OLEH:
DOSEN : Arsufa, S.SiT, M.Keb
NAMA : Mirnawati Rmadhani
NIM : P00324019025
KELAS: 2A D-III KEBIDANAN
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.saya juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat
mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang saya pelajari. saya telah
berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang mata
kuliah asuhan kebidanan komunitas yang berjudul “pengumpulan data dengan
metode partisipatif”.
saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu saya mohon bantuan dari para
pendengar,
Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, saya
mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. LATARBELAKANG.............................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. ANALISIS SITUASI MASALAH KESEHATAN........................................................ 5
B. ANALISIS LINGKUNGAN KESEHATAN................................................................... 8
C. ANALISIS PERILAKU KESEHATAN................................................................. 9
D. ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN.............................................................. 9
E. METODE ANALISIS DAN PENYAMPAIAN DATA............................................ 13
F. ANALISIS SITUASI PARTISIPATIF……………………………………………….13
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 15
A. KESIMPULAN................................................................................................ 15
B. SARAN………………………………………………………………………15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Pengumpulan Data partisipatif
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat
penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data
yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh
salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif
(sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau
ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa
data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar
pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap
kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah wawancara, bukan observasi.
Sedangkan jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang
hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui
mengenai kompetensi siswa dalam matapelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai
adalah tes, atau bisa juga dokumen berupa hasil ujian.
Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh menentukan jenis teknik yang dipakai
(materials determine a means). Itu pun masih ditambah dengan kecakapan peneliti
menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi karena belum berpegalaman atau
belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak berhasil menggali informasi
yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian kualitatif, karena kurang
cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya
terus belajar dan membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat
membantu menambah kecakapan peneliti.
Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi
pertisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.
Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa, dalam observasi partisipatif peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan
berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Seperti telah dikemukakan bahwa observasi ini
dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi
aktif, dan partisipasi lengkap.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud analisis situasi kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud analisis situasi partisipatif ?
BAB 2
PEMBAHASAN
analisis situasi kesehatan
Tahap analisis situasi merupakan upaya daerah untuk "mengenali" dan mencatat segala
kondisi yang ada di daerah dan dapat menentukan masalah atau tantangan, serta
kesempatan dan kemampuan daerah. Analisis terdiri dari analisis kesehatan yang tertuang
dalam SKN (analisis internal bidang kesehatan) dan analisis non kesehatan (eksternal
bidang kesehatan) serta dilanjutkan analisis prioritas masalah.
Tujuan analisa situasi Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik
Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan
masalah
Kerangka konsep Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu : Secara langsung
dengan melakukan tindakan untuk mengurangi masalah tersebut Secara tidak langsung
dengan intervensi terhadap faktor faktor yang diperkirakan mmempengaruhi masalah
tersebut
- Aspek telaah analisis keadaan dan masalah Analisis tentang masalah kesehatan
Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut HL
Blum telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar faktor-
faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
Konsep HL Blum genetika Lingkungan Status kesehatan Pelayanan kesehatan Perilaku
- Analisa situasi kesehatan Analisa derajat kesehatan Analisa aspek kependudukan
Analisa pelayanan/upaya kesehatan Analisa perilaku kesehatan Analisa lingkungan
Analisa Derajat Kesehatan Analisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan
apa yang dihadapi Analisis ini akan menghasilkan ukuran-ukuran derajat kesehatan secara
kuantitatif, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan
waktu
- Analisis derajat kesehatan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
epidemologis Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan
angka kesakitan (morbiditas)
Analisa derajat kesehatan Mortalitas Angka kematian bayi penelitian menunjukkan bahwa
IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan
sosial ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,:
komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi
- Analisis derajat kesehatan Angka kematian bayi Kematian balita sangat berkaitan
dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak Angka kematian
menurut penyebab (CSDR) berguna untuk melihat penyebab-penyebab atau
penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian
morbiditas Incidence rate jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam
suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula Prevalence rate
jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau mmenderita penyakit tertentu
dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu
morbiditas utk penyakit akut maka indikator yang baik digunakan adalah angka incidance
Untuk penyakit kronis, penggunaan angka incidence maupun prevalence penting utk
mengambarkan keadaan penyakit Case Fatality rate
- Analisis kependudukan Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk Struktur umur
Mobilitas penduduk pekerjaan
Manfaat ukuran demografis Sebagai denominator ukuran masalah kesehatan Sebagai
prediksi beban upaya/program kesehatan Sebagai prediksi masalah kesehatan yang
dihadapi
Ukuran demografis Jumlah penduduk Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan
Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur Laju
petumbuhan penduduk Struktur umur Angka ketergantungan Distribusi penduduk
Mobilitas penduduk
- Analisis pelayanan kesehatan Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif Analisis ini menghasilkan data tau
informasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan
Analisis pelayanan kesehatan Input aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan
prasarana kesehatan Proses pelayanan pengorganisasian, koordinasi, supervisi Output
pelayanan cakupan pelayanan, pemanfaatan pelayanan
- Analisis perilaku kesehatan Analisis ini memberikan gambaran tentang
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan
maupun upaya kesehatan Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek,
atau health belief model atau teori lainnya
Analisis perilaku kesehatan PSP masyarakat tentang pelayanan kesehatan PSP tentang pola
pencarian pelayanan kesehatan PSP tentang penanganan penyakit Peran serta masyarakat
atau ukbm PSP masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak
Analisis lingkungan Analisis lingkungan fisik Analisis lingkungan biologis Analisis
lingkungan sosial
- Analisis lingkungan fisik Mengambarkan masalah air bersih Keadaan rumah dan
pekaranagan (ventilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan) Limbah rumah
tangga (SPAL) Limbah industri dll
Analisis lingkungan biologi Analisis lingkungan biologi mengambarkan vektor penyakit,
ternak dansebagainya
Analisis sosial budaya Gotong royong Arisan Dsb dengan bidang kesehatan
Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting
Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah dapat menggunakan metode
delbeg, metode hanlon, metode delphi, metode USG, metode pembobotan dan metode
dengan rumus Langkahnya : Menetapkan kriteria Memberikan bobot masalah Menentukan
skoring setiap masalah
Metode delbeg Dalam penentuan kriteria diawali dengan pembentukan kelompok Sumber
data dan informasi yang diperlukan dalam penetapan prioritas masalah berdasarkan :
Pengetahuan dan pengalaman Saran dan pendapat nara sumber Peraturan perundangan
kesehatan Analisa situasi Sumber informasi lainnya
1. Pengertian Partisipasi
Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program
pengembangan masyarakat dimana-mana. Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut
serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis,
merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat.
Asngari (2001: 29) menyatakan bahwa penggalangan partisipasi itu dilandasi adanya
pengertian bersama dan adanya pengertian tersebut adalah karena diantara orang-orang
itu saling berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Dalam menggalang peran serta
semua pihak itu diperlukan terciptanya suasana yang bebas atau demokratis dan
terbinanya kebersamaan.
Jadi dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi
adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam
memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar
serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
3. Perencanaan Partisipasif
Kodrat bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan ingin dihargai kemampuan,
harkat dan martabatnya. Dari kenyataan tersebut maka seluruh lapisan masyarakat perlu
diajak berperanserta atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan. Melalui
perencanaan partisipatif diharapkan hubungan yang erat antara masyarakat dengan
kelembagaan masyarakat secara terus-menerus. Masyarakat diberi kesempatan untuk
menyyatakan masalah yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan untuk
berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan kemampuan warga masyarakat desa itu
sendiri.
4. Analisis Sosial
Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau
mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah
objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar
permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana kita dapat menentukan
apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat. Analisis sosial
merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif.
Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial
dengan menelaah kaitan-kaitan historis, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis
sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-
kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana
terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah
sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.
Inilah yang seringkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka seringkali
menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan berdasarkan hasil analisis
mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang argumentasinya lemah atau bahkan
hanya berdasarkan pada kemauannya saja. Mungkin permasalahan yang nyata di
lapangan akan terselesaikan, namun karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya
maka akan hadir permasalahan-permasalahan baru atau bahkan permasalahan yang
nyata tersebut tidak hilang sama sekali.
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks
transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target
perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum
objek sosial yang dapat dianalisis antara lain ;
- Analisa sosial bukan suatu bentuk pemecahan masalah, melainkan hanya diagnosis
(pencarian akar masalah), yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan
suatu masalah, karena analisa sosial memberikan pengetahuan yang lengkap,
sehingga diharapkan keputusan atau tindakan yang diambil dapat merupakan
pemecahan yang tepat.
- Analisa sosial tidak bersifat netral, selalu berasal dari keberpihakan terhadap suatu
keyakinan. Soal ini berkait dengan perspektif, asumsi-asumsi dasar dan sikap yang
diambil dalam proses melakukan analisa. Karena pernyataan di atas, maka analisa
sosial dapat digunakan oleh siapapun.
- Analisa sosial selalu menggunakan ‘tindakan manusia’ sebagai sentral atau pusat
dalam melihat suatu fenomena nyata.
9. Analisis Situasi
Untuk menghasilkan tahap perencanaan yang maksimal maka kita perlu sebuah
metode yang tepat, salah satunya adalah analisis situasi. Analisis situasi itu sendiri
terdiri atas beberapa analisis antara lain :
- Analisis Masalah : adalah sebuah metode agar kita mampu menentukan akar
masalah dari berbagai masalah yang terjadi dalam sebuah lembaga atau realita.
Segala informasi tentang harapan dan realita dieksplorasi kemudian
diklarifikasi.
Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses
atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada
sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi
akar permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana kita dapat
menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat. Secara
umum objek sosial yang dapat dianalisis antara lain masalah sosial, sistem sosial, dan
lembaga-lembaga sosial.
3.1 Saran
Dengan ini diharapkan para bidan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan dalam
komunitas secara partisipasif dengan melakukan analisis situasi dan sosial terlebih dahulu.
Sehingga dalam penerapannya masyarakat tidak hanya dijadikan objek perubahan yang
telah terkonsep, namun juga ikut serta dalam segala aspek yang akan diubah dan
dijalankan mereka kelak. Karena dengan begitu makna partisipasif akan tercapai.