Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmawati Kartini

Kelas/ NIM : 2B/ P17324119041

Topik : Kasus Kontap dan APK

1. Bagaimanakah konseling mengenai KB Pasca Keguguran pada kasus tersebut jika


klien ingin segera hamil kembali.
Jawab : Pada saat ada ibu yang baru saja keguguran dan berencana untuk hamil
kembali maka bidan dianjurkan memberi penjelasan mengenai KB pasca keguguran
kepada ibunya. Hal pertama yang harus dikatakan oleh bidan ke ibu adalah
memberika kepercayaan dan kenyamanan pada ibu agar ibu bisa menceritakan segala
kelah kesuh yang sudah terjadi. Sehingga bidan mudah untuk memberikan konseling
pada ibu. Setelah itu, bidan memberikan penjelasan mengenai apa saja yang ibu
butuhkan pasca keguguran. Yang pertama, beristirahatlah, Istrirahat berguna untuk
mengurangi kelelahan fisik dan psikologis setelah dilakukan kuret. Kuret adalah
pembersihan sisa-sisa jaringan yang ada dalam rahim. Menurut Kanadi, pemulihan
fisik sangat bergantung pada usia kehamilan, atau ada tidaknya komplikasi saat
tindakan. Umumnya,jika tidak terjadi komplikasi waktu pemulihannya antara satu
hingga dua minggu. “Tidak perlu istirahat total di tempat tidur. Istirahat dapat
diperpanjang sesuai saran dokter, bila ada gejala infeksi atau pendarahan setelah
tindakan kuret. Sebaiknya lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Diharapkan,
peredaran darah akan lancar dan bentuk rahim kembali normal seperti sediakala.
Hanya saja, hindari aktivitas yang terlalu banyak membutuhkan tenaga. Namun, bila
ibu malas beraktivitas malah dapat memperlama masa pemulihan. Yang kedua,
lakukan komunikasi dengan suami ibu komunikasikan dengan pasangan, apa rencana
selanjutnya. Jangan tenggelam dalam kesedihan dan menyalahkan diri sendiri, karena
belum tentu penyebabnya berasal dari ibu. Dan yang ketiga, menjelaskan tentang
rencana untuk hamil kembali menurut, Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyarankan pasangan suami istri menunggu hingga 6 bulan setelah keguguran
untuk memulai program hamil lagi. Sebuah studi meneliti 30.937 wanita yang
mengalami keguguran pada kehamilan pertamanya, namun tidak diketahui apa
penyebab keguguran tersebut. Hasilnya menjukan bahwa wanita yang hamil lagi
setelah 6 bulan mengalami keguguran memiliki risiko mengalami komplikasi lebih
rendah.Sementara wanita yang menunggu selama 2 tahun untuk hamil kembali
justru memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan ektopik, yaitu
kehamilan yang berkembang di luar rahim dan biasanya berkembang di dalam tuba
falopi. Ibu yang hamil lagi setelah 2 tahun keguguran juga berpotensi melahirkan
secara caesar, prematur atau bayinya memiliki berat badan lahir rendah.Namun
peneliti juga menekankan bahwa kondisi tiap wanita berbeda-beda. Jadi, tenang
saja belum tentu wanita yang mengalami keguguran dan kembali hamil setelah
menunggu 2 tahun akan mengalami kehamilan ektopik. Yang terakhir keputusan
akan diserahkan pada ibu dan suami.
2. Berdasarkan kasus tersebut konseling apakah yang harus dilakukan pre dan post
tindakan?
Jawab :
a. Pre tindakan
1) Bantu klien untuk memilih kontrasepsi yang tepat
2) Bantu klien untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikan mengenai
kontrasepsi kontap
3) Konselor merasakan apa yang klien rasakan untuk memudahkan dan
memahami permasalahan klien
4) Jawab semua pertanyaan klien secara terbuka dan lengkap
5) Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan apa yang akan
disampaikan mengenai kntrasepsi kontap
6) Membantu klien kapan kunjungan ulang dan mempersilahkan klien untuk
kembali kapan saja apabila klien ada keluhan.
b. Post tindakan
1) Istirahat selama 2-3 hari
2) Hindari mengangkat benda-benda berat dan bekerja keras selama 1
minggu
3) Dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama 1 minggu, dan
apabila setelah itu masih merasa kurang nyaman, tunda kegiatan tersebut.
Referensi:

Menurut WHO

Dari PPT kelompok 1 dan PPT kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai