ✓ ✓
1.4 Kontinuitas elektrikal bagian-bagian IEC 62271-1 butir 7.4.3 30 Adc, drop voltage ✓ ✓ -
selungkup maks. 3 V
1.5 Kualitas pengecatan selungkup ISO 2409 ✓ ✓ ✓
2. Pengujian dielektrik
2.1 Resistans insulasi 5 kVdc, durasi 1 menit ✓ ✓ ✓
2.2 Ketahanan tegangan frekuensi daya
▪ Sirkit utama IEC 62271-200 butir 6.2.6.1; 50 kVac, durasi 1 menit 1) ✓ ✓2) ✓2)
7.105.a)
▪ Sirkit bantu IEC 62271-200 butir 6.2.10 2 kVac, durasi 1 menit ✓ - -
2.3 Ketahanan tegangan impuls petir IEC 62271-200 butir 6.2.6.2 125 kVp 1,2/50 µs ✓ - ✓3)
3. Pengujian terhadap sirkit bantu dan kontrol
3.1 Verifikasi kesesuaian diagram sirkit dan IEC 62271-1 butir 8.3.1 - ✓ ✓
diagram pengawatan.
3.2 Uji fungsi IEC 62271-1 butir 8.3.2 ✓ ✓ ✓
22
SPLN D3.021-1: 2020
Serah
Mata uji Metode uji Persyaratan uji Jenis Rutin
terima
1 2 3 4 5 6
4. Pengukuran resistansi sirkit utama dan CB IEC 62271-200 butir 6.4.1; ✓ ✓4) ✓4)
7.3
5. Pengujian arus kontinu IEC 62271-200 butir 6.5 Tabel 2 ✓ - -
6. Pengujian ketahanan arus-waktu singkat dan IEC 62271-200 butir 6.6 ✓ - -
ketahanan arus puncak
7. Verifikasi kapasitas pemutusan dan IEC 62271-200 butir 6.101 ✓ - -
pemasukan
8. Verifikasi indeks pengamanan IEC 62271-200 butir 6.7.1 Tabel 1 ✓ - -
9. Pengujian operasi mekanis IEC 62271-200 butir 6.102; ✓ ✓ ✓
7.102
10. Uji operasi elektrikal
10.1 Relai pengaman Butir 7.3.2 ✓ - -
10.2 Waktu operasi CB Tabel 1 ✓ - -
10.3 Antarmuka terminal SCADA Butir 7.2.5 ✓ - -
CATATAN:
1) Tegangan uji yang diterapkan dapat mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi pengenal untuk mencegah kejenuhan inti transformator
tegangan. Bila menggunakan tegangan uji dengan frekuensi pengenal, transformator tegangan harus dilepas selama pengujian;
2) Tegangan uji yang diterapkan sebesar 80%;
3) Uji impuls dilakukan setiap 500 PMCB yang diserahterimakan, atau minimal 1 (satu) unit dalam periode 1 (satu) tahun;
4) Dievaluasi terhadap data uji jenis untuk konfigurasi yang sama dengan toleransi 20%.
23
SPLN D3.021-1: 2020
Lampiran A
Diagram Pemasangan PMCB
JTM Ke instalasi
Incoming pelanggan
FCO DS
Arrester
Trafo catu
daya PMCB
Kabel Kabel
catu daya hubung
Panel
Kontrol &
kwh meter
Pembumian
CATATAN:
- JTM (Jaringan Tegangan Menengah) 20 kV
- PMCB (Pole-mounted Metering Circuit Breaker)
- DS (Disconnecting Switch) / Pemisah
- FCO (Fuse Cutout)
24
Pengelola Standardisasi: