Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU

PENGUMPULAN DATA DENGAN METODE


PARTISIPATIF

OLEH:
DOSEN : Arsufa, S.SiT, M.Keb
NAMA : Mirnawati Rmadhani
NIM : P00324019025
KELAS: 2A D-III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI


KEMENTRIAN KESEHATAN RI
PRODI D –III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.saya juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat
mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang saya pelajari. saya telah
berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang  mata
kuliah asuhan kebidanan komunitas yang berjudul “pengumpulan data dengan
metode partisipatif”.

            saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu saya mohon bantuan dari para
pendengar,

            Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, saya
mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A.  LATARBELAKANG.............................................................................................................. 1
B.  RUMUSAN MASALAH......................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
       A.  ANALISIS SITUASI MASALAH KESEHATAN........................................................ 5
       B.  ANALISIS LINGKUNGAN KESEHATAN................................................................... 8
       C.  ANALISIS PERILAKU KESEHATAN................................................................. 9           
       D.  ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN.............................................................. 9
       E.  METODE ANALISIS DAN PENYAMPAIAN DATA............................................ 13
F. ANALISIS SITUASI PARTISIPATIF……………………………………………….13
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 15
 A.  KESIMPULAN................................................................................................ 15
B. SARAN………………………………………………………………………15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Pengumpulan Data partisipatif
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat
penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data
yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh
salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif
(sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau
ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa
data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar
pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap
kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah wawancara, bukan observasi.
Sedangkan jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang
hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui
mengenai kompetensi siswa dalam matapelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai
adalah tes, atau bisa juga dokumen berupa hasil ujian.
 Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh menentukan jenis teknik yang dipakai
(materials determine a means). Itu pun masih ditambah dengan kecakapan peneliti
menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi karena belum berpegalaman atau
belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak berhasil menggali informasi
yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian kualitatif, karena kurang
cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya
terus belajar dan membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat
membantu menambah kecakapan peneliti.
Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi
pertisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.
Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa, dalam observasi partisipatif peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan
berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Seperti telah dikemukakan bahwa observasi ini
dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi
aktif, dan partisipasi lengkap.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud analisis situasi kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud analisis situasi partisipatif ?
BAB 2
PEMBAHASAN
 analisis situasi kesehatan
Tahap analisis situasi merupakan upaya daerah untuk "mengenali" dan mencatat segala
kondisi yang ada di daerah dan dapat menentukan masalah atau tantangan, serta
kesempatan dan kemampuan daerah. Analisis terdiri dari analisis kesehatan yang tertuang
dalam SKN (analisis internal bidang kesehatan) dan analisis non kesehatan (eksternal
bidang kesehatan) serta dilanjutkan analisis prioritas masalah.
Tujuan analisa situasi Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik
Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan
masalah
Kerangka konsep Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu : Secara langsung
dengan melakukan tindakan untuk mengurangi masalah tersebut Secara tidak langsung
dengan intervensi terhadap faktor faktor yang diperkirakan mmempengaruhi masalah
tersebut
- Aspek telaah analisis keadaan dan masalah Analisis tentang masalah kesehatan
Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut HL
Blum telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar faktor-
faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
Konsep HL Blum genetika Lingkungan Status kesehatan Pelayanan kesehatan Perilaku
- Analisa situasi kesehatan Analisa derajat kesehatan Analisa aspek kependudukan
Analisa pelayanan/upaya kesehatan Analisa perilaku kesehatan Analisa lingkungan
Analisa Derajat Kesehatan Analisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan
apa yang dihadapi Analisis ini akan menghasilkan ukuran-ukuran derajat kesehatan secara
kuantitatif, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan
waktu
- Analisis derajat kesehatan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
epidemologis Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan
angka kesakitan (morbiditas)
Analisa derajat kesehatan Mortalitas Angka kematian bayi penelitian menunjukkan bahwa
IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan
sosial ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,:
komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi
- Analisis derajat kesehatan Angka kematian bayi Kematian balita sangat berkaitan
dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak Angka kematian
menurut penyebab (CSDR) berguna untuk melihat penyebab-penyebab atau
penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian
morbiditas Incidence rate jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam
suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula Prevalence rate
jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau mmenderita penyakit tertentu
dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu
morbiditas utk penyakit akut maka indikator yang baik digunakan adalah angka incidance
Untuk penyakit kronis, penggunaan angka incidence maupun prevalence penting utk
mengambarkan keadaan penyakit Case Fatality rate
- Analisis kependudukan Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk Struktur umur
Mobilitas penduduk pekerjaan
Manfaat ukuran demografis Sebagai denominator ukuran masalah kesehatan Sebagai
prediksi beban upaya/program kesehatan Sebagai prediksi masalah kesehatan yang
dihadapi
Ukuran demografis Jumlah penduduk Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan
Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur Laju
petumbuhan penduduk Struktur umur Angka ketergantungan Distribusi penduduk
Mobilitas penduduk
- Analisis pelayanan kesehatan Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif Analisis ini menghasilkan data tau
informasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan
Analisis pelayanan kesehatan Input aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan
prasarana kesehatan Proses pelayanan pengorganisasian, koordinasi, supervisi Output
pelayanan cakupan pelayanan, pemanfaatan pelayanan
- Analisis perilaku kesehatan Analisis ini memberikan gambaran tentang
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan
maupun upaya kesehatan Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek,
atau health belief model atau teori lainnya
Analisis perilaku kesehatan PSP masyarakat tentang pelayanan kesehatan PSP tentang pola
pencarian pelayanan kesehatan PSP tentang penanganan penyakit Peran serta masyarakat
atau ukbm PSP masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak
Analisis lingkungan Analisis lingkungan fisik Analisis lingkungan biologis Analisis
lingkungan sosial
- Analisis lingkungan fisik Mengambarkan masalah air bersih Keadaan rumah dan
pekaranagan (ventilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan) Limbah rumah
tangga (SPAL) Limbah industri dll
Analisis lingkungan biologi Analisis lingkungan biologi mengambarkan vektor penyakit,
ternak dansebagainya
Analisis sosial budaya Gotong royong Arisan Dsb dengan bidang kesehatan
Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting
Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah dapat menggunakan metode
delbeg, metode hanlon, metode delphi, metode USG, metode pembobotan dan metode
dengan rumus Langkahnya : Menetapkan kriteria Memberikan bobot masalah Menentukan
skoring setiap masalah

Pembentukan kelompok Membentuk kelompok dengan anggota 6 10 orang Latar belakang,


pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda Ketua sebaiknya ahli dalam
permasalahan yang dibahas

Metode delbeg Dalam penentuan kriteria diawali dengan pembentukan kelompok Sumber
data dan informasi yang diperlukan dalam penetapan prioritas masalah berdasarkan :
Pengetahuan dan pengalaman Saran dan pendapat nara sumber Peraturan perundangan
kesehatan Analisa situasi Sumber informasi lainnya

Langkah identifikasi dan mengiventarisasi kriteria No kriteria 1 Masalah kesh dgn


kemampuan menyebar tinggi 2 Masalah kesh dgn mengenai daerah luas 3 Mslh kesh yang
mengakibatkan penderitaan lama 4 Mslh kesh yg berkaitan kesehatan ibu dan anak 5 Mslh
kesh yang mengurangi penghasilan

Langkah identifikasi dan mengiventarisasi kriteria No kriteria 1 Mslh kesh yang


mengakibatkan kecacatan 2 Mslah kesh yang cenderung meningkat 3 Msllh kesh yang
berdampak politis 4 Mslh kesh yang berkaitan dgn lingkungan 5 Mslah kesh yang terkait
dengan produktifitas kerja.
Mengkaji dan mengevaluasi kriteria Seluruh kriteria dari masing- masing anggota
dituliskan Kemudian dikaji ulang dan dikelompokkan Kriteria yang sama digabung Jumlah
kriteria dapat ditambahkan Semua kriteria jelas dan disepakati oleh kelompok
Metode hanlon Krriteria besarnya maslah Kriteria tingkat kegawatan masalah Keriteria
penanngulangan masalah Kriteria PEARL
Menetapkan kriteria I besarnya masalah Besarnya prosentase penduduk yang menderita
langsung karena penyakit tersebut Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk
mengatasi masalah tersebut Besarnya kerugian lain yang dideriata
Menentukan kriteria II kegawatan masalah Tingkat urgensinya Kecenderungannya Tingkat
keganasanya
 Analisis situasi partisipatif

1. Pengertian Partisipasi

Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program
pengembangan masyarakat dimana-mana. Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut
serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis,
merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat.

Asngari (2001: 29) menyatakan bahwa penggalangan partisipasi itu dilandasi adanya
pengertian bersama dan adanya pengertian tersebut adalah karena diantara orang-orang
itu saling berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Dalam menggalang peran serta
semua pihak itu diperlukan terciptanya suasana yang bebas atau demokratis dan
terbinanya kebersamaan.

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah


pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah suatu
keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung
jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan
mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi
dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga
ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat
kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang
mental serta penentuan kebijaksanaan.

Jadi dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi
adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam
memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar
serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :

- Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi


pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan

- Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda,


biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas

- Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk


pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program

- Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan yang


dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi


Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu
program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program
namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya
saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.
Angell (dalam Ross, 1967: 130) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam
masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:
- Usia
Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka
dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai
dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang
berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.
- Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa
pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam
banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah
tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser
dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin
baik.
- Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.
Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap
lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan
seluruh masyarakat.
- Pekerjaan dan penghasilan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan
menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan
penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong
seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.
Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung
oleh suasana yang mapan perekonomian.
- Lamanya tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya
berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi
seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki
terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar
dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.

3. Perencanaan Partisipasif

Kodrat bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan ingin dihargai kemampuan,
harkat dan martabatnya. Dari kenyataan tersebut maka seluruh lapisan masyarakat perlu
diajak berperanserta atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan. Melalui
perencanaan partisipatif diharapkan hubungan yang erat antara masyarakat dengan
kelembagaan masyarakat secara terus-menerus. Masyarakat diberi kesempatan untuk
menyyatakan masalah yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan untuk
berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan kemampuan warga masyarakat desa itu
sendiri.

Dalam perencanaan partisipatif, semua warga atau kelompok dalam masyarakat


pada dasarnya berhak untuk berperan didalamnya agar dapat mengungkapkan
permasalahan dan kebutuhan mereka. Terdapat beberapa ciri khusus perencanaan
partisipatif dilihat dari adanya peran serta masyarakat dalam proses pembangunan desa.
Ciri-ciri tersebut adalah :

- adanya hubungan yang erat antara masyarakat dengan kelembagaan secara


terus-menerus.
- masyarakat atau kelompok masyarakat diberi kesempatan untuk menyatakan
permasalahan yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan berharga.
- proses berlangsungnyya berdasarkan kemampuan warga masyarakat itu sendiri.
- warga masyarakat berperan penting dalam setiap keputusan.
- warga masyarakat mendapat manfaat dari hasil pelaksanaan perencanaan.

Terdapat 3 prinsip pokok perencanaan partisipatif dalam pembangunan masyarakat


desa, yaitu :

- belajar dari masyarakat, maksudnya bahwa perencanaan partisipatif


pembangunan masyarakat desa bertolak dari dari pengakuan dan kepercayaan
akan nilai pengetahuan tradisional masyarakat, serta kemampuan masyarakat
untuk memecahkan masalahanya sendiri.
- adanya pemandu masyaraka sebagai pelaku, dimaksudkan bahwa diperlukan
peran pemandu yang bukan sebagai ‘guru’ atau ‘penyuluh’ ataupun ‘ peneliti’
serta menempatkan warga masyarakat sebagai narasumber utama dalam
memahami keadaannya sendiri.
- keterkaitan semua kelompok masyarakat, artinyya tidak terbatas pada
kelompok-kelompok masyarakat tertentu saja.

4. Analisis Sosial

Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau
mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah
objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar
permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana kita dapat menentukan
apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat. Analisis sosial
merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif.
Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial
dengan menelaah kaitan-kaitan historis, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis
sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-
kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana
terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah
sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.

Inilah yang seringkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka seringkali
menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan berdasarkan hasil analisis
mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang argumentasinya lemah atau bahkan
hanya berdasarkan pada kemauannya saja. Mungkin permasalahan yang nyata di
lapangan akan terselesaikan, namun karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya
maka akan hadir permasalahan-permasalahan baru atau bahkan permasalahan yang
nyata tersebut tidak hilang sama sekali.

5. Ruang Lingkup Analisis Sosial

Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks
transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target
perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum
objek sosial yang dapat dianalisis antara lain ;

- Masalah-masalah sosial, seperti : kemiskinan, pelacuran, pengangguran,


kriminilitas.

- Sistem sosial, seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem pemerintahan,


sistem pertanian.

- Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan.


Kebijakan publik seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.

6. Wilayah Analisa Sosial

- Sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat.

- Dimensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga-lembaga sosial,


pola perilaku, kekuatan-kekuatan sosial masyarakat.

- Dimensi-dimensi subyektif masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika berpikir,


nilai, norma, yang hidup di masyarakat).
7. Pendekatan Dalam Analisa Sosial

- Historis : dengan mempertimbangkan konteks struktur yang saling berlainan


dari periode-periode berbeda, dan tugas strategis yang berbeda dalam tiap periode.

- Struktural : dengan menekankan pentingnya pengertian tentang bagaimana


masyarakat dihasilkan dan dioperasikan, serta bagaimana pola lembaga-lembaga
sosial saling berkaitan dalam ruang sosial yang ada.

8. Prinsip-Prinsip Analisa Sosial

- Analisa sosial bukan suatu bentuk pemecahan masalah, melainkan hanya diagnosis
(pencarian akar masalah), yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan
suatu masalah, karena analisa sosial memberikan pengetahuan yang lengkap,
sehingga diharapkan keputusan atau tindakan yang diambil dapat merupakan
pemecahan yang tepat.

- Analisa sosial tidak bersifat netral, selalu berasal dari keberpihakan terhadap suatu
keyakinan. Soal ini berkait dengan perspektif, asumsi-asumsi dasar dan sikap yang
diambil dalam proses melakukan analisa. Karena pernyataan di atas, maka analisa
sosial dapat digunakan oleh siapapun.

- Analisa sosial lebih memiliki kecenderungan mengubah, tendensi untuk


menggunakan gambaran yang diperoleh dari analisa sosial bagi keperluan tindakan-
tindakan mengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa analisa sosial berposisi
sebagai salah satu simpul dan siklus kerja transformasi.

- Analisa sosial selalu menggunakan ‘tindakan manusia’ sebagai sentral atau pusat
dalam melihat suatu fenomena nyata.

9. Analisis Situasi

Analisis situasi  merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum


merancang dan merencanakan  program. Analisis situasi bertujuan untuk
mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang
terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan program. Pada umumnya, proses analisis situasi
terdiri dari analisis situasi internal dan analisis situasi eksternal. Analisis situasi
internal merupakan tinjauan ulang secara menyeluruhterhadap persepsi dan
tindakan organisasi. Jenis dari analisis situasi internal adalah hubungan personal
(personal contact), informasi kunci (key informan), internet, badan pengawas (advisory
board), dan penelitian lapangan (field research).
Analisis situasi eksternal merupakan tinjauan ulang secara sistematis latar
belakang masalah yang berada di luar organisasi. Jenis dari analisis situasi eksternal
mencakup data sekunder (studi pustaka),  survei, pengamatan, dan analisis isi. Analisis
situasi sebenarnya sebuah pendekatan agar dalam proses perencanaan program kerja
kita bisa membahasnya secara sistematis dan segala informasi mengenai tahap
perencanaan bisa terklarifikasi.

