Anda di halaman 1dari 6

Bab 8.

Analisis Risiko Perusahaan

BAB 8
ANALISIS RISIKO PERUSAHAAN

Tujuan bab ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana


melakukan analisis terhadap risiko perusahaan. Secara khusus, setelah
mempelajari bab ini, pembaca diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang:
 Sumber dan jenis risiko
 Risiko jangka pendek
 Risiko jangka panjang

Pendahuluan
Keputusan investasi yang diambil oleh suatu perusahaan tentunya didasarkan
pada motif mencari keuntungan melalui pengembalian investasi (return). Namun
dilain pihak, perusahaan akan menghadapi risiko sehingga tingkat pengembalian
yang diharapkan (expected return) tidak sepenuhnya terealisasi. Oleh karena itu,
diperlukan suatu analisis terhadap risiko sebagai upaya untuk mengantisipasi
kemungkinan risiko yang dihadapi.
Pada materi ini akan dibahas tentang sumber dan jenis risiko, risiko jangka
pendek, serta risiko jangka panjang perusahaan. Materi ini memberikan manfaat
kepada para pembaca untuk dapat melakukan analisis terhadap risiko yang
mungkin akan dihadapi perusahaan.

Sumber dan Jenis Risiko


Risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan dapat bersumber dari luar negeri,
dalam negeri, industri, dan perusahaan yang bersangkutan. Sumber dan jenis-jenis
risiko sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 8.1.
Tabel 8.1. Sumber dan jenis-jenis risiko
Sumber Risiko Jenis Risiko
Luar negeri 1. Peraturan pemerintah negara asal
2. Politik
3. Perubahan nilai tukar
Dalam negeri 1. Resesi

60
Bab 8. Analisis Risiko Perusahaan

2. Inflasi
3. Perubahan tingkat suku bunga
4. Perubahan demografis
5. Perubahan politik
Industri 1. Teknologi
2. Persaingan
3. Peraturan
4. Ketersediaan bahan baku
5. Perubahan harga sumber daya
Perusahaan 1. Kemampuan manajemen
2. Keputusan-keputusan strategis
Sumber: Stickney, Brown, dan Wahlen (2004)

Sebagai ilustrasi dapat dijelaskan beberapa jenis dan sumber risiko sebagai
berikut:
1. Risiko perubahan nilai tukar yang bersumber dari luar negeri
Perubahan nilai tukar dapat berupa apresiasi atau depresiasi. Apabila mata
uang domestik mengalami apresiasi terhadap mata uang asing berarti nilai
mata uang domestik menguat terhadap mata uang asing. Demikian pula
sebaliknya, apabila terjadi depresiasi. Secara umum, apabila terjadi apresiasi
mata uang domestik terhadap mata uang asing maka akan menimbulkan
dampak negatif terhadap kegiatan ekspor yang dilakukan perusahaan.
Sebaliknya, apabila terjadi depresiasi mata uang domestik terhadap mata uang
asing maka akan menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan impor.
2. Risiko inflasi yang bersumber dari dalam negeri
Secara umum inflasi dapat mempengaruhi daya beli (purchasing power)
masyarakat. Semakin tinggi tingkat inflasi semakin rendah daya beli
masyarakat sehingga dengan demikian pendapatan riil masyarakat juga
menurun. Apabila daya beli menurun maka permintaan terhadap barang dan
jasa juga akan menurun sehingga pendapatan juga akan menurun. Jadi hal ini
menggambarkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
3. Risiko teknologi yang bersumber dari industri
Teknologi dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan karena tingkat
penggunaan teknologi dapat mempengaruhi daya saing suatu perusahaan. Di
samping itu, penggunaan teknologi dapat mempengaruhi produktivitas dan

61
Bab 8. Analisis Risiko Perusahaan

efisiensi suatu perusahaan. Jadi apabila suatu perusahaan beroperasi pada


penggunaan teknologi yang tidak memadai maka memungkinkan tidak dapat
bersaing serta tidak efisien.
4. Risiko atas keputusan-keputusan strategis
Keputusan-keputusan strategis yang diambil oleh manajemen suatu
perusahaan dapat mempengaruhi tingkat risiko suatu perusahaan. Artinya
bahwa apabila manajemen suatu perusahaan melakukan suatu kesalahan
dalam mengambil keputusan strategis maka memungkinkan perusahaan akan
menghadapi suatu risiko yang besar.

Risiko Jangka Pendek


Risiko likuiditas jangka pendek membutuhkan suatu pemahaman tentang
siklus operasi perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk
menilai risiko likuiditas jangka pendek adalah:
1. Rasio lancar (current ratio)
Current ratio merupakan instrumen untuk mengukur tingkat likuiditas suatu
perusahaan. Semakin tinggi current ratio maka semakin likuid suatu
perusahaan dan semakin rendah risiko perusahaan.
2. Rasio cepat (quick ratio)
Quick ratio merupakan instrumen untuk mengukur tingkat likuiditas suatu
perusahaan. Semakin tinggi quick ratio maka semakin likuid suatu perusahaan
dan semakin rendah risiko perusahaan.
3. Rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar (operating cash flow to
current liabilities)
Rasio ini menunjukkan sejauhmana kas yang dihasilkan dari operasi dapat
menutupi kewajiban lancar perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka
semakin rendah risiko yang dihadapi perusahaan.

62
Bab 8. Analisis Risiko Perusahaan

Risiko Jangka Panjang


Risiko solvabilitas jangka panjang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan angsuran pinjaman atas
utang jangka panjang dan untuk memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo.
Rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai risiko solvabilitas
jangka penjang adalah:
1. Rasio utang jangka panjang (long-term debt ratio)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar total utang yang digunakan oleh
perusahaan untuk membiayai aktivanya. Semakin besar rasio ini maka
semakin besar pula risiko yang dihadapi perusahaan. Demikian pula
sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka semakin kecil pula risiko yang
dihadapi perusahaan
2. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar total utang yang dimiliki oleh
perusahaan jika dibandingkan dengan ekuitas. Semakin besar rasio ini maka
semakin besar pula risiko yang dihadapi perusahaan. Demikian pula
sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka semakin kecil pula risiko yang
dihadapi perusahaan.
3. Rasio kewajiban terhadap aktiva (liabilities to assets ratio)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar utang yang digunakan untuk
membiayai aktiva perusahaan. Semakin besar rasio ini maka semakin besar
pula risiko yang dihadapi perusahaan. Demikian pula sebaliknya, semakin
kecil rasio ini maka semakin kecil pula risiko yang dihadapi perusahaan.
4. Rasio cakupan bunga (interest coverage ratio)
Rasio ini menunjukkan sejauhmana kemampuan perusahaan untuk dapat
menutupi atau memenuhi kewajiban bunga atas pinjamannya kepada kreditor.
Semakin besar rasio ini maka semakin kecil risiko yang dihadapi perusahaan.
Demikian pula sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka semakin besar pula
risiko yang dihadapi perusahaan
5. Rasio arus kas operasi terhadap total kewajiban (operating cash flow to total
liabilities ratio)

63
Bab 8. Analisis Risiko Perusahaan

Rasio ini menunjukkan sejauhmana kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan arus kas dari kegiatan operasi untuk menutupi atau memenuhi
seluruh kewajibannya. Semakin besar rasio ini maka semakin kecil risiko yang
dihadapi oleh perusahaan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil rasio ini
maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
6. Rasio arus kas operasi terhadap pengeluaran modal (operating cash flow to
capital expenditure)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar penggunaan arus kas operasi yang
dihasilkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengeluaran modal.
Semakin besar rasio ini maka semakin kecil risiko yang dihadapi oleh
perusahaan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka semakin
besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Dalam konteks investasi terdapat beberapa jenis risiko yang perlu
dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu antara lain:
1. Risiko tingkat suku bunga (interest rate risk)
2. Risiko pasar (market risk)
3. Risiko inflasi (inflation risk)
4. Risiko nilai tukar (exchange rate risk)
5. Risiko bisnis (business risk)
6. Risiko financial (financial risk)
7. Risiko likuiditas (liquidity risk)

Penutup
Sebagai upaya untuk mengukur pemahaman mahasiswa dan para pembaca
lainnya atas materi ini maka diharapkan men-down load laporan keuangan salah
satu perusahaan kemudian menghitung rasio-rasio keuangan yang
menggambarkan risiko perusahaan tersebut. Analisis ini meliputi analisis secara
horizontal terhadap Risiko Jangka Pendek dan Risiko Jangka Panjang.
Di samping itu, lakukan analisis terhadap berbagai jenis risiko pasar dengan
menggunakan data yang bersumber dari Bank Indonesia.

64
Bab 8. Analisis Risiko Perusahaan

65

Anda mungkin juga menyukai