Disusun oleh :
Hayulia (12490090)
Sulkhah Fauriyah (12490092)
Dwi Isnaeni (12490105)
Abdau Qur’ani Habib (12490128)
Santi Sriwinata (12490027)
MPI-A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan kita
kenikmatan sehingga kita bisa mampu menimba ilmu di Universitas tercinta ini. Dan tak lupa
pula sholawat serta salam ,kami sampaikan ke pangkuan Nabi Muhammad SAW , yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman modern.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami, yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini. Serta tidak lupa pada temen-temen jurusan
Manajemen Pendidikan Islam , semoga kita dapat menempuh pendidikan ini dengan baik.
Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Manajemen Perpustakaan yang
berjudul “Konsep Dasar Pengelolaan Sarana Prasarana Perpustakaan”
Tak ada gading yang retak , begitu pula dengan makalah kami ini. Kami sadar masih
banyak kekurangan dalam menyusunnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman ini yaitu era globalisasi yang memungkinkan banyak akses untuk mencari
informasi dari segala penjuru dunia salah satunya adalah perpustakaan yang sudah banyak
didirikan. Dengan adanya perpustakaan kita juga dapat mencari, mengolah, ataupun
menyimpan data yang kita butuhkan dengan perpustakaan digital. Dalam dunia pendidikan
khususnya, perpustakaan dijadikan sebagai sarana informasi yang diperlukan sebagai sumber
belajar maupun laboratorium belajar yang memungkinkan para tenaga pendidik dan peserta
pendidik meningkatkan kualitasnya.
Namun hal yang paling utama dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan adalah minat baca
yang harus dimiliki seseorang dan juga manajemen perpustakaan yang dapat meningkatkan
minat baca. Namun pada kenyataannya tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan
perpustkaan sekolah dengan baik. Masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah. Salah
satunya buku-buku yang kurang memadai, penataan rak yang kurang rapid an sebagainya.
Kemudian apabila kita memasuki suatu perpustakaan sekolah, yang kita lihat pertama
adalah jajaran buku dan bahan pustaka lain yang diatur secara rapih di
rak buku, rak majalah, maupun rak-rak bahan pustaka lain. Bahan-bahan pustaka
tersebut diatur menurut suatu sistem tertentu sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk
menemukan kembali bahan pustaka yang diperlukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sarana dan prasarana perpustakaan?
2. Sebutkan macam-macam jenis sarana dan prasarana perpustakaan?
3. Fungsi dan kegunaan sarana dan prasarana perpustakaan ?
4. Cara pengaturan sarana dan prasarana dalam perpustakaan ?
5. Pemeliharaan saran dan prasara perpustakaan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana perpustakaan.
2. Memahami macam-macam jenis sarana dan prasarana dalam perpustakaan.
3. Memahami fungsi kegunaan sarana dan prasaran perpustakaan.
4. Memahami cara pengaturan sarana dan prasarana perpustakaan.
5. Mengetahui cara pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda , barang dan inventaris
yang menjadi milik perpustakaan dan digunakan untuk menunjang penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan.1
Adapun yang dimaksud dengan sarana dan prasarana bagi sebuah perpustakaan
meliputi gedung, perabot, dan peralatan. Prasarana perpustakaan adalah fasilitas yang
mendasar/ penunjang utama terselenggaranya perpustakaan antara lain berupa lahan dan
bangunan atau ruang perpustakaan. Sedangkan sarana perpustakaan adalah peralatan atau
perabot yang diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan tugas perpustakaan antara lain
berupa peralatan ruang pengolahan, peralatan ruang koleksi, peralatan ruang pelayanan,
peralatan akses informasi, dll.3
1
Sutarno NS,Manajemen Perpustakaan suatu pendekatan praktik,(Jakarta : Sagung Seto, 2006),hal 218
2
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2257786-Pengertian-Sarana Prasarana/#ixzz2zVqkR3Wm
3
http://semasajogja.wordpress.com/2009/10/10/Sarana-dan-Prasarana-Perpustakaan/
B. Macam-Macam Jenis Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Meja Sirkulasi memiliki desain khusus, biasanya desainnnya disesuaikan dengan
aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan ini.
Meja sirkulasi pada umumnya didesain khusus dengan kapasitas daya tampung
buku dan berkas-berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Meja sirkulasi
biasanya terdiri dari beberapa meja yang memungkinkan menunjang aktivitas
layanan secara optimal.
b. Meja Baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan. Meja baca ada bermacam-
macam, ada yang berkapasitas untuk dua orang, kapasitas empat orang, dan bahkan
untuk kapasitas 6 orang. Pemilihan jenis meja sangat tergantung dari luas ruangan
perpustakaan.
c. Meja Kerja tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian
meja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja
kerja. Meja kerja berbeda dari meja sirkulasi, pada umumnya meja kerja adalah
tunggal, dan meja sirkulasi terdiri dari beberapa meja dua atau tiga meja dengan
desain khusus kemudian digabung menjadi satu.
d. Meja/Rak Atlas merupakan meja atau rak secara khusus digunakan untuk
menempatkan atlas. Penempatan atlas biasanya diletakkan secara horizontal,
karena atlas yang baik dan lengkap ukurannya beasr yaitu 50 cm x 70 cm. Karena
ukurannya yang besar tersebut maka diperlukan rak atau meja khusus yang berbeda
dengan rak penempatan buku.
