Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No.

1, Maret 2017

LITERATURE REVIEW: STRES PERAWAT DI RUANG INSTALASI


GAWAT DARURAT
(A Literature Review: Stress among Nurses Working in Emergency Room)

Wijar Prasetyo
Akademi Keperawatan William Booth Surabaya
Jl.Cimanuk No. 20 Surabaya; Telp.(031)5633365
Email:wijar85@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Ruang Gawat Darurat merupakan tempat pelayanan kepada pasien
yang mengalami masalah kegawatan jiwa yang memerlukan bantuan maupun
pertolongan yang cepat, tepat dan bermutu sehingga kualitas hidup pasien tetap
terjaga. Hal tersebut membuat perawat dihadapkan pada masalah ancaman
kematian pasien disamping masalah administrasi, komplain pasien, jumlah pasien
yang banyak, kurangnya jumlah SDM yang ada. Hal tersebut membuat perawat
mengalami stres yang dikarenakan beban kerja yang tinggi dan belum lagi jika
mendapatkan masalah kurangnya dukungan dari manajemen yang ada. Tujuan
dari literature review adalah untuk mereview faktor apasajakah yang
menyebabkan stres perawat di ruang gawat darurat. Metode: Literatur review
dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian
lanjutan. Dari 8 penelitian yang digunakan 3 diantaranya menggunakan metode
penelitian qualitative dan 5 yang lain menggunakan metode deskriptif.
Populasinya adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang Gawat Darurat dan
sampel yang digunakan adalah sebagian maupun semua perawat yang bekerja di
ruang gawat darurat. Hasil: Berdasarkan 8 penelitian didapatkan bahwa sumber
stres yang dialami oleh perawat di ruang Gawat Darurat dapat berasal dari faktor
individu, faktor administrasi, faktor sarana dan prasana, faktor Sumber Daya
Manusia, dan faktor Manajemen. Diskusi: Stres perawat di ruang gawat darurat
merupakan masalah yang harus dikaji dan dicarikan jalan keluar sehingga kinerja
perawat tetap baik dan bermutu.
Kata kunci: stres, perawat, gawat darurat

ABSTRACT

Introduction: Emergency Room is a place of care for patients who are having
problems gravity of souls in need of fast helping and assistance, accurate and
quality so the quality of life of patients is maintained. This mades the nurses are
always faced with the threat of patient’s death in addition to administrative
problems, complaints of patients, patient loads, the shortage of human resources.
This mades nurses are experiencing stress due to high workload and yet again if
got the lack of support problem from existing management. The aim of the
literature review is to review the factors that cause stress of nurses in the
emergency room. Methods: Literature review was done based on the issue,
methodology, equations and advanced research proposals. Based on eigth studies
that used three of them used qualitative research design methods and five others
used descriptive design. The population is all nurses working in the emergency

43
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

room of a hospital and the sample is partially or all the nurses working in the
emergency room. Results: Based on the results of the study showed from 8
researchs the source of the stress experienced by nurses in the emergency room
can be derived from individual factor, administrative factors, facilities and
infrastructures, human factors and management factors. Discussion: stress of the
nurses in the emergency room is a problem that must be studied and find a way
out so that performance remains good and qualified nurses.
Keywords: stres, nurses, emergency

PENDAHULUAN tersebut dipelajari melalui proses


Perawatan Intensif dalam adaptasi (Feldman, 2008). Pada
pelayanan di Rumah Sakit dapat lingkungan kerja, tuntutan pekerjaan
dilakukan dibeberapa tempat dan yang tinggi dapat menyebabkan
salah satunya adalah di ruang gawat stress terlebih lagi pelayanan yang
darurat. Ruang Gawat Darurat yang dilakukan di ruang gawat darurat
dikenal dengan sebutan Unit Gawat dimana perawat dituntut untuk selalu
Darurat atau Instalasi Gawat Darurat tepat dalam tindakan, ramah dalam
merupakan tempat bekerja yang pelayanan termasuk dengan semua
penuh dengan stres (Backe et al. penyakit dan gejala yang buruk yang
2012). Resiko dalam pekerjaan pastinya berhubungan dengan
sebagian besar dialami oleh perawat kehidupan pasien yang dibawa ke
yang bekerja di Ruang Gawat ruang gawat darurat.
Darurat (Hooper et al. 2010; Healy Di Indonesia kejadian stres
and Tyrrell 2011; Garcia-Izquierdo kerja didapatkan perawat tindakan
and Rios-Risquez 2012). Peran atau perawat pelaksana di ruang
perawat di Ruang Gawat Darurat rawat inap di Rumah Sakit Husada
adalah perawat selalu dihadapkan diperoleh 44 dan 51, 5% perawat di
pada stressor yang bervariasi baik itu Rumah Sakit Internasional MH.
tidak dimengerti asalnya, Thamrin Jakarta, 54% perawat di
lingkungan, krisis, kebutuhan Rumah Sakit PELNI “Petamburan”
pengetahuan akan teknologi, Jakarta serta 51, 2% perawat di
ketepatan perawatan pasien, dan Intensive Care Unit (ICU) dan
jumlah pasien yang tidak dapat Instalasi Gawat Darurat (IGD)
diperkirakan sehingga muncul stress Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi
dalam pekerjaan yang dilakukan oleh mengalami stres kerja dengan
perawat. penyebab yang beragam (Yuniarti,
Emosional negative dapat 2007).
ditunjukkan oleh stres (Taylor, 2006) Sektor kesehatan merupakan
sehingga jika ada ancaman baik itu sektor pekerjaan yang setiap
datang disadari ataupun tidak pekerjaanya sangat dekat dengan
disadari mengancam seringkali masalah kesehatan. Stres kerja
dikaitkan dengan stres kerja. Respon banyak terjadi pada para pekerja di

44
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

sektor kesehatan. Tanggung jawab dari atasan, prosedur kerja yang


terhadap manusia pada sektor jelas, lengkapi administrasi yang
kesehatan menyebabkan pekerja efisien akan membantu perawat
lebih rentan terhadap stres (Taylor, dalam menurunkan stress kerja yang
2006). Perawat yang mengalami dialami. Berdasarkan hal tersebut
stress maka banyak memberikan maka penting untuk diketahui
pengaruh kepada mutu pelayanan bagaimana stress kerja perawat di
yang diberikan, kesehatan mental ruang gawat darurat. Penelitian
dan fisiknya bahkan kualitas tersebut diambil untuk dilakukan
pekerjaannya. Selain ancaman analisis melalui literature review.
keselamatan pasien, munculnya stres
dapat mengakibatkan kejenuhan dan BAHAN DAN METODE
keinginan untuk keluar dari Bab ini dibahas strategi
pekerjaan yang dirasakan oleh dalam mencari jurnal yang
perawat. Jika stres tidak dikelola digunakan dalam literature review,
dengan baik, angka turn over terus pertanyaan yang digunakan untuk
meningkat (Jennings, 2008). melakukan review jurnal yang
Berdasarkan sebuah penelitian yang disesuaikan dengan PICOT dan
telah dilakukan oleh Barker (2012), istilah pencarian jurnal melalui
diketahui bahwa stres merupakan MESH, batasan mengambil jurnal
penyebab tertinggi kedua sebagai dan hal lainnya. Jurnal yang
penyebab munculnya keinginan digunakan dalam literature review
untuk keluar dari pekerjaan. Mutu didapatkan melalui database
pelayanan di Rumah Sakit akan penyedia jurnal international
menurun akibat banyak perawat yang Proquest dan jurnal Scientific
bekerja yang mengalami stres kerja Indonesia melalui google scholar.
bahkan burn out kerja. Yang pada Penulis membuka website
akhirnya akan mempengaruhi daya www.Search.Proquest.com dan
saing mereka di pasar dan lebih dari www.google scholar .com. Peneliti
itu bahkan dapat membahayakan menuliskan kata kunci sesuai MESH
kelangsungan organisasi rumah sakit (Medical Subject Heading) yaitu
(WHO, 2003). “stress”, “nurse”, dan “emergency”
Dari hal tersebut maka perlu dan dipilih full text. Muncul 20.414
dilakukan pengkajian yang temuan, kemudian dipersempit
mendalam untuk mengetahui dengan yang dissertation and theses
penyebab stress kerja pada perawat dan ditemukan 8.175 temuan
di ruang gawat darurat. Manajemen selanjutnya diurutkan dari yang
pelayanan di ruang perawatan akut terbaru. Mengenai pemilihan bahasa
harus mempersiapkan cara dan tidak dilakukan karena semuanya
metode dalam membantu perawat jurnal yang ditemukan telah
agar tidak mengalami stress kerja. menggunakan bahasa inggris.
Perbaikan komunikasi dan dukungan Demikian juga untuk google scholar

45
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

didapatkan 1007 temuan kemudian Haryanti, dkk (2013)


dispesifikan dalam 6 tahun terakhir menekankan penelitian pada aspek
dan didapatkan sebanyak 587 bagaimana beban kerja dapat
temuan. menjadi pemicu stres kerja sehingga
Setiap pertanyaan tersebut telah perlu dilakukan analisa hubungan
mengikuti PICOT dimana setiap diantara stres dan beban kerja.
pertanyaan terdapat P = problem/ Sedangkan Yana (2014) menekankan
pasien/ populasi, I/E = apakah faktor yang dapat menjadi
implementasi/intervensi/exposure, C pemicu stress kerja perawat di Ruang
= kontrol/ intervensi pembanding, Gawat Darurat yang dilihat dari
O= hasil dan T = Time. faktor individu dan faktor dukungan
Hal lain yang relevan yang dari manajemen bukan hanya berasal
penulis gunakan dalam mendapatkan dari beban kerja yang dirasakan. Hal
jurnal tentang stress perawat di ruang ini dipertegas dengan penelitian
gawat darurat. Penulis mengambil Lumingkewas, dkk (2015) yang
semua desain penelitian yang ingin mencari hubungan bagaimana
digunakan dalam mengidentifikasi kondisi kerja memiliki hubungan
stress perawat di ruang gawat dengan stres kerja. Hal ini diuraikan
darurat. lagi dalam penelitian Trousellar, dkk
(2015) yang menekankan factor yang
HASIL menimbulkan stres kerja dipengaruhi
1)Penekanan masalah yang oleh apa saja dan dikaji dampak dari
diangkat untuk penelitian stress kerja yang dialami oleh
Pada penelitian McCoy perawat tersebut termasuk dalam
(1997) dan Kellow (2000) Memiliki kesehatan mentalnya. Oleveira, dkk
masalah yang sama yang diangkat (2013) memberikan penekanan untuk
sebagai poin penting dalam mendukung hal tersebut dengan
penelitiannya adalah sumber stres melakukan penelitian yang
yang dialami oleh perawat yang ada menekankan bagaimana stres yang
di ruang gawat darurat serta dialami oleh perawat tersebut
bagaimana perawat tersebut dapat memiliki dampak pada kesehatan
memilih metode koping dalam mental. Selain kesehatan kerja maka
menyelesaikan permasalahan yang penelitian Haryuni, dkk (2013) ingin
dianggap stress oleh perawat yang menjabarkan bagaimana stres kerja
bersangkutan. Akan tetapi penelitian memiliki hubungan dengan kinerja
Kellow (2000) mengidentifikasi yang dalam penjabarannya
lebih karena penelitian tersebut berhubungan dengan koping saat
menentukan tipe stres dan bagaimana menghadapi stres, bagaimana
kepuasan perawat tersebut serta pengaruh stres kerja terhadap kinerja
detail bagaimana tanda dan gejala perawat dan bagaimana karakteristik
dari stres yang dialami oleh perawat individu mempengaruhi kinerja
tersebut. perawat.