Untuk menghasilkan tahap perencanaan yang maksimal maka kita perlu sebuah
metode yang tepat, salah satunya adalah analisis situasi. Analisis situasi itu sendiri
terdiri atas beberapa analisis antara lain :

- Analisis Masalah : adalah sebuah metode agar kita mampu menentukan akar
masalah dari berbagai masalah yang terjadi dalam sebuah lembaga atau realita.
Segala informasi tentang harapan dan realita dieksplorasi kemudian
diklarifikasi.

- Analisis Situasi : adalah metode pendekatan dalam berupaya menggambarkan


kondisi obyektif pada sebuah lembaga atau organisasi.Untuk melakukan analisis
ini dibagi dalam beberapa klasifikasi gambaran obyektif yaitu; Strenghnes
(kekuatan), Weaknes (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Treat (ancaman).
Analisis ini juga biasa disebut dengan analisis SWOT. Pentingnya analsisis ini
dalam menentukan metode pelaksanaan program atau rencana kerja karena
dengan adanya gambaran obyektif ini maka kita tidak akan overload dalam
melakukan sesuatu sehingga setiap rencana kerja yang diputuskan dapat efektif
dan efisien.

- Analisis Kebutuhan : adalah pendekatan analisis untuk memberikan gambaran


obyektif tentang kebutuhan dari suatu lembaga baik sifatnya secara
kelembagaan atau kebutuhan yang sifatnya untuk anggota. Tak bisa dipungkiri
dalam menjalankan sebuah lembaga membutuhkan banyak kelengkapan atau
hal-hal yang memudahkan jalannya suatu lembaga. Selain itu anggota dalam
suatu lembaga juga pasti mengharapkan sesuatu hal yang lembaga bisa berikan
atau fasilitasi. Olehnya dengan mengeksplorasi kebutuhan lembaga dan anggota
nantinya kita bisa juga menurunkannya dalam program dan rencana kerja.

Ketiga analisis diatas memiliki fungsi masing-masing dalam menggambarkan


kondisi organisasi dan penggambaran inilah yang kita butuhkan dalam menjalankan
tahap perencanaan. Sehingga analisis situasi berhubungan dengan analisis sosial dalam
menyelesaikan suatu permasalahan di lingkungan sosial. Ketika kita melakukan analisis
situasi kita dapat mengumpulkan informasi untuk menunjang analisis soisial sehingga
kita dapat memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di lingkungan sosial
tersebut.
Konsep dasar analisis situasi dalam perencanaan kesehatan :
- Analisis situasi adalah langkah paling awal dalam perencanaan kesehatan.
- Langkah-langkah dalam perencanaan bersifat sequential (berkesinambungan).
- Kualitas suatu perencanaan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas
pelaksanaan analisis situasi.
Tujuan analisis situasi :
- Memahami masalah secara jelas dan spesifik.
- Mempermudah menentukan prioritas masalah (diperolehnya informasi
kuantitatif).
- Mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah (diperolehnya
informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah).
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah


pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah suatu
keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung
jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan
mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi
dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga
ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat
kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang
mental serta penentuan kebijaksanaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan
seseorang dalam berpartisipasi, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan ,
pengghasilan, dan lamanya tinggal.

Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses
atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada
sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi
akar permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana kita dapat
menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat. Secara
umum objek sosial yang dapat dianalisis antara lain masalah sosial, sistem sosial, dan
lembaga-lembaga sosial.

Analisis situasi  merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum


merancang dan merencanakan  program. Analisis situasi bertujuan untuk
mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau public yang
terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan program. Pada umumnya, proses analisis situasi terdiri
dari analisis situasi internal dan analisis situasi eksternal.

3.1 Saran

Dengan ini diharapkan para bidan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan dalam
komunitas secara partisipasif dengan melakukan analisis situasi dan sosial terlebih dahulu.
Sehingga dalam penerapannya masyarakat tidak hanya dijadikan objek perubahan yang
telah terkonsep, namun juga ikut serta dalam segala aspek yang akan diubah dan
dijalankan mereka kelak. Karena dengan begitu makna partisipasif akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai