Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

Disusun oleh :

Rizky Danny Saputra (1941150034)

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
Pendahuluan

proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator,
transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu
sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan
lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.

Fungsi
Adapun fungsi dari sistem prteksi ini, antara lain :
 Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan
akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi
perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh
gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.
 Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil
mungkin.
 Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada
konsumen dan juga mutu listrik yang baik.
 Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
Agar sistem proteksi dapa dikatakan baik dan benar (dapat bereaksi dengan
cepat, tepat dan murah), maka di adakan pemilihan dengan seksama dengan
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
-  Macam saluran yang di amankan
-  Pentingannya saluran yang dilindungi
-  Kemungkinan banyaknya terjadi gangguan
-  Tekno-ekonomis sistem yang digunakan
Peralatan utama yang dipergunakan untuk mendeteksi dan memerintahkan
peralatan  proteksi bekerja adalah relay.
Daerah sistem proteksi
Di dalam sistem proteksi tenaga listrik, seluruh komponen harus diamankan
dengan tetap menekankan selektivitas kerja peralatan/relay pengaman. 6 Untuk
mencapai hal ini, sistem tenaga listrik dibagi menjadi daerah-daerah (zona)
pengaman seperti terlihat pada gambar ini

Keterangan :

1. Zone Generator
2. Zone Transformator Step-Up
3. Zone Busbar
4. Zone Transmisi
5. Zone Transformator Step-Down
6. Zone Beban

Setiap daerah proteksi pada umumnya terdiri atas satu atau lebih elemen
sistem tenaga listrik. Misalnya generator, busbar, transformator, transmisi, dan
lain-lain. Agar seluruh sistem tenaga listrik dapat diamankan, maka harus ada
daerah yang tumpang-tindih (overlap). Artinya ada elemen sistem yang diamankan
oleh dua daerah pengamanan. Setiap daerah pengaman dijaga oleh relay yang
sesuai dengan karakteristik peralatan yang diamankan. Pada umumnya yang
menjadi batas pengamanan antar daerah pengamanan adalah trafo arus yang
mencatu ke rele.

dan kecepatan kerja relay hendaknya tidak menyebabkan harga relay tersebut menjadi mahal.

Anda mungkin juga menyukai