46
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

2)Langkah penelitian atau metode PEMBAHASAN


penelitian yang digunakan 1)Analisis terhadap persamaan
Kellow (2000), McCoy dan perbedaan dari setiap
(1997), Oliveira, dkk (2013) penelitian
menggunakan desain penelitian yang Perawat di Ruang Gawat
sama yaitu qualitative studi dimana Darurat mengalami stres dikarenakan
McCoy dan Oliveira menggunakan stressor dari banyak hal diantaranya
kuesioner sebagai alat pengumpulan Staffing, masalah dengan asisten
data baik itu memiliki Skala yang perawat, issue dengan pasien serta
sudah terstandar atau hasil analisis keluarga dan administrasi yang
sendiri sedangkan Kellow (2000) dilakukan di ruang gawat darurat,
interview digunakan sebagai alat dimana mekanisme koping yang
pengumpulan data. digunakan adalah latihan, berbicara
Haryanti, dkk (2013), dengan teman atau suami, berbicara
Haryuni, dkk (2013) serta Yana dengan rekan sekerja, bercanda,
(2014) memilih desain penelitian berkendara, berdoa atau berfikir,
studi deskriptif korelatif dan dua tidur lebih lama dan menggunakan
diantaranya Haryuni, dkk (2013) dan music atau membaca (McCoy, 1997).
Yana (2014) menggunakan Hal ini juga memiliki kesamaan
pendekatan cross sectional dengan dengan Kellow (2010) yang
alat pengumpulan data kuesioner, mendapatkan hasil bahwa masalah
bahkan Yana telah menggunakan stress pada pasien dapat berasal dari
dasar pembuatan questionarenya dari masalah dalam pemberian pelayanan,
NIOSH Job Stress Questionnare. pasien, manajemen unit and
Untuk melakukan penelitian hubungan interpersonal. Hasil
Lumingkewas, dkk (2015) dan tersebut menunjukkan cakupan
trousellar, dkk (2015) juga bahasan yang lebih luas dimana
menggunakan pendekatan cross pelayanan yang dimaksudkan adalah
sectional dalam penelitian ini. Untuk adanya peningkatan volume pasien
keseluruhan penelitian yang yang tidak terkontrol dan aliran
memiliki dua variable serta pasien dalam department yang
menggunakan desain studi korelatif dirasakan sebagai sumber utama
secara garis besar menggunakan stress perawat. Ini juga berhubungan
analisis bivariat walaupun setiap dengan kurangnya pendapatan dalam
variable akan dijabarkan secara detail sistem pelayanan kesehatan.
untuk menjabarkan hubungan Ketidakcukupan jumlah petugas
maupun pengaruh antar kedua kesehatan dan hubungan
variable. interpersonal antar petugas kesehatan
juga signifikan sebagai sumber stres.
Penelitian Haryanti, dkk (2013)
menekankan bahwa beban kerja yang
dialami oleh perawat di Ruang

47
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Gawat Darurat sangat beragam dan kepada pasien dan ini juga memiliki
besar yang memiliki hubungan yang keterkaitan dengan mekanisme
sangat significan dengan stress yang koping yang digunakan oleh perawat
dialami oleh perawat yang ada. Hal sehingga kinerja yang ditujukan
yang dituliskan sebagai coping disaat metode penyelesaian masalah
mechanism yang digunakan hal yang itu benar akan berdampak positif
sama dengan penelitian Mc Coy dalam pelayanan yang diberikan
adalah dengan tidur lebih lama dan yang tergambar melalui kinerja
latihan, akan tetapi hal utama yang perawat tersebut.
menjadi metode pemecahan masalah Hal yang berbeda
yang digunakan adalah mencari diinformasikan oleh Oliveira (2013)
waktu untuk menyendiri setelah dalam penelitiannya, dimana hasil
merasan stres. Pada dasarnya hal ini penelitian menyebutkan bahwa
sama dengan McCoy juga tetapi pada sumber stres berasal dari kurangnya
penelitian ini menjadi bagian penting SDM, peralatan kerja di ruang gawat
atau utama dalam metode coping dari Darurat, ketidakjelasan kertas kerja
perawat di ruang Gawat Darurat. dan penelantaran, yang mana hal itu
Hal ini berbeda dengan hasil menjadi satu bagian yang dapat kita
penelitian Haryuni (2013) yang rangkum dalam hasil penelitian
memaparkan output dari penelitian McCoy sebagai Staffing dan
yang dilakukan bahwa tidak ada Admnistrasi. Penelitian Yana (2014)
hubungan antara stres kerja dengan mendukung hal ini yang dipaparkan
mekanisme yang digunakan oleh oleh Hana sebagai stress yang tinggi
perawat yang bersangkutan dalam yang didapatkan proporsi terbesar
pemilihan metode yang digunakan. berasala dari kurangnya kepercayaan
Hal ini memungkinkan setiap diri sendiri yang juga dapat
perawat memiliki cara ataupun disebabkan oleh kurangnya
metode tersendiri dalam mengatasi dukungan dari atasan. Hal ini
setiap masalah yang munsul memiliki kesamaan dengan Hasil
berhubungan dengan tugas dan penelitian Oliveira (2013) dimana
tanggung jawabnya sebagai perawat ketidakjelasan kertas kerja
di ruang gawat darurat. Akan tetapi mengakibatkan kurangnya
sebagai hasil dari stres kerja yang kepercayaan diri seorang perawat
dialami oleh perawat yang berada di dalam bekerja dan penelantaran yang
Ruang Gawat Darurat maka diakibatkan oleh kuranganya
penelitian dari Haryuni (2013) dukungan dari atasan sehingga
menunjukkan bahwa terdapat perawat dalam bekerja merasakan
hubungan yang significan antara tidak memiliki kekuatan khususnya
stress kerja yang dialami perawat jika nantinya dalam pelayanan yang
Gawat Darurat dengan kinerja yang diberikan kepada pasien muncul
ditunjukkan oleh perawat tersebut suatu permasalahan tidak akan
dalam pelayanan yang diberikan mendapatkan dukungan atau support

48
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

dari atasan yang dalam unsur (2015) menginformasikan bahwa


organisasi merupakan stress pada perawat ruang Gawat
penanungjawabnya di ruang Gawat Darurat yang notabennya sebagai
Darurat. Lumingkewas, dkk (2015) ruang perawatan akut dapat memicu
menjelaskan bahwa hasil masalah kesehatan mental. Stres
penelitiannya dapat digunakan yang dirasakan ditentukan oleh
sebagai rangkuman dari pembahasan tingkat pendidikannya yang mana
yang sebelumnya bahwa kondisi dalam menghadapi stres tingkat
kerja memiliki pengaruh atu pendidikan akan menentukan
memiliki hubungan yang sangat persepsi seberapa besar masalah itu
significan terhadap stres kerja yang atau seberapa tingkat stres yang
dialami perawat di ruang gawat dialami oleh pasien sehingga perawat
darurat dengan tingkat significansi dengan tingkat pendidikan tinggi
p=0.001, oleh karena itu maka memungkinkan dapat menggelola
manajemen situasi kerja dapat stres dengan baik.
digunakan menjadi masukan agar
tidak terjadi stres. Trousselar, dkk

49
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Tabel 1. Tabel literature review

No Penulis Judul Desain Responden Prosedur Hasil


penilaian
1 Margaret Sources Of qualitativ 52 Perawat Laporan Perawat ruang emergency dari
Mary Stress And e study Emergency individu sendiri dua institusi melaporkan
McCoy Coping dalam bahwa stressor yang paling
(1997) Among kuesioner yang dirasakan adalah staffing,
Emergency menanyakan masalah dengan asisten
Department tentang rata – perawat, dan issue dengan
Nurses rata stressor, pasien, keluarga, dan
identifikasi administrasi. Metode koping
stressor yang yang sama digunakan oleh
spesifik dan kedua perawat dari dua rumah
identifikasi sakit.
metode koping
yang dipilih

2 Janet Exploring Studi 7 perawat Interview 4 Tema utama yaitu 1. Sumber


Kellow Types And qualitativ dari tiga berpusat pada kepuasan 2. Tipe dan sumber
(2000) Sources Of e institusi individu stress di ruang
Stress In yang emergencydimana terdapat 2
Emergency berbeda di bagian : a) masalah dalam
Nursing kota pemberian pelayanan b)
Winnipeg berhubungan dengan pasien c)
manajemen unit and d)
hubungan interpersonal. 3
coping strategies yang
digunakan perawat
emergency. 4. Tanda dan
gejala stress perawat
emergency.
Volume pasien yang tidak
terkontrol dan aliran pasien
dalam department adalah
sumber utama stress perawat.
Ini juga berhubungan dengan
kurangnya pendapatan dalam
sistem pelayanan kesehatan.
Ketidakcukupan jumlah
petugas keehatan dan
hubungan interpersonal antar
petugas kesehatan juga
signifikan sebagai sumber
stres.