e. Rak Buku atau juga lemari buku untuk menyusun buku-buku perpustakaan
sekolah. Usahakan ukurannya disesuaikan dengan tinggi badan siswa sekolah yang
dilayani. Rak buku biasanya terdiri dari dua sisi yang masing-masing sisi
digunakan untuk penempatan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Namun demikian
ada juga rak buku yang hanya satu sisi/satu muka. Rak yang satu muka biasanya di
tempat merapat dengan dinding perpustkaan.
f. Rak Majalah berbeda dengan rak buku. Rak buku pada umumnya memiliki
ketinggian 190 cm dengan empat sampai lima sap untuk penempatan buku, tetapi
untuk rak majalah biasanya rendah terdiri dari 2 sap. Konstruksi yang rendah ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengguna mengambil koleksi yang dibutuhkan
(jika layanan menggunakan sistem terbuka).
g. Rak Surat Kabar dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar. Apabila
surat kabar disusun dengan cara dilipat akan cepat rusak atau sobek. Untuk itu
perlu rak khusus, yaitu rak surat kabar yang dapat dibuat dari kayu. Lebarnya
disesuaikan dengan ukuran surat kabar. Rak surat kabar ini dilengkapi dengan alat
penjepit (stick) yang panjangnya 36 inci. Alat penjepit ini harus dibuat sedemikian
rupa sehingga surat kabar mudah dipasang dan dilepaskan.
h. Almari Kabinet digunakan untuk menunjang kelancaran kerja. Berkas-berkas dan
arsip perpustakaan biasanya disimpan di almari kabinet.
i. Almari Katalog atau disebut juga kabinet katalog digunakan untuk menyimpan
kartu katalog. Besarnya lemari katalog sesuai dengan jumlah laci katalog,
sedangkan tingginya sesuai dengan tinggi badan siswa. Setiap laci katalog
dilengkapi dengan alat penusuk kartu atau stang agar kartu-kartu tidak mudah
dicabut keluar atau diambil. Apabila perpustakaan sekolah sudah maju, dimana
jenis kartu katalog yang dibuat bermacam-macam, sebaiknya untuk satu jenis
katalog (misalnya katalog judul) disediakan satu lemari katalog. Di atas lemari
katalog tersebut diberi tulisan “Katalog Judul”.
j. Kereta Buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar.
Kegunaannya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa,
yaitu dari meja sirkulasi ke rak buku atau mengangkut buku yang telah diproses
yaitu dari bagian “processing” ke rak buku. Kereta buku harus kuat sehingga dapat
mengangkut buku-buku yang jumlahnya banyak. Kereta buku sebaiknya
menggunakan roda.
k. Papan Display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memamerkan
informasi buku yang baru datang. Melalui papan display ini dapat ditempelkan
daftar buku yang baru dimiliki oleh perpustakaan. Dengan demikian siswa atau
pengguna mengetahui buku-buku baru.
l. Meja dan Kursi Belajar untuk siswa yang akan membaca atau belajar di
perpustakaan. Meja dan kursi belajar harus kuat, menarik, dan enak dipakai. Meja
dan kursi belajar dapat dibuat dari kayu yang berkualitas tinggi sehingga tidak
mudah rusak. Agar menarik sebaiknya meja dan kursi semuanya seragam, baik
warnanya maupun bentuknya. Bagian bawah meja tidak tertutup sehingga siswa
yang belajar tidak merasa panas. Meja dan kursi belajar harus dibuat sedemikian
rupa sehingga siswa yang sedang membaca atau belajar tidak terganggu oleh siswa
yang lain. Ukuran kursi lebar dan tingginya sesuai dengan keadaan fisik siswa.4
C. Fungsi dan Kegunaan Sarana dan Prasarana
4
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 214-216
Fungsi sarana prasarana untuk mencapai standarisasi pemakaina secara maksimal.
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan dengan maksud agar semua
fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen
perlengkapan sekolah dapat di katakan berhasil bilaman fasilitas sekolah itu selalu siap
pakai setiap saat, pada setiap seorang personel sekolah akan menggunakannya. Fungsinya
antara lain :
Fungsi Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh
fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip
efisiensi berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka perlengkapan
sekolah hendaknya di lengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut di komunikasikan kepada semua personil
sekolah yang di perkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, apabila dipandang
perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel.
Fungsi administratif
Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang
berkenaan dengan sarana dan prarana pendidikan sebagai contoh adalah peraturan
tentang inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan prinsip
administratif berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah
itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan
pedoman yang telah di berlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya,
setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya
memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan
kepada semua personel sekolah yang di perkirakan akan berpartisipasi dalam
pengelolaan perlengkapan pendidikan.
5
http://hendrapgmi.blogspot.com/2012/10/Manajemen-Sarana-dan-Prasarana-Sekolah.html
6
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 210-212
Penataan Ruang Kerja Petugas
Dalam penyelenggaraan perpustakaan terdapat kepala perpustakaan, petugas
tata usaha, petugas teknis, dan petugas pelayanan pembaca. Selanjutnya perpustakaan
harus dilengkapi dengan ruang atau gedung yang luas dan di dalamnya terbagi lagi
menjadi beberapa ruang yang digunakan oleh petugas perpustakaan. Sehinggan
petugas perpustakaan tersebut dapat dengan leluasa mengatur dan mengondisikan
yang terdapat di dalam perpustakaan. Suatu tata ruang perlu diadakan perubahan
tatanan sewaktu-waktu, mungkin karena ada tambahan petugas baru atau tambahan
perlengkapan.7
8
Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:Kencana.
2010), hlm 119-122
BAB III
KESIMPULAN