3 Elias Nursing Studi - Depresion Resiko psikologicl didapatkan


Barbosa work in Qualitati Anxiety Stress berasal dari stress pekerjaan,
Oliveira hospital ve Survey dan seperti kurangnya sumber
1, emergency dengan penilaian daya manusia dan peralatanaa
Jacqueli units – investigas dengan dan ketidakjelasan kertas kerja
ne psychosoci i pertanyaan dan penelantaran.
Silveira al risks: a berdasar tertutup
Pinel2, descriptive kan Betty
Juliana study Neumans
Botelho Systems
de Model of

50
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Andrade Nursing
Gonçalv
es3,
Dayana
Barbosa
Diniz4
(2013)

4 Haryanti, Hubungan Deskripti Sampel Analisis Hasil penelitian didapatkan


Faridah Antara f Korelasi digunakan menggunakan beban kerja perawat sebagian
Aini, Beban tehnik total daily log study besar adalah tinggi yaitu
Puji Kerja sebanyak 29 untuk beban sebanyak 27 responden
Purwanin Dengan responden kerja dan alat (93,1%). Stres kerja perawat
gsih Stres Kerja ukur stres sebagian besar adalah stres
(2013) Perawat Di kerja. Analisis sedang sebanyak 24 responden
Instalasi data dilakukan (82,8%). Terdapat hubungan
Gawat dengan uji antara beban kerja dengan
Darurat Kendall Tau. stres kerja perawat di RSUD
Rsud Kabupaten Semarang, p value
Kabupaten 0,000 (α: 0,05).
Semarang
5 Sri Hubungan cross Jumlah Alat ukur yang Pada penelitian ini
Haryuni, Antara sectional sampel 34 digunakan menunjukkan tidak adanya
Retty Stres Kerja orang adalah hubungan antara stres kerja
Ratnawat Dengan dengan kuisioner dan dengan mekanisme koping,
ii, Rinik Kinerja teknik total lembar adanya hubungan antara stres
Eko Perawat Di sampling observasi. kerja dengan kinerja perawat,
Kapti Instalasi Analisis dalam adanya hubungan antara
(2013) Gawat penelitian ini mekanisme koping dengan
Darurat adalah kinerja perawat serta tidak
Rsud univariat, adanya hubungan antara
Ngudi bivariat dengan karakteristik individu dengan
Waluyo menggunakan kinerja perawat. Faktor
Kabupaten uji Chi-Square dominan yang mempengaruhi
Blitar Dan serta kinerja perawat adalah
Rsud Mardi multivariat mekanisme koping. Penelitian
Waluyo dengan ini merekomendasikan untuk
Kota Blitar menggunakan meneliti faktor lain yang
regresi logistik. mempengaruhi kinerja
perawat seperti peran kepala
ruangan, adanya manajemen
stres kerja dan mekanisme
koping untuk meningkatkan
kinerja perawat.

6 Dewi Stres Kerja desain Sampel yang Penelitian ini Pada penelitian ditemukan
Yana pada deskriptif digunakan menggunakan 45,8% perawat mengalami
(2014) Perawat observasi adalah 24 data primer di stres yang tinggi. Perbedaan
Instalasi onal perawat IGD mana alat proporsi terbesar ditemukan
Gawat dengan pengumpul pada faktor individu
Darurat di metode data yang (kepercayaan diri) dan
RSUD cross digunakan dukungan (dukungan atasan).
Pasar Rebo sectional dalam Hasil penelitian
Tahun penelitian ini merekomendasikan perbaikan
2014 berbentuk deskripsi kerja yang lebih jelas
kuesioner yang dan akurat serta pelatihan
dibangun komunikasi terkait upaya
dengan manajemen dalam mengelola

51
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

mengacu pada stres kerja.


NIOSH Job
Stress
Questionnare.
7 Mega Hubungan Survei Sampel Analisa data terdapat hubungan yang sangat
Lumingk kondisi Analitik dalam yang nyata antara Kondisi Kerja
ewas kerja dengan penelitian ini digunakan Dengan Stres Kerja Perawat
Herman dengan pendekat menggunaka univariat dan (p=0.001). Berdasarkan hasil
Warouw stres kerja an Cross n teknik bivariat dengan penelitian, maka Kesimpulan
Rivelino perawat sectional Total uji Chi-square. bahwa Kondisi Kerja berada
Hamel dirungan Sampling pada kategori nyaman
(2015) intasalasi berjumlah sebanyak 22 (71%)
gawat 31 responden, dan Stres Kerja
darurat responden yang sebagian besar termasuk
medik rsup dalam kategori Ringan yaitu
Prof. Dr. R. 25 (80.6 %) responden, maka
D. Kandou dari itu sebaiknya kondisi
Manado kerja disesuaikan dengan
jadwal dan waktu luang yang
cukup agar tidak terjadi stres
dalam pekerjaan.
8 Marion Stress a cross- 385perawat A survey Dalam perawatan akut , tngkat
Troussel among sectional yang bekerja menggunakan pendidikan yang tinggi adalah
ard1 · nurses survey di tiga ruang the Karasek factor kunci untuk tingginya
Frédéric working in perawatan Job Demand- tingkat stress dan berhubungan
Dutheil2, emergency, akut (ruang Control- dengan persepsi dari control
3,4,5 · anesthesiol anestesi, Support (JDCS yang rendah dalam tempat
Geraldin ogy and ruang Model) kerja, kedua hal itu
e intensive emergency dimungkinkan merupakan
Naughto care units dan ICU) predictor dari penyimpangan
n3 · depends on dari rumah kesehatan mental. Lebih
Sylvie qualificatio sakit spesifik kurangnya control itu
Cosseran n: a Job Universitas. berhubungan dengan moral
t6 · Demand‑ C distress, kejadinya dilaporkan
Sylvie ontrol karakteristik dari perawatan
Amadon survey akut. Untuk meningkatkan
6 · hasil pada personal and
Christian professional, strategi untuk
Dualé7,8 mendukung perawat
· Pierre melakukan manajemen
Schoeffle stressor di ruang perawatan
r5 (2015) akut.

SIMPULAN DAN SARAN pekerjaan, dan faktor sarana dan


SIMPULAN prasana berupa alat medis dan
Dari 8 penelitian yang fasilitas di ruang gawat darurat,
dipaparkan didapatkan bahwa faktor SDM berupa staffing,
sumber stres yang dialami oleh penjadwalan dan Manajemen berupa
perawat di ruang Gawat Darurat dukungan dari manajemen pada
dapat berasal dari fator individu yaitu pelayanan yang diberikan perawat
karakteristik individu, faktor ruang gawat darurat pada pasien.
administrasi yaitu kejelasan Penelitian McCoy (1997), Kellow

52
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

(2000), dan Haryuni (2013) Feldman, R. S. (2008).


menjelaskan tentang mekanisme Understanding Psychology. New
koping yang digunakan sedangkan York: Mc Graw-Hill.
penelitian yang memfokuskan pada
bagaimana faktor penyebab stres dan Garcia-Izquierdo M, Rios-Risquez
dampak dari stres baik itu dalam MI.(2012). The relationship
kinerja dan faktor yang lain dalam between psychosocial job stress
pelayanan yang diberikan. and burnout in emergency
SARAN departments: an exploratory
Dari hasil Literature review study. Nurs Outlook 60(5):322–329.
merekomendasikan perlunya doi:10.1016/j.outlook.2012.02.002
menggelola stress baik itu dengan
mekanisme koping maupun respon Haryanti, Faridah Aini, Puji
yang berorientasi pada tugas baik itu Purwaningsih. (2013). Hubungan
secara pribadi, perorangan maupun Antara Beban Kerja Dengan Stres
kelompok sehingga nantinya perawat Kerja Perawat Di Instalasi Gawat
dapat melakukan pelayanan kepada Darurat Rsud Kabupaten
pasien di ruang gawat darurat dengan Semarang. Semarang : Jurnal
cepat, tepat dan bermutu. Managemen Keperawatan . Volume
1, No. 1, Mei 2013; 48-56
KEPUSTAKAAN http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/J
Backe EM, Seidler A, Latza U, MK/article/view/949
Rossnagel K, Schumann B. (2012).
The role of psychosocial stress at Haryuni, Sri, Retty Ratnawatii, Rinik
work for the development of Eko Kapti. (2013). Hubungan
cardiovascular diseases: a Antara Stres Kerja Dengan
systematic review. Int Arch Occup Kinerja Perawat Di Instalasi
Environ Health 85(1):67–79. Gawat Darurat RSUD Ngudi
doi:10.1007/s00420-011-0643-6 Waluyo Kabupaten Blitar dan
RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Barker, D. P. (2012). Work Malang : JURNAL
Stress/Strain, Low Job KEPERAWATAN, ISSN 2086-
Satisfaction, And Intent To Leave 3071.
Home Health Care Nursing http://ejournal.umm.ac.id/index.php/
Among Home Health Care keperawatan/article/view/2381
Registered Nurses (Hoc RNs).
http://search.proquest.com/docview/9 Healy S, Tyrrell M. (2011). Stress in
13282407/BFA837F2E78F44D5PQ/ emergency departments:
1?accountid=38643 diunduh tanggal experiences of nurses and doctors.
18 February 2017 Emerg Nurse 19(4):31–37

53
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Hooper C, Craig J, Janvrin DR, http://search.proquest.com/docview/3


Wetsel MA, Reimels E.(2010). 04384228/51125C98CE07409DPQ/5
Compassion satisfaction, burnout, ?accountid=38643 diunduh tanggal
and compassion fatigue among 15 February 2017
emergency nurses compared with
nurses in other selected inpatient Oliveira, Elias Barbosa, Jacqueline
specialties. J Emerg Nurs 36(5):420– Silveira Pinel, Juliana Botelho de
427. doi:10.1016/j.jen.2009.11.027 Andrade Gonçalves, Dayana Barbosa
Diniz. (2013). Nursing work in
Jennings, M. B. (2008). Work Stress hospital emergency units –
and Burnout Among Nurses: Role psychosocial risks: a descriptive
of the Work Environment and study. Brazil : OBJN
Working Conditions. In R. G. http://search.proquest.com/docview/
Hughes, Patient Safety and 1012765940/fulltextPDF/42212DC0
Quality: An Evidence-Based 1A614AE0PQ/72?accountid=38643
Handbook for Nurses (p. Ch 26).
Rockville: AHRQ Taylor. (2006). Health Psychology.
Los Angeles: Mc Graw Hill.
Kellow, Janet. (2000). Exploring
Types And Sources Of Stress In Trousselard, Marion, Frédéric
Emergency Nursing. USA: UMI. Dutheil, Geraldine Naughton, Sylvie
http://search.proquest.com/docview/3 Cosserant, Sylvie Amadon, Christian
04641127/51125C98CE07409DPQ/1 Dualé, Pierre Schoeffler. (2015).
?accountid=38643 Stress among nurses working in
emergency, anesthesiology and
Lumingkewas, Mega, herman intensive care units depends on
Warouw, Rivelino Hamel. (2015). qualification: a Job
HUBUNGAN KONDISI KERJA Demand‑ Control survey. France :
DENGAN STRES KERJA Int Arch Occup Environ Health
PERAWAT DIRUNGAN (2016) 89:221–229.
INTASALASI GAWAT http://search.proquest.com/docview/1
DARURAT MEDIK RSUP PROF. 759222130/ACA594C9BE0948A3P
DR. R. D. KANDOU MANADO. Q/11?accountid=38643
Manado : ejournal Keperawatan (e-
Kp) Volume 3 Nomor 3 Agustus WHO. (2003). Work Organisation
2015.http://ejournal.unsrat.ac.id/inde and Stress. Geneva: WHO.
x.php/jkp/article/view/8720
Yana, Dewi. (2014). Stres Kerja
McCoy, Margaret Mary. (1997). pada Perawat Instalasi Gawat
Sources of Stress And Coping Darurat di RSUD Pasar Rebo
Among Emergency Department Tahun 2014. Jakarta: Jurnal
Nurses. USA : UMI. Administrasi Kebijakan Kesehatan

54
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Volume I Nomor 2. Stres Kerja. Jakarta : Universitas


http://journal.ui.ac.id/index.php/arsi/ Indonesia
article/view/5218

Yuniarti, E. (2007). Hubungan


Karakteristik Pekerjaan dengan

55

Anda mungkin juga menyukai